Seorang wanita cantik bernama Shen Yue berumur dua puluh lima tahun. Ia adalah seorang kultivator tingkat menengah, hidupnya sangat sempurna.
Tiga tahun lalu ia menikah dengan seorang pangeran, yang sangat tampan dan sangat menyayanginya, apapun yang di inginkan Shen Yue, pasti akan di berikan oleh suaminya.
Betapa sempurnanya hidup Shen Yue. Tapi suatu saat ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang berumur sekitar tiga tahun, hatinya mulai resah, apa lagi bayangan anak kecil itu selalu menganggu pikirannya.
Lebih mengejutkannya lagi, setelah ia membantu seorang tabib, tabib itu mengatakan jika ingatan Shen Yue di segel.
Shen Yue semakin resah, apa yang terjadi sebenarnya? Apakah cinta pangeran untuk dirinya tulus atau sebuah kebohongan.
Halo para reader's, Ayok mampir! pasti seru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Pangeran Han masih membahas soal pekerjaan, Pangeran Han takut jika istrinya merasa bosan, ia menoleh pada sang istri, "Istri ku, jika bosan boleh berjalan-jalan. Tapi ingat jangan pergi jauh-jauh, sebentar lagi Zie Su akan datang untuk menemanimu."
Shen Yue mengangguk, "Baiklah Aku pergi lihat-lihat dulu," ujar Shen Yue, lalu sedikit membungkuk dan berpamitan pada dua orang yang sejak tadi mengobrol bersama suaminya.
Shen Yue begitu sopan, hingga Pangeran Han tersenyum senang, cintanya semakin tumbuh untuk sang istri. Setelah pintu tertutup dari luar, barulah Pangeran Han memulai pembicaraannya lagi.
.
Shen Yue berjalan-jalan di dekat taman dan ada sungai juga, sungai yang begitu di urus oleh pihak penginapan, begitu indah dan memanjakan mata, bunga-bunga cantik berjejer rapih, indah dan wangi, membuat Shen Yue terpesona.
Tanpa Shen Yue sadari ia melangkah untuk melihat sungai di hadapannya, langkahnya begitu sempurna, senyum dan pandangan matanya begitu indah, mengalahkan pemandangan di sana, Shen Yue seperti permata yang ada di kerumunan orang, ia begitu mencolok hingga keberadaan orang-orang di sana seperti tertutup olehnya.
Shen Yue merasa pernah barada di sini. Tapi saat ia mengingat justru kepalanya terasa sakit, hingga ia sedikit sempoyongan, seorang anak muda berusia sekitar dua puluh dua tahun, baru saja akan menolongnya. Tapi saat melihat wajah Shen Yue, laki-laki itu menggelengkan kepalanya dan mundur beberapa langkah, lalu pergi menjauh.
Shen Yue menatap heran pemuda tadi, terlihat jelas tatapannya pada Shen Yue begitu berbeda, tatapan pemuda tadi seperti tatapan penuh luka. Tapi kenapa? bukankah Shen Yue tak mengenal pemuda tadi.
"Nyonya! Nyonya baik-baik saja? " tanya Zie Su, ia baru saja sampai dan segera berlari saat melihat Nyonya mudanya yang memegang kepalanya.
Shen Yue menatap Zie Su, "Kamu sudah datang? "
Zie Su mengangguk, "Maaf Nyonya, Zie Su butuh waktu untuk sampai di sini," ujarnya membungkuk dengan sopan, Zie Su berangkat lebih awal dari Shen Yue. Tapi karena beda negara jadi membutuhkan waktu cukup lama, dari negaranya butuh waktu untuk sampai ke negara Shenzhou, meski Zie Su terbang menggunakan pedang. Tapi tak seperti Pangeran Han yang bisa pergi dalam sekejap mata.
"Ya tak masalah... Aku ingin melihat lebih dekat lagi, pemandangan disana sungguh indah," ujar Shen Yue langsung melangkah.
Zie Su mengikuti Nyonya mudanya, untuk melihat sungai di hadapannya yang memang terlihat indah sangat memanjakan mata.
Zie Su terdiam sesaat, ia menajamkan penglihatannya, ia merasa ada yang memperhatikan. Tapi Zie Su tak melihat siapa pelakunya, ia semakin waspada aura di sini begitu kuat, Zie Su takut ada sesuatu yang mengancam Nyonya mudanya, ia berdiri begitu dekat dengan Shen Yue.
Shen Yue rambutnya yang indah, sedikit tertiup angin, hingga membuatnya seperti seorang dewi, senyum manisnya dan mata indahnya membuat para laki-laki sulit untuk mengalihkan pandangan darinya.
Senyum Shen Yue langsung menghilang, saat ada seseorang yang ia liat, kebetulan ada di sana, Shen Yue tak mengatakan apapun, ia hanya diam dan memandangi seseorang itu.
Zie Su yang peka pun menatap ke arah tatapan mata Nyonya mudanya, seorang anak laki-laki yang menggunakan pakai bahan sutra, anak itu terlihat imut.
"Nyonya, apa dia bocah yang Nyonya maksud? " tanya Zie Su.
Shen Yue melihat Zie Su dengan ekor mata, Shen Yue mengangguk, "Ya bocah itu yang beberapa hari mengganggu pikiranku."
Zie Su pun menatap lekat-lekat bocah itu, hanya ingin memastikan apa yang membuat Nyonya mudanya begitu terpesona, ya bocah itu memang imut dan tatapannya. Deg' jantung Zie Su begitu berdebar-debar, saat melihat tatapan bocah itu.
Zie Su menatap Shen Yue, kebetulan Shen Yue juga menatapnya, "Nyonya.... Nyonya itu? " Zie Su jadi bingung sendiri.
"Dia mempesona bukan? " tanya Shen Yue, ia tak menyadari jika tatapan anak itu sama dengan tatapan dirinya, yang menenangkan.
Bocah itu di gendong oleh pengasuh, Shen Yue langsung menatap Zie Su, Zie Su yang panik pun segera menarik tangan Shen Yue.
Zie Su mengikuti bocah itu sambil menarik tangan Nyonya mudanya, Shen Yue berhenti saat melihat pengasuh itu yang berhenti di tempat yang sedikit lapang, pengasuh menemani bocah itu.
Shen Yue mengambil satu cadar tipisnya dan langsung ia kenakan, Shen Yue berjalan ke arah bocah itu, Zie Su juga mengikuti Nyonya mudanya.
Shen Yue duduk di atas rerumputan yang terawat itu, di sana masih ada orang yang berlalu lalang, sehingga pengasuh tak mencurigai dirinya, Shen Yue menatap Zie Su.
Zie Su langsung duduk di samping Nyonya mudanya, keduanya nampak tenang tak mencurigakan. Tapi fokus kedua wanita itu hanya pada bocah kecil yang begitu penurut, hanya memandangi saja tanpa berlari ke sana kemari.
"Apa mungkin kami masih kerabat? Tapi bagai mana mungkin? bahkan aku hanya hidup sendiri tak memiliki keluarga, orang tua pun aku tak punya, " batin Shen Yue, justru ia merasa sedih saat mengingat nasib hidupnya, jika tak ada Pangeran Han maka ia hanya seorang diri, bahkan mungkin sudah mati.
lanjut thor seru cerita nua 👍👍
ah masih teka teki... lanjut thor...😊