Sesilia gadis berumur 21 tahun yang cantik dan polos. Dia di besarkan di panti asuhan karna dia yatim piatu, setelah lulus Sekolah dia memutuskan untuk bekerja dan menyewa rumah untuk ia tinggali. Dia merasa sangat bahagia karna memiliki pacar yang sangat baik dan tampan, tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama karna ternyata pacar yang selama ini dia anggap baik, ternyata malah menghancurkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
"Temani aku tidur stev" kata sesilia saat dirinya sudah mulai tenang.
"Iya sayang, tidur lah. Lagi pula ini sudah larut, aku akan tidur di samping mu" kata Steven yang tak melepaskan pelukan nya itu
Sesilia pun tertidur, sedangkan Steven sedang memikirkan perkataan Zeco.
"Masa lalu Jacob? Ada apa? Apa ada kaitan nya dengan ku? Zeco tidak akan menelfon ku jika itu tidak penting" batin Steven.
Steven pun tertidur.
Pagi Hari
Steven sudah rapih. Ia mendorong troli berisi makanan ke dalam kamar.
"Sayang, bangun lah. Ini sudah pagi" kata Steven membangun kan sesilia.
"Erghhhhhh, hoammmmmm... Stev.... Ini sudah pagi" kata sesilia mengerjap kan mata nya.
"Bagaimana perasaan mu?" tanya Steven.
"Sudah lebih baik stev, terimakasih karna sudah merawat ku dengan baik" kata sesilia
"Tentu, makan lah agar cepat sehat" kata Steven menyuapi sesilia
setelah sesilia makan, ia langsung meminum obat dan vitamin nya.
"Stev, kau akan bekerja?" tanya sesilia.
"Iya, ibu akan menjaga mu. Hari ini ada sesuatu yang harus ku urus" kata Steven.
"Baik lah stev" kata sesilia
"Aku berangkat, muach muach muach muach." Steven mengecupi pipi, dahi, hidung dan bibir sesilia.
"Berhati-hatilah stev" kata sesilia.
"Tentu" Steven tersenyum dan langsung bergegas pergi ke perusahaan milik nya itu.
*TOK TOK TOK
"Masuk lah" kata sesilia dari dalam.
*CEKLEK
"Bagaimana sayang? Apa sudah lebih baik? Steven bilang semalam kamu demam dan sempat di periksa oleh dokter Rico" Bianca menghampiri sesilia.
"Ah iya Bu, aku hanya demam. Sekarang lebih baik karna Steven merawat ku" kata sesilia tersenyum. Ia langsung duduk.
"Tak apa, berbaring lah. Kau harus banyak istirahat" kata Bianca membaringkan sesilia kembali
"Terimakasih Bu" kata sesilia tersenyum
"Tentu sayang" kata Bianca.
Mereka pun mengobrol banyak hal, Bianca menghibur sesilia agar ia tidak bosan.
****************
"Tuan" sapa Zeco melihat Steven yang sudah duduk di ruangan nya.
"Ceritakan sekarang" perintah Steven.
"Sebenarnya saat kemarin aku mencari tahu siapa yang melukai nyonya Noya, aku mencari tahu tentang Jacob karna takut dia terlibat dalam masalah ini, ternyata tidak tuan. Dia sama sekali tidak terlibat dengan masalah yang sedang terjadi sekarang. Aku malah menemukan fakta lain, Jacob sebenarnya memiliki 2 putri,,, Saat Bella lahir dan berumur 1 tahun, ibu nya mengandung lagi. Namun saat anak itu di lahir kan. Terjadi penculikan, dan penculik itu menaruh bayi itu di panti asuhan tempat nona sesilia berada. Dan saat aku selidiki tahun kelahiran nya tepat dengan tahun nona sesilia di temukan di depan panti asuhan itu" Jelas zeco.
"Mungkin kah dia.....?" gumam Steven.
"Aku akan mencari tahu lebih dalam tuan" kata Zeco.
"Baiklah, terimakasih. Kau boleh pergi" kata steven
"Baik tuan" Zeco pun pergi dari ruangan Steven.
"Apa mungkin sesilia adalah anak Jacob? Dan Bella adalah kakak sesilia?" gumam Steven.
...****************...
Sesilia pun di suapi Bianca, karna ia harus makan siang dan harus meminum obat nya.
"Sayang, aaaaa lagi" kata Bianca.
"Sudah Bu, aku sudah kenyang" kata sesilia
"Baiklah kalau begitu, minum obat dan vitamin nya. Ibu akan pergi dulu menyuapi ayah" kata Bianca.
"Bu, terimakasih sudah merawat ku. Maaf karna aku merepot kan mu, ibu harus bulak balik karna aku" kata sesilia memegangi tangan Bianca.
"Sayang, tidak boleh berbicara seperti itu. Sekarang aku ini ibu mu, tolong jangan anggap aku orang asing. Kau putri ku sekarang sayang" Bianca memeluk sesilia.
"Terimakasih Bu, sekarang aku tahu bagaimana rasanya kasih sayang seorang ibu berkat mu Bu. Ini yang sangat ku ingin kan dari dulu, terimakasih telah hadir di hidupku ibu" sesilia masih memeluk erat Bianca
"Iya sayang" Bianca mengendur kan pelukan dan mencium dahi sesilia.
Bianca pun keluar dari kamar sesilia, ia harus menyuapi suami nya itu, sedangkan sesilia langsung meminum obat dan vitamin nya.
Saat memasuki kamar, terlihat dokter Rico sedang memeriksa Eric.
"Bagaimana keadaan suami saya dok?" tanya Bianca
"Sudah stabil, jadi sore nanti. Saya akan pulang karna kondisi tuan Eric sudah benar benar pulih" kata dokter Rico.
"Iya benar sayang, aku sudah merasa sangat bugar" kata Eric tersenyum.
"Baiklah kalau begitu, terimakasih dok" kata Bianca.
"tentu nyonya, kalau begitu saya permisi" dokter Rico keluar dari kamar Eric.
"Sayang, makan lah." kata Bianca
"Apa sesilia sudah makan? Bagaimana keadaan nya? Pasti dia kelelahan karna ikut membantu merawat ku. Kasihan sekali" kata Eric.
"Sudahlah sayang, tidak usah berfikir seperti itu. Bianca sudah membaik,, sekarang kamu lah yang harus makan dan meminum obat nya" kata Bianca.
"Aku ingin makan sendiri, apa aku boleh minta tolong? Tolong ambilkan meja itu" kata Eric menunjuk meja makan.
"Yasudah kalau begitu" Bianca mengambil dan menaruh nya di atas kasur serta menata makanan nya
Eric memakan nya dengan lahap, sepertinya nafsu makan nya kini telah kembali.
"Ya benar, seperti nya kau memang sudah sehat" kata Bianca melihat cara makan Eric seperti biasa. tidak seperti kemarin yang enggan memakan makanan.
"hmmmm, ini sangat lezat" kata Eric mengunyah makanan.
"pelan pelan, kau bisa tersedak" kata Bianca.
"Iya sayang" jawab Eric.
"Sayang, Aku benar benar menyayangi sesilia seperti putri ku sendiri. Aku sungguh merasa iba setiap kali dia menceritakan masa lalu nya. Tapi rasa sayang ku ini nyata bukan hanya sekedar rasa kasihan" kata Bianca.
"Aku juga merasa kasihan pada nya, aku juga menyayangi nya seperti putri ku. mari jaga dia" kata Eric tersenyum.
"Maaf karna aku tak bisa memberi mu keturunan lagi" kata Bianca tertunduk.
"Hei sayang, Steven sudah lebih dari cukup. Apalagi sekarang sudah ada sesilia, keluarga kita sudah lengkap. Sebentar lagi juga kita akan memiliki cucu, tidak usah bersedih sayang. Waktu kita, akan kita habiskan bersama cucu cucu kita nanti" kata Eric menghibur.
Bianca memang memiliki masalah, ia tak bisa hamil dengan mudah, kandungan nya sangat lemah. Saat mengandung Steven juga ia sering kali jatuh sakit karna itu ia sering meminum penguat kandungan, dan syukur nya Steven terselamat kan. Namun dokter menyaran kan agar lebih baik tidak mengandung lagi demi kebaikan Bianca dan calon bayi nya. Jika di paksa hamil lagi, ini akan membahayakan nyawa Bianca atau calon bayi nya nanti, kemungkinan selamat nya kecil,,, Eric sangat mencintai Bianca. Jadi ia memilih untuk tidak memiliki anak lagi, bagi nya Steven saja sudah cukup.
"Kau benar, Kita akan memiliki cucu yang lucu. ahhhh aku sudah tidak sabar" kata Bianca tersenyum.
"Nah kalau begitu kan kau terlihat semakin cantik dengan senyuman itu" kata Eric.
"ish kau ini" Bianca memukul pelan dada Eric dan tersipu.
......................
"Hoammmmmmm, jam berapa ini?" sesilia baru terbangun dari tidur nya. Ia melihat jam dinding, jam menunjukan pukul 7 malam.
"Apa stev belum kembali?" gumam sesilia.
*TOK TOK TOK
"Masuk" kata sesilia dari dalam.
*CEKLEK
"Ibu?" kata sesilia.
"Sudah bangun sayang? Tadi ibu kesini tapi kamu sedang tidur, jadi ibu tidak tega membangun kan mu" kata Bianca.
"sekarang badan ku merasa lebih segar Bu" kata sesilia.
"Apa stev belum kembali?" sesilia bertanya.
"Belum sayang, seperti nya pekerjaan nya sangat menumpuk" kata Bianca.
"oh iya Bu, apa Steven sudah ada kabar tentang Tante dan kakek?" tanya sesilia.
"Keadaan kakek sudah membaik, namun Tante Noya belum sadar kan diri. mata mata Steven sedang mencari tahu siapa dalang di balik semua ini. Semoga cepat terungkap" kata Bianca.
"Emmm semoga saja Bu, aku tidak ingin ada yang menyakiti kakek dan Tante lagi" kata sesilia.
"iya sayang" jawab Bianca.
*TOK TOK TOK
*CEKLEK.
"Stev, kamu sudah pulang?" tanya Bianca melihat stev memasuki kamar.
"Oh ibu, kau ada disini? ya, aku baru saja menyelesaikan pekerjaan ku" kata Steven.
"ya, ibu baru saja datang karna sesilia baru bangun" kata Bianca.
"Yasudah kalau begitu ibu akan ke kamar dulu" kata Bianca.
"baik Bu, terimakasih sudah menjaga sesilia" kata Steven.
"tentu sayang" Bianca pun berlalu pergi.
"Bagaimana keadaan mu?" tanya Steven.
"Aku sudah sehat, Bersihkan dirimu lalu makan lah" kata sesilia tersenyum.
"yasudah, aku mandi dulu ya" kata Steven mencium kening sesilia, sesilia pun mengangguk.
Steven baru saja selesai mandi, terlihat sesilia yang ingin masuk ke kamar mandi.
"Ayo makan" kata steven.
"Sebentar stev, aku ingin membasuh wajah ku terlebih dahulu" kata sesilia.
"Baiklah" kata Steven.
Tak lama, sesilia pun keluar dari kamar mandi.
"Ayo stev" kata sesilia.
"Ayo" mereka pun turun ke bawah untuk makan.
Sesampai nya di ruang makan, mereka langsung makan dengan lahap.
"Stev, Bagaimana pekerjaan mu? Apa baik baik saja?" tanya sesilia mengkhawatirkan Steven.
"Baik baik saja sayang, aku hanya sedang menunggu kabar dari Wiliam dan Justin. Mereka belum menemukan jejak apapun" kata Steven.
"Seperti nya ini sudah di rencana kan dengan matang stev" kata sesilia.
"kau benar sayang, mereka bahkan tidak meninggalkan jejak sedikit pun, permainan nya sangat bersih. Ini sangat sulit di selidiki" kata Steven.
"Bersabar lah stev, namun kau harus memperketat penjagaan kakek dan Tante agar tidak ada yang mencelakai nya" kata sesilia
"iya sayang, tentu" kata stev.
"Ayo kembali ke atas" kata Steven.
"Stev aku bosan, apa kamu mau menemani ku ke taman melihat bintang bintang?" kata sesilia.
"tentu, ayo" kata Steven menggandeng sesilia ke halaman belakang.
"Lihat lah stev, bintang itu sangat indah" kata sesilia.
"Seperti dirimu sesilia, kau sangat indah" kata Steven
"Kau ini bisa saja stev" sesilia tersipu.
"Sesilia, apa kau ingin mencari tahu keluarga mu? jika ingin, aku bisa membantu mu" kata Steven.
"Tidak stev, aku tidak akan mencari orang yang sudah membuang ku. Mereka tidak mengingin kan ku, untuk apa aku mencari nya" kata sesilia.
baru bener..dan masun akal