Pernikahan Balas Dendam

“Hmm, jangan lupa bereskan sisanya!” balas Glenn dengan wajah datar dan sikap dinginnya.

“Tentu, Tuan!” sahut Jivin yang segera memberikan isyarat kepada anak buahnya yang lain untuk mulai melakukan tugasnya.

Glenn sendiri langsung mencari sebuah kamar mandi untuk membersihkan dirinya dari noda darah, sementara Jivin menyiapkan pakaian untuk Tuannya terlebih dahulu sebelum ikut membereskan lokasi eksekusi. Tak perlu waktu lama untuk Jivin mendapatkan pakaian mahal dan bermerk untuk Tuannya.

“Tuan, saya akan meletakkan pakaian anda di sini,” ujar Jivin sembari meletakan paper bag berisi pakaian untuk Glenn kenakan.

“Hmm, kau boleh pergi sekarang!” sahut Glenn dari dalam kamar mandi.

“Baik, Tuan! Jika membutuhkan yang lain segera hubungi saya,” ucap Jivin sebelum pergi.

“Ya, aku akan menunggumu di ruangan dekat resepsionis,” perintah Glenn lagi yang menandakan bahwa dia tidak ingin menunggu terlalu lama di sana.

“Baik, Tuan!” sahut Jivin lagi yang kemudian benar-benar pergi.

Tak lama kemudian, pintu kamar mandi itu kembali terbuka dan seorang pria masuk dengan membawa sebuah paper bag. Pria itu masuk hanya untuk membuang air kecil, tapi saat pergi dia malah mengambil paper bag yang salah. Dimana dia malah membawa paper bag yang seharusnya ada pakaian mewah yang akan digunakan Glenn.

“Kenapa Jivin memberiku pakaian pegawai? Apa mungkin terjadi sesuatu hingga dia menyuruhku untuk menyamar sebagai pegawai di sini?” gumam Glenn saat melihat pakaian yang dia kira dipersiapkan oleh Jivin.

“Sudahlah, untuk apa terlalu dipikirkan!” lanjutnya yang tidak ambil pusing tentang pakaian itu dan langsung memakainya.

Setelah selesai, Glenn pun kembali menggunakan lift untuk turun dan menunggu di sebuah ruangan dekat resepsionis sesuai apa yang dia katakan sebelumnya.

...****************...

Beralih kembali pada Chia yang masih terus mencari pria yang tepat untuk menjadi suami sementaranya. Awalnya Chia memang ingin menikah dengan pria manapun yang mau melakukan pernikahan kontrak dengannya, tetapi sejauh ini tidak ada pria yang sesuai kriterianya. Hingga saat dia melewati area lobi, dia melihat pria tampan yang sedang duduk sambil memandangi tab di tangannya.

“KETEMU!?” Chia berseru senang melihat kriteria pria yang akan menjadi suami sementaranya berhasil dia temukan.

“Apapun yang terjadi, hari ini kita akan menikah dan kau menjadi suamiku!” ujar Chia yang berjalan penuh semangat menghampiri pria yang telah menjadi targetnya itu.

Sementara itu, Glenn sudah mulai jenuh menunggu kedatangan asistennya. Dia akhirnya menelpon pada asistennya, “Vin, ini sudah 15 belas menit aku menunggu di sini? Apakah kau memang sengaja membuatku yang memiliki jadwal super sibuk ini, harus membuang waktuku yang berharga seperti ini?”

“Ada sedikit masalah, Tuan! Saya akan sedang mencoba memeriksanya, Tuan!” sahut Jivin dibalik teleponnya, masih terdengar dia memberikan arahan kepada anak buahnya.

“Hay, kau!”

Seorang wanita yang mengenakan gaun pengantin tiba-tiba datang dan berseru dan bahkan langsung berdiri di hadapan Glenn sampai menunjuk wajahnya. Glenn tampak kebingungan, dia bahkan sampai melihat sekitarnya untuk memastikan bahwa wanita aneh di depannya itu sedang menunjuk orang lain. Namun, kenyataannya hanya dia satu-satunya orang yang berada tepat di depan wanita itu.

“Apakah yang kau maksud aku?” tanya Glenn memastikan, tanpa mematikan sambungan teleponnya.

“Iya, kau! Menikahlah denganku sekarang juga!” Chia langsung saja mengutarakan niatnya untuk menjadikan pria tampan itu menjadi suami sementaranya.

“Aku akan memberikanmu banyak uang untuk pernikahan kontrak yang aku tawarkan ini! Katakan saja nominalnya, aku pasti akan membayarnya dengan lunas begitu kontrak pernikahan kita telah selesai,” sambung Chia tanpa menunggu jawaban dari pria di hadapannya itu lebih dulu.

“Ck, … Wanita gila dari mana lagi ini!”

Glenn semakin berdecak kesal, sudah di buat lama menunggu oleh Asistennya kini malah muncul wanita aneh yang mengenakan gaun pengantin dan mengajaknya untuk menikah. Sang resepsionis dan orang-orang yang berada di ruangan yang sama pun cukup terkejut dengan keberanian wanita itu yang tiba-tiba mengajak pria asing untuk melakukan pernikahan kontrak.

“Jivin! Hubungi rumah sakit jiwa terdekat dan katakan pada mereka bahwa mungkin salah satu pasiennya melarikan diri ke sini,” perintah Glenn yang malah menganggap Chia sebagai orang gila.

“Yakh, … Siapa yang katakan sebagai orang gila di sini, Hah?” sentak Chia yang tentu saja tidak terima di katai sebagai orang gila.

“Aku menawarkan sebuah pernikahan yang menguntungkan untukmu, tapi kau malah mengataiku sebagai orang gila! Bukankah kau butuh banyak uang, karena habis di pecat di tempat ini makanya aku mencoba untuk membantumu!” cecar Chia yang dengan penuh emosi.

Glenn sampai tercengang mendengar penuturan Chia yang mengira dirinya sebagai salah satu karyawan di gedung itu. Seakan pakaian malah yang melekat di tubuhnya sama sekali tidak menggambarkan Glenn sebagai Tuan muda yang kaya raya.

Jivin yang mendengarkan percakapan Tuannya melalui sambungan telepon dan beberapa orang di sana pun harus menahan tawa mereka agar tidak pecah mendengar secara langsung Tuannya di anggap sebagai sebagai karyawan di gedung miliknya sendiri.

“Bu-butuh uang? Di pecat? Dan kau berniat membantuku? Kau mengasihani diriku?”

Glenn mengulang perkataan Chia sambil berusaha meredam amarahnya yang memuncak saat itu. Dia melempar tab miliknya di sofa yang berada di sampingnya dan langsung beranjak dari tempat duduknya menatap wanita di depannya dengan penuh tatapan tajam.

“Apa kau melihat penampilanku ini seperti gelandangan?” tanya Glenn yang langsung di tanggapi anggukan kepala dengan cepat oleh Chia.

Semua orang di sana semakin berusaha menahan tawanya. Dimana Chia dengan wajah polosnya membenarkan bahwa Tuan muda Glenn Alexander Agraham memang terlihat seperti pria yang membutuhkan uang dan baru saja di pecat dari pekerjaannya di matanya.

Siapa yang tidak akan tertawa melihat dan mendengar kejadian itu, dimana seorang Ceo terkaya dan pewaris dari perusahaan terbesar di Indonesia malah di anggap sebagai pengangguran yang sedang membutuhkan uang. Lain halnya dengan raut wajah Glenn yang semakin menggelap menahan perasaan marah, terhina karena perkataan wanita aneh yang tiba-tiba mengajaknya menikah itu.

“Jadi, bagaimana? Kau setuju ‘kan untuk menikah denganku?” tanya Chia lagi, kembali memastikan jawaban pria yang terpilih olehnya itu.

“Apa kau sudah gila? Melihatmu yang sudah mengenakan gaun pengantin dan berada di gedung khusus pernikahan, seharusnya kau sudah memiliki calon suami, bukan?” Bukannya memberikan jawaban, Glenn malah balik memberikan pertanyaan bahkan semua tebakannya sangat tepat.

“Ya, dan calon suamiku itu sangat bajingan. Karena itulah aku mencari pria lain agar aku terbebas dari pria bajingan itu,” jawab Chia yang sorot matanya menyimpan banyak kebencian pada pria yang tengah dia bicarakan.

Ilustrasi lamaran Chia, ....

Bersambung, ....