NovelToon NovelToon
My Name Is Emilia

My Name Is Emilia

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:538.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Hary As Syifa

Siapa sangka niatnya merantau ke kota besar akan membuatnya bertemu dengan tunangan saudara kembarnya sendiri.

Dalam pandangan Adam, Emilia yang berdiri mematung seolah sedang merentangkan tangan memintanya untuk segera memeluknya.
"Aku datang untukmu, Adam."
Begitulah pendengaran Adam di saat Emilia berkata, "Tuan, apa Tuan baik-baik saja?".

Adam segera berdiri lalu mendekat ke arah Emilia. Bukan hanya berdiri bahkan ia sekarang malah memeluk Emilia dengan erat seolah melepas rasa rindu yang sangat menyiksanya.

Lalu bagaimana reaksi tunangan kembaran nya itu saat tau yang ia peluk adalah Emilia?
Bagaimana pula reaksi Emilia diperlakukan seperti itu oleh pria asing yang baru ia temui?
Ikuti terus kisah nya dalam novel "My Name is Emilia".

***

Hai semua 🤗
ini karya pertamaku di NT, dukung aku dengan baca terus kisah nya ya.
Thank you 🤗

ig : @tulisan.jiwaku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hary As Syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Kecurigaan Ibu

Sudah beberapa hari anak semata wayangnya tidak pulang ke rumah membuat ibu Anita cemas. Pasalnya Adam juga baru belakangan ini kondisi nya membaik setelah ditinggal tunangan nya. Wanita paruh baya itu khawatir kalau Adam kembali terpuruk seperti dulu.

Akhirnya dia memutuskan untuk menemui putranya di kantor tanpa sepengetahuan Adam. Saat di perjalanan entah mengapa ia meminta supir untuk mengantar nya ke apartemen Adam lebih dulu. Kebetulan apartemen Adam searah dengan  kantor dan jaraknya juga cukup dekat. Ia berniat untuk bertanya ke security yang berjaga di apartemen apakah anaknya benar beberapa hari ini menginap disana atau tidak.

Ibu Anita tidak turun dari mobil. Ia hanya menurunkan kaca jendela mobilnya saja dan berbicara dengan security disana.

“Selamat pagi, Bu Anita.” Sapa salah satu security itu.

“Selamat pagi, Pak. Kalau boleh tau apa bapak security yang bertugas beberapa hari ini?” tanya Bu Anita.

“Betul sekali, Bu. Saya yang bertugas berjaga disini. Apa ibu mau ke apartemen Tuan Adam?”

“Tidak. Saya mau tanya saja. Apa bapak sering lihat anak saya menginap disini beberapa hari ini?”

“Oh, kalau Tuan Adam sepertinya baru dua hari ini menginap disini, Bu.”

“Dua hari? Bukan nya lima hari, Pak? Coba bapak ingat-ingat lagi.” Bu Anita mulai merasa ada yang tidak beres.

“Iya benar Bu, dua hari. Tuan Adam waktu kemarin datang kesini bersama asisten nya dan satu lagi ada perempuan juga, masih muda.” Jawab security yang membuat Bu Anita terkejut.

“Perempuan? Masih muda? Maksud bapak bibik yang biasa bersih-bersih apartemen nya ya?”

“Bukan Bu, orangnya masih muda. Dan sepertinya dia juga menginap di apartemen sama Tuan Adam.”

“Apa? Menginap berdua?” Bu Anita terkejut mendengar jawaban security itu.

“Sepertinya begitu, Bu. Soalnya yang saya lihat cuma asisten nya yang keluar dari gedung apartemen ini. Tuan Adam malah baru tadi pagi keluar dari apartemen, sepertinya Tuan Adam berangkat kerja tadi pagi.”

Bu Anita makin dibuat penasaran dengan Adam. Siapa wanita yang bersama Adam di apartemen? Padahal Adam sendiri paling anti mengajak seorang wanita datang ke rumahnya atau ke apartemen nya. Apa secepat itu dia move on dari Emelda?

Setelah meminta security itu merahasiakan kedatangan nya dari Adam, Bu Anita pun kembali pulang ke rumahnya. Ia tak jadi mengunjungi Adam ke kantor. Orang yang pertama yang mau ia tanyakan soal ini tak lain tak bukan adalah Ian.

Sesuai tebakan Bu Anita, Adam hari itu tidak pulang lagi ke rumahnya. Adam pasti pulang ke apartemen nya lagi. Yang jadi tanda tanya besar di benaknya, siapa perempuan yang menginap bersama Adam di apartemen itu? Dan kenapa ini terkesan ditutup-tutupi darinya?

Nasib sepertinya sedang berpihak pada Bu Anita. Tanpa diminta Ian datang sendiri ke rumah nya untuk mengambil beberapa barang keperluan Adam. Tentu saja Bu Anita tidak melewatkan kesempatan ini. Ia meminta Ian untuk berbicara dengan nya di ruang tamu.

“Selamat malam, Nyonya.” Sapa Ian yang sudah berada di ruang tamu bersama Bu Anita.

“Malam. Duduklah dulu.” Sahut Bu Anita.

Ian pun duduk berhadapan dengan Bu Anita. Sepertinya ada yang aneh. Ia merasa seperti akan disidang.

“Apa kau kesini disuruh oleh Adam?” tanya Bu Anita.

“Iya, Nyonya. Tuan Adam meminta saya mengambil beberapa barang yang dia perlukan.” Jawab Ian.

“Kenapa dia tidak mengambilnya sendiri? Apa dia sangat sibuk sekarang?” tanya Bu Anita lagi.

“Iya, Nyonya. Tuan sangat sibuk dengan pekerjaannya. Makanya saya yang diminta kesini. Ada beberapa project yang harus Tuan tangani sendiri, karna itu Tuan belum sempat kemari.” Jawab Ian masih lancar.

“Oh, begitu. Lalu dari sini kau akan langsung ke apartemen Adam?”

“Iya, Nyonya.”

“Boleh saya ikut? Sudah lama saya tidak bertemu Adam. Sudah hampir seminggu ini dia menginap di apartemen nya terus bukan?”

“Hmmm...itu...sebaiknya Nyonya tidak usah kesana dulu, Nyonya. Tuan benar-benar sangat sibuk sekarang. Nanti kasian Nyonya disana sendirian tidak ada yang menemani ngobrol.” Jawab Ian mulai mencari-cari alasan.

“Oh, ya? Bukannya ada perempuan yang menginap di apartemen Adam? Saya rasa saya bisa mengobrol dengan nya.” Kata Bu Anita yang membuat Ian terdiam.

Perempuan? Gawat! Darimana Nyonya tau? Apa Nyonya sudah memata-matai Tuan? Aduh, bagaimana ini? Matilah aku. Aku harus jawab apa?

“Kenapa diam? Kaget karna saya tau ada perempuan di apartemen Adam?” tanya Bu Anita lagi. Kali ini wajah Ian sudah mulai pucat. Ia bingung cara menjelaskan nya bagaimana.

“Nyonya, saya...saya rasa saya tidak berhak menjelaskan ini semua ke Nyonya. Sebaiknya biar Tuan Adam yang...”

“Dia tidak akan mau menjelaskan apapun saat ini. Jadi kau saja yang jelaskan sekarang. Apa yang sebenarnya kalian sembunyikan? Ceritakan semuanya! Jangan ada yang ditutup-tutupi!” desak Bu Anita.

Ian pun menghela nafas dengan berat. Sepertinya kali ini dia terpaksa berkhianat pada bos nya. Ya mau bagaimana lagi, Nyonya besar nya sudah mendesaknya.

“Baiklah, saya akan ceritakan semuanya. Memang benar di apartemen ada perempuan yang tinggal bersama Tuan Adam, tapi kamar mereka terpisah, Nyonya. Perempuan itu namanya Nona Emilia, dia saudara kembar Nona Emelda, tunangan Tuan Adam.”

“Apa? Saudara kembar? Tapi bukannya Emelda tidak punya siapa-siapa lagi? Bahkan tidak ada satupun keluarga nya yang datang saat pertunangan nya bahkan saat pemakaman nya.” Tanya Bu Anita keheranan.

Bu Anita menyandarkan punggung nya ke sofa. Ia sangat terkejut dengan perkataan Ian. Lalu Ian pun menceritakan semua dari awal tanpa ada yang ditutupi. Mulai dari Emilia melamar kerja di perusahaan Adam, sampai Emilia masuk rumah sakit lalu tinggal bersama Adam di apartemen nya.

Mendengar semua penjelasan Ian membuat kepalanya jadi pusing. Ternyata banyak hal yang tidak ia ketahui tentang Emelda. Ia pun tidak tau kenapa Emelda tidak berkata jujur tentang keluarga nya. Tapi sudahlah, toh yang dibicarakan sudah tiada, yang penting sekarang baginya bagaimana nasib Adam kedepan nya.

“Jadi bagaimana menurutmu? Apa dengan kehadiran Emilia membuat Adam semakin membaik atau terpuruk seperti dulu lagi?” tanya Bu Anita.

“Nona Emilia sangat berbeda sifatnya dengan Nona Emelda. Dan menurut saya Tuan Adam bisa lebih baik jika bersama Nona Emilia, Nyonya.” Jawab Ian.

“Benarkah?”

“Iya, Nyonya. Saya rasa lebih baik Nyonya bertemu sendiri dengan nya, tapi jangan sekarang Nyonya, tunggu lah saat yang tepat. Biar Nyonya sendiri yang menilai nya. Nona Emilia sangat sederhana dan terbuka. Dia juga sangat ceria orangnya. Cocok untuk Tuan Adam yang selalu serius dan kaku.” Kata Ian sambil terkekeh.

“Hey, itu anak ku!” hardik Bu Anita.

“Iya Nyonya maaf, saya hanya bercanda. Kalau tidak ada yang ditanyakan lagi saya pamit dulu Nyonya. Takut Tuan Adam mencari saya.”

“Baiklah. Jangan lupa rahasiakan ini dari Adam.”

“Baik, Nyonya. Saya permisi.”

Emilia? Gumam Bu Anita dalam hati. Dia sangat penasaran dengan perempuan itu.

Aku penasaran ingin bertemu langsung dengan nya.

1
Euiskomalawati
Luar biasa
Suyudana Arta
kalau sudah tiada baru terasa, bahwa kehadirannya sungguh berharga
nana naannananaa
Suyudana Arta
nyahok loe
Yulia Hariyono
Luar biasa
Cen Li
sehat selalu thorrr
Cen Li
wkwk
Cen Li
jinak2 merpati
Cen Li
kayaknya sepupinya
Cen Li
ada aroma cinta
Cen Li
tdk baik Mlm rt ...ada 2 wanita dewasa
Cen Li
bibit2 gk Bener nich
Cen Li
ok banget
Cen Li
dasar adam
Cen Li
adam kayak anak bocah
Cen Li
drama mulai nich
Cen Li
mulaiii nich adam
Cen Li
emilia..emilia
Cen Li
cerita yg bagus
Ipunk142 Cink
mantap jiwa KK thor ceritanya bagus semangat
Indah Irianti Zahrotusita
ceritanya bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!