BANYAK TYPO. HARAP MAKLUM INI NOVEL PERTAMA SAYA. NGGAK ADA WAKTU BUAT REVISI 🙏
Miranda Arrabella seorang gadis cantik dan memiliki karir yang bagus di bidang fashion.
Karyanya sering memenangkan beberapa penghargaan bergengsi di kota Paris.
Miranda memiliki seorang saudara kembar yang bernama Mirabel.
Dengan maksud menghadiri pernikahan saudara nya itulah akhirnya mempertemukan ia dengan Mathew Benigno.
Mathew Benigno, adalah tunangan saudaranya Mirabel.
Dihari pernikahan mereka, tiba-tiba Mirabel pergi tanpa pesan apapun.
Atas kesepakatan keluarga, Robin memutuskan sepihak bahwa Miranda yang akan menggantikan saudara nya menikah dengan Mathew Benigno. Keputusan Robin diterima oleh pihak Mathew.
Bagaimana kelanjutan hubungan Miranda Mathew, apakah mereka bisa bertahan dengan pernikahan yang dilakukan dengan terpaksa ?
Ikuti terus kelanjutannya 🙏
WARNING
CERITA INI UNTUK ***+
BIJAKLAH DALAM MEMBACA !
.
CERITA I
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ROMANTIKA TUSCANY
Setelah kurang lebih dua jam penerbangan, akhirnya pesawat pribadi milik Mathew mendarat di bandara kota Tuscany.
Cuaca dingin menerpa kulit Miranda, ia menyesal sebelum terbang tadi kenapa tidak memakai Coat yang lebih tebal.
Walaupun bukan musim salju, tapi letak Tuscany di dataran tinggi membuat cuaca daerah tersebut sangat dingin.
Mathew tahu Miranda kedinginan, ia melepaskan coat luar nya dan memasangkannya ke tubuh Miranda.
Bahkan Mathew, menggenggam tangan Miranda dan menggosok-gosoknya, agar tetap hangat.
"Ayo kita ke mobil sebelum badan mu membeku kedinginan", ujar Mathew sambil sambil mendekap tubuh Miranda menuju mobil yang sudah menjemput mereka.
Menyusuri jalanan dari bandara, mata Miranda di suguhi pemandangan indah kanan kiri jalanan terlihat hamparan kebun anggur yang luas.
Bangunan warna-warni semakin mempercantik kota itu.
"Pemandangan indah di Tuscany berasal dari deretan bukit hijau yang permai.
Air nya sejernih kristal. Bahkan ada ladang-ladang bunga warna-warni yang sangat indah, aku yakin kau akan menyukai nya", ujar Mathew menjelaskan dengan bangga kota Tuscany tempat asal keluarganya.
"Woww, kota ini benar-benar cantik Math", ucap Miranda tidak bisa menutupi rasa kagumnya. Sedangkan matanya masih fokus dengan keindahan alam Tuscany.
"Ini belum seberapa sayang, kau akan takjub melihat desa kami", jawab Mathew sambil tersenyum.
"Aku pernah membaca bahkan Leonardo da Vinci dan Galileo Galilei berasal dari Tuscany juga", ucap Miranda semakin kagum.
"Tepat sekali, bahkan Mathew Benigno juga asli Tuscany", seloroh Mathew sambil menarik-narik kerah baju nya ke atas. Ia mengedipkan bola matanya menggoda Miranda.
"Iss kau ini percaya diri sekali", balas Miranda sambil memukul pelan lengan Mathew.
*
Setelah berkendara dengan mobil kurang lebih satu jam, mobil memasuki kawasan perkebunan anggur.
Plang nama AZIENDA ALTIERO terpampang di pintu gerbang masuk perkebunan tersebut.
"Perkebunan anggur ini milik mu juga Mathew?", tanya Miranda seolah-olah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Gerbang yang sangat megah berdiri kokoh. Mata Miranda di suguhi berkali-kali lipat pemandangan yang jauh lebih indah dibanding pada saat perjalanan dari bandara tadi.
"Tadi aku sudah bilang kan, apa yang kau lihat sebelumnya tidak seberapa indah nya dibanding dengan perkebunan ku Miranda", lagi-lagi Mathew menggodanya.
Miranda tidak menggubris nya kali ini. Mata nya masih fokus dengan kanan kiri hamparan kebun anggur yang sangat luas.
Bahkan kini netra nya menatap bangunan yang lebih tepatnya seperti kastil berdiri kokoh ditengah-tengah kebun .
"Aku benar-benar seperti mimpi bisa datang kesini", lirih Miranda kagum.
*
Mobil yang dikendarai sopir Mathew berhenti tepat di pintu bangunan seperti kastil yang sangat megah, tampak laki-laki tua dan perempuan paruh baya menyambut kedatangan Mathew.
"Selamat datang tuan muda Mathew, senang sekali anda datang ke AZIENDA kembali tuan", ucap laki-laki itu sambil membungkuk kan badannya.
"Senang berjumpa dengan mu paman Aleandro dan bibi Berta", Mathew tanpa ragu memeluk kedua nya dengan sangat akrab .
Sangat berbeda perlakuan Mathew dengan orang-orang yang bekerja di mansion miliknya, sangat kaku dan dingin.
"Paman bibi...Perkenalkan ini Miranda istriku.
"Miranda... ini paman Aleandro dan bibi Berta yang mengurus Azienda ini.
Mereka juga merawat ku dari kecil, jelas Mathew mengenalkan siapa Aleandro dan Berta.
"Selamat datang nona muda, semoga anda betah tinggal di Azienda ini", ujar Berta lembut.
Sementara orang orang Mathew menurunkan koper Miranda dan Mathew. Sedangkan Mathew masih mengobrol dengan Aleandro. Miranda meninggalkan mereka, ia berjalan-jalan beberapa langkah kearah kebun anggur.
Tak sungkan ia mulai memetik buah anggur yang sudah bewarna kehitaman, dan langsung memakannya.
Bahkan ia melompat-lompat kegirangan merasakan rasa manis dan segar buah anggur yang masuk ke mulut nya.
Miranda melupakan hawa dingin yang menerpa wajah mulusnya, rambutnya yang di ikat keatas secara acak, membuat penampilan nya sangat belia.
Hingga suara Mathew mengejutkan nya,
"Berhentilah memakan langsung anggur itu Miranda, itu masih kotor belum dicuci.
Perut mu bisa sakit nanti.
Kalau kan ingin memakannya, kau bisa meminta orang memetiknya".
Namun Miranda tidak menggubris perkataan Mathew. Ia tetap melakukan hal yang ia sukai.
"Miranda...apa kau tidak mendengar perkataan ku hah?", Ketus Mathew terlihat kesal dengan ulah istrinya itu.
"Aku tidak akan sakit perut karena memakan langsung anggur-anggur ini Mathew", jawab Miranda.
Bahkan Miranda menyuapkan anggur itu ke mulut Mathew, ia cemberut kala Mathew menolaknya. Miranda mencebikkan bibirnya.
Melihat istrinya seperti itu,
akhirnya Mathew membuka juga mulut nya, memakan anggur yang dari tangan Miranda.
"Aku ingin ke sana Math", tunjuk Miranda ke tengah perkebunan.
"Kita baru saja sampai Miranda, hari mulai sore . Apa kau tidak lelah hah ?", besok saja berkeliling ke sana!", dengan nada suara memerintah.
"Kau ini menyebalkan sekali, aku ingin berkeliling kebun mu ini. Kalau kau sudah tidak ada aku yang menjadi pemilik kebun mu ini", jawab Miranda ketus.
"Apa kau mendoakan aku cepat mati Miranda?". Mathew kesal dan siap menarik tangan perempuan itu masuk kedalam rumah.
"Ahhh kau ini gampang sekali marah, baiklah aku menuruti mu", Miranda menghentakkan langkah kakinya mendahului Mathew yang menatapnya sembari melototkan kedua matanya.
Mathew tersenyum melihat tingkah istrinya yang begitu menggemaskan.
...***...
YUK BACA JUGA :
MARRIAGE AGREEMENT
MENJADI YANG KEDUA
AIR MATA SCARLETT
FIRST LOVE LAST LOVE
SERPIHAN HATI ELLENA
𝚜𝚊𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚕