Velicia dianggap berselingkuh dari Jericho setelah seseorang memfitnahnya. Jericho yang sangat membenci Andrew—pria yang diyakini berselingkuh dengan istrinya, memutuskan untuk menceraikan Velicia—di mana perempuan itu tengah mengandung bayi yang telah mereka nanti-nati selama tiga tahun pernikahan mereka, tanpa Jericho ketahui. Lantas, bagaimanakah hubungan mereka selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lilylovesss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesan
****
Sejak Velicia memutuskan pindah ke kota terpencil, ia tidak pernah menyentuh ponsel lamanya. Sejak terusir dari rumah besar milik Jercho, Velicia hanya menggunakan ponsel cadangan.
Saat ia tinggal di rumah sewaan milik Sharine, beberapa kali Velicia sempat mengintip ponsel tersebut, tetapi ia sama sekali tidak menemukan jejak Jericho mencari keberadaan dirinya. Sekarang, Velicia mulai melapangkan dada untuk membuka ponsel lamanya yang ia taruh di dalam laci nakas.
"Aku merindukan ayahmu, Sayang," ujar Velicia sembari mengelus lembut perutnya.
Perlahan, ia menyalakan ponsel tersebut. Perasaan sedihnya mulai Velicia rasakan secara perlahan. Bayangan wajah Jericho yang amat ia rindukan kembali memenuhi pikirannya. Bohong jika perempuan itu tidak merindukan pelukan pria tersebut. Velicia sangat menginginkannya, tetapi ia sudah mengerti jika Jericho kemungkinan tidak akan bisa menerimanya lagi.
"Seharusnya Ibu tidak lari begitu saja, Sayang. Tetapi, karena Ibu merasa Ayahmu kemungkinan tidak akan memercayai Ibu lagi, Ibu memilih untuk pergi dari kehidupannya." Velicia mengusap air matanya yang jatuh.
"Ibu minta maaf seandainya kau terlahir tanpa seorang ayah nantinya. Ibu berjanji, Ibu akan menjadi Ibu sekaligus ayah untukmu, Sayangku."
Saat Velicia mulai sibuk mengecek galeri, sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya. Kemudian, selang beberapa detik pesan yang lainnya ikut masuk menyusul pesan pertama. Membuat Velicia terdiam seketika ketika tak sengaja membacanya.
"Nona, kau baik-baik saja? Tuan Jericho bilang, kau sedang tidak sehat. Nyonya Nathalie ingin sekali bertemu denganmu, Nona."
"Nona Velicia, entah mengapa aku memikirkan sesuatu yang tidak seharusnya aku pikirkan."
"Nona, Nyonya telah berpulang hari ini. Semoga kau segera sembuh di sana. Meskipun Tuan Jericho sangat terpukul, dia masih bisa diatasi."
"Kath ...."
Air mata Velicia kembali turun membasahi kedua pipinya. Kedua tangannya gemetar hebat setelah membaca apa yang Kath kirimkan kepadanya. Asisten rumah tangga di rumah kedua orang tua Jerichi yang dekat dengan dirinya hanyalah Kath. Sampai-sampai mereka bertukar nomor ponsel saat Velicia berkunjung ke rumah itu pada saat awal-awal pernikahannya.
"I-ibu meninggal?" Velicia masih tidak bisa mempercayai hal tersebut.
Tangan kanannya dengan segera memencet nomor telepon Kath. Mencoba menghubungi perempuan itu untuk meminta penjelasan. Meskipun sedikit sulit untuk tersambung dengan perempuan itu di luar sana.
"Aku harap kau bisa menjawab teleponku sekarang, Kath."
****
Setelah kembali menemani Velicia yang sakit, Andrew kembali aktif di kantornya. Begitu juga dengan Sharine yang sudah aktif kembali dalam bekerja. Sesekali, perempuan itu juga mengiriminya pesan kepada Andrew dengan alasan bosan bekerja dan ingin segera kembali menemui Velicia.
"Kau ada waktu? Aku sedang berada di sebuah mall yang berdekatan dengan kantormu. Kalau ada, mungkin kita bisa makan siang di sini," ucap Andrew kepada Sharine di balik telepon genggamnya.
Hari ini, dia memiliki pertemuan dengan orang penting. Kebetulan, tempat yang ia kunjungi tidak begitu jauh dari tempat kerja Sharine. Jadi, Andrew mengambil kesempatan untuk makan siang dengan perempuan itu. Sebab, ia merasa sedikit hampa jika harus makan siang seorang diri di tempat ramai.
"Kebetulan aku sedang senggang dan sedang mencari referensi untuk makann siang kali ini. Aku akan segera datang menemuimu. Tunggu aku!"
Setelah Sharine menyepakati, Andrew segera mematikan sambungan teleponnya. Sejujurnya, ia baru saja selesai menemui seseorang. Bisa saja ia kembali ke kantornya, tetapi sejak Andrew mengajak Sharine makan malam waktu itu, Andrew merasa Sharine adalah orang yang cukup seru juga dibanding dengan Velicia yang selalu memarahinya.
Tidak berapa lama, Andrew sampai di sebuah restoran yang ada di dalam mall. Ia segera menempati kursi kosong di sana. Duduk tegak, sembari menunggu kedatangan Sharine. Akan tetapi, saat pria itu akan memulai memesan menu, pandangannya teralihkan pada sesuatu yang mengganggu dirinya.
Tepat di hadapannya sekarang, Andrew melihat Jericho tengah bersama seorang perempuan. Sepertinya, pria itu juga menyadari Andrew yang tengah menatap ke arahnya. Jericho menatap datar pada Andrew tanpa berkedip sekalipun dalam beberapa detik. Sampai kemudian, Sharine berjalan gontai memasuki restoran tersebut.
"Andrew, maaf jika aku ...." Perkataannya terputus saat Sharine mengikuti arah pandang Andrew.
Tepat bersamaan dengan itu, perempuan yang sedang bersama Jericho, menoleh ke arah Sharine dan juga Andrew. Segera ia beranjak, kemudian berdiri dan menyapa keduanya dengan senyum manisnya.
"Selamat siang, Aku Seina," ucapnya.
"Maaf, apakah kau mengenal kami? Kenapa kau bersikap seakan telah mengenal kami cukup lama? Bukankah kita sama-sama orang asing?" celetuk Sharine.
Seina nampak gugup. Ia menoleh ke arah Jericho yang kini berdiri dari posisinya. Sharine mungkin tidak mengenal siapa Seina, akan tetapi perempuan itu jelas mengetahui siapa kedua orang di hadapannya. Andrew yang telah ibunya fitnah sedang bersama sahabat dekat dari Velicia.
"Kenapa pertanyaanmu terdengar kasar, Sharine? Apakah dia mengganggumu?"
Sharine hendak akan menjawab pertanyaan Jericho, akan tetapi Andrew dengan segera menarik tubuh Sharine sehingga tubuh Andrew berada di hadapan tubuhnya.
"Dia tidak kasar. Kami memang tidak mengenal dia, tetapi dia bersikap seakan mengenal kami. Bukankah itu sangat aneh?" Andrew menggenggam tangan Sharine dengan erat. Sementara Sharine hanya diam di belakang tubuh Andrew yang seakan tengah melindunginya dari Jericho.
"Nona, apakah kau pernah melihat kami? Kenapa kau bersikap seakan kami adalah teman kekasihmu ini?" sambung Andrew, membuat Seina merasa semakin tertekan.
****
*mereka selalu merasa benar, paling tersakiti, dan tidak pernah melihat kesalahannya
*mereka kebaperan dan memuja kebaikan pria lain
dalam novel ini jelas2 biang masalahnya adalah velicia dan andrew
*velicia seorang istri tapi masih berhubungan dengan pria lain bahkan lelaki yang tidak disukai suaminya, velicia tidak pernah menjaga perasaan suami dan menjaga dirinya dari fitnah, velicia berbuat semaunya, dekat dengan prian bahkan pergi ke hotel dengan pria lain yang jelas2 bisa menimbulkan fitnah yang bisa melukai perasaan dan harga diri suaminya
*andrew lelaki licik yang selalu licik mendekati dan memberi bantuan pada istri orang yang jelas2 bisa membuat fitnah dan menghancurkan rumah tangga orang, tapi dia tidak peduli karena terlihat jelas andrew menyukai velicia jadi kehancuran rumah tangga velicia itu yang dia harapkan
ini lah masalah kalian wanita dalam membuat novel, kalian selalu membenarkan kelakuan pemeran utama wanita dan selalu membela pebinor
jelas2 novel kalian biang masalahnya adalah velicia dan andrew
tapi..mesti hati2 pada 2 manusia jahat macam mereka 👍😡