Setelah sekian lama dipertemukan kembali dia insan yang telah lama berpisah, berjalannya kisah mereka diiringi dengan berbagai macam rintangan yang mengharuskan mereka tetap bersama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
Sebulan berlalu dan masa magang Cindy di rumah sakit Jinan telah berakhir dan juga kondisi kaki Cindy sudah kembali pulih karena perawatan Jinan yang sangat intensif dan juga perhatian, selama magang Cindy belajar banyak tentang menolong dan juga mengerti perasaan orang yang akan dia tolong selama persidangan nanti ya walaupun dia mendapatkan perasaan itu di rumah sakit tapi itu bisa membuka mata Cindy tentang kerasnya kehidupan.
Dan selama sebulan juga hubungan Cindy dan Jinan berjalan, sudah banyak hal yang sudah mereka lalui walaupun belum genap setahun namun sudah ada beberapa hal yang membuat mereka belajar mencintai satu sama lain seperti beberapa konflik dan juga berbeda pendapat namun mereka lewat semua itu dengan baik.
Dan juga masalah tentang bapak Budi sudah diselesaikan dengan kekeluargaan tanpa ada uang denda yang diinginkan sebelumnya oleh pak Budi.
Sekarang Cindy sedang disibukan dengan menulis laporan magangnya dan juga dia sering bolak-balik ke kantornya yaitu Ichwan & partner karena dia membutuhkan seorang mentor untuk menyelesaikan laporan dan juga menyusun skripnya.
Dan saat ini Jinan sedang masa sibuknya karena ada sebuah penyakit yang menular cukup cepat dan mematikan, dan itu memutuskan untuk Jinan menginap di rumah sakit agar dia tidak menular penyakit tersebut apalagi pada Cindy kekasihnya.
Saat ini Cindy sedang di kantornya menunggu mentornya datang dan juga untuk berkonsultasi. Cindy juga memberikan pesan pada Jinan tentang kegiatannya saat ini walaupun Cindy lebih senang bertemu dengan Jinan namun karena kondisinya tidak memungkinkan terpaksa mereka harus menghabiskan waktu berdua mereka lewat pesan singkat atau VC.
Dan yang ditunggu Cindy datang, ternyata mentor Cindy adalah pemilik atau pengacara ternama yang sudah menangani kasus besar, yaitu Ariel Callisto Ichwan. Dia sudah berkarier menjadi pengacara selama 15 tahun dan itu membuatnya terkenal.
"Permisi pak" salam Cindy dan juga mengetuk pintu
"Ohh iya silahkan, ada perlu apa?" Jawab Ariel dan bertanya pada saat Cindy sudah masuk ke dalam ruangannya
"Ini pak saya anak magang disini dan juga dari kampus saya bapak diamanahkan untuk menjadi mentor saya" jawab Cindy menjelaskan kenapa dia ingin bertemu dengan Ariel
"Ohh iya kamu Cindy Hapsari kan?"
"Benar pak"
"Ok kalo gitu, silahkan ada yang kamu tanya selama saya masih di kantor" ucap Ariel mempersilahkan Cindy
"Begini pak"
Cindy mulai menjelaskan bagaimana cara menyelesaikan kasus ini dan itu, menulis laporannya juga, dan nasihat menjadi pengacara yang baik itu seperti apa.
"Ada yang mau ditanyakan lagi?" Tanya Ariel
"Ngga ada pak, oh iya pak boleh minta kontaknya barangkali bapak tidak ada di kantor nanti saya boleh kirim pesan singkat pada bapak" jawab Cindy dan juga dia ingin menambahkan kontak Ariel agar dia bisa menghubunginya
"Boleh, ini silahkan" ucap Ariel memberikan kartu namanya
"Baik pak" ucap Cindy dan menulis nomer handphone Ariel dan menyimpannya.
"Baik pak sudah saya simpan kontaknya, kalo begitu saya permisi"
"Iya silahkan"
Cindy keluar dari kantor Ariel dan merasakan lega karena hasil menulis laporannya sedikit menerima revisi yang dibenaknya sebelumnya masih banyak yang harus di revisi.
Saat dia sedang berjalan menuju lobby kantor, ada seseorang yang sedang buru-buru masuk ke dalam kantor dan tanpa sengaja menabrak Cindy yang sedang memegangi handphonenya kemudian mereka berdua terjatuh.
"Astaga maaf ya mba saya ngga sengaja" ucap wanita itu sambil membereskan barang-barangnya
"Iya gpp lain kali hati-hati yah" balas Cindy yang juga membereskan barang-barangnya yang terjatuh
"Iya mba, kalo gitu saya permisi dulu"
Cindy hanya bisa menganggukkan kepalanya setelah wanita itu kembali berlari menuju entah kemana, setelah itu Cindy kembali fokus pada handphonenya dan menulis pesan singkat pada Jinan namun Cindy melihat pesan sebelumnya belum dibaca oleh Jinan dan itu membuat Cindy sedikit kesal karena sebelumnya Jinan akan selalu membalas pesan yang Cindy kirimkan.
Setelah berkonsultasi, Cindy menemui Gaby yang berada di restorannya. Rencananya dia akan makan siang disana dan juga curhat tentang Jinan ini.
"Geb kok gw ngerasa aneh yah sama Jinan" ucap Cindy setelah menyuapkan makanan yang sudah dia pesan
"Aneh kenapa emang?" Tanya Gaby mulai mendengarkan curhatan Cindy
"Ya aneh katanya di rumah sakitnya ada penyakit baru dan menular terus Jinan bilang mau nginep aja di rumah sakit" jawab Cindy menjelaskan keresahannya
"Wajar dong Cind, dia kan dokter mana yang baik buat dia dan juga pasiennya. Kalo dia pulang dan ternyata bawa penyakit itu kan Lo dan semua yang dia temui tertular semua" balas Gaby menjelaskan pemikirannya
"Iya sih tapi kok dia ngga bales chat gw yah" ucap Cindy memasang wajah cemberutnya
"Emang dia ngga bales dari kapan?" Tanya Gaby kembali
"Udah dua hari sih"
"Hmm, coba Lo telpon Zee dulu deh buat pastiin dia lagi sibuk atau ngapain gitu" saran Gaby agar Cindy tahu kondisi Jinan sekarang
"Ok deh"
Cindy mengeluarkan handphonenya dan mencari kontak Zee, setelah ketemu dia langsung menelpon Zee agar dia tau Jinan sedang apa.
"Assalamu'alaikum kak kenapa?"
"Walaikumsalam Lo lagi di rumah sakit?"
"Iya kak ini lagi chaos banget"
"Loh kenapa?"
"Ini penyakitnya udah banyak yang nular terus ini kamar rawat penuh semua"
"Ohhh Lo liat Jinan ngga?"
"Dari 3 hari yang lalu gw ngga liat bos kak"
"Loh kok bisa bukannya dia di rumah sakit?"
"Ngga tau kak, sebelumnya iya dia rumah sakit tapi ngga tau dia ngilang aja gitu"
"Ok deh makasih ya infonya"
"Iya kak"
Cindy menutup telponnya dan mulai mengkhawatirkan tentang Jinan setelah mendengar informasi dari Zee namun Cindy tentang tenang agar apa yang dia pikirkan tidak terjadi.
"Lo kenapa Cind?" Tanya Gaby melihat Cindy memasang wajah yang sulit diartikan
"Kata Zee di rumah sakit lagi chaos banget dan dia ngga ketemu Jinan udah 3 hari ini" jawab Cindy yang mulai overthinking tentang kondisi Jinan
"Hahh kok bisa?" Tanya Gaby yang kaget
"Gw juga ngga tau, apa gw telpon Jinan yah" jawab Cindy mulia khawatir
"Kalo Lo khawatir telpon aja gpp"
"Ok deh gw coba"
Cindy mencari kembali kontak Jinan dan menelponnya. Namun panggilannya tidak di jawab dan Cindy mencoba beberapa kali dan tidak diangkat, kemudian dia mencoba lagi dan akhirnya di jawab oleh Jinan.
"Haloo assalamu'alaikum"
"Walaikumsalam"
"Lo siapa kok hp Jinan ada di Lo?"
"Mohon maaf ini dengan siapa?"
"Gw Cindy pacarnya Jinan"
"Ohh mba Cindy maaf saya menjawab telpon pak Jinan, saya perawat yang sedang merawat pak Jinan. Sekarang kondisi pak Jinan sedang di karantina"
"Karantina maksudnya?"
"Pak Jinan terkena penyakit mba"
"Astaghfirullah, sekarang dia bisa di jenguk mba?"
"Sekarang belum bisa mba, kalo memang mbanya mau kesini gpp tapi dari jauh"
"Gpp mba ok saya kesana"
"Baik mba"
Cindy menutup telponnya dan bergegas menuju ke rumah sakit. Gaby yang melihat itu bingung dengan Cindy.
"Ehh Lo mau kemana?" Tanya Gaby melihat Cindy seperti terburu-buru
"Jinan tertular penyakitnya" jawab Cindy sambil membereskan barang-barangnya
"Ya Tuhan ya udah deh Lo hati-hati ya, nih masker barangkali disana habis maskernya" ucap Gaby mempersilahkan Cindy untuk pergi
"Ok deh makasih yah geb"
"Iya sama-sama"
Cindy bergegas menuju rumah sakit tempat Jinan bekerja menggunakan ojek online yang sudah dia pesan sebelumnya.
*
Sesampainya disana Cindy langsung menuju resepsionis karena sekarang dia tidak bisa sembarangan keluar masuk ke dalam rumah sakit.
"Sus saya mau mencari dokter Jinan" ucap Cindy pada perawat disana
"Maaf anda dengan siapa kalo boleh tau?" Tanya perawat itu
"Saya Cindy Hapsari sus" jawab Cindy memperkenalkan dirinya
"Ohh Bu Cindy, silahkan masuk ibu sudah di tunggu oleh pak direktur" ucap perawat itu yang tahu dihadapannya adalah Cindy langsung berdiri dari duduknya
"B...baik sus" ucap Cindy yang bingung kenapa dia diarahkan menuju direktur
Cindy langsung menuju ke ruangan direktur bersama dengan perawat yang berada di resepsionis.
"Permisi pak" salam perawat itu sambil mengetuk pintu
"Iya silahkan" balas direktur mempersilahkan
"Ini Bu Cindy sudah datang" ucap perawat itu memberitahu Cindy sudah datang
"Ohh gitu baik lah silahkan masuk"
"Silahkan Bu"
Cindy masuk ke dalam ruang direktur dan untuk perawat tadi meninggalkan Cindy bersama dengan direktur disana.
"Apa yang terjadi dengan Jinan dok?" Tanya Cindy setelah dipersilahkan duduk oleh direktur rumah sakit itu
"Begini nak Cindy, Jinan sekarang sedang di ruang karantina dan untuk Sekarang dia tidak bisa dikunjungi" jawab direktur itu menjelaskan kondisi Jinan
"Atas dasar apa dok? Apakah penyakit ini sangat menular?" Tanya Cindy yang mulai memberikan beberapa pertanyaan karena dia khawatir dengan kekasihnya itu
"Dari hasil lab pertama kali penyakit ini, penyakit yang sekarang sedang mewabah sangat menular dan masih di rumah sakit ini saja belum sampai keluar" lanjut direktur itu menjelaskan kondisi Jinan
"Apakah ada bantuan dari dinas kesehatan tentang hal ini dok?" Tanya Cindy apakah dari pihak dinas kesehatan tahu tentang kondisi disini
"Dari pihak kami sudah menghubungi tapi belum ada respon" jawab direktur sambil menggelengkan kepalanya
"Apakah saya bisa membantu menghubungi pihak dinasnya pak?" Tawar Cindy untuk membantu rumah sakit memberikan informasi tersebut
"Untuk sekarang jangan dulu nak sejauh ini kita masih bisa menangani semua" jawab direktur menolak halus penawaran Cindy
"Tapi pak, setidaknya kita memberitahu pihak dinas agar mereka tahu kondisi di rumah sakit ini" ucap Cindy yang bersikeras karena jika dibiarkan akan menyebabkan masalah lebih besar
"Baik lah nanti saya usahakan kembali" ucap direktur yang tidak punya pilihan lain
"Pak apakah Jinan bisa dijenguk?" Tanya Cindy apakah Jinan dapat dibesuk
"Mohon maaf nak Cindy, belum bisa karena takut orang luar yang terkena penyakit ini" jawab direktur merasa berat menjawab pertanyaan Cindy
"Gpp pak saya rela kok, saya ingin bertemu dengan Jinan sekarang karena beberapa hari ini dia tidak ada kabar" ucap Cindy yang merelakan kesehatannya agar dirinya dapat bertemu dengan kekasihnya yang sudah dia rindukan beberapa hari ini
"Baiklah kalau itu kemauan kamu tapi sebelum kesana kamu harus memakai pakaian khusus"
"Pakaian khusus?"
"Mari ikut saya"
Kemudian Cindy dan direktur keluar dari ruangan dan menuju tempat karantina pasien yang tertular penyakit itu, sesampainya disana Cindy dikenakan pakaian seperti pakaian anti-radioaktif atau semacam itu dan dia baru diperbolehkan masuk menuju ruangan Jinan dirawat.
Cindy di dampingi oleh perawat disana agar Cindy tetap dalam jarak aman dan juga tidak tertular penyakit ini. Sesampainya di ruangan rawat Jinan, Cindy hanya bisa melihat Jinan dari luar dan disana Jinan sedang tertidur. Entah Jinan sedang tertidur atau bagaimana tapi yang Cindy lihat sekarang dia sedang tertidur, sebenarnya Cindy ingin bertanya pada perawat yang mendampinginya namun karena pakaian yang dia gunakan sulit untuk dia berbicara maka dia akan bertanya pada saat setelah ini.
Setelah itu Cindy kembali menuju tempat awal sebelum dia masuk ke dalam ruangan karantina dan Cindy mulai bertanya tentang kondisi Jinan.
"Pak saya ingin bertanya, apakah Jinan baik-baik saja? Saya lihat tadi dia sedang tertidur" tanya Cindy setelah melihat kondisi Jinan
"Sejauh ini nak Jinan menunjukkan perkembangan yang baik dari beberapa hari yang lalu dia sempat pingsan dan juga kejang-kejang" jawab direktur menjelaskan kondisi Jinan kembali
"Astaghfirullah kejang-kejang pak?! Separah itu kah penyakit ini?" Kaget Cindy setelah mendengarkan penjelasan direktur
"Dari pihak kami tidak tahu tentang itu namun dari pasien yang kami tangani ada beberapa yang tidak mengalami yang Jinan alami dan ada juga yang sama dengan Jinan" ucap direktur itu tentang gejala yang diderita Jinan dan juga pasien lain
"Kira-kira waktu penyembuhannya sampai kapan pak?" Tanya Cindy kembali
"Dari hasil pengamatan kami itu sekitar 2 Minggu kalo itu dari pasien menunjukkan hasil yang membaik selama 2 Minggu itu" ucap direktur itu menjelaskan proses penyembuhan yang mereka ketahui
"Untuk Jinan?"
"Dia baru seminggu ini dirawat dan baru 2 hari ini menunjukkan hasil yang membaik"
"Ya Allah kenapa Jinan bisa seperti ini" lirih Cindy sambil mengelus dadanya
"Kamu yang sabar ya nak" ucap direktur itu menenangkan Cindy
"Iya pak, jika ada sesuatu tentang Jinan kabari saya ya pak" pinta Cindy
"Baik nak nanti saya kabari, oh iya saya sangat berterimakasih pada nak Cindy telah menyelesaikan kasus pak Budi sebelumnya" ucap direktur itu berterimakasih pada Cindy atas kasus yang telah dia selesaikan
Cindy menganggukkan kepalanya, "Iya pak sama-sama"
"Nanti jika nak Cindy sudah lulus dan menjadi pengacara akan saya kontak nak Cindy agar menjadi staff hukum di rumah sakit ini" tawar direktur pada Cindy untuk mengisi posisi bagian staff hukum
"Terimakasih pak atas tawaran, nanti saya usahakan untuk itu. Kalo begitu saya permisi dulu ya pak" ucap Cindy yang berterimakasih kembali dan memutuskan untuk berpamitan
"Iya nak Cindy hati-hati dijalan yah"
"Iya pak"
"Ohh iya sus, tolong bawa nak Cindy untuk pengecekan agar penyakit ini tidak keluar dari rumah sakit ini" perintah direktur pada perawat disana
"Baik pak, ayoo Bu ikuti saya" ucap perawat
Cindy dan perawat meninggalkan ruangan karantina dan menuju ruangan laboratorium untuk pengecekan apakah Cindy terjangkit penyakit itu atau tidak.
Setelah menunggu beberapa menit, hasilnya negatif dan Cindy diperbolehkan untuk kembali ke rumahnya.
"Ya Allah semoga Jinan cepat sembuh dan bisa bersama dengan hamba lagi" batin Cindy sambil berdoa untuk kebaikan Jinan
***
Alhamdulillah akhirnya bisa update lagi cerita ini, maaf yah semuanya yang sudah lama nunggu update cerita ini karena ada beberapa halangan dan juga author baru menyelesaikan cerita author yang kalian bisa lihat di bio author...
Author sangat berterimakasih pada kalian yang sudah meluangkan waktunya untuk membawa karya author walaupun author masih pemula namun dengan adanya kalian membuat author semangat menulis dan mengoreksi beberapa kata dari kalian agar dapat dibaca dengan baik...
Ohh iya beberapa hari ini ada beberapa pengumuman yang author terima dari IG dan Twitter tentang kelulusan Gaby, Anin, Eve, dan Ariel yahh...
Jujur author cukup sedih setelah melihat dan mendengar berita itu terutama untuk Anin karena author mengikuti Anin sejak dia membuat beberapa video di G+ mungkin diantara kalian tahu itu dan juga pada saat dia masuk menjadi bagian dance project...
Author sangat bangga dengan apa yang sudah Anin dan yang lain capai sekarang karena memang tidak mudah apalagi untuk Anin dia pernah triple team yang membuatnya kelelahan dan hampir pingsan kalo tidak salah, author bangga dengan backup oshi author itu...
Yahh namanya juga urusan orang, mungkin dibalik itu ada hal yang harus dikorbankan salahsatunya itu dan semoga kalian mengerti apa yang sudah dicapai dan juga apa tujuan Anin dan yang lain kedepannya...
Semoga kalian sehat semua yah dan jangan lupa jaga keamanan karena omicron mengincar dirimu, dan semoga kalian suka part kali ini dan jangan lupa untuk vote, komentar, dan share ya...
Thanks for reading...