NovelToon NovelToon
Duda Pilihan Orang Tua

Duda Pilihan Orang Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:42.5k
Nilai: 5
Nama Author: my_el

Lavina tidak pernah menyangka akan dijodohkan dengan seorang duda oleh orang tuanya. Dalam pikiran Lavina, menjadi duda berarti laki-laki tersebut memiliki sikap yang buruk, sebab tidak bisa mempertahankan pernikahannya.

Karena hal itu dia menjadi sanksi setiap saat berinteraksi dengan si duda—Abyan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu Lavina mulai luluh oleh sikap Abyan yang sama sekali tidak seperti bayangannya. Kelembutan, Kedewasaan Abyan mampu membuat Lavina jatuh hati.

Di saat hubungannya mulai membaik dengan menanti kehadiran sosok buah hati. Satu masalah muncul yang membuat Lavina memutuskan untuk pergi dari Abyan. Masalah yang membuat Lavina kecewa telah percaya akan sosok Abyan—duda pilihan orang tuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my_el, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duda 6

Hari berlalu dengan begitu cepat. Tak terasa sudah seminggu sejak pernikahan mendadak yang terjadi. Hari ini sepasang suami istri itu mulai kembali aktivitas seperti sebelumnya.

Lavina yang terbiasa dimanja, dibangunkan, disiapkan segala kebutuhannya membuat wanita itu membawa kebiasaannya sampai sekarang. Hal itu juga disadari oleh Abyan, yang secara diam-diam mengamati pola hidup sang istri.

“Kamu bareng sama saya saja, ya, Lav?” Abyan menatap istrinya yang baru keluar dari kamar.

“Aku bisa berangkat sendiri,” tolak Lavina tanpa pikir ulang serta tak mau repot membalas tatapan suaminya.

Masih betah melihat gerak-gerik sang istri yang tampak buru-buru, sebab kesiangan seperti biasa. Abyan kembali membuka suaranya.

“Kamu mau naik ojek online?" tanya pria itu masih dengan tenangnya, sangat berbanding terbalik dengan sang istri.

Pertanyaan Abyan sukses menarik perhatian Lavina. Terbukti kini wanita itu mau membalas tatapan lempeng suaminya.

"Aku bisa nyetir sendiri kalau kamu tidak tahu,” balas Lavina dan segera memutus kontak mata yang terjadi. Kemudian, wanita itu membuka lemari kecil penyimpanan sepatu di dekat pintu masuk.

“Ah sial! Gue bisa telat kalau gak cepet berangkat dari sekarang,” gerutu Lavina, tanpa menyadari jika suaminya masih menatap ke arahnya.

“Bukannya mobil kamu masih ada di kediaman papa?”

Sebuah pernyataan yang memecah keheningan itu, membuat Lavina baru mengingat akan kesepakatan antara dirinya dengan sang ayah. Setelah menikah, sang ayah tak mau membiarkan dia memakai mobil, lebih bagus lagi kalau dia resign dari pekerjaannya. Hal itu membuat dia mengerang frustrasi.

“Yaudah aku sama kamu kalau gitu. Ayo!” putus Lavina yang tak memiliki jalan keluar lain.

Senyuman Abyan, pun terbit tanpa bisa dicegah. “Sarapan dulu, Lav.”

“Are you serious? Ini sudah hampir jam tujuh. Bisa-bisa kita telat,” kesal Lavina dengan wajahnya yang mulai kusut.

Perkataan Lavina ada benarnya. Lantas, pria itu menghela napas panjang. Hari pertama kerja dengan status baru, tidak cukup baik ternyata.

“Baiklah, saya akan menyiapkan sarapannya untuk di makan di mobil. Lain kali kamu bangun lebih pagi,” ujar Abyan mencoba memberi peringatan.

Lavina sontak mendengkus. “Salah sendiri gak dibangunin,” sahutnya tak mau disalahkan.

“Kalau gitu besok akan saya bangunin. Dan berhenti protes.” Lavina seketika mengatupkan mulutnya mendengar peringatan tegas suaminya. Namun, tak urung juga wanita itu mencebikkan bibirnya kesal.

***

Lavina meregangkan tubuhnya, yang terasa lelah. Sejak pagi, dia sudah diburu-buru sebab bangun kesiangan. Lalu mulai menyelesaikan pekerjaannya yang menumpuk akibat sebelumnya dia libur. Akhirnya, saat ini wanita bisa bernapas lega.

Sudah delapan jam dia berada di kantor, pertanda sudah saatnya dia pulang. Pikirannya mulai melanglang buana, menyiapkan rencana indah yang akan dia lakukan saat sampai rumah. Menciptakan sebuah senyuman yang tak bisa ditahan. Sampai suara Aidan berhasil mengusiknya.

“Lo udah ditunggu Abang di bawah, Vin.”

Seketika kepala Lavina menoleh ke arah sahabatnya itu terkejut. “Kok dia tahu gue udah mau pulang? Padahal gue niatnya mau nebeng ke lo,” jujurnya dengan mengerucutkan bibirnya.

Aidan menggeleng pelan mendengar penuturan sahabatnya itu. “Gue gak mau jadi ipar adalah maut, ya. Dah sana buruan pulang,” sahutnya yang langsung mendapat umpatan dari sang sahabat. “Jangan lupa juga buat tukeran nomer telpon. Biar gak ribet harus pakek perantara orang lain,” sambungnya lagi.

“Lo adiknya, bukan orang lain. Pelit banget lagian,” balas Lavina dengan tatapan sinisnya.

“Heh! Lagian kalian itu aneh. Bisa-bisanya udah tidur bareng, tapi gak punya nomer masing-masing. Gak waras,” sarkas Aidan tak mau kalah.

Lavina mendelik tak terima. Wanita itu hendak kembali membalas perkataan Aidan. Sayangnya harus urung kala ada seorang satpam yang memanggilnya.

“Maaf, Mbak. Tapi, Mbak Vina sudah ditunggu sama seseorang di bawah,” ujar satpam itu, yang berhasil membuat kedua orang beda jenis kelamin itu membuat ekspresi yang berbeda.

Lavina yang kesal, sedangkan Aidan tersenyum penuh kemenangan.

“Dah sana pulang! Udah ngebet banget, tuh, kayaknya abang gue.”

Refleks Lavina mengumpat serta memberikan jari tengahnya ke hadapan Aidan. “Ipar sialan, lo!”

***

Sudah terhitung hampir sebulan hubungan pernikahan Lavina dan Abyan terjalin. Selama itu pula, Abyan masih senantiasa sabar menghadapi sikap Lavina yang manja dan terkadang seenaknya sendiri. Oh jangan lupakan, jika wanita itu masih kerap kali menghindar saat Abyan mulai melakukan pendekatan.

Namun, lagi-lagi itu bukanlah hal yang terlalu dipermasalahkan oleh Abyan. Mengingat Lavina tak lagi bersikap sinis kepadanya seperti awal pernikahan mereka dulu, dia sudah sangat bersyukur.

Rutinitas harian seperti biasa Abyan lakukan. Saat pagi hari dia akan membangunkan sang istri, lalu mulai menyiapkan sarapan. Akan tetapi, sejak seminggu ini terasa lebih berbeda, sebab Lavina kini mau ikut andil. Contohnya seperti sekarang.

“Biar aku aja yang cuci bekas piring kotornya.” Lavina beranjak dari kursinya menuju ke arah wastafel.

Meskipun tanpa menatap ke arah Abyan. Perubahan kecil itu, sudah menghantarkan perasaan hangat dalam hati Abyan.

“Gak usah geer. Aku lakuin ini karena aku masih tau diri, untuk tidak merepotkan kamu terus,” lontar Lavina yang sepertinya merasa ditatap oleh Abyan dibalik punggungnya.

Abyan pun menarik kedua sudut bibirnya, membentuk senyuman tipis. Kepalanya menggeleng pelan, menikahi seorang gadis manja yang memiliki gengsi tinggi. Nyatanya tak terlalu buruk, hidupnya sedikit lebih ada tanjakannya.

"Iya, Lav. Terima kasih karena kamu sudah tahu diri,” balas Abyan yang langsung mendapat dengusan dari sang istri.

“Kamu membenarkan kalau aku gak tau diri?” sinis Lavina yang sudah selesai dengan segala piring kotor yang dia cuci.

Senyuman Abyan berubah menjadi kekehan geli. Menggoda Lavina sudah menjadi rutinitas baru yang wajib dia lakukan. Melihat sang istri kesal dengan segala macam ekspresi yang ditampilkan, tampaknya menjadi hal yang menyenangkan untuknya.

“Saya hanya menuruti ucapan kamu, Lav. Tidak ada saya bilang kamu tidak tahu diri. Dan saya tidak keberatan meskipun kamu tidak mau ikut membantu pekerjaan rumah. Karena kamu istri saya, tanggung jawab saya,” tutur Abyan lembut dengan intonasi tenangnya.

Meski sempat tertegun akan jawaban sang suami. Lavina segera mengenyahkan perasaan hangat yang menyusup tanpa tahu diri di hatinya. Dia tidak boleh luluh kepada Abyan yang sampai sekarang, pun dia tidak tahu pria itu punya motif apa di balik kepasrahannya dalam menerima pernikahan mereka.

“Tahan, Lavina. Sadar, dia itu mantan duda cerai. Pasti dia sedang melakukan pencitraan,” monolognya dalam hati.

Kening Abyan mengerut, saat mendapati sang istri tampak melamun di kabinet wastafel. “Lav, are you fine?”

Suara Abyan berhasil menyadarkan Lavina. Segera wanita itu mengangguk, menanggapi pertanyaan sang suami. Tak ingin Abyan kembali bertanya-tanya tentang dirinya. Lavina sontak melesat mengambil tasnya untuk berangkat kerja.

Bahkan, wanita itu lebih dulu berjalan ke arah pintu. Tanpa peduli, jika Abyan masih menatap bingung ke arahnya. Sampai tiba-tiba tubuh Lavina terdiam, sesaat setelah wanita itu membuka pintu apartemen. Seakan tengah bertemu dengan hal yang mengejutkan.

“Ada apa, Lav?”

*

*

Bosen gak bacanya? Terlalu monoton, kah? Tp cerita ini memang konfliknya ringan. Pernikahan manis biar bisa buat refreshing 🥰

Ok see you

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
Vajar Tri
aduh kalu sifat dewasa lav keluar bikin babang Aby tambah klepek klepek 🤭🤭🤭uuuh benarkah ada adik bayi otw 🤩🤩🤩
Vajar Tri
buahahahhahaha kalau nyonyah sudah berbicara maka mas Aby akan menurut ..... pintar nya ele ele 🤣🤣🤣🤣 kanjeng ratu tiada tandingan 🤭🤭🤭
Vajar Tri
mauuuuu banget Thor di tunggu up sama ya Ter Ter Ter baru 🤭🤭🤭🤭🤩🤩🤩🤩🤩semangatttt
Vajar Tri
selamat akhir pekan juga Thor 🥳🥳🥳 jangan lupa up nya di tambahin 🤭🤭🤭
Vajar Tri
buahahahahahahah ke gep pak boz... niat Lavina dinginin hati Aby biar 🔥 nya mati kok kayaknya malah tambah gede ya .... 🤣🤣🤣🤣 resiko Bunya istri blaem blaem kece ..... mas Aby sini aku kipasin sama kipas sate baru aku siapa tahu adem 🤣🤣🤣🤣
Sarah Sarah
god
Reni Anjarwani
doubel up thor
Vajar Tri
Aby Meleng sedikit ajj istri nya udah ada yang nyamperin 🤣🤣🤣🤣 air air air siapin air buat Aby biar tenang 🤣🤣🤣 tapi siapa ya yang ngajak ngobrol 🤔🤔🤔
El: wkwkwk maklum istrinya selain cantik punya aura centil 🤣
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
El: nanti siang yaa 😉
total 1 replies
Azizah az
mau dong mas 🤭🤭
Azizah az: mau up yg banyak 😁😁
El: hei mau apa ini 😭
total 2 replies
Vajar Tri
adu...du..Du Abang meleleh karna tingkah adek 🤣🤣🤣
El: wkwkw abyan lemah sama bininya 🤣
total 1 replies
Vajar Tri
ancaman ny bang mantaf ....biar gak jadi mundur aidan 🤭🤭😁😁 mana lagi atuh Thor up nya 🤭🤭
Vajar Tri
semangat membara 🔥🔥🔥Thor 🥳🥳🥳 lanjut kuy💃💃💃
Vajar Tri
Thor kau gantungkan lagi bikin aku tambah penasaran 🥳🥳🥳
Reni Anjarwani
lanjut
El
nanti malem yaa
Reni Anjarwani
doubel up thor
Vajar Tri
ihh gemesss gemes gemes sama author up nya kurang 😁😁😁
Ana Isti
lanjut dong kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!