Genre: Urban Fantasy dengan elemen Aksi dan Misteri
Garis Besar Cerita:
"Power" adalah sebuah novel web yang mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Arya Pratama yang hidup di Jakarta tahun 2030. Dia menemukan bahwa dirinya memiliki kemampuan supernatural untuk mengendalikan listrik. Namun, kekuatan ini membawanya ke dalam konflik berbahaya antara kelompok-kelompok rahasia yang memperebutkan kendali atas kota.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Rifa'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"Pintu Antar Dimensi"
Keheningan mencekam menyelimuti tim Penjaga Harmoni saat mereka berdiri di tepi Hutan Amazon, mencerna informasi mengejutkan yang baru saja disampaikan Arya. Portal ke dimensi lain bukanlah sesuatu yang pernah mereka bayangkan akan hadapi.
Arya memecah keheningan, "Kita harus bergerak cepat. Portal ini mungkin sumber dari ketidakseimbangan yang kita rasakan."
Citra mengangguk setuju, "Tapi kita harus berhati-hati. Kita tidak tahu apa yang menunggu di sisi lain portal itu."
Tim mulai bergerak memasuki hutan lebat, dipimpin oleh Arya yang menggunakan kemampuan Avatarnya untuk merasakan aliran energi yang terdistorsi. Semakin dalam mereka masuk ke hutan, semakin jelas perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitar.
Pohon-pohon tumbuh dengan bentuk yang tidak wajar, beberapa memiliki daun berwarna ungu atau merah menyala. Hewan-hewan yang mereka temui tampak gelisah dan agresif, mata mereka berkilau dengan warna yang tidak alami.
Setelah berjalan selama beberapa jam, mereka tiba di tepi Sungai Tersembunyi. Di sana, mereka melihat pemandangan yang mengejutkan: sebuah lingkaran energi berpendar, melayang beberapa meter di atas permukaan air.
"Itu dia," bisik Arya, "Portal antar dimensi."
Saat tim mendekati portal, mereka merasakan tarikan energi yang kuat. Udara di sekitar portal terasa berat dan bergetar.
Tiba-tiba, sesuatu muncul dari portal. Makhluk itu tampak seperti campuran antara ular dan burung, dengan sisik berkilau dan sayap lebar. Matanya yang besar menatap tim dengan penuh rasa ingin tahu.
"Jangan bergerak," perintah Arya pelan. "Biarkan aku mencoba berkomunikasi dengannya."
Arya melangkah maju, mengangkat tangannya dalam gestur damai. Dia memejamkan mata, mencoba menyelaraskan energinya dengan makhluk itu. Setelah beberapa saat, dia membuka matanya dan berbicara dengan suara yang terdengar berbeda, seolah-olah dia berbicara dalam bahasa yang asing namun dapat dimengerti oleh semua yang hadir.
"Selamat datang, Penjelajah. Kami tidak bermaksud mengganggu perjalananmu."
Makhluk itu memiringkan kepalanya, kemudian menjawab dengan suara yang terdengar seperti campuran kicauan burung dan desis ular. "Avatar. Kami telah menunggu kedatanganmu."
Arya terlihat terkejut. "Kalian tahu tentang aku?"
"Keseimbangan yang kau ciptakan di dunia ini telah menciptakan riak di seluruh multiverse. Beberapa dimensi merasakan dampaknya, termasuk dunia kami."
Citra melangkah maju. "Apakah itu sebabnya portal ini terbuka?"
Makhluk itu mengangguk. "Portal ini adalah hasil dari pergeseran energi yang drastis. Tapi ada yang lebih penting dari itu. Keseimbangan yang kalian ciptakan di sini telah mengganggu keseimbangan di dimensi lain."
Arya mengerutkan dahinya. "Apa maksudmu?"
"Setiap tindakan memiliki konsekuensi, Avatar. Keseimbangan yang kau ciptakan di sini telah mengambil energi dari dimensi lain. Beberapa dunia kini menghadapi krisis karena hal ini."
Tim saling berpandangan dengan cemas. Arya merasakan beban berat di pundaknya. "Apa yang harus kami lakukan?"
Makhluk itu mengepakkan sayapnya perlahan. "Kau harus belajar untuk menyeimbangkan tidak hanya duniamu, tapi juga hubungan antar dimensi. Ini adalah tanggung jawab baru seorang Avatar."
Sebelum Arya bisa bertanya lebih jauh, makhluk itu terbang kembali ke dalam portal. Lingkaran energi berpendar semakin terang, kemudian menghilang dalam sekejap mata, meninggalkan tim dalam keheningan yang mencekam.
Arya berbalik menghadap timnya, matanya memancarkan tekad. "Kita punya misi baru. Kita harus belajar tentang keseimbangan multiverse dan bagaimana cara menjaganya."
Citra menyentuh pundak Arya dengan lembut. "Kita akan menghadapi ini bersama-sama."
Saat tim bersiap untuk kembali, mereka menyadari bahwa petualangan mereka baru saja dimulai. Dunia mereka kini terhubung dengan dimensi lain, dan tanggung jawab mereka telah berkembang jauh melampaui apa yang pernah mereka bayangkan.
Di kejauhan, tersembunyi di balik pepohonan, sesosok figur mengawasi mereka. Mata figur itu berkilat dengan warna merah menyala sebelum menghilang ke dalam bayangan hutan, membawa informasi penting kembali ke markas Bayangan.