Cinta, apakah sungguh-sungguh ada di dunia ini, Zea nyaris tak percaya, menikah apakah akan menjadikan kebahagiaan? Zea pun nyaris tak percaya, pernikahan hanya pintu untuk seruntutan peristiwa yang memusingkan dan mengecewakan. Lelah berpikir tentang cinta, jodoh dan pernikahan Zea justru sibuk dengan berkebun dan berkuda, baginya hal ini lebih menyenangkan.
Namun siapa sangka hadirnya pemuda yang jauh dari usianya itu mampu mengacaukan pondasi dan perasaanya. Lalu bagaimana kah kisah selanjutnya? Akankah dirinya bisa merasakan indahnya cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam hari di kampus
Pulang dari kampus Al Jovano dan Seo Jin terkejut saat artis yang kemarin-kemarin meminta dia lukis itu tiba di depan kampusnya, Al Jovano dan Seo Jin merasa tidak buat janji dengan Kim Nana.
"Hay, kaget ya??? ayo ke galery lukis bareng teman aku udah di sana, dia bilang mau beli lukisan kamu, orangnya suka banget, kami kasih harga berapa??? berapapun dia mau. " Ucap Kim Nana membuat wajah Seo Jin dan Al Jovano cerah seketika.
"Ayo Bos!! " Seo Jin semangat langsung masuk kedalam mobil Kim Nana.
"Ayo Bos!!! nunggu apa lagi??? " Seo Jin menarik tangan Al Jovano yang masih diam di tempatnya.
"Ckkk, yang Bos siapa sih??? kok jadi kamu yang atur-atur. " Ucap Al Jovano kesal, jujur dia baru saja bertemu Zea, jika Zea mengetahui dirinya pergi bareng Kim Nana pasti jadi masalah.
"Ckkk, Nanti Zea cemburu loh Seo Jin. Dia gak suka aku sering bertemu wanita.
"Ya udah ijin aja, jelaskan apa alasanya, toh kamu bareng aku kan. Anggap aja ini relasi bisnis Al, di luar Zea juga bertemu dengan Relasi bisnis juga kan kalau kerja. " Terang Seo Jin membuat Al Jovano akhirnya setuju dan segera mengabari Zea agar Zea tak menjemput dirinya dan Seo Jin.
📨"Yang, aku sama Seo Jin ke galery lukis bareng Kim Nana, Ada yang mau beli lukisan aku, teman Kim Nana, lumayan berani bayar gede."Pesan Al Jovano pada Zea.
Mereka pun menuju galery seni, disana sudah di tunggu teman laki-laki Kim Nana, dia pengusaha yang amat sangat menyukai lukisan, mereka pun sepakat dengan harga yang di tawarkan Al Jovano meski harganya lebih mahal dari lukisan wajah Kim Nana waktu itu, padahal lukisan ini hanya sebuah lukisan pemandangan yang sejuk namun ada lukisan wajah tipis di air, wajah Zea yang dia samarkan, karena itu adalah cerita tentang cintanya pada Zea selama ini.
"Senang bertemu dengan anda, Lukisan ini luar biasa, wajah gadis samar ini juga luar biasa, seperti ada magnet yang kuat untuk aku melihatnya terus. " Jelas pengusaha itu membuat Al Jovano berkerut.
"Sudah saya transfer, saya permisi dulu ya, karena harus ada pertemuan dengan relasi bisnis saya yang lain. " Ucap Orang itu lalu berpamitan pada Al Jovano , Seo Jin dan Kim Nana.
Kim Nana memeluk orang itu dan seperti ada salam perpisahan kusus karena mereka berpelukan lama sekali.
"Untung aku jomblo, gak punya pacar artis begitu. "Bisik Seo Jin pada Al Jovano.
"Sekarang, kemarin-kemarin terpesona sampai gak bisa nafas! " Ucap Al Jovano.
Setelah mereka selesai bertemu pembeli lukisan Al Jovano, mereka berjalan keluar namun tiba-tiba Kim Nana yang berjalan di hadapan Al Jovano terhuyung seolah pingsan hingga reflek Al Jovano menolongnya, naasnya banyak wartawan di luar membuat mereka terekam kamera.
"Kamu kenapa??? " Al Jovano melepas Kim Nana yang memeluk dirinya, jujur ada perasaan bersalah menyeruak di dalam dirinya saat dirinya menyentuh wanita lain.
"Maaf, aku syuting semalaman gak sempat tidur, mendadak aku pusing. " Ucap Kim Nana bersandar pada dinding di sebelahnya.
"Seo Jin kamu antar dia pulang aja ya, aku balik naik taxi. " Ucap Al Jovano pada Seo Jin, namun Seo Jin menggelengkan kepalanya.
"Takut Bos, nanti ada apa-apa aku yang kena. Telfon manajernya ajalah. " Seo Jin memberi usul, akhirnya meminta Kim Nana untuk menghubungi menejer nya.
***
Di taxi.
Al Jovano terkejut saat melihat ponselnya tadi terdapat panggilan dari istrinya akhirnya pun menghubungi kembali.
📞"Yang??? Ada apa???"Kata Al Jovano lupa mengucap salam.
📞"Maaf handphonenya ku getar aku gak dengar. "Kata Al Jovano memberi penjelasan takut Zea marah, karena dirinya tak mendengar panggilan di ponselnya.
📞" Udah puas-puasin sama selingkuhan kamu!!! " Ucap Zea terdengar marah membuat Al Jovano terkejut, bagaimana Zea berpikir yang tidak tentang dirinya padahal dirinya tidak macam-macam pikirnya.
📞"Astaghfirullah... Yang kok ngomongnya gitu sih??? " Kata Al Jovano mengusap wajahnya kasar, masa baru bertemu sehari sudah mau marah-marahan lagi pikir Al Jovano.
Al Jovano tertegun saat mendengar suara isak tangis di sebrang namun pelan, Al Jovano mendadak dadanya sesak dan merasa semakin serba salah.
📞"Yang??? Kamu nangis???" Al Jovano berkata dengan panik saat mendengar isak Zea meski pelan.
📞"Ban mobilku bocor dan kamu malah seneng-seneng di situ dengan wanita lain! " Suara Zea parau lalu panggilan itu tertutup sepihak.
Al Jovano melihat GPS di handphone Zea lokasinya masih di kampus, Zea pun meminta Taxi untuk ke kampus, mendadak perasaannya semakin tidak enak.
Ini sudah malam, namun Zea masih di kampusnya, Zea takut terjadi apa-apa pada Zea. Seo Jin di sisi Al Jovano juga ikut gelisah, dirinya teringat cerita Zea kemarin malam.
"Bos... Sebenarnya... " Seo Jin pun menceritakan banyak cerita pada Al Jovano tentang cerita Zea, dan permohonan Zea kemarin malam agar dirinya menjaga Al Jovano.
"Ckkk, wanita keras kepala itu! yang suaminya aku apa kamu sih??? " Al Jovano kesal karena tak mendengar cerita dari Zea seperti yang Seo Jin ceritakan.
"Maaf, dia menghawatirkan kamu Bos. " Ucap Seo Jin membela Zea agar Al Jovano tak semakin kesal dan tidak salahpaham terhadap dirinya.
"Aku justru khawatir sekarang, jangan-jangan pria yang menyukai Zea sekarang mengikuti Zea sampai kesini." Ucap Al Jovano semakin gusar.
Tak lama taxi sampai di kampus Al Jovano menuju tempat parkir dimana Zea sudah selesai di perbaiki mobilnya, namun ada yang aneh di pandangan Al Jovano begitupun juga Seo Jin, teman si tukang bengkel hanya berdiri tak nampak seperti tukang bengkel karena nampak tak bisa apa-apa.
"Yang... " Al Jovano meraih Zea yang bersandar di tembok di sisi mobilnya.
Zea mengacuhkan Al Jovano bahkan tak mau melihatnya, hatinya kesal lalu menunjukan foto kiriman nomor tak di kenal itu tanpa bersuara, hatinya lelah.
"Astaghfirullah... Ini tidak seperti yang kamu lihat Zee." Al Jovano menghela nafas lalu menaruh handphone di tangan Zea.
Seo Jin pun mendatangi keduanya saat Al Jovano menerangkan kejadian yang terjadi sesungguhnya. Seo Jin melihat Al Jovano yang memberi kode padanya membantu Al Jovano menjelaskan. Seo Jin pun menjelaskan keadaan yang sesungguhnya terjadi pada Zea.
"Ya udah pulang! " Zea tak menoleh pada kedua pemuda itu namun segera membayar tukang bengkel itu.
Seo Jin masuk ke mobil untuk menjadi supir pasangan beda usia yang sedang marahan itu. Zea menoleh pada Al Jovano saat tiba-tiba dadanya sesak.
"Alll!!!! " Zea berteriak dan menarik tubuh Al Jovano hingga sebuah benda berkilat mengenai tubuh Zea dari belakang.
Al Jovano tertegun dengan apa yang terjadi, namun terkejut luar biasa saat melihat Zea pingsan dan ternyata di belakang tubuh Zea ada sebilah pisau yang menancap ke tubuhnya.
Darah mengucur begitu banyak dari tubuh Zea, Al Jovano berteriak begitu histeris, saat melihat keadaan Zea yang sesungguhnya terjadi.
"Zeaaaaa!!!! Seo Jin tolonggggg!!!" Seo Jin pun berlari karena terkejut dan anehnya tukang bengkel itu sudah pergi jauh entah kemana bersama dengan teman yang mencurigakan tadi.
***
Up lagiiii, jangan lupa like, komentar dan dukungan ya...
Berat pas nulis part ini🥺
semoga alka memang kk nya Al jadi dia msh punya kluarga