NovelToon NovelToon
Kontrak 365 Hari

Kontrak 365 Hari

Status: tamat
Genre:Tamat / duniahiburan / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:14.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Clarissa icha

Jihan yang polos dan baik hati perlu mengumpulkan uang dalam jumlah yang besar untuk membayar tagihan medis ibunya yang sakit parah. Terpaksa oleh situasi, dia menandatangani kontrak pernikahan dengan CEO perusahaan, Shaka. Mereka menjadi suami istri kontrak.
Menghadapi ibu mertua yang tulus dan ramah, Jihan merasa bersalah, sedangkan hubungannya dengan Shaka juga semakin asmara.
Disaat dia bingung harus bagaimana mempertahankan pernikahan palsu ini, mantan pacar yang membuat Shaka terluka tiba-tiba muncul...

Bagaimana kisah perjalanan Jihan selama menjalani pernikahan kontrak tersebut.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Pagi ini Jihan bangun lebih awal. Bantal dan selimut yang dia pakai semalam untuk tidur di sofa, sudah dia kembalikan lagi di ranjang.

Semalam terjadi perdebatan sengit. Jihan cukup berani nengomeli Shaka hanya karna perkataan berat badan. Entah dapat keberanian dari mana, sampai bisa bicara nada tinggi pada Shaka.

Sekarang Jihan malah ketar-ketir, takut di amuk balik oleh Shaka. Sebab tadi malam Shaka hanya diam saja mendengar ocehannya. Jihan khawatir ada sesuatu yang sedang di rencanakan Shaka, jadi Shaka memilih diam saat itu.

Untuk menghindari sesuatu yang tidak di inginkan, pagi ini Jihan berencana menyiapkan semua keperluan Shaka. Mulai dari menyiapkan baju kerja dan membuatkan sarapan untuknya. Sebelum Shaka marah-marah, Jihan mengambil langkah untuk mengalihkan mengalihkannya.

Jihan pergi ke dapur setelah mencuci muka dan menggulung asal rambutnya. Suasana di rumah mewah itu masih sangat sepi. Tapi mendekati area dapur, sayup-sayup terdengar orang sedang bicara di sana. Pekerja rumah memang selalu lebih awal menyiapkan makanan untuk sarapan.

"Den Shaka sepertinya belum move on. Kasian Non Jihan."

Langkah Jihan terhenti di balik tembok yang terhubung dengan dapur. Sebenarnya Jihan tidak peduli apapun tentang Shaka, hanya saja dia tidak mau membuat ART merasa bersalah kalau tiba-tiba muncul disaat mereka sedang membicarakannya.

"Non Safira memang cantik dan seksi, wajar kalau Den Shaka susah move on. Tapi Non Jihan itu keliatan lebih baik dan tulus. Semoga saja Den Shaka bisa move on, jadi nggak cuek lagi."

Jihan mendengarkan obrolan itu sambil geleng-geleng kepala. Tidak menyangka saja kalau hubungannya dengan Shaka sampai menjadi perhatian seisi rumah.

Pasangan pengantin baru yang tidak ada romantis-romantisnya di depan umum, Jihan menyadari bahwa dia dan Shaka terlalu kaku sebagai pasangan suami istri. Wajar kalau mereka menaruh curiga dan penasaran tinggi. Sampai banyak asumsi yang memang hampir semuanya benar. Tapi Jihan bisa apa.? Disini dia sudah dibayar, jadi semua kendali ada di tangan Shaka.

...*******...

"Ini sih lebih enak dari masakan saya Non. Beruntung sekali Den Shaka, punya istri nggak cuma cantik, tapi pinter masak juga." Puji Bik Susi setelah mencicipi masakan buatan Jihan. Benar-benar murni racikan Jihan. Mulai dari menyiapkan bahan sampai membuat bumbunya.

Walaupun beberapa kali pergi ke dapur, tapi baru kali ini Jihan membuat masakan sendiri. Biasanya dia hanya membantu sekedarnya saja. Untuk rusan bumbu di pegang oleh Bik Susi.

"Bibik bisa saja." Ucap Jihan santai. Walaupun sebenarnya merasa tersanjung karna di puji.

"Saya ke atas dulu, mau bangunin Mas Shaka.".Pamitnya dan bergegas pergi tanpa menunggu jawaban dari Bik Susi.

Shaka masih tertidur pulas di atas ranjang dengan posisi tengkurap. Tubuh tingginya yang atletis itu terlihat sempurna. Benar-benar ideal.

"Sadar Jihan, sadar.!" Gumam Jihan pada dirinya sendiri saat tanpa sengaja mengagumi kesempurnaan Shaka.

Untungnya Jihan bukan wanita picik yang suka memanfaatkan keadaan. Walaupun sebenarnya Jihan bisa saja menggoda Shaka agar menjadi Nonya muda dari keluarga Mahesa tanpa ada kontrak pernikahan. Bagi Jihan, tak masalah menukar 1 tahun hidupnya dengan kesembuhan sang Mama. Walaupun selama 1 tahun itu harus dia jalani dengan penuh sandiwara.

"Pak,, Pak Shaka bangun." Jihan menggoncang lengan Shaka, meski awalnya sempat ragu.

Shaka terbangun hanya dengan sekali panggilan dan goncangan pelan di lengannya. Pria itu lantas mengubah posisi menjadi terlentang, membuatnya bisa melihat Jihan yang berdiri di samping ranjang.

"Pak Shaka mau mandi duluan atau nanti.? Baju kerjanya sudah saya siapkan." Nada bicara Jihan yang lembut, cukup memancing kecurigaan Shaka.

Sampai kedua alis tebal itu menukik tajam. Shaka di buat heran dengan perubahan sikap Jihan yang berbanding terbalik 180 derajat dari semalam.

Tidak ada lagi wanita yang marah-marah hanya karna membahas berat badan. Sampai berani membentaknya tadi malam. Mungkin Jihan ketempelan makhluk halus, jadi marah-marah tirak jelas. Pikir Shaka yang kebingungan.

Tak mau ambil pusing, Shaka turun dari ranjang dan segera masuk ke kamar mandi. Pria itu mengabaikan Jihan tanpa sepatah kata. Entah masih kesal karna akibat omelan Jihan semalam, atau memang sudah setelannya kaku seperti itu.

"Ck.! Gunung es menyebalkan.!" Gerutu Jihan sambil meraih seprei untuk di rapikan, karna sedikit berantakan.

Setelah dibawa ke rumah Shaka dan ikut menempati kamarnya, Jihan cukup sadar diri untuk membersihkan kamar itu beserta isi lemarinya. Bukan ART lagi yang melakukannya.

...*****...

Masakan Jihan menjadi bahan obrolan di meja makan selesai sarapan. Keluarga kecil Tasya yang semalam menginap, ikut mengomentari masakan Jihan. Termasuk si kecil Azura yang menggemaskan.

"Aunty, nanti Azura boleh di masakin lagi.? Masakan Aunty enak. Iya kan Uncle.?" Celotehan Azura pada Shaka di sebelahnya.

Pria dengan setelan wajah datar itu hanya memberi anggukan kecil. Responnya cukup pelit. Jihan sampai merutuk dalam hati. Kesal karna Shaka selalu menunjukkan sikap yang membuat orang di rumah ini mencurigai hubungan mereka.

Pria itu yang mengajak bersandiwara sampai membiat pernikahan kontrak demi menyenangkan hati orang tuanya, tapi malah membuat keluarganya berfikir macam-macam.

"Tentu saja, nanti Aunty masakin Azura kalau main kesini lagi." Jawab Jihan ramah. Menyesuaikan lawan bicaranya yang masih anak-anak.

"Yeayy,, makasih aunty cantik." Seru Azura berbinar.

Semua orang di meja makan terkekeh kecil dengan tingkah Azura, kecuali Shaka. Pria itu kasih konsisten menunjukkan wajah datarnya.

"Sayang, ayo berangkat." Ajak Jihan lirih. Tangannya juga sambil menggenggam jemari Shaka di atas meja.

Aksi Jihan yang cukup bernai itu, langsung menjadi perhatian semua orang. Termasuk Shaka dengan ekspresi yang sedikit melongo. Dia tidak menyangka Jihan akan seberani itu memanggil dirinya dengan sebutan sayang di depan semua orang.

"Ya ampun Jihan, suami dingin seperti itu nggak cocok di panggil sayang. Terlalu romantis." Ledek Tasya.

Shaka melirik sebal. Dan beranjak dari duduknya. Mungkin takut menjadi bahan ledekan lagi oleh Kakaknya.

"Tasya, jangan seperti itu. Jangan bikin Jihan nggak nyaman." Tegur Mama Sonia lantaran melihat wajah Jihan merona.

Padahal wanita itu sedang menahan malu karna berani memanggil Shaka dengan sebutan sayang.

"Kami berangkat dulu." Pamit Shaka.

Jihan ikut pamit dengan menyalami satu persatu anggota keluarga Shaka. Termasuk suami Tasya.

Melihat itu, Shaka kedapatan melirik. Namun ekspresinya tetap datat.

"Jangan terlalu berlebihan memainkan drama. Kamu sendiri yang akan repot kalau jatuh cinta padaku." Ujar Shaka begitu mereka masuk ke dalam mobil.

Jihan menatap jengah. Dia manahan diri untuk tidak mendebat perkataan Shaka.

"Maaf Pak Shaka yang terhormat, sayangnya saya sudah punya pria idaman lain. Pak Shaka bukan tipe saya." Jawab Jihan setenang mungkin. Lalu menunjukkan senyum mengejek.

Shaka berdecak kesal, pria itu kemudian melajukan mobilnya tanpa membalas perkataan Jihan.

...******...

Yang punya instagram, jangan lupa follow akun author ya 😊 @clarissa_ichaa

1
Benita Lestiyorini
Jafi ikutn mellow.... /Cry/
Benita Lestiyorini
Nooh.... makanya peka dong Jihan...
Benita Lestiyorini
Hbs makan ice cream bisa dilanjut lg Sakha..../Tongue/
Benita Lestiyorini
Sakha.... bilang yg jelas aja napa ? Akui perasaanmu yg sebenarnya. Biar sm sm lega.
Benita Lestiyorini
Hahahaha padahal dalam hati Jihan kangen juga tuuh....
Benita Lestiyorini
Benar tuh.... selesaikan lgsg saja berdua. Bereees dah.
Benita Lestiyorini
Sekarang sudah jelas kan Jihan, jadi pekalah dikit akan sikap Sakha .
Benita Lestiyorini
Semoga langsung jadi. /Drool/
Benita Lestiyorini
Gempur teruuuuss.... /Joyful/
Benita Lestiyorini
Hemm... pasti bulan depan sudah jadi nih... /Facepalm/
Benita Lestiyorini
Ah.... jd ikut seneng kalo mereka mulai bisa akur, dan saling mencintai.
Cindy Cindy
Luar biasa
Benita Lestiyorini
Apa salahnya punya anak kan memang itu harapan dari ke dua ortu masing2 ? Bahagiakan mereka Jihan.
Benita Lestiyorini
Udah...biarin jadi anak Jihan. Itu trick Sakha mempertahankan pernikahan kalian. Krn Sakha sebetulnya sdh jatuh cinta kepadamu.
Benita Lestiyorini
Kenapa musti beli ? Kan sdh sah suami istri. Lakukan ajah.../Angry/
Benita Lestiyorini
Ternyata Shaka punya cerita cinta masa lalu. Jangan2 wanitanya balik lagi saat mendengar Shaka menikah.
Noor Zahidah
Lumayan
Noor Zahidah
Biasa
Intannur Syahirah
Kecewa
Intannur Syahirah
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!