Kehidupan rumah tangga Kaisar mulai merenggang ketika Anya lebih memilih karirnya dari pada mengurus Kanaya, putri mereka.
Hingga suatu ketika, Kaisar bertemu dengan gadis belia yang masih berusia 16 tahun, Kayra. Pertemuannya dengan Kayra membuat Kaisar jauh cinta, dan menggeserkan posisi Anya di hatinya.
Lantas bagaimana dengan posisi Anya yang masih berstatus istri sah ? Setelah Anya mengetahui jika Kaisar sudah menikah lagi dengan Kayra, seorang pengasuh anaknya sendiri ?
Seperti apa kehidupan rumah tangga Kaisar dan Anya, serta Kayra yang telah menjadi istri keduanya ?
Simak ceritanya di "Pengasuh Anakku Istri Keduaku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
“Dimana dia ? Astaga seharusnya Aku tidak mempercayai ucapan bocah itu !” Kaisar berdecak kesal ketika tahu Kayra tak kunjung datang ke rumahnya.
“Aku benar-benar akan membuat perhitungan dengan gadis itu !” kata Kaisar lagi, saat ini ia tengah menenangkan Kanaya yang terus menangis karena merindukan Ibunya.
“Sayang…jangan menangis oke..” ucap Kaisar dengan lembut.
Ia sudah berulang kali menelpon istrinya, Anya. Untuk pulang menemani Kanaya, namun Anya masih ada acara. Sebagai seorang penyanyi dan kini namanya tengah melambung tinggi, aktivitas Anya semakin padat dan sibuk. Ia bahkan tak bisa mengurus Kanaya dengan baik, sebab baginya karirnya saat ini sangat penting untuknya.
“Anya, kapan Kau pulang ? Kanaya terus mencari mu !” kata Kaisar saat menghubungi Anya.
“Aku sedang ada show hari ini, Mas ! Tolong lah mengerti Aku !”
“Lalu bagaimana dengan putri Kita ? Dia membutuhkan mu ?” ucap Kaisar lagi
“Aku akan pulang jika acaranya sudah selesai ! Lagi pula ada pengasuh yang menjaganya !”
Kaisar berdecak kesal ia ingin marah tapi ia sangat mencintai istrinya yang telah melahirkan seorang putri cantik untuknya. Ia hanya bisa menghela nafasnya setelah sambungan telepon itu terputus. Sedangkan Kanaya terus menangis dalam gendongan Kaisar.
Dua orang pembantu yang bekerja di rumahnya sudah berusaha untuk menenangkan Kanaya namun Kanaya tetap menangis dan tak ingin tenang.
Saat mereka tengah sibuk menenangkan Kanaya, tiba-tiba suara bel rumah berbunyi. Salah satu pembantu rumah langsung membuka kan pintu dan mengernyitkan dahinya melihat kedatangan seorang gadis belia.
“Mau cari siapa dek ?” Tanya Bik Sumi
“Apa benar ini rumah Tuan Kaisar Abraham ?” tanya Kayra
“Iya !” jawab Bik Sumi
“Saya Kayra Bik ! Saya ditugaskan Tuan Kaisar menjadi pengasuh anaknya !” ucap Kayra.
Bik Sumi melihat Kayra dari atas sampai ujung kaki. Ia merasa tak percaya jika gadis di hadapannya ini adalah pengasuh baru anak majikannya.
Bik Sumi kemudian menyuruh Kayra menunggu sebentar, karena ia harus membicarakan kedatangan Kayra terlebih dahulu dengan majikannya.
“Tuan ! Ada yang mencari !” ucap Bik Sumi
“Siapa ?” tanya Kaisar sembari menggendong Kanaya yang masih menangis.
“Namanya Kayra ! Katanya Pengasuh baru Nona Kanaya !” kata Bik Sumi yang membuat Kaisar langsung menoleh.
“Suruh dia masuk !” titah Kaisar dan Bik Sumi langsung menganggukkan kepalanya.
Kayra kemudian dipersilahkan masuk oleh Bik Sumi ke dalam rumah. Kayra melihat rumah Kaisar yang begitu mewah dan elegan. Ia sendiri sampai kagum dengan keindahan rumah Kaisar.
Kayra kemudian mendengar suara tangisan anak kecil. Kayra langsung tahu pasti itu adalah anak Kaisar.
“Dari mana saja Kau ?” omel Kaisar pada Kayra.
“Maaf Tuan ! Saya lupa kalau pulang sekolah harus kesini !” kata Kayra dengan jujur.
Kaisar berdecak kesal,
“Sudah tahu kan apa tugasmu ?” ucap Kaisar to the poin.
“Iya, tugas Saya mengasuh anak Tuan !” kata Kayra menatap anak kecil yang ada di gendongan Bik Sumi.
“Bagus ! Sekarang Kau asuh putri ku dengan baik !” kata Kaisar dengan tegas.
“Iya Tuan.” Ucap Kayra mengangguk patuh.
Setelah mengatakan itu Kayra mendekati Kanaya. Kanaya yang tidak terbiasa dengan orang baru tentu saja tidak begitu mudah untuk dekat dengan Kayra.
“Halo Adek…Nama Kakak Kayra ! Panggil Aku Kay ya mulai sekarang ! Lihat Kay punya apa ?” Kayra menunjukkan sebuah gantungan kunci berbentuk boneka pada Kanaya.
Kanaya yang awalnya menangis, langsung diam dan ingin mengambil mainan dari tangan Kayra.
“Eits…kalau mau ini, harus di gendong sama Kay !” kata Kayra memancing Kanaya agar mau di gendong olehnya.
Pada akhirnya dasar anak kecil yang mudah dikelabui oleh orang dewasa, Kanaya menurut pada Kayra. Kanaya mau digendong oleh Kayra. Kayra kemudian mengajak Kanaya bermain di kamar Kanaya.
“Wah…benar-benar anak sultan ! Kamarnya seluas rumah ku !” kata Kayra seorang diri melihat kamar Kanaya yang begitu cantik dan luas.
“Ternyata Tuan Kaisar benar-benar tidak salah memilih pengasuh untuk Nona Kanaya. Lihat baru pertama kali saja Nona Kanaya sudah nurut sama Kayra !” kata Bik Minah pada Bik Sumi mereka berdua melihat interaksi antara Kayra dan Kanaya di kamar itu.
Kaisar yang tidak sengaja lewat di depan kamar Kanaya, hanya diam mengamati bagaimana Kayra mengajak Kanaya bermain bersama hingga Kanaya tertawa lepas.
...****************...