Jangan lupa tambahkan ke rak favorit ya! Like, komen, kasih ulasan dan ikuti sebelum membaca.
Di usahakan jangan baca lompat-lompat ya!
...
Novel ini merupakan sekuel Di Anggap Mandul, Hamil Setelah Menikah Lagi!
Yang pasti nya tidak kalah seru dari cerita orangtua mereka.
Bagaimana jadi nya seorang CEO dingin, yang terkenal dingin dan tidak tersentuh oleh wanita. Tiba-tiba menghamili seorang gadis.
"Mereka memasukan obat perangsang kedalam minuman ku," Racau Arthur yang sudah tidak bisa menyeimbangi tubuh nya.
Namun pada saat Arthur sedang tidak sadar karena efek obat, ada seorang wanita yang menolong nya.
Tanpa Arthur sadari, ia membawa paksa wanita tersebut kedalam mobil nya, sang wanita itu sudah melawan, namun nihil. Gadis itu sangat malang!!
Guys, cerita ini gak kalah seru dari cerita perjalanan cinta Aira dengan Samudra.
Jangan lupa like, vote, dan ikuti yaw...
instagram:Coretanluka65
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabar bahagia
Dua bulan kemudian...
"Bibi, mommy, bisa ikut aku gak?" tanya Alina.
Kedua wanita itu saling menatap bingung, tumben Alina mengajak mereka.
"Ada apa?" tanya Aira, yang kebingungan.
"Mom, aku tidak bisa mengatakan nya sekarang, tapi mommy dengan bibi ikut aku dulu," jawab Alina.
"Baiklah, ayok kita ikut dengan mu," jawab Aisyah, pasrah dan juga penasaran.
Lalu ketiga wanita tersebut, melangkahkan kaki keatas, kekamar milik Alina dengan Arthur.
"Ayok masuk, aku kunci dulu," ucap Alina.
"Ada apa Alina, jangan membuat kami mati dalam keadaan penasaran," ucap Aisyah, yang tidak sabar.
"Sabar dulu bibi," ucap Alina.
Aira hanya menggelengkan kepalanya, melihat rasa penasaran Aisyah.
"Kalian duduk di sofa, aku akan menunjukan sesuatu kepada kalian," ucap Alina, lalu Alina mengambil sesuatu.
"Aku bingung dan aku tidak tahu apa hasil nya, makanya aku membawa mommy dengan bibi kesini, karena kalian lebih berpengalaman," ucap Alina, lalu memberikan sesuatu kepada kedua wanita itu.
Sontak saja keduanya menutup mulut, kaget sekaligus senang.
"Kapan kau melakukan tes ini?" tanya Aisyah.
"Aku sudah melakukan nya sedari seminggu yang lalu, makanya hasil tes nya ada banyak," jawab Alina.
"Dasar bocah, membuat sudah tahu, tapi hasil nya belum tahu," ucap Aisyah.
Alina hanya menggaruk kepala nya yang tidak gatal, tersenyum.
"Ra kenapa diam saja?" tanya Aisyah, yang melihat sahabat nya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"Aisyah aku akan memiliki cucu, kenapa rasanya tidak percaya sekali," ucap Aira, mata nya sudah berkaca-kaca.
"Ini sungguhan, kita akan menjadi nenek muda," ucap Aisyah.
"Kita ini sudah tua," timpal Aira.
"Selamat atas kehamilan mu, mommy senang mendengar nya," ucap Aira, memeluk dan mencium kening sang menantu.
"Apa hasil nya positif hamil?" tanya Alina.
"Iya kamu hamil," jawab Aira.
"Padahal aku hanya melakukan nya sekali," ucap Alina.
"Apa maksud mu?" tanya Aisyah.
"Bibi dengarkan aku, kenapa aku meminta kalian kesini, karena aku tidak yakin, soalnya aku melakukan nya hanya sekali, waktu itu," ucap Alina.
"Kalian menikah, baru melakukan nya satu kali, dan itupun karena Arthur tidak menyadarinya," ucap Aisyah, menggelengkan kepala nya.
"Mau bagaimana lagi bi, kami masih masa pendekatan, tapi tuhan sudah memberikan aku kepercayaan," ucap Alina.
"Dengarkan bibi, sekarang ini banyak sekali pelakor dimana-mana, mereka akan menawarkan tubuh nya kepada laki-laki, apalagi melihat laki-laki kaya," ucap Aisyah, menakuti Alina.
"Laki-laki tidak ada yang tahan lama-lama tidak meniduri istrinya, kecuali laki-laki itu membeli jalang diluaran sana," ucap Aisyah lagi.
Alina menutup mulut nya kaget, selama ini Alina tidak memberikan hak untuk suaminya.
"Tapi kamu selalu tidur bareng kok bi," ucap Alina, dengan wajah polos nya.
"Aira menantu mu ini bagaimana sih, rasanya ingin aku pukul," ucap Aisyah, gemas mendengar jawaban Alina.
"Jangan memukul menantu kesayangan ku, atau nanti akan aku hajar kamu," balas Aira.
"Dengarkan ya Alina ku sayang, maksud tidur bareng bukan cuman bobo menutup mata, tapi membuka sesuatu, membuka baju dan celana lalu memasukan pedang suamimu kedalam milik mu," jawab Aisyah spontan.
"Bibi sangat vulgar sekali," ucap Alina.
"Tidak apa-apa, kita sama-sama wanita, dengarkan bibi yang lebih berpengalaman ini, berikan hak suamimu nanti malam, setelah kamu memberitahu kan kalo kamu hamil, lakukan dengan pelan-pelan agar bayi mu tidak kenapa-kenapa," ucap Aisyah, memberikan tips.
"Aku malu bi, masa aku menawarkan lebih dulu," ucap Alina, polos.
"Kamu mau suami kamu yang tampan dan kaya raya itu direbut sama jalang rendahan diluar sana, karena tidak diberikan hak nya?" tanya Aisyah.
"Tidak mau, apalagi aku sekarang sedang mengandung anak Arthur," jawab Alina.
"Makanya lakukan yang bibi perintahkan, agar rumahtangga kalian langgeng," ucap Aisyah.
"Mommy apa yang dikatakan bibi itu benar?" tanya Alina, memastikan kepada mertua nya.
"Yang dibilang bibi mu benar, kenapa tidak kamu memberikan hak suami kamu, kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri," jawab Aira, tersenyum.
"Nanti malam lakukan apa yang bibi katakan tadi," ucap Aisyah.
Alina mengangguk, tidak salah juga Alina melakukan nya.
"Yasudah kita kebawah lagi, takut nya orang lain curiga," ucap Aisyah.
"Jangan katakan kepada Arthur dulu ya, biar aku yang mengatakan nya," ucap Alina.
"Aman, kami bisa menjaga rahasia," jawab Aisyah.
Lalu ketiga wanita itu keluar dari kamar Alina, dengan perasaan yang bahagia karena akan kedatangan calon keluarga baru.
"Kalian habis dari mana? tanya Emillie.
"Ah biasa, menggoda menantu ku ini," jawab Aisyah.
"Kamu baru pulang?" tanya Aira.
"Iya mom," jawab Emillie.
"Kenapa seperti lemas sekali?" tanya Aira, melihat sang anak pucat.
"Cape mom, ada tugas tambahan tadi," jawab Emillie.
"Amelie kenapa tidak bareng dengan mu?" tanya Aisyah.
"Sama kak Brice," jawab Emillie.
"Ra anak mu itu, selalu membawa anak ku berpacaran," ucap Aisyah.
"Tidak apa-apa, kita juga pernah muda, jadi tahu bagaimana mereka, yang paling penting mereka bisa menjaga diri," jawab Aira.
"Aku percaya dengan mereka, meskipun aku selalu kesal dengan tingkah anak mu itu," ucap Aisyah.
"Jangan terlalu kejam dengan calon menantu sendiri," ucap Aira, menggoda sahabat nya.
"Kak Alina kenapa seperti sedang sakit?" tanya Emillie, melihat kakak ipar nya pucat.
"Kakak sedang hamil, jadi kakak merasa sedikit mual," jawab Alina.
"Benarkah?" tanya Emillie lagi.
"Benar," jawab Alina.
"Yes! Aku akan memiliki keponakan, aku akan menjadi aunty yang manis," ucap Emillie, senang.
"Tapi jangan kasih tahu siapapun, soalnya baru kita yang tahu," ucap Alina.
"Iya kak, aku bisa menjaga rahasia," jawab Emillie.
"Kabarin paman Farel, pasti akan senang," ucap Emillie.
"Nanti akan mommy kasih tahu, setelah Arthur tahu," jawab Aira.
"Fera juga akan senang mendengar nya, mengingat dia tidak bisa datang saat acara pernikahan nya," ucap Aisyah.
"Dia sangat sibuk sekali," ucap Aira.
Fera memang memutuskan tinggal di jakarta bersama suaminya, karena perusahaan pusat nya berada di Jakarta, jadi mau tidak mau ia ikut bersama suami nya.
"Ada apa ini, tumben kumpul," sahut wanita yang sudah tidak muda lagi itu.
"Mommy," ucap Aira, lalu memeluk sang mertua nya.
Sudah lama mertua nya itu tidak pulang, karena sedang menikmati masa-masa tua bersama suami nya, keliling dunia.
Kalo kakek Prawira dengan nenek, sudah meninggal sepuluh tahun yang lalu.
"Kau kah istri Arthur?" tanya mommy Meilani, menatap Alina.
Karena saat acara pernikahan Alina dengan Arthur, mommy Meilani dengan daddy Rangga tidak bisa pulang.
Alina mengangguk, baru kali ini bertemu dengan nenek Meilani.
Meilani langsung memeluk Alina, tanda pengenalan mereka.
***
triple gitu kak
authornya pun ramah dan asik
semangat authorku
tp aku lupa apakah dia sahabatnya Aira jg atau Fera atau apa
aisss
..
ini Emillie anaknya airakan
trus Amelia anaknya Aisyah
tp kok anaknya Fera manggil mereka berdua aunty?
seharusnya kakakkan,karena Fera adeknya samudra
aunty itukan panggilannya dlm b.indo bibikan
maaf thor koreksi lg kalo salah soalnya seingat aku kegitu