NovelToon NovelToon
Dijual Pacar Di Nikahi Mafia Tampan

Dijual Pacar Di Nikahi Mafia Tampan

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Mafia / CEO / Berbaikan / Cinta Paksa / Roman-Angst Mafia
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: Surga Dunia

Sesilia gadis berumur 21 tahun yang cantik dan polos. Dia di besarkan di panti asuhan karna dia yatim piatu, setelah lulus Sekolah dia memutuskan untuk bekerja dan menyewa rumah untuk ia tinggali. Dia merasa sangat bahagia karna memiliki pacar yang sangat baik dan tampan, tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama karna ternyata pacar yang selama ini dia anggap baik, ternyata malah menghancurkan hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25

"Hmmmmmppppp" Sesilia berontak ingin melepaskan diri dari Steven.

Namun Steven Mel*m*t bibir sesilia, awal nya sesilia terus terus an memberontak, namun lama lama ia pun terbuai dengan kelembutan Steven.

Sesilia hanya diam, ia bingung harus bagai mana, sedangkan Steven masih mel*m*t bibir sesilia

"Apa kau akan diam saja? Tidak ingin membalas?" kata Steven melepas kan ci*m*n nya.

"A....aku......,,, Hhmmmmpppp" Sebelum sesilia sempat menjawab Steven langsung mel*m*t kembali bibir sesilia. awal nya Steven Mel*m*t nya dengan lembut namun itu berubah menjadi l*m*Tan panas.

Steven menc*um* leher jenjang sesilia.

"Ahhhhhhh....Stev" sesilia merasa geli.

Lalu tangan stev meraba kedua Boba sesilia dan ia masih sibuk menc*um* leher jenjang sesilia itu.

"Uuuuuuuu stev" Sesilia merasa desiran aneh saat tangan stev memainkan Boba nya.

Saat Steven akan memasukan tangan nya ke dalam baju sesilia tiba tiba ponsel nya berdering.

*DRTTTTTT DRTTTTT DRTTTTTT

"Arghhhhhh! Sial! Selalu saja seperti ini!" Steven kesal dan melihat ternyata panggilan itu dari sang ibu.

"Tunggu sebentar" kata Steven yang turun dari ranjang.

"Halo Bu, ada apa?" kata Steven.

"Stev! Ayah mu...... Ayah mu mengalami kecelakaan stev huuu huuu huuu" Bianca menangis panik.

"Apa?!! sekarang ibu ada dimana? Aku dan sesilia akan menyusul" kata Steven.

"Ibu sudah ada di rumah sakit, ayah mu sedang di oprasi huuuuu huuuu huuuu" kata Bianca.

"Kirim kan lokasi nya, aku dan sesilia akan segera ke sana" Steven pun mematikan panggilan nya.

"Sesilia, ayo. Ayah ku sedang di oprasi" kata Steven bergegas mengambil kunci mobil

"Apa?! Ayo cepat" kata sesilia langsung turun dari ranjang, walaupun sesilia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Tapi ia tidak ingin banyak bicara, nanti dia akan tau ketika sampai di rumah sakit.

Steven pun langsung menancap gas menuju lokasi yang sudah di kirim sang ibu.

"Stev, Pelan pelan saja. Tenang lah kumohon" Sesilia menggenggam tangan stev dan menatap nya.

Melihat sesilia yang seperti nya ketakutan stev pun sadar. Ia segera memperlambat laju mobil nya.

"Maaf kan aku sesilia, aku tadi panik" kata Steven

"Hmmm, aku mengerti perasaan mu. tapi kau harus sadar stev, jika kita seperti ini maka kita yang akan celaka. Bagaimana kita akan mengurus ibu dan ayah" kata sesilia memperingatkan

"Iya sesilia, aku sadar maaf kan aku" kata stev.

****************

"Ibu" stev berlari menghampiri ibu nya.

"Stev" Bianca pun memeluk putra semata wayang nya itu.

"Bagaimana Bu?" tanya Steven.

"Oprasi nya belum selesai, semoga berjalan dengan lancar" kata Bianca.

"Bu" kata sesilia.

Bianca pun melepas pelukan Steven dan beralih memeluk sesilia.

"huuuuuu huuuuu huuuuu" Bianca menangis di dalam dekapan sesilia.

"tenang lah Bu, ayah akan baik baik saja. Itu pasti" kata sesilia mengelus punggung Bianca.

Dokter pun keluar dari dalam ruang operasi.

"Bagaimana keadaan suami saya dok?" tanya Bianca.

"Operasi nya berjalan dengan lancar, tapi keadaan nya masih kritis" kata dokter.

"Baik dok, terimakasih" kata bianca

Lalu terlihat Eric di pindahkan ke ruang ICU.

...****************...

"Stev, aku akan keluar untuk mencari makanan untuk ibu" bisik sesilia.

"Baiklah, terimakasih" kata Steven.

Sesilia pun bergegas mencari makanan,,, tak berapa lama sesilia pun membawa makanan.

"Bu, Ayo Makan dulu" kata sesilia.

"Tidak sayang, ibu tidak lapar" kata Bianca.

"Bu, jika ibu tidak makan nanti ibu akan sakit, jika ibu sakit. siapa yang akan menjaga ayah, ayo Bu makan sedikit saja ya" kata sesilia.

"Hmmm baiklah" kata Bianca.

"aku suapi ya Bu,,, aaaaaaaaa" kata sesilia menyodorkan sendok berisi makanan ke mulut Bianca.

Bianca pun membuka mulut nya dan langsung memakan nya.

"ibu harus sehat, ibu harus kuat. Demi ayah, demi kita Bu" kata sesilia.

Bianca hanya mengangguk dan tersenyum tipis pada sesili.

"Pulang lah dulu Bu, aku dan stev akan menunggu disini" kata sesilia.

"Tidak, ibu tidak ingin pergi sebelum ayah melewati masa kritis nya" kata Bianca.

"Yasudah kalau begitu, aku dan sesilia akan mengambilkan baju untuk ibu" kata Steven

"Baik lah, terimakasih stev, terimakasih sesilia" kata Bianca.

...****************...

Sesampai nya di mansion, Steven langsung menuju ke kamar sang ibu.

"Stev, biar aku saja. Aku wanita, aku akan mengambil barang yang ibu perlukan nanti nya" kata sesilia.

"Hmmmm, baik aku akan menunggu mu di mobil" kata stev.

Sesilia pun langsung mengambil beberapa baju dan dalaman sang ibu. Lalu bergegas menghampiri Steven yang sudah menunggu nya di dalam mobil.

"Sesilia, terimakasih. Maaf karna merepot kan mu" kata steven.

"Stev, Aku sudah menganggap keluarga mu seperti keluarga ku sendiri" kata sesilia memegang tangan Steven.

Steven pun tersenyum dan langsung menjalan kan mobil nya.

Sesampai nya di rumah sakit, Steven langsung menghampiri ibu nya. setelah melihat kondisi ibu nya yang sudah tenang. Steven mulai menanyakan kronologi Sang ayah.

"Bu, Bagaimana kronologi nya? Apa ibu bisa menjelaskan nya padaku?" tanya Steven

"Ibu tidak tahu pasti stev, karna di tempat kejadian ayah mu kecelakaan tidak ada cctv, dan Dashcam nya tidak di temukan. ibu merasa ada sesuatu yang janggal karna mobil ayah mu tidak terlalu parah tapi kenapa luka di kepala ayah mu sangat parah" kata Bianca

"Iya kau benar Bu, ini ada yang tidak beres. Tenang Bu, aku akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi" kata Steven

Sesilia hanya menyimak percakapan mereka.

"Zeco! Ayah ku hari ini kecelakaan tpi menurut ku ini ada yang janggal. Cari tau apa yang sebenarnya terjadi pada ayah ku!" perintah Steven.

"Baik tuan, bagaimana keadaan tuan Eric?" kata Zeco

"Operasi nya berjalan dengan lancar, namun ayah ku belum sadarkan diri" kata Steven.

"Semoga tuan Eric segera membaik dan melewati masa kritisnya" kata Zeco.

"Terimakasih Zeco" kata Steven

"Sama sama tuan" kata Zeco. Steven pun mengakhiri panggilan nya.

"aku akan membalas siapa pun yang sudah membuat ayah ku seperti ini!" batin Steven.

Melihat Steven yang sedari tadi melamun dengan wajah emosi nya. Sesilia pun menghampiri nya.

"Ada apa stev? Kau bisa bercerita pada ku jika kau ingin" kata sesilia menepuk pundak Steven

"Aku hanya ingin meminjam bahu mu sebentar untuk bersandar, apa boleh?" kata steven.

"tentu" sesilia semakin mendekati Steven dan meminjam kan bahu nya kepada Steven untuk bersandar.

"Terimakasih sesilia, kau selalu ada untuk ku" kata Steven.

"Aku yang seharusnya berterima kasih padamu stev, setelah apa yang selama ini kau lakukan. Kau selalu memperlakukan ku dengan sangat baik walaupun kau mengetahui latar belakang ku" kata sesilia.

"Aku mengagumi mu sesilia" kata Steven.

Sesilia pun tersenyum.,,,, Bianca yang duduk tidak jauh dari mereka melihat kemesraan mereka pun membuat nya senang

"Terimakasih tuhan, telah menghadirkan bidadari tanpa sayap untuk putra ku" gumam Bianca.

Steven pun tertidur di bahu sesilia

...****************...

Setelah beberapa hari mereka disana dan bergantian untuk menjaga Eric. Akhirnya Eric di pindah kan ke ruang pemulihan karna berhasil melewati masa kritisnya.

"Sayang, Bangun lah. Aku merindukan mu" kata Bianca menggenggam erat tangan Eric.

Saat itu Bianca yang sendirian berada di rumah sakit itu pun merasa sangat hancur ketika melihat suami nya yang sudah berhari hari tidak sadar kan diri

*CEKLEK

"Maaf Bu, sesilia baru sampai. Tadi di jalan macet" kata sesilia.

"Tidak apa apa sayang, Kamu seharusnya beristirahat saja di rumah. karna sudah beberapa hari kamu bergantian menjaga Eric, maaf dan terimakasih " kata Bianca tersenyum tipis

"Ini sudah menjadi kewajiban ku Bu, aku sudah menganggap kalian seperti orang tua ku" kata sesilia

"Ini, ibu makan dulu. Aku tadi memasak makanan kesukaan ibu" kata sesilia membuka bekal yang ia bawa.

"Ayo makan bersama" kata Bianca.

"Aku tadi sudah makan di apartemen bersama stev Bu, ibu makan lah" kata sesilia.

"Terimakasih sayang, sudah menyempatkan diri untuk memasak makanan kesukaan ibu" kata Bianca.

"Tentu Bu, ayo di makan" kata sesilia.

Bianca pun memakan bekal yang sesilia bawa .

"Ini sangat lezat sayang" kata Bianca tersenyum pada calon menantu nya itu.

"Terimakasih Bu" kata sesilia dan di angguki oleh Bianca.

"Bu, apa ibu sudah melaporkan kasus ini pada polisi? Maksudku...... agar kita segera tahu apa yang terjadi pada ayah" kata sesilia.

"Stev akan menangani nya, ia akan lebih cepat mengetahui apa yang terjadi" kata Bianca.

"Ya mungkin ibu benar, dulu saat pertama kali aku bertemu dengan stev. ia bahkan sudah mengetahui semua tentang kehidupan ku" batin sesilia.

......................

"Bagaimana Zeco, apa kau sudah menemu kan sesuatu?" tanya Steven yang duduk di kursi kebesaran nya.

"Kami menemukan peluru di tempat kejadian, tapi sepertinya itu tidak mengenai tuan Eric. Karna saat operasi, dokter tidak menemukan peluru di dalam tubuh nya. Luka di kepala tuan Eric di sebab kan benturan yang sangat kencang" jelas zeco.

"Bawakan peluru itu kemari!" perintah seteven

"Baik tuan, saya akan memerintahkan mereka untuk membawa nya kemari" kata Zeco dan di angguki oleh Steven.

*TUTTTTT TUTTTTTT TUTTTTTT

Zeco menelfon salah satu anak buah mereka yang bertugas di lokasi kejadian.

"Bawakan peluru itu ke kantor tuan stev!" perintah zeco.

"Baik tuan, mungkin akan sedikit memakan waktu karna jalanan hari ini sangat padat" kata anak buah di ujung telpon sana.

"Hmmmm" jawab Zeco mengakhiri panggilan nya.

Tak berapa lama kemudian, salah satu anak buah itu pun sudah sampai di kantor Steven.

*TOK TOK TOK

"Masuk" kata steven dari dalam.

"Tuan, ini barang nya" kata boy menyodorkan plastik klip berisi peluru lalu Steven pun langsung mengambil nya.

"Sepertinya peluru ini tidak asing" Steven mengamati peluru itu, ia mengambil sarung tangan nya dan langsung memakai nya untuk mengamati nya lebih teliti lagi.

"ZECO!" Kata Steven.

"Cari tau keberadaan pria tua itu!" perintah Steven. Mata nya merah, rahang nya mengeras, kedua tangan nya mengepal menahan gejolak amarah yang meletup letup.

"Ba....baik tuan" kata Zeco terbata bata karena sudah sangat lama ia tidak melihat Steven se marah ini.

Zeco langsung mencari tahu dimana Jacob berada, tak lama kemudian, Zeco pun menemukan keberadaan Jacob.

"Siap kan mobil dan kumpulkan orang untuk mengawal tuan stev ke pedesaan di luar kota" perintah zeco pada boy.

"Ba...baik tuan" kata boy bergegas pergi dan menjalankan tugas dar Zeco.

*TOK TOK TOK

*CEKLEK

"Tuan, dia bersembunyi di pedesaan tempat dia di lahir kan. Aku sudah memerintahkan boy untuk menyiapkan mobil dan beberapa orang" kata Zeco.

"Baik, Aku akan ke rumah sakit untuk berpamitan pada sesilia dan ibu" kata steven, ia pun bergegas menuju rumah sakit.

...----------------...

*CEKLEK

"Sesilia, ibu. Aku ada pekerjaan diuar kota, Aku akan memerintahkan beberapa bodyguard untuk menjaga rumah sakit. Aku juga sudah menyiap kan penembak jitu untuk berjaga jaga jika suatu saat terjadi penyerangan" kata Steven.

"Stev, apa kau sudah menemu kan pelaku nya?" tanya Bianca yang sudah paham bahwa stev ke luar kota untuk membereskan masalah suami nya.

"Hmmmm, tenanglah. aku titip sesilia" kata Steven singkat, ia tak ingin pembicaraan mereka semakin membuat sesilia curiga.

"Sesilia, aku pergi dulu. jaga dirimu" kata Steven menghampiri sesilia.

CUPPPPPPPP, Steven mengecup dahi sesilia

*BLUSSSSSHHHH pipi sesilia berubah warna, ia malu karna Steven mengecup nya di depan Bianca.

"Bu aku pergi dulu" Steven pun mengecup pipi Bianca.

Steven pun melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi menuju markas untuk menyiapkan beberapa senjata.

"Ayo Zeco! Kita berangkat!" kata Steven.

Mereka pun berangkat, di iringi beberapa mobil dan anak buah, Namun saat baru beberapa meter mereka terjebak macet.

"Arghhhhhhh! Zeco! Siapkan helikopter!" kata Steven.

"Maaf tuan, Jika kita menggunakan helikopter. Jacob akan mengetahui keberadaan kita, dan ia akan kabur" kata Zeco.

Steven pun mengangguk tanda mengerti. Benar yang di katakan Zeco, jika mereka memakai helikopter maka Jacob akan mencari tempat persembunyian baru.

Setelah memakan waktu hingga 4 jam lama nya, Steven pun sampai di tempat tujuan.

*DORRRRRRRR

Steven menembak ke kaca di depan rumah tua itu.

"KELUAR KAU BAJ*NG*N!!!!" Kata Steven yang melangkah menuju pintu rumah.

*BRAKKKKKKKKKK

Jacob yang terkejut pun langsung mengangkat kedua tangan nya, ia menyerah karna ia tahu ia akan kalah.

"Sepertinya kau memang sudah bosan hidup Hm?" kata Steven dingin, Steven menendang kaki belakang Jacob agar dia berlutut.

"Apa maksud mu stev? Aku tidak mengerti!" kata Jacob.

*PLUKKKKKK

Steven melemparkan peluru tepat di hadapan Jacob,,,,itu membuat Jacob membelalakkan mata nya.

"Ya, aku yang salah. Bunuh aku sekarang bunuh!" kata Jacob tanpa ragu.

Steven mengernyitkan dahi nya, sepertinya ada yang tidak beres, Steven menatap mata Jacob agar ia bisa membaca apa yang sedang Jacob pikir kan, Steven semakin bingung karna Jacob menatap nya dengan penuh ke khawatiran bukan rasa takut.

"Jika dia yang menyelakai ayah ku, seharusnya dia sudah menyiap kan pasukan untuk melindungi nya, dan..... Kenapa sorot mata nya seolah mengkhawatir sesuatu" batin Steven. Ia masih berpikir keras, Lalu ia teringat sesuatu....

1
Musiyam Saja
cukup menarik
yaleyalele🧕🏻
makin seru aja ni cerita nya
Rico o reco how r u ...??
Jessi, r u wanna with Dr Rico 🤭
Liana Wati
mengecewakan ku kira akan panas karna dari awal sudah hot eeehh ternya🤦‍♀️
Suwitri Agung
puasdeh sampai Tamat 😇🙏
RosimahRosli RosimahRosli
Luar biasa
RosimahRosli RosimahRosli
Lumayan
moga mark hidup teruk
joey
untuk bab untuk bab 34 ini watak Steven sebagai mafia bagi aku terlalu berlebihan dan tak sesuai jika dia berkelakuan seperti anak² kecil minta di manja sedangkan kita semua tahu dia adalah ketua mafia yang sangat ditakuti.
Alexa Cristhie Arkatama Alexa: apa slh nya dia manja ke calon istri sndri, seorang mafia jga bsa bucin klo sdh mndptkn pawangnya.
total 1 replies
Banjingan Mark
Suwitri Agung
Di lanjut dong jgn sampai kecewa yg Baca 😇🙏
sialan kau mark !
Endang Werdiningsih
nah gitu,,akhir'a beres jg penjahat'a...
Endang Werdiningsih
kok gemes bgt ya,,carlos,,eric kan mantan mafia kejam ditmbh steven...
kok malah jd lemah,,kewaspadaan dan kejelian kurang,,bis adibikin kocar kacir sama vito,,bahkan mereka menembak sembarangan diarwa hotel...
pecintakomix
lagi makan baca komentar nama hampir terdesak,,Fikram dikata Fokram auto ngakak aqu🤣🤣🤣🤣🤣
Endang Werdiningsih
ketua mavia spt steven grasa grusu dlm bertindak,,kewaspadaan dan kejelian kurang,,balasan pertama slalu bisa dipermainkan oleh lawan., balasan kedua baru berhasil...
Dini Dadi
Luar biasa
Hikmah Sari
Buruk
Hikmah Sari
Lumayan
Eka Sri lestari
yah mana blm nikah 😭 mana bisa kepikiran abis nikah ngapain, baca lama² ternyata endingnya suru mikir sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!