perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil.
mampukan mereka bertahan hingga akhir ? ikuti terus setiap bab nya ya .dan jangan lupa tinggalkan komentar dan like kalian..terimakasih readersku.. happy reading ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ulang tahun ke 17
Hari ini adalah hari yang ditunggu oleh seorang gadis bernama maura arabella davion seorang putri tunggal dari pasangan william davion dan emira davion keluarga terkaya di benua eropa.
Usia nya sudah beranjak 17 tahun dan kedua orangtuanya sudah membebaskannya untuk berpacaran dengan siapapun asal maura masih mau tinggal dikediaman davion.
"mom.. Aku mau ulang tahunku dirayakan di paris.." ucap maura
"terserah kamu sayang.. " ucap mommy emira
"daddy harap kamu bisa menjaga diri.. setidaknya kenalkan kami siapa pacarmu maura" goda daddy william
"siap dad... Nanti aku ke paris hanya akan mengajak grace dan megan ..aku belum punya kekasih daddy...jangan menggodaku" ucap maura
"atau mau mommy kenalkan dengan anak teman arisan mommy maura?"
"tidak mom.. Aku ingin mencarinya sendiri.." sela maura
"emm baiklah.. berangkat sekolah jam berapa?" tanya daddy willian
"sebentar lagi dad.. Aku mau naik kereta saja.. Sepertinya menyenangkan" ucap maura
"ohhh maura sayang..tidak..mommy tidak mengijinkan mu naik kereta .. " ucap mommy emira
"mom.. Aku sudah 17 tahun dan bisa menjaga diri..hanya naik kereta saja..tidak buruk kan dad?" ucap maura manja pada daddy nya
"sudahlah mom..biarkan maura mandiri.. dia juga harus bisa merasakan hidup sederhana .." ucap daddy willian
"kalian berdua memang sama saja... " gerutu mommy emira
"aku akan menjaga diri mom.. Tenang lah.." ucap maura
"baiklah tapi mommy akan menyuruh rey untuk menjagamu ." ucap mommy emira
"mom..aku bukan anak kecil..please ." ucap maura
"iya atau tidak sama sekali.." ucap mommy emira
Maura hanya mendengus kesal..gagal sudah rencananya untuk pergi ke bar bersama grace dan megan. Dia berencana sepulang sekolah akan ke bar bersama grace dan megan merayakan ulang tahun ke 17 nya sebelum dia berangkat ke paris namun sepertinya mommy nya sangat overprotektif sehingga tidak membiarkannya berpergian sendiri
"oke baiklah..sabar maura.. Saat di paris nanti bebaskan dirimu.." batin maura
***
Saat sampai dikelas maura menjelaskan pada grace dan megan kalau dia tidak bisa ikut ke club seperti yang sudah direncanakan.
Mereka berdua kecewa namun mereka mengerti. Dan maura juga menjelaskan mereka akan ke paris saat liburan tiba. Grace dan megan sangat antusias karena ini pertama kalinya mereka ke paris
"ya ampun..aku akan ke paris ..tapi apa orangtuamu mengijinkan?" tanya megan teman maura
"ya.. Dan saat aku di paris aku akan mencoba masuk ke bar lalu akan merasakan nikmatnya kebebasan.." ucap maura yakin
"carilah one night stand maura..kau akan merasakan nikmatnya dunia" ucap grace
"apa itu grace?" tanya maura
"ya ampun maura.. Apa kau belum pernah bercinta?" tanya grace
Maura membekap mulut grace rapat-rapat karena semua orang didalam ruangan itu menatap mereka bertiga
"diam lah grace.." bisik maura
"hei.. Maura.. Kau anak orang kaya tapi kau polos sekali.. Aku bahkan bisa menghabiskan malam panas bersama dua pria sekaligus.." ucap grace
"hei grace..maura tidak se liar dirimu " sahut megan
"kalau begitu nanti di paris kau harus mencoba nya maura..." bisik grace
"kalau kau tidak yakin tidak usah maura.. " ucap megan cegah megan
"diam lah megan.. Kau berisik sekai.. Maura harus merasakan nikmatnya ber ci nta" ujar grace
"ak tidak yakin grace.. Sepertinya aku tidak berani" ucap maura pelan
"tidak usah dengarkan grace maura.. Dia gila" ucap megan lalu menatap tajam grace
"hei megan ..kau bahkan juga menikmatinya saat bersama david pacarmu itu" ejek grace
"grace kalau kau tidak bisa pelan kan suaramu akan ku sumpal mulutmu dengan sepatuku" bentak maura
"maaf" lirih grace
" kita lihat saja grace..apakah aku bisa melakukan one night stand dengan seorang pria? " ucap maura
"maura., ini terlalu berbahaya ..bagaimana jika kedua orangtuamu tau" ucap megan
"tenang maura ..kita akan tutup mulut dan kalau bisa jangan ajak pengawal mu itu" ujar grace melirik ke arah rey
"tidak akan ku biarkan liburanku akan hancur jika mengajak dia.." ujar maura
"kalian gila.. Jangan libatkan aku jika terjadi masalah ." ujar megan
"kau tidak perlu khawatir megan..semua akan baik-baik saja .. " ujar maura pada megan
"aku hanya memperingatkan mu maura ...aku cuma tidak mau kamu terjebak dalam masalah..." ucap megan
"tidak akan megan..percayalah.." ucap maura
***
Waktu yang ditunggu maura tiba. Dia dan kedua temannya akan berangkat ke paris. maura dan kedua temannya sangat antusias. Mereka menginap dirumah maura sebelumnya jadi mereka bertiga bisa berangkat ke bandara bersama
maura pun berhasil meyakinkan mommy nya bahwa tidak perlu mengajak rey pengawalnya
"kalian siap?" tanya maura
Kedua teman maura lalu menganggukkan kepala mereka mantap
***
Sesampainya di paris mereka langsung menuju hotel bintang lima yang dipesan khusus orangtua maura untuknya dan teman-temannya
"gila maura! Ini gila .. ini indah sekali... Lihatlah..menara eiffel terlihat sangat indah.." ucap megan
"benar ..sepertinya aku betah tinggal disini.." ucap grace
"kita akan pulang seminggu lagi .. Jadi puaskan liburan kalian " ucap maura
Mereka pun berkemas dan mandi. Setelahnya saat hari sudah sore mereka memutuskan keluar dan makan dihotel itu.
***
"maura..lihat.. Itu ada pria tampan yang melihatmu.."ucap grace menolehkan wajahnya ke arah seorang pria matang yang sedang duduk sendirian
Maura melirik ke arah tempat yang ditunjuk grace
"sepertinya hanya perasaanmu saja grace.. Lihatlah dia bahkan terlihat lebih tua dariku.. " ujar maura
"tapi dia tampan dan seperinya dia pria.." ujar grace
"ayo kita makan saja dan setelahnya kita ke bar seperti yang kita rencanakan.." ujar maura
Megan dari tadi hanya diam sesungguhnya dia merasa tak enak hati membiarkan maura terjebak dalam lingkup yang salah.. Cukup dia saja yang tergoda oleh ucapan grace. Namun sepertinya maura cukup penasaran. Jadi megan tidak bisa apa-apa.
***
Di sebuah bar
"bagaimana maura? Seru kan? Cobalah Minum ini.." ujar grace memberikan wi ne yang sudah tercampur obat
"jangan di minum maura" cegah megan
Grace lalu me melototi megan karena ikut campur dalam rencana nya
"kenapa megan.. Tidak apa-apa.. Aku suka.." ujar maura setengah mabuk
"grace..kau gila?" bisik megan
"tenanglah... Biarkan maura bersenang-senang dengan salah satu pria disini.." balas grace
"kalau sampai terjadi sesuatu pada maura kau yang bersalah grace!" bentak megan
Maura sudah tidak perduli dengan kedua temannya. Karena dia sudah turun dan bergoyang-goyang ditengah lantai dansa itu. namun tiba-tiba saja badannya panas. Dia memutuskan untuk pergi ke toilet
Belum sampai di toilet dia menabrak seseorang
"ma-af.. Saya tidak sengaja" ujat maura sambil menahan dirinya
"lebih hati -hati lagi nona .."ucap pria tersebut
"i-iya tuan..." jawab maura
Namun pria itu tidak melepaskan maura dan menari pergelangan tangannya
"sepertinya ada yang mengerjai mu..bahaya kalau kau disini..ayo ikut aku" ucap pria itu kemudian menarik maura dan membawanya entah kemana.
***
"to-tolong..sakit sekali..panas . " racau maura
"mandilah.. Mungkin akan menghilangkan rasa sakit mu" ucap pria itu mencoba tenang
"to-tolong aku tuan" ucap maura mulai menggeliatkan tubuhnya
"maaf....aku hanya menolong mu sampai sini saja dan aku tidak berniat ber ci nta dengan gadis muda sepertimu" ucap pria itu
Ponsel pria itu berdering" ya ..hallo steve..ada apa?"
"hei darren..kemana saja kau.. Pengawalmu mencari mu kesana kemari" ujat steve
"maaf aku.."ucapan darren berhenti melihat bagaimana tersiksa nya gadis muda itu
"pulanglah..aku ada urusan.." ucap darren mematikan teleponnya sepihak
"sial ! Bos kalian memang gila!" gerutu steve
"hei.. Mandilah.. Kau akan lebih tersiksa kalau menahannya" ucap darren
Maura tidak menjawab dia sibuk menahan sesuatu yang ada dalam dirinya yang bahkan ingin keluar
Matanya sayu memohon kepada darren. Namun darren berusaha menahan hasratnya. Dia tidak mau membuat skandal dengan wanita mana pun. Namun wanita itu mulai mencengkram tangannya
"tuan.." lirihnya
Pertahanan Darren runtuh. Dia akhirnya menarik maura dan melumat bibirnya. Awalnya maura kagok karena ini awal dia berciuman namun setelahnya dia bisa mengimbangi darren
"sepertinya kau baru pertama kali melakukan ini nona" bisik darren
Wajah maura bersemu merah dan kembali menarik darren d an menciumnya
"lakukan lebih...aku menginginkannya" bisik maura
"kau yang meminta nona.." ujar darren
"panggil aku arabella.." ucap maura
Darren lalu membuka gaun maura. perlahan-lahan darren menurunkan gaun itu dan menciumi leher maura dia meninggalkan kiss mark disana. Lali dia mulai membuka dalaman merah maura yang menutupi kedua buah bukit kembarnya.
Cukup besar untuk ukuran seorang remaja seperti maura. Dan membuat hasrat darren naik
"jangan menyesal baby.. Kau yang menginginkannya" racau darren dengan suara beratnya
Maura yang sudah terpengaruh obat perangsang hanya bisa pasrah saat Darren menikmati setiap jengkal tubu maura dengan mata yang menggelap.
Tubuh maura menggelinjang hebat padahal bagi darren itu hanya pemanasan saja namun maura sudah mencapai puncaknya
"kau sangat ber has rat sepertinya gadis manis.. Siapa yang membuatmu seperti ini hm?" tanya nya
Maura tidak menjawab dan Darren mulai membuka bagian bawah maura
"sepertinya kau merawatnya dengan baik baby" ucap darren
Darren melakukan hal yang membuat maura meracau bahkan meremas rambut darren pelan.
Darren pun berdiri "sekarang giliranmu baby" ucap darren
Maura terlihat bingung apa yang harus dia lakukan karena ini baru pertama kali nya dia melakukan nya
Darren dengan sabar mengajari maura. Awalnya darren kesakitan namun setelahnya dia mengeram karena maura dengan cepat belajar
Darren sudah tidak tahan lagi dan menarik maura dalam kungkungannya
"mari kita selesaikan ini baby" bisik darren
Darren mengerutkan keningnya "kau masih per wan ?"
Maura hanya menganggukkan kepalanya lemah
"jangan sesali perbuatanmu baby..ini akan sedikit sakit tapi nanti setelahnya kau akan terbiasa" ucap darren
darren yang tadinya bergerak pelan pun tidak bisa mengontrol dirinya. Nafas mereka terengah "arabella.. kau sangat luar biasa"
Maura pun tidak menjawabnya lalu lekas tertidur
"dasar gadis nakal.. aku tak akan melepaskan mu" gumam darren
***