seorang gadis remaja yang lemah lembut, di pertemukan dengan seorang pria yang sangat kejam dan sangat kasar.
siapa sangka gadis ini bisa mengubah segalanya.
dan kenapa bisa...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla Mustari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Dela sakit
...****************...
Dela sangat ketakutan melihat itu semua. Dela langsung saja berlari masuk ke rumah dan menutup pintu. Untung saja tidak ada melihat ku di sana, Dela cepat-cepat mengambil air minum dan berlari menuju ke kamarnya. Setelah sampai di kamar langsung menutup pintu dan menguncinya.
"aduh aku takut sekali dan mudah -mudahan tidak ada yang melihat ku ke sana." Dela langsung menutupi dirinya dengan selimut.
Di dalam ruangan kerja ternyata duduk dan bersandar di tempat duduk kebesarannya. Ternyata bocah itu sudah mengetahui apa yang ku lakukan ini malam. Sambil mengetuk-ngetuk mejanya. Alvin berdiri merasa kesal semua yang ada di atas meja dia lempar semua.
Alvin keluar dari ruangan kerja dan berjalan menuju kamar Dela. Alvin mengetuk-ngetuk pintu kamar tapi tidak di buka pintunya juga, dan berapa kali Alvin mengetuk pintu baru lah pintu tersebut di buka. Setelah pintu di buka Dela, Alvin langsung saja menarik tangan Dela dan menghempaskannya ke tempat tidur. "apa yang om lakukan dan kenapa om mendorong ku."
"kamu tahu apa kesalahan mu."
Dela hanya menggeleng dan tidak tau kenapa dia tiba-tiba marah. Dela di tarik lagi oleh Alvin, "aku tanya sekali lagi kamu dari mana tadi."
"aku tidak ke mana-mana, aku hanya ke dapur ambil air minum saja."
"benarkah." langsung menampar Dela. Dan menarik tangan Dela dan menghempaskannya lagi ke tempat tidur. Dela hanya bisa menangis karena rasa sakit yang Dela rasakan.
setelah menampar Dela. Alvin tidak mengatakan apa apa lagi dan keluar begitu saja.
...****************...
Keesokan hari mata Dela sembab dan tidak bisa tidur semalaman. Dela hanya berdiam diri di kamar tidak mau keluar kamar., walau hanya sekedar makan saja.
"Bibi... Apa Dela sudah makan atau belum." tanya alvin pada Bibinya.."
"belum pak... Dela belum keluar dari kamar nya dari pagi tadi."
Alvin hanya mengangguk dan pergi begitu saja dan Alvin masuk ke kamar Dela begitu saja. melihat Dela yang masih tidur. Alvin berjalan keluar lagi dan memanggil bibi tersebut. Bibi langsung saja datang saat mendengar majikan nya memanggil nya.
"iya tuan ada apa."
"Dela masih tidur di dalam, ingat jaga dia jangan sampai keluar dari rumah ini. Dan hubungi saya kalau ada sesuatu terjadi."
"baik tuan."
Alvin setelah mengatakan itu tadi, langsung pergi begitu saja.
Di kediaman ayah Dela. Ibu dan kakak nya begitu bahagia karena Dela tidak tinggal lagi di rumah itu. "ibu. Dita senang sekali apapun yang Dita minta ayah mengabulkan nya."
"bagus lah kalau begitu. Sedikit demi sedikit haknya Dela di rumah ini kita akan menguasainya."
Sambil tertawa.
Beberapa saat kemudian
Dela sudah terbangun dari tidurnya, badannya terasa sakit jika di gerakkan. "kenapa badan aku sakit semua dan kepalaku sangat sakit sekali."
pintu kamar Dela di ketuk ketuk dari luar Dela tidak bisa bangun dari tidurnya untuk buka pintunya. Setelah mengetuk pintu beberapa kali bibi langsung saja memegang handle pintu dan membukanya. Bibi melihat Dela hanya berbaring saja.
"nak Dela kenapa. Apa nak dela sakit.?"
Dela hanya mengangguk saja. Bibi memegang dahi Dela. "kamu demam nak, tunggu sebentar nak."
Bibi langsung keluar dan pergi ke dapur untuk mengambil air dan handuk kecil untuk mengompres Dela. Bibi juga tidak lupa menelepon tuan Alvin.
Bibi langsung saja masuk ke kamar Dela dan mengompres dahi Dela. Tidak lama kemudian tuan Alvin dan asisten nya datang. Alvin dan asisten nya buru buru masuk ke kamar Dela.
"bagaimana keadaan nya sekarang Bi.?"
"demam nya belum turun tuan."
Alvin langsung memeriksa dan memegang dahi Dela. Alvin merasa kan suhu Dela sangat panas.
"kenapa dokternya belum datang Andre."
"dia masih perjalanan ke sini bos."
Alvin berjalan keluar dan langsung saja menuju keruang tamu.
"bos mau ke mana." Andre mengikuti bos nya dari belakang.
Alvin menarik napas dalam-dalam sambil bersandar. Dan tidak lama kemudian dokter wanita itu sudah datang.
"antarkan dokter itu ke kamar Dela andre."
"baik bos. Mari dok saya antar ke kamar nona Dela."
Dokter tersebut hanya mengangguk dan mengikuti Andre dari belakang. Setelah sampai Andre langsung saja mempersilahkan dokter masuk. Ketika dokter itu masuk ke kamar Andre kembali ke ruang tamu untuk menemui bos nya.
Di dalam kamar, Dela sedang di periksa oleh dokter. Setelah selesai Dela di periksa dokter. Dokter berpamitan kepada bibi yang menjaga Dela. Dan bibi tersebut tidak lupa berterimakasih.
Dokter tersebut keluar kamar dan menuju ke ruang tamu di mana alvin dan Andre berada. "permisi boleh saya duduk." dokter itu tersenyum dan langsung duduk di kursi depan Alvin.
"silahkan dokter." kata Andre.
"ini resep obat nona Dela silahkan di tebus."
"bagaimana keadaan Dela dok." kata Alvin
"nona Dela mungkin terlalu kecapean dan fisiknya juga lemah jadi sedikit sedikit dia akan sakit. Dan jangan buat dia frustasi. Kalau begitu saya permisi dulu."
"terimakasih dokter." kata Andre sambil mengantar ke depan.
setelah Andre masuk lagi. Langsung saja di suruh untuk tebus obat, Andre mengambil resep obat dan pergi. Alvin pergi ke kamar Dela dan menyuruh bibi yang menjaga Dela untuk istirahat dulu. setelah bibi keluar dari kamar Alvin menutup pintu dan menguncinya. Alvin tidak lupa mengecek suhu Dela dan memperbaiki selimut Dela.
Dela terbangun dan kepalanya masih pusing. Alvin melihat Dela bangun dan mengatakan. "jangan banyak gerak dulu, dan jangan selalu menyusahkan orang lagi. Dalam hati Dela tadi malam dia sangat seram dan menyeramkan, dia pria yang kejam. Tapi kenapa sekarang dan sifat nya berubah-ubah pria aneh.
"kenapa kamu diam, apa kamu tidak mendengar lagi. Ingat jangan ikut campur lagi. Dan jangan sekali-kali kamu ke rumah itu."
Dela hanya mengatakan iya sambil bangun duduk dan bersandar, Dela sangat haus mengambil gelas dekat Alvin. Tiba-tiba gelas itu jatuh pas di dekat Alvin. "bisa tidak ini kamu tidak buat kekacauan lihat lah apa yang kau lakukan."
"maafkan aku om.nAku tidak sengaja dan aku sangat haus."
"kenapa kamu tidak katakan. dan ini ambil."
Dela langsung mengambil gelas yang di berikan oleh Alvin dan langsung meminumnya sampai habis.
beberapa menit kemudian Andre sudah datang dan membawa obat. Andre langsung menuju ke kamar Dela, Andre mengetuk-ngetuk pintu kamar. Dari dalam Alvin langsung membuka pintu kamar.
Andre langsung saja menyerahkan obat kepada Alvin. Dan kembali lagi keruang tamu. Alvin masuk kembali ke kamar dan memberikan obat itu kepada Dela dan duduk kembali ke kursi.