NovelToon NovelToon
PERMAINAN BIKIN CANDU

PERMAINAN BIKIN CANDU

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: SariRani

Ben Jamin Fredo (28), pewaris perusahaan wine Fredo bermain panas dengan pesaingnya Zoela Caprio (27) pewaris kedua perusahaan wine Caprio. Merasa bertukar peluh di ranjang sambil meneriaki nama masing masing dan menjadikan gerak tubuh mereka sebagai candu satu sama lain. Tapi selain di ranjang, mereka adalah musuh bebuyutan sejak orang tua mereka bersaing menjadi perusahaan wine terbaik di Italia. Permainan kotor bisnis diantara pedagang wine membuat keluarga Fredo dan Caprio bermusuhan. Namun bagaimana jika orang tua mereka tau bahwa Ben dan Zoe menjalin hubungan menikah diam diam hingga bisa menghasilkan cucu untuk mereka? Apa karena ada cucu mereka berbaikan atau semakin bermusuhan? Bacaaaaaa novel ini sampai tuntas ya! Semoga suka!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mobil bergoyang

"Aaakh, Ben! Jangan digigit!" teriak Zoe ketika merasakan salah satu pucuk gundukannya digigit oleh Ben.

"Maaf, kelepasan" lirih Ben dengan kikihannya.

"Hmmmp" sahut Zoe dengan deheman menahan desahan karena jari Ben masih bergerak di bawah miliknya.

Tangan Zoe turun untuk membuka celana pria yang berada dibawahnya itu untuk membebaskan sesuatu yang dari tadi menekan pan**t nya.

"Mulai nakal ya" goda Ben yang merasakan celananya sudah terbuka dan miliknya tidak terbungkus kain lagi.

Zoe hanya tersenyum smirk dan tubuhnya ia angkat sebentar lalu memposisikan sesuatu yg ia pegang untuk menerobos kebawah dressnya.

Pulp!

Tanpa melepaskan kain yang menutupi inti bawahnya yg dimainkan Ben tadi, Zoe berhasil mengganti jari dengan sesuatu yang lebih besar tetap milik pria yang berada dibawahnya.

"Aaakh! Zoeeee!!" desah Ben yang merasakan miliknya diremas oleh sesuatu.

Zoe pun melakukan gerakan up and down, sedangkan tangan Ben berada di pinggangnya.

Posisi ini begitu memuaskan si Ben, meskipun Zoe juga terpuaskan menjadi komando pada permainan kali ini.

Terlalu nikmat, sampai Ben keluar duluan tanpa aba aba dan membuat Zoe berhenti bergerak saat merasakan sensasi hangat di rahimnya.

"Ben! Kenapa gak bilang, kalau mau keluar!" kesalnya.

"Maaf, maaf.. bener bener aku gak bisa berkata kata kalau gerakanmu diatasku sangat nikmat, Zoe. Maafkan aku" ucap Ben merasa bersalah.

Zoe pun menghela nafas lalu memulai kembali gerakannya. Kali ini ia pastikan akan membuat Ben tidak meninggalkannya dalam meraih kepuasan.

Hal itu juga yang Ben pastikan bahwa dirinya harus lebih sabar untuk menumpahkan hasrat. Bukan dirinya saja yang harus dipuaskan namun wanita yang bersamanya juga.

Ben mulai bertingkah. Kini dia ingin yang mengambil komando. Tiba tiba kursi joknya ia tidurkan maksimal sehingga Zoe terkejut dan menjatuhkan tubuhnya diatas tubuh Ben.

Ben langsung membalik tubuh Zoe untuk berada dibawahnya dan kini ia sudah mengkungkunh wanita itu.

"Giliran aku sekarang, Zoe!" lirihnya dengan mata berbinar penuh hasrat.

Ben langsung memposisikan kepalanya kebawah dimana sumber kenikmatannya berada dan mengganti senjatanya itu menggunakan lidah.

Sensasi yang dirasakan Zoe sangat berbeda karena terasa lebih dingin dan geli.

"Aakh! Apa yang kamu...lakukan Ben!!!" seru Zoe namun tangannya refleks menekan kepala pria dibawahnya itu.

"Aaaaakh!!" desahan Zoe lepas lagi tanpa perlu mendengarkan jawaban dari Ben yang semakin memporak porandakan gairahnya.

Tak lama kemudian, Zoe berhasil mencapai puncak pertamanya.

"Aaaaaakh, Ben!" serunya.

Ben pun merasa bangga karena sudah berhasil membuat Zoe pelepasan pertama.

"Kita satu sama, Zoe" ucapnya saat posisi sudah berada sejajar dengan tubuh wanita dibawahnya.

"Kamu memang..." belum sempat Zoe berbicara, Ben langsung membungkam bibirnya dengan ciuman.

"Kita harus bermain lagi, tapi pastikan kali ini sama sama merasa puas" ujar Ben setelah melepas ciumannya dan Zoe pun tersenyum manis padanya.

Ronde kedua pun dimulai.

Mobil yang semula baru beristirahat dari goyangan, kini bergoyang lagi dan lebih kencang.

Ben menjadi komando diatas tubuh Zoe dengan hentakan yang cepat namun ia pastikan tidak menyakiti Zoe.

"Sakit nggak? terlalu cepat?" tanya Ben yang menyempatkan bertanya akan perasaan Zoe dan wanita itu menggeleng.

"Lebih cepat" jawab Zoe yang semakin membakar gairah Ben.

Semakin cepat gerakan keluar masuk dari Ben dan semakin cepat pula mereka mencapai pelepasan bersama.

"Ben.. akuu..." lirih Zoe.

"Ayo keluarin bersama!" sahut Ben yang sudah mengerti ekspresi Zoe yang akan mencapai puncak.

Pria itu semakin cepat dan akhirnya mereka mengerang bersama.

"Aaaaaaaakh!!!!"

Zoe memeluk Ben dan membiarkan kehangatan cairan mereka bersatu dibawah intinya.

*aduuh hereeeudanh nih author bikinnya 🥶🥶😳😳🥵🥵 (lulus sensor nggak ya?) hihi

Akhirnya mereka benar benar menyelesaikan kegiatan 4 tahun lalu di tempat yang sama dengan perasaan penuh cinta.

Setelah merasakan surga dunia bersama 2 ronde, Zoe berada di pelukan Ben dan mereka masih berada di dalam mobil dengan berpakaian acak acakan.

Ya, mereka kali ini berhubungan tidak melepas pakaian mereka karena 4 tahun lalu mereka juga tidak sempat menjadi polos bersama keburu kepergok ayah mereka.

"Ben" panggil lembut Zoe.

"Iya?" sahut Ben lembut juga sambil mencium kening wanita itu.

"Kamu tidak masalah dengan statusku saat ini istri orang? Dari awal saat kamu menemuiku di mansion, kamu gak menyalahkanku atau bertanya tentang statusku?" tanya Zoe penasaran karena Ben tidak mempermasalahkan statusnya menjadi istri pria lain.

"Awalnya, aku masalah. Tapi saat kamu tadi memelukku dari belakang dan menepati janjimu menemuiku di danau, aku rasa kamu tak masalah dengan menjadi istri orang dan tetap memilih melayaniku seperti ini daripada melayani suamimu di malam pertama kalian. Aku rasa ada sesuatu dalam pernikahanmu yang akan kamu sampaikan padaku, benar tidak?" tebak Ben.

Zoe terkejut dengan pemikiran unik Ben itu. Bagaimana pria itu bisa berfikir seperti itu dimana banyak pria lainnya akan masalah jika wanita yang dicintai menikah dengan orang lain.

"Kamu tidak cemburu?" tanya Zoe lagi memancing kecemburuan Ben.

"Tidak, karena aku sudah memutuskan percaya denganmu sejak kamu menemuiku di danau. Tidak ada yang bisa meragukan cinta jika saling percaya. Aku mengenalmu sejak kita anak anak meskipun banyak ributnya dan penuh persaingan. Mungkin karena dulu sering cari gara gara sama kamu, akhirnya cinta deh" ungkap Ben terdengar begitu tulus ditelinga Zoe.

"Cinta dari dulu tapi gak berani nyatain, cupu!" ejek Zoe menggoda.

"Biarin! Yang penting sekarang aku bersamamu" sahut Ben.

Zoe pun terlihat senang dan mendusel semakin erat memeluk Ben.

"Oh ya, aku mau ngasih tau kamu status pernikahanku sama Nior. Tadi waktu aku mau ngomong sama kamu, ayah manggil namaku jadi gak sempet. Untung kamu percaya aku dan nunggu di danau" ucap Zoe.

"Hmm, ceritain gimana pernikahan bisnismu dengan Junior Vaile itu" minta Ben.

"Jadi gini, Junior Vaile juga sebenarnya tidak mau menikah denganku karena dia menyukai wanita lain di Tuscany. Entah siapa wanita itu, aku tidak tau siapa tapi yang jelas Nior tidak bercansa soal perasaannya" mulai Zoe bercerita.

Ben mendengarkan dengan baik.

"Dia menikah denganku karena ancaman ayahnya, jika tidak mau maka dia gagal menjadi direktur perusahaan Vaile di Perancis padahal dia anak tunggal. Sedangkan aku, menikahi dirinya agar aku bisa kembali ke Tuscany dan bertemu denganmu yang tidak berusaha mencariku sejak pertemuan terakhir kita" lanjutnya dengan membuat suaranya jadi sendu.

Ben merasa bersalah kenapa dirinya tidak memperjuangkan cinta dulu.

"Maafkan aku. 4 tahun lalu, aku sungguh masih takut dengan ayahmu dan ayahku mengancamku juga jika mencarimu, maka aku tidak akan menjadi pewaris Fredo Wine" jelas Ben.

"Hmm, kenapa ayah kita begitu suka mengancam dengan warisan. Kenapa kita juga takut tidak beri hak waris padahal memilih mengejar kebahagiaan?" lirih Zoe.

"Naluri kita sebagai anak yang terlahir sebagai pewaris. Sudah merasa bergantung sejak kecil dan mengharapkan ketika dewasa mendapatkan haknya itu" sahut Ben.

"Lanjutkan ceritamu" minta pria itu.

"Noir juga tau ternyata aku menyukai pria lain, entah bagaimana caranya. Dia memberikan aku perjanjian pernikahan yang membebaskan kita berdua untuk memilih jalan hidup masing masing" lanjut Zoe.

"Dia cukup baik ternyata" puji Ben.

"Hmm, dia bermuka dua! Didepanku dan didepan orang tuaku, dia sungguh berbeda. Aku tidak suka kepalsuan" sahut Zoe.

Ben pun kembali mencium kening wanita dipelukannya dan menunggu Zoe melanjutkan cerita.

"Akhirnya kita sepakat deh menikah untuk bisnis dan mengejar cinta kita masing masing, serta karir tentunya. Kita berdua sepakat tidak mencampuri urusan cinta dan karir masing masing" lanjut Zoe.

"Semoga ada kesempatan aku untuk berterima kasih kepada Noir karena membiarkanmu bersamaku meskipun disini aku jadi selingkuhanmu" sahut Ben dengan niat menggoda Zoe dan berhasil.

Puk!

Zoe memukul dada Ben karena tidak suka jika pria itu menyebut dirinya berselingkuh.

"Aku tidak berselingkuh denganmu karena aku mencintaimu!" bela Zoe pada dirinya sendiri.

"Hahahaha, iya sayaaang" ujar Ben tertawa tanpa sadar memanggil Zoe sayang untuk pertama kali sampai membuat wanita itu terpaku.

Ben yang menyadari telah keceplosan manggil sayang jadi malu.

Waktunya Zoe menggoda balik si Ben.

"Eh, kamu barusan manggil aku apa, Ben?" goda Zoe dengan senyuman menyeringai.

"Hmmm, aku manggil Zoe" bohong Ben.

"Ah yang bener, aku dengernya bukan itu" sahut Zoe menatap wajah Ben yang terlihat bersemu meskipun dalam mobil yg cahayanya redup.

"Zoe, jangan banyak gerak! Aku mangsa kamu lagi kalau kamu sampek bangunin senjataku" ancam Ben, namun Zoe tidak takut malah dia semakin bersemangat menggoda pria yang sedang tersipu malu itu.

"Panggil aku kayak tadi, aku akan melayanimu" minta Zoe.

Ben menatap wajah cantik wanita yang sudah diatas tubuhnya dengan senyuman menggoda.

"Oke, aku terima permintaanmu, Zoela Caprio sayang" sahut Ben dengan sumringah dan langsung menarik tengkuk Zoe untuk ia lahap bibir wanita itu.

Zoe sangat senang dipanggil sayang oleh Ben dan ia pun menepati janji untuk memuaskan pria yang telah membuat hatinya kasmaran. Ia mulai beraksi mengawali ronde 3 mereka malam ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!