Diana, gadis 18 tahun, menemukan kebenaran tentang keluarganya yang sebenarnya setelah 18 tahun hidup bersama keluarga angkat. Dengan kalung berlambang keluarga Pradana dan foto keluarga aslinya, Diana berangkat ke kota besar untuk mencari kebenaran.
Di kota, dia bertemu dengan pemuda misterius yang membantunya mencari alamat keluarga Pradana.
Apakah diana akan menemukan keluarganya?dan siapakah pemuda yang sangat baik membantunya,lanjutkan membaca jika ingin tahu kelanjutannya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasna alna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
Senin pagi Diana pulang bersama Axcel kerumah baru mereka. Betul, Axcel telah menyiapkan segala kebutuhan Diana. Mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dia akan berusaha meratukan istrinya,dengan segala kemewahan yang Axcel punya.
Tibalah mereka didepan rumah 2 lantai yang terlihat luas dan megah. Diana ternganga menyaksikan kemewahan didepannya.
Para pelayan menyambut sang tuan dan nyonya rumah sambil membungkukan badan.
"Selamat datang Tuan dan Nyonya" ucap mereka serempak.
Diana menyunggingkan senyuman termanis. Merasa senang dengan sambutan hangat pelayan yang kedepannya bisa membantu mengurus kebutuhannya.
Salah satu pelayan yang sudah setengah baya mendekati Diana dan Axcel. "Saya kepala pelayan disini, perkenalkan nama saya sastro." Ucapnya dengan tersenyum ramah.
Diana mengangguk."kedepannya tolong bantu saya."
Pelayan itu mengangguk. Axcel memandangi seluruh pelayan baru itu. Dia memberi sedikit wejangan kepada mereka.
"Saya disini akan memberitahukan, bahwa segala aturan dibuat oleh nyonya. Patuhi perintahnya, kalau saya tau ada yang tidak bisa bekerja sama, akan berurusan dengan saya!" Tegas Axcel menjelaskan.
"Baik!!" Mereka serempak menjawab.
Diana dan Axcel mengelilingi rumah baru itu dengan penuh semangat. Diana melihat ada sebuah danau buatan beserta air terjunnya,terlihat indah dan sejuk. Juga ada taman bunga yang cukup luas. Dan berbagai pohon buah di belakang rumah yang beberapa telah berbuah.
"Aku suka sekali dengan rumah ini sayang.. sangat indahh." Diana memeluk erat Axcel dengan mata berkaca-kaca."terimakasih sayangg." Dia mengecup bibir Axcel.
Axcel yang mendapatkan serangan, mendadak kaku. Tak lama dia sadar dan menganggukkan kepala. Dia menggendong Diana ala bridal style. Axcel menaiki tangga dan masuk kesalah satu kamar.
Kamar yang terlihat rapi bernuansa modern. Sangat indah dan luas jika hanya ditempati 2 orang saja.
Axcel meletakkan Diana di atas ranjang kamar tidur.
"Sekarang kamu mulai nakal sayang.. lihat ada yang bangun." Axcel melirik ke bawah.
"Kamu yang mesum.. dasar!" Ucap Diana sambil tertawa kecil.
"Apakah boleh sayang?"
Diana mengangguk setuju. Mereka lekas bertempur diwaktu yang masih terbilang pagi menjelang siang. Berjam jam lamanya tanpa henti, membuat tubuh Diana lemas tak bertenaga.
Dia meminum air yang dibawakan oleh Axcel.
"Jangan terburu-buru sayang.. aku tidak akan meminta" ucap Axcel.
"Aku haus Axcel..." Siara Diana sangat manja.
"Baiklah habiskan.." Axcel tersenyum menatap wajah diana yang terlihat sangat menggoda. Keringat dimana mana dan yang pasti masih te**j*ng bu**t. Dia menatap semakin kebawah. Tak terasa pusakanya kembali berdiri tegak.
Setelah selesai minum Diana mencoba berbaring lagi. Membelakangi Axcel yang terlihat menginginkan sesuatu. Diana tau apa yang dimaksud oleh suaminya.
Axcel mendekati Diana. Memeluk dari belakang tubuh ramping itu. Dia lekas mengendus leher yang sudah oenuh dengan tanda kepemilikan dari Axcel sendiri. Tangannya bergerilya menjelajah didua gun**kan dan mer*mas pelan.
Diana yang terpancing lekas mengeluarkan suara merdu yang tertahan.Axcel yang mendapatkan lampu hijau segera mengeksekusi tubuh itu.
1 jam kemudian Axcel baru mendapatkan pelepasan pertamanya. Diana yang sudah sangat lelah entah tertidur ataukah pingsan. Axcel mengecup lembut pucuk kepala Diana.
..........
Malam hari di sebuah meja makan , Axcel mendudukkan Diana pelan pelan. Dia menyendokkan makanan kepiring Diana,karna dia merasa bersalah telah membuat istrinya menjadi lemas tak berdaya.
"Mulai hari ini aku saja yang menafkahimu sayang, kamu dirumah saja, kalau bosan boleh pergi ke kantor." Ucap Axcel.
"Aku mau tetap kerja sayang. Aku nggak mau lihat kamu digenitin sama perempuan lain." Ucap diana dengan suara manjanya.
Axcel terkekeh kecil. Sangat lucu istrinya itu. Sekarang sudah mulai manja padanya.
Axcel mengangguk setuju "tapi jika sudah ada isi" sambil mengelus perut rata Diana. "Kamu harus berhenti bekerja, oke?" Lanjutnya
"Okey, trimakasih sayang.." jawab Diana dengan penuh antusias.
Mereka malanjutkan makan malam dengan hikmat.
Suara ketukan pintu terdengar. Seorang pelayan bergegas memberitahukan keberadaan tamu kepada Tuannya. Axcel mengangguk setuju. Tak lama 3 orang itu masuk dan menyapa sepasang pengantin baru yang sedang selesai makan malam itu. Mereka adalah Rika Gio dan Atmaja.
(Teman teman yang baca ada nggak sih karyaku ini? Soalnya sepi banget...sedihnya aku sudah sampai bab 32 yang ngelike baru beberapa... Tolong di like ya biar author bisa tambah semangat berkaryanya... Maaf juga kalau banyak typo, soalnya punya debay yang lagi aktif poll..like kalian menambah semangatku lohh)