NovelToon NovelToon
KARMA Pemilik Ajian Jaran Goyang

KARMA Pemilik Ajian Jaran Goyang

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Dikelilingi wanita cantik / Harem / Dendam Kesumat / Bullying dan Balas Dendam / Ilmu Kanuragan
Popularitas:92.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Siti H

SUN MATEK AJIKU SI JARAN GOYANG, TAK GOYANG ING TENGAH LATAR. UPET-UPETKU LAWE BENANG, PET SABETAKE GUNUNG GUGUR, PET SABETAKE LEMAH BANGKA, PET SABETAKE OMBAK GEDE SIREP, PET SABETAKE ATINE SI Wati BIN Sarno.... terdengar suara mantra dengan sangat sayup didalam sebuah rumah gubuk dikeheningan sebuah malam.

Adjie, seorang pemuda berusia 37 tahun yang terus melajang karena tidak menemukan satu wanita pun yang mau ia ajak menikah karena kemiskinannya merasa paling sial hidup di muka bumi.

Bahkan kerap kali ia mendapat bullyan dari teman sebaya bahkan para paruh baya karena ke jombloannya.

Dibalik itu semua, dalam diam ia menyimpan dendam pada setiap orang yang sudah merendahkannya dan akan membalaskannya pada suatu saat nanti.

Hingga suatu saat nasibnya berubah karena bertemu dengan seseorang yang memurunkan ajian Jaran Goyang dan membuat wanita mana saja yang ia kehendaki bertekuk lutut dan mengejarnya.

Bagaimana kelanjutan kisah Adjie yang berpetualang dengan banyak wanita...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Daster meresahkan-2

Adjie menghidupkan keran air agar menyamarkan suara desisan mereka yang saat ini sedang beradu hasrat dengan liar.

Kamar mandi menjadi saksi atas perbuatan dosa zinah yang mereka lakukan.

Adjie seolah merasakan dapat menggenggam dunia dengan ajian yang ia miliki. Semua wanita yang ia inginkan dapat ia nikmati dengan mudah tanpa perlawanan dan pastinya suka rela, sebab akal mereka sudah tak lagi sinkron dengan hatinya.

Melihat sang wanita mengejang dengan nafas yang tersengal dan wajah yang merah padam karena melepaskan puncaknya, membuat Adjie semakin menyukainya.

Setelah mendapatkan apa yang diinginkannya. Ia bergegas keluar meninggalkan kamar mandi dan menyelinap ke rumahnya yang hanya bersebelahan dinding saja.

Mawar merasakan nafasnya memburu. Ia bergegas membersihkan tubuhnya dari cairan pekat berbau amis milik Adjie yang dibuang diarea perutnya.

Wanita itu mengenakan pakaiannya dan merapikan penampilannya kembali agar tak.ada yang mencurigainya, termasuk pekerjanya.

Saat bersamaan, terdengar suara puterinya yang masih berusia sekitar enam bulan menangis dari dalam rumah.

Ia bergegas menuju masuk, dan melihat suaminya sedang mencarinya. "Sayang, anak mama, sini." Mawar mengulurkan tangannya untuk meraih puterinya dan memberikan ASI pada sang bayi.

"Darimana saja, Dik? Dari tadi dicariin gak ketemu," tanya pria bernama Anton itu dengan penuh selidik.

"Aku sakit perut, Kang. Jadi buang air ke belakang, mungkin salah makan," jawab Mawar berbohong. Bahkan ia bersikap biasa saja, seolah tidak terjadi apapun sebelumnya.

"Oh, begitu. Akang mau anterin mama pulang kampung, kamu tidak apa-apa kalau ditinggal-kan?" tanyanya dengan menatap sang istri yang terlihat sedari tadi seolah tak ingin menatap wajahnya.

"Tidak mengapa, kan ada Yuni dan juga Lina yang membantuku," ucapnya dengan meyakinkan sang suami, jika ia baik-baik saja meskipun suaminya pulang kampung untuk mengantarkan sang ibu mertua.

"Oh, baiklah. Esok selepas subuh akang berangkat, mungkin hanya dua hari saja," Anton menjelaskan keberangkatannya.

"Iya, aku bisa, Kok," Mawar meyakinkan suaminya. Sungguh ia berharap jika suaminya segera pergi agar ia dapat dengan bebas memadu asmara bersama Adjie yang sudah membuat area sensitifnya berkedut tak karuan.

Saat bersamaan, bayinya merengek kembali dan ia membawanya masuk kedalam kamar untuk ia susui.

*****

Anton baru saja selesai dengan shalat subuhnya. Ia membawa koper milik ibunya dan beberapa camilan untuk mereka ngemil selama perjalanan nantinya.

Mawar sudah mempersiapkan sarapan dan minuman hangat untuk keduanya. Ia bersikap biasa saja, agar tidak menimbulkan kecurigaan pada sang suami.

Para pekerjanya akan datang pukul tujuh nanti untuk memasak hidangan yang akan mereka jual.

"Akang pergi dulu ya, Dik. Kamu tidak takut-kan? Lagi pula sudah ada tetangga disisi kiri dan kana, pasti tidak lagi sepi," ucap Anton menguatkan hati sang istri.

Mawar mengulas senyum manis. Ia sangat yakin jika dirinya tidak takut apapun bahkan mengharapkan suaminya untuk pergi segera.

Anton membawa sang ibu masuk ke dalam mobil dan tak lupa Mawar ikut membawakan bekal untuk keduanya.

Lambaian tangan ibu mertuanya membuat Mawar segera masuk kedalam rumah untuk berkhayal tentang Adjie yang andai saja pagi ini sudah bangun dan mereka dapat bercinta untuk melepaskan dahaganya.

Ia kembali mengenakan daster dan tentunya tanpa bra juga.

Ting....

Sebuah pesan masuk kedalam ponselnya. Ia bergegas kedalam kamar, dan melihat puteri kecilnya masih tertidur pulas didalam kelambu bayi.

"Siapa yang mengirim pesan? Apa kang Anton?" gumamnya.

Lalu membuka pesan yang ternyata dari nomor tak dikenal.

"Sayang, kamu pasti kesepian ya? Suamimu baru saja pergi," pesan teks seseorang yang masuk ke dalam ponselnya.

"Ini, Kang Adjie ya?" tebaknya.

"Tau saja, pasti kamu kangen ya sama kejadian semalam? Mau coba lagi, gak?"

Seketika debaran dihati wanita itu memburu. Ia sungguh sangat gelisah karena area sensitifnya kembali berdenyut dan membuatnya berlari kamar menuju belakang rumah untuk membuka pintu.

Benar saja, Adjie sudah berdiri menunggunya disana dan karena masih sepi, ia menarik Adjie untuk masuk ke dalam rumah dan menutup pintu dengan segera dan mereka masuk kedalam kamar untuk melakukan perzinahan itu kembali, bahkan diatas ranjang tidur milik ia dan Anton yang seharusnya tidak pria lain untuk tidur diatasnya.

"Kamu ingin ini, kan?" Adjie menyingkap daster milik Mawar dan kembali menggauli sang Wanita.

Sungguh, Adjie telah melakukan dosa berulang kali. Bahkan ia merusak hubungan suami istri yang rumah tangganya adem ayem tanpa pernah bermasalah.

Keputusannya untuk menganut ajian jaran goyang telah membawanya pada kenistaan yang sangat dalam.

Jin yang bersarang pada tubuhnya telah membuat ia merasa tidak pernah puas akan satu wanita saja.

Pergumulan dipagi hari itu telah membuat Mawar melampiaskan semua hasratnya yang menggebu dan tak dapat ia bendung.

Saat bersamaan, puteri kecilnya terbangun dan ia menangis dengan keras.

Mawar tak perduli akan tangisan puterinya, baginya saat ini ia dapat menuntaskan gejolak dihatinya dan mencapai puncak kenik-matannya.

Suara tangisan sang bayi bercampur menjadi satu dengan de-sahan kedua insan yang sedang bergumul dengan menggila.

Adjie menghentak dengan keras saat suara tangisan sang bayi terua menggema hingga ia mencapai puncaknya.

"Susui dulu bayimu, nanti kita lanjutkan kembali," ucap Adjie pada Mawar yang saat ini sedang terkulai lemah.

Ia merapikan pakaiannya dan bergegas keluar dari pintu belakang.

Mawar merasakan nafasnya tersengal. Ia beranjak bangkit dari tidurnya dan menghampiri bayinya yang meraung dengan tangisan memilukan.

Sepertinya naluri makhluk suci itu merasakan sebuah pengkhianatan yang sangat menyakitkan pada ayahnya.

Bahkan saat Mawar memberikan ASI pada puterinya, bayi itu menolaknya, seolah ia merasa jijik dengan ibuknya. Hal itu karena Adjie sudah terlebih dahulu menyusu sebelum dirinya.

"Diam, Nak.. Diam, Nak." Mawar terus berusaha memberikan ASI dan bayi itu masih menolak.

Adjie masuk kedalam rumah melalui pintu belakang. Saat bersamaan, Wati baru saja keluar dari kamar. Melihat suaminya didapur, ia mengerutkan keningnya. "Rajin banget bangun pagi," ucapnya, sembari menguap.

"Oh, iya. Perut akang lapar, mau merebus air untuk masak mie instan," jawabnya. Lalu mengambil panci dan memasak air.

Wati menuju kamar mandi. Akan tetapi ia mendengar suara tangisan bayi Mawar yang terdengar memilukan.

"Kenapa anak si Mawar? Kok nangis terus? Apa mungkin lapar, atau juga haus, bisa juga karena mengantuk atau masuk angin." gumam Wati sembari membuka pintu kamar mandi.

Adjie yang mendengar gumaman Wati hanya diam tak menyahuti. Ia pergi ke warung untuk mengambil sebungkus mie instan dan dua butir telur untuk sarapannya pagi ini karena ia baru saja mengeluarkan energi untuk memompa Mawar.

1
Yulay Yuli
kapok ga tuh si Ajie😂
Yulay Yuli
iya bener thour, kan org jaman dulu kl nyiram depan rmh pake air got. biar jauh dari teluh
Chuu
terimakasih sarannya
Chuu
mirip kisah nyata
Arieee
hih serem 🫣🫣🫣🫣👍👍👍👍👍👍👍👍
Hana Nisa Nisa
seremmmmm
Hana Nisa Nisa
serem
Ia Asiah
berarti bnr xa author ada mantra ajian jaran gocang sprti xg di skip di atas azian nxa...waahh kren author
Hana Nisa Nisa
nyimak
V3
knp Tamat nya menggantung bgni yaa , kak ❓🤔
pindah judul nya dg bab cerita yg nanggung dan gantung
V3
kira-kira nti anu nya Adjie yg td habis di anuin sama setan nya istri kang bakso jd belatungan jg gak yaa ❓❓
HartOhar
👍
bagas muhammad
beli apa pun atas nama istri nya.
bagas muhammad
jelek thor
bagas muhammad
masih kalah sama gasiang tangkurak.
bagas muhammad
👍👍👍👍👍
⚔️Đɇ₩₳ ₳₴₥₳ɽ₳🏹🪈
ini yang paling menakutkan, pelet
⚔️Đɇ₩₳ ₳₴₥₳ɽ₳🏹🪈
itu mulut perempuan,
⚔️Đɇ₩₳ ₳₴₥₳ɽ₳🏹🪈
rupanya Adjie mejig kurang bagus
yamink oi
uwalah kang ajie kang ajie
Ai Emy Ningrum: oohh 🤭
yamink oi: sukurin....
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!