Rea, wanita polos yang tidak paham soal begituan.
"Tuan, kenapa punya tuan jadi keras?"
"Astaga Rea, apa kamu belum pernah melihat yang seperti itu?" Rea menggeleng.
"Tuan kenapa buka-buka, saya malu!"
***
Kisah seorang wanita yang dijadikan sebagai penghangat ranjang majikannya dengan gaji yang mahal. Sebenarnya Rea ingin menolak, tapi mengingat jika sang ibu membutuhkan biaya untuk berobat akhirnya Rea pasrah.
Lalu bagaimana jika semakin lama Rea menggunakan perasaannya pada sang Tuan muda? Rasa cinta yang tidak seharusnya datang itu terus saja mengalir begitu deras.
Apakah Rea akan mendapatkan balasan dari Tuan Kenzo yang nyatanya memang sudah tertarik pada Rea sejak pertama kali bertemu.
Jangan lupakan jika Kenzo seorang Casanova yang sudah sangat berpengalaman dengan dunia wanita.
Simak kisah cinta rumit Kenzo dan Rea hanya di sini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Happy Reading.
Kenzo mengusap wajahnya kasar ketika baru saja mendapatkan telepon dari Rea, entah apa yang dipikirkan oleh Anjani sehingga wanita itu dengan berani muncul di depan rumahnya. Bahkan saat ini Rea yang menemuinya. Kenzo merasa geram dengan wanita itu, sebenarnya apa yang berada di otaknya setelah kelakuan dia selama ini, kenapa akhirnya dia muncul kembali di saat hidup Kenzo mulai berangsur membaik.
"Kelvin, lebih cepat!" Perintah Kenzo terhadap orang kepercayaannya itu. Dia ingin segera sampai dirumah.
Entah kenapa perasaan Kenzo tidak enak saat mengetahui Anjani datang dan melihat Rea. Padahal Rea juga bukan siapa-siapanya tapi ada rasa yang mengganjal dihatinya.
Kenzo tidak mau Rea bertemu dengan Anjani, wanita masa lalunya yang tidak akan pernah ada dipikirannya lagi. Lalu kenapa wanita itu sekarang mengusiknya jika dulu dengan tega meninggalkannya begitu saja.
"Baik tuan!" Jawab Kelvin dengan melajukan mobilnya secepat mungkin.
Kelvin juga tidak tahu apa sebenarnya tujuan Anjani sampai rela bertandang ke rumah Tuannya itu. Kelvin sendiri merasa begitu marah saat dengan lancang wanita tersebut datang ke rumah di saat Tuan Kenzo tidak ada.
'Huh, merepotkan saja!'
"Kelvin, apakah permintaanku lusa sudah kamu jalankan, mengenai penolakan rencana kerjasama ku dengan Larasati Anjani?" Tanya Kenzo.
"Sudah tuan, saya langsung menghubunginya dan membatalkan segala bentuk permintaan kerjasama dengannya," jawab Kelvin.
"Bagus, aku tidak sudi memberi apapun terhadap wanita itu!" Kelvin tahu Tuannya itu sangat baik hati dan dermawan.
Namun, Kelvin juga tahu jika Kenzo bisa sangat kejam ketika berhadapan dengan orang yang telah meremehkannya dan juga menyakitinya.
Kelvin sangat tahu bagaimana perasaan Kenzo yang saat itu mengetahui jika Larasati Anjani telah menikah dengan pria lain. Tentu itu adalah salah satu penyebab rasa sakit di hati Tuan-nya yang sulit untuk dilupakan.
Setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai dirumah. Kelvin bisa melihat ada mobil sedan putih bertengger dihalaman rumah Tuan-nya dan bisa dipastikan jika itu adalah mobil Anjani.
Kenzo membuka pintu mobil dan langsung turun tanpa menunggu Kelvin membukanya. Dengan langkah yang tegap, pria itu berjalan sedikit cepat agar cepat sampai di rumah.
Kelvin yang melihat hal itu langsung berlari dan membuka pintu rumah.
Kriett!
Pintu utama terbuka, Kenzo masuk dan langsung bisa melihat wanita yang dulu pernah dicintainya itu duduk di salah satu sofa.
Anjani berdiri dan tersenyum menyambut kedatangan Kenzo. Wanita itu sedikit berharap jika Kenzo pulang karenanya dan dia masih menjadi prioritas utama, seperti dulu.
"Kenzo," Anjani tersenyum menyambut kedatangan pria itu.
"Mau apa ke sini?" Harapan Anjani lenyap ketika melihat Kenzo yang masih menatapnya dengan tatapan tajam.
Seperti malam itu, saat dia mengajak Andien untuk bisa mempertemukan dengan Kenzo, pria itu juga terlihat begitu menahan emosi.
"Maaf, aku tadi ke kantormu tapi satpam di sana bilang kalau kamu belum datang, jadi ku putuskan untuk kesini," jawab Anjani sedikit takut.
Tangannya meremat ujung pakaiannya mengurasi rasa gugup. Sungguh Kenzo yang sekarang sangat berbeda dengan Kenzo yang dulu. Jika dulu wajah itu selalu terlihat sumringah dan matanya menatap berbinar kearahnya, tapi tidak dengan sekarang. Kenzo telah benar-benar berubah.
"Lancang sekali! Siapa yang memberi mu izin untuk datang menemui seorang Kenzo Dimitri di rumahnya?"
Bruk!
"Tuan Ken, tolong jangan seperti ini, jangan anggap aku orang lain, bukankah dulu kita pernah bersama?" Kenzo memundurkan langkahnya ketika Anjani tiba-tiba berlutut dengan tatapan iba.
Sungguh kata-kata Anjani yang menguak masa lalu membuatnya begitu geram. Kenzo mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuh. Apakah wanita ini sama sekali tidak memiliki malu dengan mengucapkan kata-kata itu.
"Tolonglah Tuan, kalau memang anda tidak berniat bekerja sama dengan saya, bagaimana jika saya melamar pekerjaan di kantor anda," Anjani tidak menyangka dia melakukan hal ini. Merendahkan diri di hadapan Kenzo dan bahkan sampai bersujud tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Kalau bukan karena keuangannya yang habis dan harus terus membiayai pengobatan putrinya, bisa dipastikan Anjani pasti sudah tidak mengingat Kenzo lagi, bahkan Anjani juga tidak mau sampai harus memohon seperti ini.
Anjani tahu jika keputusannya 10 tahun lalu akan merubah segalanya, dia juga tidak mau bertemu dengan Kenzo lagi karena takut jika perasaannya akan tumbuh kembali.
Namun segala ujian dan cobaan di dalam kehidupannya membuatnya harus mengambil langkah ini. Harta kekayaan suaminya sudah habis untuk pengobatan sang suami yang bahkan tidak bisa mempertahankan nyawanya dan akhirnya menghembuskan nafas setahun yang lalu.
Sekarang dia harus membiayai pengobatan Isabelle, putrinya. Satu-satunya keluarga yang dia miliki.
"Sayangnya aku tidak sedang mencari karyawan, jadi semuanya sudah jelas. Sekarang silakan angkat kaki dan pergi dari rumahku!"
Anjani berdiri dan menggelengkan kepalanya, "kamu benar-benar sudah berubah Ken, aku tidak melihat lagi di mana sisi baik dan sisi lembutmu sekarang. Seharusnya kau mengingat tentang kebersamaan kita, jika memang selama ini aku telah mengecewakanmu dengan pergi meninggalkanmu begitu saja. Seandainya kamu tahu kalau aku terpaksa melakukan hal itu, aku juga merasakan sakit hati dan juga kecewa karena harus meninggalkanmu. Aku sakit, aku tidak bisa tidur karena harus mengambil keputusan ini, sejujurnya saat itu aku pergi meninggalkanmu dengan rasa cinta yang besar di hati, dan bahkan sampai sekarang pun cinta itu masih ada di sudut yang paling dalam!"
aku udah ikut deg 2kan...nanggung authorr..../Facepalm/