NovelToon NovelToon
ZIELL

ZIELL

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Persahabatan / Angst / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Meka Gethrieen

"Ketika cinta dan kesetiaan diuji oleh kebenaran dan darah, hanya hati yang tahu siapa yang benar-benar layak dicintai." - Kenzie William Franklyn.

•••

Vanellye Arch Equeenza, atau Ellyenza. Perempuan nakal dengan masa lalu kelam, hidup dalam keluarga Parvyez yang penuh konflik. Tanpa mengetahui dirinya bukan anak kandung, Ellyenza dijodohkan dengan Kenzie, ketua OSIS yang juga memimpin geng "The Sovereign Four." Saat rahasia masa lalunya terungkap—bahwa ia sebenarnya anak dari Sweetly, sahabat yang dikhianati ibunya, Stella—Ellyenza harus menghadapi kenyataan pahit tentang jati dirinya. Cinta, dendam, dan pengkhianatan beradu, saat Ellyenza berjuang memilih antara masa lalu yang penuh luka dan masa depan yang tidak pasti.

Akan seperti apakah cerita ini berakhir? mari nantikan terus kelanjutan untuk kisah Kenzie dan Ellyenza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meka Gethrieen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ZIELL 5 ; Jejak Masa Lalu.

......"Usaha memang tidak akan pernah mengkhianati hasil. Tapi jika perjuanganku selama ini sia-sia, kurang sekeras apalagi aku berusaha?"......

...- Kenzie -...

...●●●...

Langit mendung menggantung rendah di atas rumah besar milik keluarga Svetlana. Rumah yang megah dan tampak dingin itu dipenuhi dengan kenangan yang tak terucapkan, rahasia yang terkubur dalam, serta misteri yang belum terselesaikan. Jeffry Prince Svetlana duduk di ruang kerjanya yang sunyi, tenggelam dalam tumpukan dokumen lama yang baru saja dia temukan di loteng rumah.

Di depan Jeffry tergeletak sebuah foto keluarga yang memicu berbagai pertanyaan dalam pikirannya. Dalam foto itu, terlihat ayahnya, Anzel Rafendra Pratama, yang tampak gagah dan tegas dengan setelan jasnya, berdiri di samping ibunya, Sweetly Vivienne Svetlana, yang saat itu sedang hamil besar. Di sudut kanan foto, terlihat Jeffry kecil, yang saat itu berusia sekitar lima tahun, dengan senyum polos menghiasi wajahnya. Foto itu diambil sebelum segalanya berubah—sebelum ayahnya meninggal secara misterius dan sebelum kecelakaan tragis yang hampir merenggut nyawa ibunya.

Jeffry memandangi foto itu dengan tatapan kosong, namun di balik matanya yang tampak tenang, ada badai yang sedang berkecamuk. Dia menghela napas panjang dan menatap perut besar ibunya dalam foto itu. Bayangan tentang adik perempuannya yang hilang bertahun-tahun lalu terus menghantui pikirannya.

“Di mana kamu selama ini?” gumam Jeffry pelan, suaranya dipenuhi rasa penasaran dan kegetiran. Dia berbicara seolah-olah adiknya bisa mendengar kata-kata itu, meskipun dia tahu bahwa adiknya tidak pernah hadir dalam hidupnya—tidak secara fisik maupun dalam cerita keluarganya. Hanya rumor yang dia dengar sejak kecil, tentang bayi perempuan yang tidak pernah dilahirkan atau mungkin hilang setelah lahir.

Jeffry menatap lebih dalam pada foto itu, mencoba mencari petunjuk yang mungkin terlewat. Setiap detail dalam foto seakan menyimpan rahasia, dan setiap kali dia menatapnya, pertanyaan-pertanyaan baru akan muncul.

Dia kembali membuka dokumen yang dia temukan di kotak kayu tua di loteng. Salah satu dokumen tersebut adalah surat-surat dari pengacara ayahnya, yang mencatat berbagai transaksi bisnis dan urusan keluarga. Namun, ada satu dokumen yang menarik perhatiannya—surat kontrak yang melibatkan keluarga Parvyez, keluarga Ellyenza.

“Kenapa keluarga Parvyez terlibat dalam urusan ini?” pikir Jeffry sambil mengernyitkan keningnya. Keluarga Parvyez adalah keluarga yang cukup berpengaruh, tetapi Jeffry tidak pernah menganggap mereka memiliki koneksi langsung dengan keluarganya. Namun, kontrak yang ada di hadapannya menunjukkan sesuatu yang berbeda.

Dia membolak-balik halaman demi halaman, dan semakin dalam dia menggali, semakin banyak pertanyaan yang muncul. Ada transaksi keuangan yang mencurigakan antara kedua keluarga itu, terutama setelah kelahiran adik perempuannya. Jeffry merasa ada sesuatu yang tidak beres, sesuatu yang disembunyikan darinya selama bertahun-tahun.

“Apa yang sebenarnya terjadi di antara kedua keluarga ini?” Jeffry bergumam sambil menatap kontrak tersebut. Sebuah firasat buruk mulai merasuki dirinya, bahwa masa lalu keluarganya lebih gelap daripada yang dia bayangkan.

Perlahan, Jeffry menyadari bahwa ini bukan sekadar tentang adik perempuan yang hilang. Ada koneksi antara keluarganya dan keluarga Parvyez yang lebih dalam dari sekadar urusan bisnis. Dia mulai curiga bahwa kebenaran tentang adiknya mungkin lebih dekat daripada yang dia duga.

Dia menarik napas panjang, mencoba meredakan kegelisahan di dadanya. “Aku harus mencari tahu lebih banyak,” tekad Jeffry. Ini bukan lagi sekadar pencarian masa lalu, tapi juga tentang mengungkap kebenaran yang telah lama tersembunyi.

...•••...

Pagi itu, aula OSIS di sekolah terasa lebih sibuk dari biasanya. Para anggota OSIS tengah mempersiapkan berbagai acara sekolah yang akan datang, termasuk festival seni yang selalu menjadi puncak dari tahun ajaran. Di tengah kesibukan itu, Kenzie berdiri dengan postur tegas, memberikan instruksi kepada para anggota dengan suara yang penuh otoritas.

“Pastikan semua persiapan selesai sebelum akhir minggu ini. Kita tidak punya banyak waktu,” kata Kenzie sambil melirik daftar tugas di tangannya. Dia adalah tipe pemimpin yang serius dan tidak suka membuang-buang waktu. Setiap tugas harus diselesaikan dengan sempurna, dan dia tidak akan menerima kurang dari itu.

Di sisi lain aula, Ellyenza memasuki ruangan dengan sikap santai seperti biasa. Dia terlambat, tentu saja, seperti yang sering terjadi, dan tampak tidak terlalu peduli dengan apa yang sedang berlangsung. Ellyenza mengenakan seragam sekolah yang sedikit dimodifikasi dengan aksesori tambahan yang membuatnya terlihat lebih mencolok. Rambutnya yang panjang tergerai, dan senyum tipis menghiasi wajahnya saat dia melihat Kenzie yang sibuk memberikan perintah.

“Kamu terlalu serius, Kenzie,” kata Ellyenza sambil berjalan mendekat. “Nggak heran nggak ada yang mau dekat sama kamu.”

Kenzie melirik ke arah Ellyenza dengan tatapan tajam. Dia sudah terbiasa dengan sikap Ellyenza yang sering mengejek, tapi hari ini ada sesuatu yang berbeda. Di balik senyum sinis Ellyenza, Kenzie bisa merasakan ada ketertarikan yang samar, meskipun tersembunyi di balik sikap dinginnya.

“Kalau kamu ikut membantu daripada hanya membuat komentar, mungkin acara ini bisa selesai lebih cepat.” balas Kenzie dingin, tapi nada suaranya tidak setajam biasanya.

Ellyenza tertawa kecil, lalu mendekatkan wajahnya ke Kenzie dengan tatapan penuh tantangan. “Serius banget. Kamu tahu nggak, hidup nggak selalu harus tentang tugas dan tanggung jawab. Ada hal-hal lain yang lebih menarik, tahu?”

Kenzie menatap Ellyenza dalam-dalam, mencoba membaca apa yang ada di balik kata-katanya. Mereka selalu berada di sisi yang berlawanan, sering bertengkar, tetapi ada sesuatu yang menarik di antara mereka—sesuatu yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Kenzie merasa bingung dengan perasaannya, karena meskipun dia selalu berusaha menjaga jarak, Ellyenza selalu berhasil membuatnya merasa tertarik, meski hanya sedikit.

“Kalau kamu serius dengan pekerjaanmu, mungkin kita bisa menyelesaikan ini lebih cepat.” kata Kenzie akhirnya, mencoba kembali fokus pada tugas yang ada di tangan.

Ellyenza hanya tersenyum tipis dan berjalan pergi, kembali bergabung dengan anggota OSIS lainnya yang sedang sibuk. Namun, sebelum pergi, dia sempat melirik Kenzie sekali lagi, kali ini dengan tatapan yang lebih lembut. Ada sesuatu di antara mereka, sebuah ketegangan yang mulai berubah menjadi rasa ingin tahu yang mendalam.

Selama sisa hari itu, Kenzie tidak bisa mengalihkan pikirannya dari Ellyenza. Meskipun dia tahu bahwa mereka adalah dua orang yang sangat berbeda, ada sesuatu tentang Ellyenza yang membuatnya merasa tertarik, meskipun dia tidak ingin mengakuinya. Setiap kali mereka berdebat atau bertengkar, Kenzie bisa merasakan ketegangan yang tidak hanya berasal dari konflik, tapi juga dari perasaan yang lebih dalam yang belum sepenuhnya dia pahami.

Ellyenza, di sisi lain, juga mulai merasakan sesuatu yang berbeda. Meskipun dia sering mengejek Kenzie karena sikapnya yang terlalu serius, dia tidak bisa menolak bahwa ada sesuatu tentang Kenzie yang menarik baginya. Kenzie bukan tipe pria yang biasanya menarik perhatian Ellyenza, tapi semakin sering mereka berinteraksi, Ellyenza jadi semakin merasa tertarik pada keteguhan dan dedikasi Kenzie.

Saat hari itu berakhir, baik Kenzie maupun Ellyenza menyadari bahwa hubungan mereka sedang mengalami perubahan. Mereka mungkin masih sering bertengkar, tetapi di balik semua itu, ada sesuatu yang lebih dalam yang mulai tumbuh—sesuatu yang tidak bisa mereka abaikan begitu saja.

...• Bersambung •...

1
Kyra Queensha
bagus banget
Meka Gethrieen: Halo kak! Terima kasih banyak udah baca dan memberikan komentar ya 😊 terus dukung karya ini ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!