Karena suatu kejadian yang tidak terduga, Carlina harus melahirkan anak kembar yang super jenius.
Carlina sendiri tidak tahu, siapa ayah dari anaknya tersebut. Namun kemunculan dua anak kembar tersebut membuat Arthur harus menyelidiki kejadian 8 tahun lalu itu.
Akankah semuanya terungkap? Apa sebenarnya hubungan mereka?
Penasaran? baca yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15
"Kamu cantik sekali sayang," ucap Lina.
Carlina tersenyum, selama ini dia jarang memakai makeup, karena kecantikan nya alami.
"Ma!" Panggil seorang bocah perempuan.
"Sayang, mengapa kemari? Mana papamu?" tanya Qirani pada putrinya.
Ya anak Qirani sekarang sudah berusia 9 tahun. Qirani melahirkan dua anak kembar perempuan.
Yang diberi nama Sasikirana yang akrab dipanggil Kirana dan Sasakirani yang akrab dipanggil Rani.
"Papa sedang membantu orang diluar, dan kakak sedang bermain ponsel," jawab Kirana.
"Ya sudah, tunggu disana dulu, mama sebentar lagi selesai," ucap Qirani.
Kirana menoleh kearah Carla, entah mengapa hatinya merasa cocok dengan gadis kecil itu. Kirana menghampirinya dan menyapanya.
"Hai, aku Sasikirana, panggil saja Kirana, kamu?"
Carla tersenyum. Aku Carla dan ini Carlos adik ku."
"Kok wajahnya mirip aunty Avariella dan Om Arthur," batin Kirana.
"Ini cucu Oma yang baru ditemukan," kata Lina.
"Memangnya mereka hilang, Oma?" tanya Kirana.
"Kami tinggal di negara A," jawab Carla.
Karina manggut-manggut, ia mulai ngobrol dengan Carla dan mulai akrab. Keduanya merasa nyaman saat ngobrol.
Carlina tersenyum melihat interaksi mereka, hanya Carlos yang tidak banyak bicara. Saat Kirana bertanya pun jarang ia jawab.
Sementara diluar, lebih tepatnya ruang keluarga. Arthur sudah selesai mengucapkan ijab kabul dengan sangat lancar.
Dan kata sah pun terucap dari mereka diruang keluarga tersebut. Rasa lega pun dirasakan oleh Arthur.
Arthur menoleh ke saudaranya kemudian tersenyum. Diantara mereka hanya Arthur yang sudah menikah.
"Selamat saudaraku, akhirnya kamu menikah. Aku tidak menyangka ternyata kamu sudah punya anak," ucap Kenneth.
"Terima kasih, semoga kalian segera menyusul, agar aunty Lica dan Om Abigail cepat menimang cucu," ujar Arthur.
"Sulit dapat pendamping hidup yang benar-benar tulus." Garren menimpali.
"Kamu juga, cari sana istri, agar aunty Lita bisa menimang cucu," kata Arthur.
Kemudian pengantin wanita pun keluar, semua mata tertuju pada Carlina yang begitu cantik didampingi Carla dan Carlos.
Kemudian dibelakang ada Lina, Qirani dan Quenni juga Aleta. Arthur menatap tanpa berkedip beberapa saat. Dan mulut terbuka.
"Awas lalat masuk!" tegur Austin.
Arthur tersadar, barulah ia menutup mulutnya. Carlina duduk disamping Arthur, kemudian diminta untuk mencium tangannya.
Arthur membalas dengan mencium keningnya. Barulah mereka bertukar cincin kawin. Dan setelah itu keduanya menandatangani buku nikah.
Pak penghulu membaca doa selamat untuk kedua mempelai dan di aamiin kan oleh mereka yang hadir.
"Bro, anakmu mirip banget denganmu, tanpa tes DNA pun orang pasti tahu jika itu anakmu," ucap Kenneth.
"Hati-hati, mereka berdua hacker misterius," bisik Austin.
"Haah!" pekik Kenneth tanpa sadar.
"Lebay, biasa aja kali, gak usah teriak gitu. Ini bukan hutan," kata Austin.
Sementara Arthur sudah tidak peduli dengan orang lain, ia hanya sibuk memandang Carlina.
Carla dan Carlos duduk diantara mereka, terlihat sekali kebahagiaan di wajah mereka. Lina menghapus airmata nya dan bersandar didada suaminya.
"Seandainya sejak dulu kita tahu, mungkin tidak akan seperti ini. Lihatlah, mereka sangat merindukan sosok ayah dalam hidup mereka," ucap Lina.
"Mungkin memang ini jalan kehidupan mereka, kita berdoa saja semoga mereka bahagia," ujar Randy.
Sebelum makan, mereka memberikan ucapan selamat kepada pasangan pengantin. Tidak lupa Viora melakukan video call kepada Kayvira.
Ia memperlihatkan pasangan pengantin dan juga kedua bocah kembar itu. Kayvira memekik di dekat Dylan karena tidak bisa menyaksikan langsung.
Dan hanya menyaksikan lewat panggilan video. Namun mereka akan datang nanti sewaktu acara resepsinya.
"Harus! Harus ada resepsi," kata Kayvira.
"Iya nanti di bicarakan lagi dengan keluarga besar kita," ujar Viora. Kemudian sambungan telepon pun terputus.
Nina juga melakukan panggilan video kepada mama dan papanya, melihat keluarga besar Henderson, Harley tidak terkejut lagi.
Karena dugaan nya selama ini benar, hanya saja ia tidak tahu yang mana satu, karena tuan muda Henderson banyak.
Acara makan-makan pun di mulai, Carla dan Carlos selalu nempel dengan papanya. Bahkan saat makan pun keduanya disuapi oleh Arthur.
Lina tersenyum, sedingin-dingin sikap putranya, ternyata begitu hangat saat bersama anaknya.
"Semoga kamu bahagia, Nak," batin Lina.
"Kamu duluan yang punya cucu, kami entah kapan?" tanya Lica yang mendekati Lina.
"Iya, kedua anakku juga kayanya bakalan jomblo abadi." Lita menimpali.
"Bila Tuhan berkehendak, tidak lama lagi mereka juga akan punya calon," ujar Lina.
Jam 10 malam, merekapun pulang. Para pelayan dan penjaga pun diminta untuk pulang juga.
Soal membereskan semuanya, besok mereka akan datang lagi. Karena mereka juga butuh istirahat.
"Bolehkah aku tidur sama papa?" tanya Carlos.
Arthur menoleh ke Carlina. Carlina kemudian mengangguk. "Boleh sayang," jawab Arthur.
Carlos melompat kegirangan, Carlina tersenyum dan itu terlihat oleh Arthur.
"Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya," ucap Carlina. Arthur tidak menjawab.
Carla juga meminta ingin tidur bersama papanya. Arthur hanya bisa bersabar, mungkin anaknya lagi butuh perhatian seorang ayah.
Beruntung ranjang mereka besar, jadi bisa menampung empat orang. Carla dan Carlos memeluk Arthur, karena posisinya berada diantara keduanya.
Tidak butuh waktu lama keduanya pun tertidur. Carlina terpaksa tidur paling pinggir sekali.
"Maaf ya," ucap Arthur.
"Gak apa-apa, mereka hanya merindukan mu," ujar Carlina.
"Tidurlah, besok kita akan pindah ke rumah ku."
"Bagaimana dengan Nina, ia pasti akan sendirian?"
"Kita bisa sering berkunjung, atau dia yang berkunjung. Gampang kok, lagi pula tidak terlalu jauh. Tidak perlu menggunakan pesawat."
Carlina tertawa, karena takut tawanya terlalu nyaring, maka ia segera menutup mulutnya. Arthur bangkit lalu mendekati Carlina.
Carlina mengehentikan tawanya karena Arthur memeluknya. Carlina menjadi kaku saat dipeluk.
"Maafkan aku, aku tidak mencaritahu dari dulu," ucap Arthur.
"Sudahlah, semua sudah berlalu," ujar Carlina.
Ia terlihat tenang, padahal hatinya bergejolak. Tubuhnya terasa kaku dan juga lemas. Jujur, ia belum siap untuk melakukan hubungan intim.
Meskipun keduanya sudah pernah melakukannya, namun itu karena pengaruh obat. Sehingga keduanya kehilangan kendali.
"Kamu takut aku meminta hak ku?" tanya Arthur. Carlina terdiam, jika boleh jujur dia akan menjawab iya.
"Tenang, aku tidak akan memaksamu, kita lakukan pendekatan lebih dulu, jika sudah sama-sama siap, maka ...." Arthur sengaja menggantung ucapannya.
"Maafkan aku, sejujurnya aku belum siap," jawab Carlina.
Arthur mengangguk, ia juga tidak memaksa. Yang penting status mereka sudah jelas dan anak-anak mereka sudah memiliki keluarga utuh.
Arthur meminta Carlina untuk tidur, dan dia kembali ketempat semula sebelum kedua anaknya bangun.
Arthur mencium pipi kedua anaknya secara bergantian. Carlina merasa terharu dengan kasih sayang yang ditunjukkan Arthur kepada anaknya.
Carlina mengira jika mereka tidak akan diterima, namun dugaannya salah. Ternyata keluarga dari ayah anak-anaknya sangat mengharapkan mereka.
Yg aq nyaho mh kreker rasa keju 😁😁😁