Zahra gadis manis 21 th pintar ramah periang, tiba tiba di hadapkan dengan masalah hidup yang tidak pernah sedikitpun ada dalam bayangan hidupnya, kehilangan kedua orang tuanya, kehilangan kakak kandung beserta kakak iparnya dalam waktu bersamaan dalam sebuah kecelakaan dan harus memikul beban menyekolahlan ke dua adik kembarnya dan satu orang keponakan berusia 3th.
Bagaimana kisah hidup zahra??, yukkk... kepoin yukk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Di tempat lain di kediaman Zahra karyawan zahra dan Filona dan beberapa temannya Filona, menunggu kepulangan Zahra dalam ke adaan cemas, setelah mereka melihat vidio viral tentang Zahra tadi.
"Tenang Lon, pasti kakak kamu baik baik aja, kan ada Filio juga bersama dia" hibur temannya.
"Hiks... hiks... kenapa sih, kakak gue selalu di bully apa sih, salah kakak gue sama mereka, emang salah ya kami ini tinggal bersama kakak, dan emang salah klau kakak mempunyai anak, kan Kenzo bukan anak kandung kakak gue, dia anak Almarhum abang gue, apa salahnya kakak gue membesarkan dia, hanya dia satu satunya peninggalan abang gue, dia lah penyemangat kami sampai saat ini, orang orang di luar sana enak saja menghujat kakak gue, padahal kami tidak pernah menyusahkan mereka, kakak gue banting tulang untuk menghidupi kami semua, tidak pernah mengganggu orang lain, kenapa kakak gue selalu di benci hiks... hiks..." tangis Filona tidak berhenti dari tadi, saat melihat kakaknya di jambak oleh teman satu kampusnya, Filona kenal perempuan itu, dia pernah juga membuat onar di toko zahra yang lama, sebelum pindah ke ruko ini.
Teman teman Filona ikutan sedih mendengar tangisan pilu Filona, mereka kenal dekat dengan Filona, Filona gadis yang baik, santun, dan mau membantu sesama teman cantik sudah pasti, Filona 11 12 dengan kakaknya, sama sama gadis yang baik.
Namun perbedaannya, Filona banyak teman teman yang mendukung nya, tidak ada yang julid dengn Filona selama ini, dan Zahra selalu banyak penghianat di sekelilingnya, dan banyak yang iri kepada zahra, apa lagi yang mereka tau Zahra mempunyai anak, semakin jadi orang memusuhinya di kira Zahra adalah korban pergaulan bebas, secapek apa pun mereka menjelaskan kepada orang orang tidak ada yang percaya dengan kebenaran itu, mereka memilih berasumsi sendiri, mereka bisa apa.
"Yang sabar ya, kak Zahra gadis kuat dia pasti mampu melewati itu semua, Tuhan memberi cobaan sama kak Zahra, karena kak Zahra mampu melewatinya" tutur sahabat Filona.
"Iya gue tau itu. Allah memberi cobaan kepada umatnya, dia tau umatnya bisa melalui nya, tapi sampai kapan, sampai kapan kakak gue akan di rundung masalah hiks.. hiks.. apa belum cukup kah kakak gue menderita, hiks... hiks..."
Teman teman Filona menatap nanar Filona, tidak tau lagi apa yang harus mereka lakukan melihat Filona hancur seperti itu, mereka ikutan sedih mendengar cerita Filona itu.
Sementara itu, di dalam taxi Zahra menatap laki laki kecil yang menjadi tameng nya itu.
"Kenapa bunda lihat aku kaya gitu" celoteh laki laki kecil itu saat sadar sang bunda menatapnya intens.
"Adek, kenapa bisa bicara kaya tadi, kenapa adek berani seperti tadi, bunda kaget loh..." tutur Zahra, Zahra membawa Kenzo naik taxi semetara Filio menaiki motornya dan Filio mengiringi taxi yang di tumpangi oleh Zahra dan Kenzo, hatinya berkecamuk melihat kakaknya, dia memang hanya bisa diam, tidak seperti Filona yang bisa mengungkapkan perasaannya dengan tangis, Filio hanya diam dan menahan sesak di dalam dadanya, ingin rasanya dia memukul wanita tadi, namun di orang oleh kakak baiknya itu.
"Ken... marah lihat tante ondel ondel tadi itu, mulutnya jahat banget ngatain bunda yang ngak ngak, emang dia tau apa tentang bunda, emang dia tau apa tentang hidup kita, nyebelin" gerutu laki laki kecil itu, sambil memangku tangannya di dada, jangan lupa pipi yang mengembung dan bibir mengerucut lucu.
"Ken benci ada orang yang nyakitin bunda, apa lagi kaya tante ondel ondel tadi, sudah jambak bunda, trus juga hina hina bunda dengan kata kata kasar, Ken ngak suka!" lengos anak kecil itu memandang keluar jendela.
Zahra tersenyum haru melihat anaknya itu.
"Makasih ya sayang, sudah lindungi bunda, bunda bangga sama Ken, Ken anak tau ngak, bunda sayang banget sama Ken.." tutur Zahra memeluk anaknya itu.
"Ken yang makasih bunda, Ken sudah di rawat dengan kasih sayang sama bunda, walau banyak yang menghina bunda karena keberadaan Ken, tapi Bunda ngak pernah membenci Ken" ucap anak kecil itu tercekat.
Ibu dan anak itu malas menangis bombay di dalam taxi itu sambil berpelukan, saling menyalurkan kekuatan masing masing, sopir taxi ikutan menitikkan air matanya melihat adengan haru biru itu.
Bersambung.....