Lukisan Cinta Zea

Lukisan Cinta Zea

Zea

"Yang, kamu gak ngasih selamat? " Kata seorang pemuda berseragam Abu-abu pada wanita yang masih duduk di atas kuda.

"Ya, Selamat, aku baru tau kalau kamu pengumuman hari ini." Kata Wanita itu lalu turun dari kudanya.

Wajah putih merona berlumur keringat itu nampak mempesona di pandangan pemuda yang masih memakai seragam sekolah bercoret warna-warni itu.

"Ckkk lalu bagaimana? aku boleh melamar kamu? " Kata Pemuda berseragam Abu-abu itu menghampiri Wanita yang berjalan menuntun kuda menuju kandangnya.

"Dasar! Kamu tak bosan bertanya begitu setiap saat? Al, ayolah kamu masih muda, langkahmu masih panjang, Jangan buang waktu dengan mengejar ku yang tak mungkin bisa jatuh cinta. " Kata Wanita itu.

"Zeaaa, Ini sudah enam bulan berlalu sejak aku kenal kamu loh." Kata Al Jovano merasa kesal karena masih sama jawaban dari pujaan hatinya itu.

"Al,Udah gak usah bahas itu, kita berteman saja. Ayo aku traktir atas kelulusan kamu. " Kata Zea lalu melepas sepatu berkudanya.

Al Jovano mengikuti Zea, "Jangan ikuti aku! Aku mandi dulu dan berganti baju!" Kata Zea masuk ke ruangannya.

"Ckkk" Al Jovano duduk menanti di depan ruangan Zea.

Zea adalah pemilik stable kuda ini, Zea seperti wanita ambisius yang tak ingin memikirkan jodoh. Zea habiskan waktunya di karir dan hobi yang dia tekuninya, hingga Al Jovano merasa lelah mengejar tanpa di anggap.

Zea keluar dengan wajah yang jauh lebih segar dan cantik, Al Jovano bisa menghirup aroma segar yang kas dari tubuh Zea meski jarak keduanya berjauhan.

"Kamu mau makan apa? Kita ke kafe stable aja. " Kata Zea berjalan mendahului Al Jovano.

"Aku ingin makan kamu, boleh? " Jawab Asal Al Jovano mengimbangi langkah wanita 26 tahun di hadapannya.

Zea menatap Al Jovano kesal, "Kamu masih di bawah umur Al. Aku lebih pantas sebagai kakak untukmu." Kata Zea selalu menginginkan perbedaan usia antara Al Jovano dengan dirinya.

Yah, Zea wanita karir berusia 26 tahun, Zea lelah menanggapi pemuda atau lebih tepatnya remaja di sebelahnya itu, konyol bagi dirinya jika sampai menerima cinta atau lamaran dari pemuda berseragam Abu-abu itu.

***

Di kafe.

Zea mentraktir semua makanan kesukaan Al Jovano, 6 bulan pemuda itu selalu merecoki dirinya setiap hari tanpa bosan sehingga nyaris dirinya hafal semua kesukaan Al Jovano begitupun sebaliknya.

Hubungan tidak jelas antara mereka, bukan teman, bukan sepasang kekasih namun sering berada bersama, seperti saat ini makan bersama dan berbagi makanan bersama, mendengar cerita satu sama lain membuat mereka nyaman.

"Zea." Kata Al Jovano setelah selesai makan.

"Kakak!" Kata Zea tak suka di panggil nama saja, bagaimana pun usianya beda 7 tahun lebih tua dari pada pemuda itu.

"Yang. " Jawab Al Jovano memanggil Zea layaknya kekasih.

"Ckkk. Jangan buat orang lain salah paham tentang kita! " Tegur Zea, setiap kali di panggil sayang oleh Al Jovano.

"Biarin. Apa sih kurang ku?" Tanya Al Jovano menatap Zea yang masih memakan makanannya.

"Banyak." Jawab Asal Zea tanpa memandang pemuda yang menatap dirinya penuh damba itu.

"Contohnya? " Tanya Al Jovano meminta penjelasan.

"Kamu masih muda." Jelas Zea malas tanpa menoleh pada Al Jovano.

"Aku sudah besar Zea, Aku sudah lulus." Kesal Al Jovano.

"Lulus bukan berarti dewasa Al, perbedaan kita itu amat jauh. Aku kelak akan keriput sedangkan engkau baru mulai gagah-gagahnya." Terang Zea dia tak mau suatu saat Al Jovano minder jika menikah dengan dirinya yang jauh berbeda usianya.

"Rasulullah menikahi Khadijah dengan perbedaan usia 15 tahun, kita hanya 7 tahun." Kekeuh Al Jovano.

"Hmmm, kamu bukan Rasulullah. Aku tau perasaan anak muda mudah berubah. Ok, stop bahas ini! Aku juga tidak akan pernah menikah. Ok? " Kata Zea kemudian bangkit lalu mengambil paper bag berisi kado kelulusan Al Jovano yang di belikan karyawannya tadi.

"Selamat kau hebat. lanjutkan langkahmu!" Kata Zea.

"Aku akan ke Korea, Aku kuliah di sana."Kata Al Jovano membuat Zea terkejut namun dia tutupi raut itu.

"Bagus. Kamu akan sukses." Kata Zea tersenyum kemudian.

Al Jovano diam jujur dirinya berat mengambil beasiswa ke Korea itu, dirinya tak yakin mampu berpisah terlalu lama dengan Zea.

"Aku mencintaimu, sangat, aku akan merindukan kamu Zea." Ucap Al Jovano berkaca-kaca.

"Aku tidak merindukan kamu Al, jadi pergilah dengan tenang untuk kuliah. " Ucap Zea mengalihkan pandangan, ada yang sesak saat mengatakannya.

"Aku Mau pergi jika kamu mau menikah setelah aku kembali dari sana. " Ucap Al Jovano memohon.

"Terserah kamu." Jawab Zea menundukkan kepalanya.

"Aku anggap itu kesepakatan setuju. " Kata Al Jovano lalu bangkit dan pergi dari hadapan Zea yang masih setia menundukkan kepalanya.

"Hati kamu akan berubah." Ucap Zea setelah Al Jovano pergi, lalu entah kenapa luruh lah air mata di pipi Zea, setelah punggung pemuda itu hilang dari pandangannya.

Zea tak tau perasaan apa yang ada pada dirinya namun keberadaan Al Jovano dalam hidupnya mampu memberi warna yang indah di hari-harinya.

Zea bangkit lalu terdengar notif dari ponselnya, pesan dari pemuda yang barusan pergi dari pandangannya.

✉️ "Aku tak apa merindu sendiri"

✉️ "Aku tak apa jatuh cinta sendiri, asal hatimu masih terkunci, aku masih percaya jika Tuhan akan membukanya. "

✉️ "Jika batu saja bisa berlubang karena tetesan air, maka aku yakin hatimu pun bisa terbuka untukku. 🌷🌷🌷❤❤❤😘"

Zea usap air matanya, lalu tersenyum membaca pesan Al Jovano untuk dirinya itu, "Dasar Bodoh." Ucap Zea lalu berjalan keluar kafe.

Di luar Zea terkejut saat dari jauh ada mobil Al Jovano, lalu pemuda itu membuka kaca mobilnya dan membuat simbol hati dengan kedua tangannya.

Zea geleng kepala namun pipinya memerah, karena semua orang menatap kearahnya. "Astaghfirullah bocah itu." Kata Zea lalu menutup wajahnya malu.

"Dada masa depan. Assalamualaikum sayang? " Teriak Al Jovano konyol dari kejauhan.

"Walaikumsalam. " Jawab Zea lirih dan berlari menjauh dari pandangan orang-orang padanya.

***

Hay, Assalamualaikum para pembaca.

Di tunggu like, komen dan subscribe nya ya.

Yang mau tau siapa Zea bisa lihat di novel aku yang sebelumnya ya.

Judulnya:

Air mata yang kering

Kesepakatan di atas buku nikah

Ketulusan hati Zia

Ini semua runtutan kisah keluarga Zea ya.

Yuk yang belum jangan lupa kesana ya.

Yang sudah terima kasih banyak-bayak sekali karena sudah selalu membaca karya receh author.

Semoga kita semua selalu sehat, banyak rejeki dan berkah kehidupannya.

Salam hangat para pembaca semua...

🙏🙏🙏🙏❤❤❤

Terpopuler

Comments

david 123

david 123

Zia kalau tdk salah tebak anak gadis yg tomboy,tp pekerja keras.lanjut Thor,kisah awal yg baik.

2025-01-10

0

holipah

holipah

si tomboy zea kirain g lanjut

2024-12-14

0

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

aku mampir thorr

2024-12-21

1

lihat semua
Episodes
1 Zea
2 Di kolam renang
3 Bandara
4 Cincin KW
5 Kepergian Al
6 Rengekan si brondong
7 Kejutan
8 Di Rumah Bunda
9 Keputusan Zea
10 penyesalan
11 Berubah
12 Cidera
13 Seruang
14 Ketika Abyan datang
15 Labil
16 Seperti Mimpi
17 Taman
18 Pulang.
19 Korea
20 Di Kampus
21 Pembuktian
22 Terapi Ala Zea
23 Panggilan dari Oma
24 Mulai Sibuk
25 Ngambek
26 Balasan Rindu
27 Di kafe tepi pantai
28 Hari yang berat.
29 Baikan
30 Kedatangan Alpha
31 Bertemu
32 Drama
33 Malam hari di kampus
34 Operasi
35 Sadar
36 Aneh
37 Cek Up
38 Kedatangan Kim Nana
39 Hasil DNA
40 Kejutan malam hari
41 Keputusan Al
42 Tamparan Untuk Alpha
43 Kelahiran
44 Zea.
45 4 Tahun Kemudian
46 Titipan untuk Alpha
47 Shafa
48 Dua cerita
49 Tawaran Alpha
50 Shafa tak pulang
51 Rumah Sakit
52 Permintaan Alpha
53 Shalatnya Alpha
54 pengumuman
55 Dua kisah
56 cemburu
57 Hadiah dari Zea
58 Dua kisah
59 Tragedi
60 Sadar
61 Jawaban Shafa dan Godaan Zea
62 Dukungan Zea
63 Desakan Papa
64 Kejutan
65 Udah nikah
66 Rasa yang berbeda
67 Tidur bersama
68 Pagi yang indah
69 Di kantor
70 Kado dari Al Jovano
71 Waktu berlalu
72 Paginya AlShaf
73 Alze & Alshaf
74 Kantor Alpha
75 Aku mencintaimu
76 menghadiri resepsi
77 Zea
78 Titisan Al Jovano dan Zea
79 Khalid dan khalida
80 Desakkan Oma Alpha
81 Cek kesuburan
82 Curhatan Alpha
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Zea
2
Di kolam renang
3
Bandara
4
Cincin KW
5
Kepergian Al
6
Rengekan si brondong
7
Kejutan
8
Di Rumah Bunda
9
Keputusan Zea
10
penyesalan
11
Berubah
12
Cidera
13
Seruang
14
Ketika Abyan datang
15
Labil
16
Seperti Mimpi
17
Taman
18
Pulang.
19
Korea
20
Di Kampus
21
Pembuktian
22
Terapi Ala Zea
23
Panggilan dari Oma
24
Mulai Sibuk
25
Ngambek
26
Balasan Rindu
27
Di kafe tepi pantai
28
Hari yang berat.
29
Baikan
30
Kedatangan Alpha
31
Bertemu
32
Drama
33
Malam hari di kampus
34
Operasi
35
Sadar
36
Aneh
37
Cek Up
38
Kedatangan Kim Nana
39
Hasil DNA
40
Kejutan malam hari
41
Keputusan Al
42
Tamparan Untuk Alpha
43
Kelahiran
44
Zea.
45
4 Tahun Kemudian
46
Titipan untuk Alpha
47
Shafa
48
Dua cerita
49
Tawaran Alpha
50
Shafa tak pulang
51
Rumah Sakit
52
Permintaan Alpha
53
Shalatnya Alpha
54
pengumuman
55
Dua kisah
56
cemburu
57
Hadiah dari Zea
58
Dua kisah
59
Tragedi
60
Sadar
61
Jawaban Shafa dan Godaan Zea
62
Dukungan Zea
63
Desakan Papa
64
Kejutan
65
Udah nikah
66
Rasa yang berbeda
67
Tidur bersama
68
Pagi yang indah
69
Di kantor
70
Kado dari Al Jovano
71
Waktu berlalu
72
Paginya AlShaf
73
Alze & Alshaf
74
Kantor Alpha
75
Aku mencintaimu
76
menghadiri resepsi
77
Zea
78
Titisan Al Jovano dan Zea
79
Khalid dan khalida
80
Desakkan Oma Alpha
81
Cek kesuburan
82
Curhatan Alpha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!