NovelToon NovelToon
Sugar Daddy Dokter Impoten

Sugar Daddy Dokter Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Romansa
Popularitas:408.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

"Cuma karna I-Phone, kamu sampai rela jual diri.?" Kalimat julid itu keluar dari mulut Xander dengan tatapan mengejek.

Serra memutar malas bola matanya. "Dengar ya Dok, teman Serra banyak yang menyerahkan keperawanannya secara cuma-cuma ke pacar mereka, tanpa imbalan. Masih mending Serra, di tukar sampa I-Phone mahal.!" Serunya membela diri.

Tawa Xander tidak bisa di tahan. Dia benar-benar di buat tertawa oleh remaja berusia 17 tahun setelah bertahun-tahun mengubur tawanya untuk orang lain, kecuali orang terdekatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Serra mematung di tempat, gadis yang baru saja pulang sekolah itu terkejut melihat beberapa orang yang dia kenal berdiri di teras rumah. Di sana juga ada sosok remaja laki-laki yang Serra yakini adalah kembarannya. Tatapan mata Serra tidak bisa lepas dari saudaranya. Wajah itu cukup mirip dengannya, Serra mengakui itu.

Dia tidak bisa bereaksi apa-apa lagi selain diam mematung dengan berbagai kemelut di pikirannya. Tidak hanya mengusik pikiran, Serra juga merasakan nyeri di hatinya. Ada perasaan kecewa dan marah yang tidak bisa di ungkapan. Dia melihat sendiri bagaimana saudara kembarnya hidup dengan layak, memiliki kedua orang tua yang utuh meski wanita paruh baya itu bukan Ibu kandungnya. Tapi tetap saja Zayn tumbuh seperti anak-anak pada umumnya, tidak menyedihkan dan susah seperti yang di alami Serra waktu kecil.

"Aku bilang pergi dari sini.! Apa kalian tuli.!" Seru Sila mengusir mereka terang-terangan.

Ketiga orang itu tiba-tiba datang, dan kali ini membawa Zayn. Sila sudah berusaha mengusir mereka sejak tadi karna tau jika sebentar lagi Serra akan pulang sekolah. Namun Darwin berserta istri dan anaknya tidak pergi meski Sila sudah mengusirnya puluhan kali.

"Serra, bisa kita bicara lagi.?" Ajak Darwin tenang. Pria paruh baya itu mengabaikan Sila yang kembali mengusir dan menatapnya penuh amarah.

Sila tidak tinggal diam, dia menghampiri Serra dan menggandeng tangannya. "Serra, cepat masuk ke dalam." Titahnya.

Serra di bawa Sila melewati tiga orang yang menatapnya dan terlihat ingin mencegahnya masuk ke dalam rumah.

"Sila.! Kamu harus ingat bahwa Serra adalah darah daging ku.! Aku bisa melaporkan mu ke polisi karna menghalangiku bertemu anak ku sendiri.!" Seru Darwin geram.

Sila berhenti di tempat, dia menatap sinis pada Darwin. "Coba saja kalau bisa, kamu bahkan nggak punya hak atas Serra lagi.!" Serunya emosi.

Darwin terkekeh kecil. "Sayangnya aku bisa melakukan apapun, termasuk memenjarakan kamu dan suamimu." Ancamnya tidak main-main.

Serra diam-diam mengepalkan kedua tangannya mendengar nada bicara Darwin yang sombong. Serra percaya Darwin bisa melakukan apapun karna dia punya uang dan kuasa, jadi ancamannya perlu diwaspadai.

"Tante, Serra sudah tau semuanya. Satu minggu yang lalu, orang itu juga menemui Serra dan mengatakan kalau dia Ayah kandung Serra. Sekarang biarkan orang ini bicara dengan Serra, Tante nggak usah khawatir." Lirihnya setengah berbisik.

Tubuh Sila melemas, genggamannya di pergelangan tangan Serra melemah. Matanya berkaca-kaca menatap keponakannya. Ada luka dan perasaan iba yang tergambar jelas dari sorot mata Sila. Dia sudah berusaha menyembunyikan fakta ini dari Serra selama belasan tahun, tapi pada akhirnya Serra mengetahui semuanya.

"Tante.!!" Seru Serra saat melihat Sila hampir terjatuh. Untung saja Serra sigap memegangi bahunya. Namun bukan hanya dia saja yang menahan tubuh Sila, Zayn juga ikut menahan tubuh Sila di sisi kiri.

"Ayo aku antar ke dalam." Ucap Zayn pada Serra.

Serra mencoba membuang egonya mengingat keadaan Sila yang cukup lemas. Dia akhirnya membawa Tantenya masuk ke dalam rumah di bantu Zayn. Keadaan rumah sedang sepi, Beny tentu saja masih di tempat kerja. Sedangkan kedua keponakan Serra masih di rumah orang tua Beny sejak kemarin.

Zayn pamit setelah mengantar Sila ke kamar. "Aku tunggu di luar." Ucapnya pada Serra.

Serra tidak merespon, dia kemudian duduk di tepi ranjang sambil menggenggam tangan Sila. Tantenya itu malas menangis dan berulang kali meminta maaf.

"Semua yang terjadi sama sekali bukan salah Tante. Orang-orang itu yang harusnya merasa bersalah pada Serra, tapi lihat, mereka bisa hidup dengan tenang.! Serra bersumpah akan membalas semua sakit hati keluarga kita, termasuk membalas kematian Mama akibat ulah mereka.!" Serunya dengan raut wajah penuh dendam.

Sila terkejut karna ternyata Serra mengetahui hal itu. "Kamu tau dari mana soal kematian Mama mu.?"

Serra kemudian menceritakan kejadian sekitar 2 minggu yang lalu saat Darwin dan istrinya datang ke rumah ini untuk pertama kalinya. Sila yang mendengar hal itu semakin menangis, dia tidak bisa membayangkan sesakit apa hati Serra karna sudah mengetahui tujuan Darwin datang menemuinya.

"Untuk itu, Tante nggak perlu khawatir dan harus yakin kalau Serra bisa menghadapi mereka untuk membalas sakit hati kita." Ucapnya penuh tekat.

...*****...

Serra keluar untuk menemui orang-orang itu setelah meyakinkan Sila. Begitu sampai di teras, dia hanya mendapati Zayn yang tengah duduk di kursi kayu. Mobil mewah yang terparkir di depan rumah juga sudah tidak ada di sana.

"Aku yang nyuruh Papa pulang karna ingin bicara empat mata sama kamu." Ujar Zayn menjelaskan. Dia seolah bisa membaca pikiran Serra.

"Aku nggak nanya. Lagian, kenapa kamu nggak sekalian pulang.!" Ketus Serra sembari melipat kedua tangannya di atas dada.

Serra mendengar Zayn menghela nafas berat. "Sama seperti kamu yang baru mengetahui fakta ini, aku juga baru mengetahuinya kemarin. Jujur aku kecewa." Selorohnya dengan tatapan menerawang.

Serra tersenyum kecut. "Kamu kecewa.?! Hidup mu baik-baik sejak lahir sampai sebesar ini, apanya yang harus di kecewakan.?!" Geramnya tak habis pikir.

"Aku kecewa karna kita harus di pisahkan sejak bayi. Seharusnya kita bisa hidup dan tumbuh besar bersama, bukankah itu menyenangkan." Ujar Zayn. Dia ikut sedih melihat keadaan saudara kembarnya. Zayn bisa merasakan Serra selama ini hidup dalam kesederhanaan dan tidak mendapat kasih sayang dari orang tua kandungnya.

"Ya, menyenangkan buat kamu.! Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan donor sumsum tulang belakang ku jika sejak bayi kita hidup bersama. Begitu kan maksudmu.?!!" Amarah Serra semakin tidak terkontrol. Sesak di hatinya juga semakin menghimpit.

Zayn menggeleng. "Aku nggak berharap kamu mendonorkan sumsum untukku, itu hanya keinginan Papa dan Mama." Terangnya.

"Bagus kalau kamu sadar diri.! Sebaiknya kamu beri orang tuamu pengertian supaya mereka berhenti mengganggu hidup kami.! Kalian banyak uang, bayar saka orang lain untuk mendonorkan sumsumnya, jangan mengusik keluarga ku.!" Sentaknya.

"Serra, aku tau ini sangat terlambat, tapi atas nama Papa, aku tulus meminta maaf pada mu. Hidupku mungkin nggak akan lama lagi, Aku ingin kamu memaafkan kesalahan Papa. Kelak kalau aku meninggal, setidaknya kamu bisa berada di samping Papa untuk menghiburnya." Zayn duduk berlutut di depan Serra sambil menunduk.

"Aku nggak butuh kata maaf.! Aku hanya butuh ketenangan yang sejak dulu aku rasakan tapi tiba-tiba hidupku terusik gara-gara kalian. Kalau kamu punya hati, bujuk Papa mu itu supaya nggak menemui ku lagi.! Jangan paksa aku menjadi orang jahat seperti kalian.!" Seru Serra kemudian berbalik untuk masuk ke dalam rumah.

Namun Serra malah mendengar benturan di lantai. Saat berbalik, Serra melihat Zayn sudah ambruk di lantai tak sadarkan diri. Ada darah segar yang mengalir lewat hidungnya.

1
mang tri
Ternyata beneran diculik, semoga serra hamil supaya nggak jadi donor
Dyou Tatik
lanjut kak
schatzie
semoga serra hamil
Ny Rudi Harianto
Serra oh Serra.....
bertahan lah
🍾⃝ᴘᴀͩᴛᷞɴͧᴏᷠᴢͣ Aja
semoga saja Serra benar2 sudah hamil.jadi dia gak bisa mendonorkan sumsum tulang belakangnya biar aja, salah sendiri nelantarkan anak gak berdosa sengsara sendirian, sedangkan dia ongkang2 bahagia,..sesekali memang harus diberikan musibah biar mereka instropeksi diri, klo emang dia mau jd org bener aja, klo gak ya biar mereka celaka sendiri
Nayla Arshaka
semoga aja sera hamil ... dan gak bsa mndonorkan tulang sumsum nya .
dan dokter tolong sera.., dia dlm bahaya...
kalian org tua egois... demi 1 ank Klian melupakan ank yg satu nya.. giliran Klian membutuhkan nya... Klian menculik ank yg Klian buang ... smga usaha kalian tak mmbuahkan hasil
Farida@hidayu🇵🇸
Hanya 1 kata..jahat..
andini
semoga lekas hamil ya biar ngga jadi pendonor
Lovely_88
Sela terlalu sembrono jg sih kurang perhitungan yg matang harusnya uda tau sifatnya mrk gmn kasi pelajaran napa thor org tua durhakim macam mrk masa Serra trs di pihak yg menderita mulu diubah jgn kek biasanya tokoh utamanya jgn kalah mulu donk ntar menang nya terakhir haizzzz
Bunda Abil
tuh kan mereka akan melakukan segala cara untuk menjebak Serra,, lama" gedek juga aku lihat Martha dan Darwin bapak macam kau ini,, pliiiss kan jangan bikin Serra lebih menderita lagi.
Cahaya
lanjut
mom's Abyan
up nya tiap hari dong thor
Jasmine
jangan sampe serra mendonorkan sumsum"nya y
Elvinzam 2322
deg deg an kak
Syavira Vira
💪🙏👍❤️
Syavira Vira
lanjut
Yani Cuhayanih
Jadikan serra hamiil saja
enur .
kalo sudah begini, siapa yang akan menolong Serra 😢
Tini Uje
moga aja serra bisa kabur yah thor 😌g rela bgtt tau serra donorin sum2 nya buat kluarga g tau diuntung
Nimih Fatih
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!