Kehidupan rumah tangga Kaisar mulai merenggang ketika Anya lebih memilih karirnya dari pada mengurus Kanaya, putri mereka.
Hingga suatu ketika, Kaisar bertemu dengan gadis belia yang masih berusia 16 tahun, Kayra. Pertemuannya dengan Kayra membuat Kaisar jauh cinta, dan menggeserkan posisi Anya di hatinya.
Lantas bagaimana dengan posisi Anya yang masih berstatus istri sah ? Setelah Anya mengetahui jika Kaisar sudah menikah lagi dengan Kayra, seorang pengasuh anaknya sendiri ?
Seperti apa kehidupan rumah tangga Kaisar dan Anya, serta Kayra yang telah menjadi istri keduanya ?
Simak ceritanya di "Pengasuh Anakku Istri Keduaku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Keesokan harinya, Kaisar pulang ke rumah setelah jam makan siang. Ia pulang lebih awal karena harus mengambil berkas yang tertinggal di ruang kerjanya sembari melihat Kanaya.
Saat di perjalanan pulang, mata Kaisar menyipit ketika melihat Kayra berjalan kaki di dekat komplek rumahnya.
Kaisar menghentikan mobilnya di samping Kayra hingga Kayra menghentikan langkah kakinya.
“Kayra !” ucap Kaisar setelah ia menurunkan kaca mobilnya.
“Tuan !” Kayra terkejut melihat Kaisar.
“Kau mau kemana ?” tanya Kaisar dengan nada beratnya.
“Tentu saja kerumah Tuan.” Jawab Kayra.
Kaisar pun menyuruh Kayra untuk masuk ke dalam mobilnya. Karena ia pun juga ingin pulang ke rumah.
“Masuklah !” titah Kaisar dan Kayra pun menuruti ucapan Kaisar ia tak ingin berdebat dengan pria arogan sedingin kulkas itu untuk yang kesekian kalinya.
“Hei Aku bukan sopir mu ! Pindah ke depan !” kata Kaisar menatap tajam Kayra, dan Kayra terkejut lalu memutuskan pindah ke kursi depan.
“Aiss…dasar Tuan Arogan !” sungut Kayra yang tak terdengar oleh Kaisar.
Kayra kemudian pindah duduk di kursi samping kemudi. Dalam perjalanan menuju rumah keduanya diam saja tidak ada percakapan diantara mereka. Hingga pada akhirnya Kaisar yang membuka suara.
"Kenapa jalan kaki ? Dimana motor mu ?" tanya Kaisar
"Ibu ku tidak mau lagi meminjamkan motornya padaku ! Jadi Aku hanya bisa berjalan kaki !" jawab Kayra jujur
Kaisar seolah tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Kayra barusan, zaman sekarang apa ia masih mau pulang pergi dengan berjalan kaki.
"Jarak dari sekolah ke rumah ku itu jauh ! Kenapa tidak naik taksi saja ?" kata Kaisar
"Aku tidak punya uang, Tuan." kata Kayra apa adanya.
Kaisar menghela nafasnya, ia kemudian mengambil uang di dalam dasboard mobil dan memberikan pada Kayra beberapa lembar uang merah itu pada Kayra.
"Ambil untuk ongkos mu pulang pergi ke rumah Ku ! Wajar saja Kau selalu datang terlambat ke rumah Ku, kalau ternyata Kau jalan kaki ke rumah ku !" kata Kaisar dengan sombongnya.
Kayra kemudian mengambilnya dan berterimakasih pada Kaisar.
Tak lama ponsel Kayra berbunyi, ia melihat panggilan masuk dari Ibu Tirinya. Kaisar hanya melirik ponsel Kayra yang terus berbunyi.
“Maaf Tuan, Saya mau angkat telepon dari Ibu Saya !” kata Kayra meminta izin.
“Angkatlah ! Suaranya berisik sekali !” kata Kaisar menatap lurus ke depan.
Kayra mengangkat panggilan dari Ibunya, begitu panggilan itu terjawab, Rini langsung memarahi Kayra hingga Kayra menjauhkan ponselnya dari telinganya.
“KAYRA KAMU DIMANA ?!!”
“Aku pergi bekerja, Bu !” balas Kayra.
Rini sudah tahu kalau Kayra sepulang sekolah pergi bekerja sebagai seorang pengasuh. Rini tak memperdulikan itu dan memang ia sendiri tak peduli dengan Kayra.
“KENAPA PAKAIAN BELUM DI CUCI ?” pekik Rini
“Iya Bu, maaf. Nanti Kayra cucu sepulang bekerja !” lirih Kayra, tadi pagi ia bangun kesiangan karena ia begitu lelah setelah seharian sekolah dan bekerja sebagai seorang pengasuh. Pulang kerumah ia pun harus bertugas membersihkan rumah dan mengerjakan tugas sekolah.
“DASAR ANAK BANDEL ! KALAU MENUNGGU KAU PULANG BISA-BISA PAKAIAN MENJADI BAU !” omel Rini
“Iya Bu, maaf nanti Kayra langsung cuci kalau sudah pulang.” Kata Kayra
Setelah panggilan itu terputus sepihak dari Ibu tirinya, Kayra menghela nafasnya dan menatap lurus perjalanan ke depan. Kaisar yang sejak tadi mendengar percakapan Kayra sebenarnya ia ingin bertanya. Namun ia berpikir lagi apa pentingnya ia bertanya hal itu pada Kayra.
Tak lama mobil yang dikendarai oleh Kaisar sampai di depan halaman rumahnya. Kaisar dan Kayra keluar dari mobil.
“Terimakasih, Tuan.” Ucap Kayra dengan pelan namun Kaisar tak menjawabnya dan berlalu dari hadapannya menuju ruang kerjanya.
“Iss…dasar Tuan sombong !” Kayra mengerucutkan bibirnya. Ia lalu menuju kamar Kanaya dimana Kanaya tengah bersama Bik Minah.
“Nah itu dia Kak Kay sudah datang, Bik Minah mau kerja lagi ya !” kata Bik Minah pergi dari kamar Kanaya karena Kayra sudah tiba.
“Halo Kanaya ! Kakak ganti baju dulu ya !” Kayra menuju kamar mandi yang ada di kamar Kanaya ia mengganti pakaian sekolahnya dengan pakaian yang ia bawa dari rumah.
Setelah ia selesai berganti pakaian, Kayra kemudian mendekati Kanaya dan mengajaknya bermain.
Kaisar yang baru keluar dari ruang kerjanya, ia kemudian menuju kamar putrinya. Ia melihat Kanaya tengah bermain dengan Kayra.
“Papa..papa !” Kanaya melihat ke arah Kaisar.
“Putri cantik Papa !” Kaisar mendekati Kanaya dimana Kanaya tengah dalam dekapan Kayra.
Kaisar kemudian mencium pipi Kanaya dimana wajah Kanaya begitu dekat dengan wajah Kayra.
Cup
Jantung Kayra seketika berdegup kencang setelah Kaisar mencium Kanaya. Sebab hembusan nafas Kaisar menerpa wajah Kayra.
Deg
...****************...