NovelToon NovelToon
HOT DETECTIVE & PRINCESS BAR-BAR

HOT DETECTIVE & PRINCESS BAR-BAR

Status: tamat
Genre:Tamat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Hamil di luar nikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Mata-mata/Agen / Fantasi Wanita
Popularitas:15.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mae_jer

1. Gairah sang kakak ipar
2. Hot detective & Princess bar-bar

Cerita ini bukan buat bocil ya gaess😉

___________

"Ahhh ... Arghh ..."

"Ya di situ Garra, lebih cepat ... sshh ..."

BRAKK!

Mariam jatuh dari tempat tidur. Gadis itu membuka mata dan duduk dilantai. Ia mengucek-ucek matanya.

"Astaga Mariam, kenapa bermimpi mesum begitu sih?" kata Mariam pada dirinya sendiri. Ia berpikir sebentar lalu tertawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

"Aku bilang turun Mariam, jangan nakal." titah Garra. Ini kantor, bahaya. Memang tidak ada cctv di dalam ruangannya, tapi bagaimana kalau tiba-tiba ada yang masuk dan melihat posisi mereka? Tidak baik untuk Mariam.

Garra tahu Mariam memang seorang gadis bar-bar dan nakal, tapi ia hanya akan senakal ini di depan Garra. Pria itu yakin, hatinya dapat merasakan. Kenakalan Mariam di depan orang lain berbeda dengan kenakalan gadis itu saat bersamanya. Bisa dibilang kalau bersamanya, Mariam sangat berani menggoda, menantang dan melakukan sesuatu yang lebih. Memperlihatkan sisi liarnya.

Kalaupun Mariam berani nakal dengan laki-laki lain, tunggu saja hukumannya.

"Mariam, turun." Garra mulai tergoda ketika Mariam yang sejak tadi asyik membelai wajahnya kini menggigit kecil telinganya, menggodanya dengan sisi liar ala gadis itu. Astaga,  bagaimana dia bisa fokus dengan pekerjaannya coba. Apalagi ketika Mariam bergerak, miliknya juga ikut merasakan gesekan ditubuhnya, membuat pria itu merasa hawa dalam ruangan ini makin panas.

Tangan Garra melingkar di pinggul Mariam. Menahan agar tubuh gadis itu tidak bergerak-gerak.

"Jangan bergerak begitu, kau membuatku tegang." gumam Garra pelan. Mariam tersenyum nakal.

"Apamu yang tegang?"

"Kamu tahu maksudku bocah,"

Kata terakhir yang diucapkan oleh Garra tidak enak ditelinga Mariam. Ia keberatan.

"Aku bukan bocah," katanya.

"Tapi aku suka memanggilmu begitu," 

"Kalau begitu aku akan memanggilmu hitam." balas Mariam tidak mau kalah. Garra mengernyitkan dahi.

"Hitam?" ia lalu melihat kulitnya. Tidak hitam. Kulitnya putih seperti kebanyakan kulit laki-laki Korea. Wajahnya pun cenderung seperti pria dari negara itu. Karena neneknya adalah orang Korea asli.

"Kenapa hitam? Apa kau buta warna?" Garra bercanda. Untuk sesaat ia membiarkan posisi mereka terus seperti itu. Sekarang dirinya sedang tertarik untuk bercanda dengan gadis yang asyik duduk di pangkuannya tersebut.

Garra pikir Mariam akan ngambek saat dia bilang gadis itu buta warna. Dan pria itu akan menikmati melihat wajah sebal Mariam. Ternyata tidak. Gadis itu malah tersenyum lebar menampilkan gigi-gigi putihnya yang berbaris rapi.

"Kamu tahu kenapa aku ingin memanggilmu hitam?" wajah Mariam berseri-seri, dan Garra menatapnya curiga.

"Kenapa?"

"Karena kamu sangat mirip dengan kucing hitam di rumah Cinta yang selalu menatap tajam tiap orang yang datang, bwahahaha ..." tawa Mariam begitu nyaring. Merasa lucu melihat wajah dongkol Garra.

"Kamu mau aku contohkan cara kucing hitam itu menatap orang?" Mariam melanjutkan. Lalu mencontohkan ekspresi kucing hitam dalam bayangannya. Wajahnya sangat dekat dengan Garra, ia meledek laki-laki itu habis-habisan lalu tertawa puas.

"Hahaha ... Lihat wajahmu sekarang, mirip sekali dengan kucingnya Cinta. Hitam, hitam ..." Mariam terus meledek sambil menggaruk-garuk dagu Garra.

"Puffftt ... Bwahaha .." lalu tertawa kencang.

Garra kesal. Awalnya kan yang berencana mau buat gadis itu kesal dia, tapi malah dirinya yang dibuat kesal.

"Kamu menyamakanku dengan kucing?" ucap Garra gondok. Tangannya masih setia di pinggul gadis itu. Baru Mariam satu-satunya orang yang berani mengatainya dengan senyuman lebar tanpa dosa.

"Mm," dan Mariam mengangguk dengan wajah polosnya.

"Mariam," geram Garra

"Mau main-main denganku hm?" lalu tanpa aba-aba Garra berdiri dari kursi, secara otomatis Mariam melingkarkan kakinya di pinggang Garra. Dan Garra menjatuhkan Mariam ke lantai lalu menggelitik pinggang gadis itu hingga Mariam tertawa sembari menggeliat karena perbuatan Garra.

"Hahah, ampun ... Ampun .." seru Mariam terus menggeliat meminta ampun, tapi Garra yang berada di atas gadis itu terus menggelitiknya tanpa ampun. Pria tampan itu menikmati aksinya. Sudah lama ia tidak bercanda seperti ini.

Bersama Mariam ia merasakan hidupnya jauh lebih berwarna. Tidak datar lagi seperti dulu. Gadis bar-bar miliknya ini sungguh nakal, tapi dia suka. Dia sayang, dan jelas sudah jatuh cinta padanya.

"Ampun Mister," Mariam meminta ampun lagi. Garra belum berencana berhenti, namun suara ketukan pintu menghentikan kegiatannya. Lelaki itu akhirnya sekarang mereka sedang berada dikantor.

"Siap ..." Pria itu cepat-cepat menutup mulut Mariam dengan tangannya.

"Ssstt ... Jangan bicara." titahnya. Ia lalu membantu Mariam bangun dan membawa gadis itu sembunyi di bawah kolong meja kerjanya.

"Kenapa harus sembunyi?" tanya Mariam dengan suara berbisik.

"Jangan banyak tanya. Diam saja di situ." balas Garra. Ia juga bingung kenapa dia membuat Mariam sembunyi seperti itu, tapi ya sudahlah. Hitung-hitung mencegah gosip.

"Garra, kau di dalam?" terdengar  suara perempuan dari luar.

Garra mengatur napas, merapikan kemeja lalu menggeser kursi dan duduk.

"Masuklah." suara pria itu terdengar datar dan berat seperti biasanya.

Mariam berdecih pelan di bawah kakinya. Ia merasa seperti pelakor, padahal tidak sama sekali. Malah yang datang seorang wanita lagi, kira-kira siapa ya.

"Ada apa Lani?" ujar Garra begitu Lani membuka pintu ruangannya. Wanita itu masuk. Pandangannya menatap-natap sekeliling ruangan tapi tidak ada siapapun di dalam situ selain Garra.

"Aku pikir ada seseorang bersamamu. Dari luar terdengar samar-samar seperti ada yang bicara denganmu." kata Lani. Dan Mariam kenal suaranya. Raut wajahnya berubah gondok.

"Hanya perasaanmu saja. Kau ada perlu denganku?"

Dari bawah sana Mariam tertawa dalam diam.

Astaga, kaku sekali. Ternyata Garra sangat kaku saat bicara dengan orang lain.

"Tidak. Aku sedang menunggu taksi onlineku datang. Tadi sopirnya telpon dia akan sedikit terlambat karena ada pohon tumbang. Mm, bisakah aku menumpang menunggu di sini sampai taksinya datang? Sudah tidak ada orang lain. Tersisa pak Anton yang berjaga di luar. Keliatannya juga dia sedang sibuk. Aku tidak enak mengganggunya." kata Lani lirih. Baru kali ini ia berani mencoba bicara dengan Garra diluar pekerjaan.

Cih, modus.

Kata Mariam dari bawah kolong. Garra berpikir sebentar. Pandangannya turun ke bawah meja, melihat Mariam yang tampak begitu menggemaskan. Ah, baiklah. Dia akan menghukum gadis itu beberapa menit di bawah sana. Hitung-hitung balas dendam yang tadi, karena menyamakannya dengan kucing.

"Baiklah, kau bisa duduk di sana sampai taksimu datang."

Lani berubah ceria.

"Terimakasih." wanita itu lalu membalikkan badan berjalan ke arah sofa dibagian tengah.

Berbeda dengan Lani yang senang bukan main, Mariam jelas dongkol setengah mati. Apa Garra memang sengaja mau buat dia kesal? Mariam bisa lihat wajah kemenangan Garra ketika pria itu menatap ke bawah. Garra bahkan dengan sengaja menunjukkan senyum meledeknya.

Mariam tersenyum miring.

Oh, dikira dia bakal kalah apa. Mariam tidak akan membuat waktunya di bawah kolong meja ini sia-sia. Matanya tertuju ke bagian yang menonjol di celana Garra, lalu tersenyum. Tidak apa-apa Mariam. Ini bukan pertama kali kau menyentuh benda itu.

Sedetik kemudian ia menggapai bagian itu dengan tangannya, membuat Garra langsung menatap ke bawah dengan wajah membelalak.

1
Nia Nick
Luar biasa
Griselda Nirbita
cie cieee.. yg di kecup keningnya Mariam oleh Garra yg salting kok akuuuu sih...
ikan
"FURI CYBER solit solit solit"
Riski Riski
Kecewa
Riski Riski
Buruk
Chaacaa
wahhhh gregettt
CikCintania
emaknya ngak yakin sma pilihan Garra😭😂
Ami Kerto Surat
aku pikir bakal ada dra jambakan cakaran dll dr seorang Mariam saat melahirkan hahaha
Wuriyani Wadaslintang
itu akibat nya Lastri. itu pantas buat kamu.
Wuriyani Wadaslintang
selamat ya mari akhirnya kalian akan menikah.
Wuriyani Wadaslintang
hai Lastri kalau cari detektif itu yang profesional jangan yang abal abal. kau kan tanggung akibatnya Lastri.
Wuriyani Wadaslintang
owalah meri ada ada aja kamu, bikin aku ketawa ngakak sampai mataku berair.
Ami Kerto Surat
wkwkwk Mariam kayak aku d depan mertua gak ada jaim sama sekali hahaha
Ami Kerto Surat
ya bisa dong Mariam...begituan gak kenal waktu dan tempat hajar terus...aku ngebayangin pas kamu lahiran normal hahahaha
Ami Kerto Surat
kenapa pake nampar segala lain???
Ami Kerto Surat
suami orang lebih menggoda
Ami Kerto Surat
udah lah lain lepaskan garra...masih ada Aldo langit dll
Ami Kerto Surat
ada apa dimas.kenapa kamu begitu k teman kamu sendiri
Griselda Nirbita
hadehhh kok jadi mendrama sih Mariam...
Griselda Nirbita
apik sangat apik... tulisannya rapi... alur ceritanya menarik.... ku suka ku suka...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!