Kirana seorang gadis yang tertukar saat bayi di sebuah Rumah sakit. Dia berakhir di panti asuhan yang akhirnya di temukan keluarganya dan di bawa kembali ke Rumah keluarga kandungan nya. namun Karena keluarga lebih mencintai gadis yang palsu, akhirnya dia tak di anggap . usaha dia untuk mendapat cinta dari keluarga ternyata Sia- sia. dan akhirnya diapun mati menggantikan sang Kakak yang hampir terbakar di dalam mobil . Namun ternyata semua pengorbanan nya sia- sia belaka . saat dia mendengar sang Kakak tertua berkata.
"Kau tidak apa- apa Leo..."
"Tidak kak...tapi Kirana ada di dalam mobil..." jawab kakak kedua.
"Tidak masalah , lebih baik dia mati dari pada jadi beban kita...asalkan bukan Jeni yang di sana..." ucap sang Kakak tertu. mendengar ucapan tadi. hati Kirana bagai di tikam belati.
"Begitu hinakah hidupku Tuhan... andai kau beri aku kesempatan untuk hidup lagi. tak akan kusia- siakan hidupku untuk mendapatkan kasih sayang mereka. Dan Tuhan maha adil. dia di lahirkan kembal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PESTA. 1
Mendengar penjelasan dari Jimi, Terlihat senyum tipis di wajah Pria tampan nan dingin itu. Pria yang tidak pernah menujukkan senyumannya pada Siapapun selain sang Kakek dan Neneknya . Jangankan orang lain, dua sahabatnya saja yang selalu bersama Dia sejak Kuliah , jarang melihat Pria dingin itu tersenyum . mungkin seumur mereka menjadi sahabat, hanya Beberapa Kali mereka melihat Alex tersenyum. Dan kini Jimi dan Sam kaget saat mendengar ucapan serta senyum sekilas Alex .
"Kalau begitu cari Kado untuk pengantin..dan kita akan pergi ke sana ...." ucap Alex datar. Mendengar ucapan Alex Jimi dan Sam kaget dan tak percaya.
.
"Maksud Anda , Apakah kita akan datang ke pesta itu tuan...?" tanya Jimi dengan wajah herannya .
"Tentu saja kita datang ... kita akan datang sebagai tamu yang baik . bukanya kita di undang dalam pesta itu...tak baik menolak niat baik seseorang.." ucap Alex dengan tenang. Jimi dam Sam hanya bisa terpanah tak percaya.
"Ada apa dengan Bos Alex...bukankah Biasanya dia paling enggan pergi ke pesta semacam itu...." ucap dalam hati mereka.
masih Sam Atau Jimi ingat ucapan Alex Setiap Ada undangan pesta yang datang pada mereka. contohnya saat itu Ada undangan yang berisi undangan Pesta pernikahan Putra Dari salah satu Klian mereka. Dengan dingin dia berkata.
"Untuk apa kita datang pada acara membosankan seperti itu. kirimkan saja Kado untuk pengantinnya..kita tak perlu datang kesana . membosankan sekali...." ucap Alex. dan mulai saat itu Dia tidak pernah datang ke acara pesta . tapi kenapa sekarang dia malah berinisiatif akan datang..." pikir kedua sahabatnya.
"Ada apa...? kenapa kalian diam saja...apakah aku yang harus mencari Kado untuk pengantinnya...?" Tanya Alex saat Kedua orang kepercayaannya sekaligus sahabatnya terlihat tertegun dan tak bergerak mendengar perkataannya .
Mendengar ucapan Alex , Sam langsung berkata.
"Tidak, tidak...kami yang akan pergi Bo's... tenang saja Bo's...kami akan mencarikan Kado yang pantas kita bawa... " ucap Sam yang langsung membawa Jimi pergi. Melihat tingkah mereka berdua, Alex Hanya melihat sebentar dan mulai melihat pekerjan yang menggunung di depan nya
Sedang di tempat Kirana , Pagi itu seperti Biasanya Kirana bangun pagi lalu berlari di sekitar Villa . Terkadang sang Papa ikut dia barolah raga juga. Dan pagi ini Selain berolah raga dengan Tuan Dion, Kirana melihat sang Kakak tertua sudah bangun dan kini berjalan kearah nya dengan membawa Bola Basket di tangannya . Dia mendekati Kirana.
"Dek kita main Yuk..." Ucap William.
"Baik ayo..."ucap Kirana yang sudah beberapa Kali berlari memutari Villa.
"Dan Papa yang akan jadi penonton nya.." Ucap tuan Dion.
"Benar Pa...kita akan lihat kekuatan Putri Papa dalam berolah raga Basket..." ucap Willi.
Kurana hanya tersenyum Mendengar Percakapan Papa dan Kakaknya. Mereka segera berjalan kearah lapangan basket yang memang Ada di halaman samping Villa. Tak lama terlihat Kirana dan Willi bermain dengan Seru. Namun ternyata Willi tak bisa mengalahkan Kirana, Permainan Kirana terlihat sangat baik. Dia bagai pemain Profesional. Seruan Tuan Dion menyemangati Kirana terdengar sampai kedalam. Luis yang baru keluar dari ruang kamarnya mendengar setuan itu. Dia segera melihat Dari balkon Rumah. Dan Dia melihat sang Kakak sedang bermain bersama Kirana. Melihat itu dengan cepat dia berlari keluar menuju Halaman sampling.
"Hey...kenapa kalian tidak mengajakku. !" Seruan terdengar Dari arah rumah.
"Kakak terlalu banyak tidur...Kalau mau main datanglah ..." ucap Kirana.
"Lu...Bantu aku mengalah kan adik kita...aku sudah tertinggal jauh...!" Seru William yang sudah di Kalahkan Kirana.
"Masuklah kak...Bantu dia... Dia sudah Kalah dariku..." Seru Kirana juga.
"Baik.. Kakak akan membantu kak Willi dan Kau akan menerima kekalahanmu...jangan menangis kalau Kau Kalah nanti..." Seru Luis menggoda .
"Asal jangan Kakak saja yang menangis Ya..." jawab Kirana sambil tertawa menggoda. Terlihat Luis mulai bergabung dengan sang Kakak. Tapi ternyata mereka masih tidak bisa membuat Kirana Kalah. Malah Mereka tidak di beri kesempatan memasukkan Bola sama sekali. Melihat itu sang Papa tertawa gembira. Dia tidak pernah segembira seperti saat ini. Dan saat matahari mulai terang Kirana mengakhiri permainannya. Dia harus segera pergi Sekolah.
" Pa...Kirana masuk dulu...sudah siang Kirana harus buru- buru...!" Seru nya.
Dia melesat pergi masuk kedalam rumah dan pergi ke kamarnya. . 15 menit kemudian terlihat Dia turun dari lantai dua sudah memakai seragam dan membawa tas Sekolah. Dia berjalan cepat Setengah berlari kearah meja makan meminum susu milik nya dan mengambil roti Ber lapis daging yang di Buat sang mama.
"Ma...Kirana berangkat ya... " ucap Kirana sambil mencium pipi sang Mama lalu berganti ke arah tuan Dion .
"Pa...Kirana pergi Sekolah ..." juga mencium Pipi sang papa lalu melesat pergi.
"Hati- hati nak....!" seru sang Mama dan Papa hampir bersamaan.
"Hey...Kau belum berpamitan para kami...!" Seru Luis.
"Maaf...lupa kak..Dada kakak..." Ucap Kirana sambil melambaikan tangannya tanpa menghentikan gerakan lari menuju Mobilnya. Terlihat Mobilnya sudah bersih mengkilat dan sudah berada di halaman rumah. Dan tak jauh dari Mobil Itu, pelayan Jang berdiri di sana.
"Ini Nona Muda.. " ucap Pria Muda itu. Mungkin umur nya lebih Tua Sedikit dari Kirana. Dia pelayan yang Setia dan sabar.
"Trimakasih Jang... "Ucap Kirana sambil tersenyum ramah.
"Sama- sama Non..." jawab pelayan Jang . tak lama terlihat Mobil Kirana telah melesat pergi. Dengan cepat Kirana membawa Mobilnya ke arah kota .
Sesampainya di kota waktu gerbang akan di tutup , hanya tinggal tuju menit lagi dan dia harus sudah Ada di Sekolah . kalau tidak dia harus pulang Karena gerbang sudah di tutup. Dengan cepat Kirana mengarahkan Mobilnya ke, arah Sekolah. Sesampainya di depan pintu gerbang, terlihat pak satpam akan menutup pintu. Melihat Mobil yang akan masuk ke sekolah , Dia menatap Mobil itu dan mengurungkan niatnya menutup pintu gerbang . Terlihat Mobil mewah itu masuk ke halaman Sekolah. Saat melalui si penjaga Sekolah , Kirana Mengeluarjan kepalanya dan berkata .
"Trimakasih Paman..." Ucap gadis itu.
"Non Kirana...!"seru si Menjaga dengan wajah kaget.
Kirana tersenyum dan membawa Mobilnya ke parkiran Sekolah. Kirana segera keluar dari Mobil mewah nya. Dan saat itu kebetulan Jeni lewat bersama teman- temannya. Sebenarnya saat ini Jeni dan teman- remannya ingin melihat Siapa si pemilik Mobil mewah itu. Karena teman- teman nya tidak Ada satupun yang membawa Mobil semewah itu. Karena itu mereka mendekati tempat parkiran. Namun betapa kagetnya mereka . Sebab dari Mobil mewah itu , keluar Kirana dengan wajah tenang.
"Ka... Kau...!" seru Jeni dan teman- teman nya terkejut dan tak percaya.
"Ada apa Jen..Ada apa dengan kalian... kenapa Kau seperti melihat setan...?" Tanya Kirana dengan nada sinis , lalu dia berjalan menjauh dari mereka.
"Tidak...itu tidak mungkin...ini pasti ada kesalahan pada gadis itu..." gumam Jeni tak percaya.
"Jen...darimana si miskin itu membeli Mobil ini...? Ini mobil mahal Lo..." ucap Sang teman.
Sedang kan Kirana tidal perduli dengan fikiran mereka. dia berjalan kearah kelasnya . Ketika sampai di kelas , Emi telah menunggu dia.
"Ran...aku Fikir Kau tidak masuk.."ucap gadis cantik itu sambil menggandeng Lengan Kirana.
"Apakah Kau melihat aku semalas itu Nona Emilia.."goda Kirana.
"Raan....Kau datang memakai Mobil meramu...!" Seru Hanyu yang baru dari luar kelas. '
"Ck... Jangan keras- keras...aku terpaksa melakukan itu,. Karena Aku hampir Terlambat. Jadi aku langsung ke Sekolah..." Ucap Kirana .
"Memang Kau dari Mana...?" Tanya Wang Seng.
"Beberapa hari ini aku tinggal di Puncak, Keluarga angkatku datang dan aku harus tinggal bersama mereka..." Ucap Kirana .
"Keluarga Angkat.. Kau punya keluarga angkat...?" Tanya Wang Seng dengan wajah kaget. Terlihat anggukan kepala Kirana yang sedang memasukkan tas sekolahnya di laci bangku .
"Ran...Kau punya keluarga angkat...?" Tanya Hanyu .
"Punya...mereka sangat mencintai aku...?" Ucap Kirana .
"Kalau tahu begitu, kenapa tidak sejak dulu Kau tinggal bersama mereka..." Ucap Hanyu.
"Teman kita memang Bodoh Yu.. Dia meninggalkan mereka demi mencari kasih Sayang Dari keluarga Xio..." Ucap Emi dengan kesal.
"Hey...jangan marah sahabat cantiku.. bukankah sahabat mu ini sekarang sudah sadar diri.."Ucap Kirana sambil tertawa.
Tak berapa lama , pelajaran pun segera di mulai seperti biasa. Dan saat akhirnya Pelajaran, pak Song memberitahukan kalau hari ini Pelajaran tambahan untuk murid yang akan mengikuti Olympiade Fisika di tiada kan Karena guru Song Ada kesibukan yang tidak bisa do tunda. Akhirnya mereka berempat segera keluar dari ruang kelas mereka menuju parkiran. Ketika sampai di pintu gerbang Sekolah, mereka melihat Jeni sedang di jemput sang Papa. Kirana berjalan terus Seolah tidak melihat kedua orang itu.namun terdengar suara yang memanggil Namanya.
"Tunggu Kirana...!" Ternyata tuan Xio yang memanggil. Melihat itu Kirana menatap Oria paruh baya itu dengan. tatapan dingin.
"Ada apa tuan Xio...? " Tanya Kirana sinis.
"Dari kana Kau mendapatkan Mobil mewah itu ha..!jangan Kau membuat malu keluarga Xio dengan tingkahmu...!" Seru tuan Xio dengan suara marah.
"Mempermalukan Keluarga Xio...? Apa hubungannya denganku dengan. keluarga anda Tuan Xio yang terhormat..." ucap Kirana dingin.
"Tutup Mulut mu...Kau telah menjual dirimu demi untuk mencari kepuasanmu. Kau merusak nama baik keluarga Xio..." Teriakan tuan Xio tak masuk akal.
"Tunggu... maaf tuan Xio yang terhormat... kita bukan lagi keluarga. Kita sudah tidak Ada ikatan apapun di antara kita. Dan Kau Nona Jeni yang Munafik... Apa lagi yang Kau laporkan pada Papa mu yang egois ini ha...Kau pasti memberitahukan soal Mobil mewahku kan.? Ha ha ha... Kalau Kau iri, minta sama Papamu Jangan memfitnah orang lain.." Ucap Kirana .
"Jaga ucapanmu Kirana...!" Seru tuan Xio Marah. ,
"Rana...aku tidak bilang apapun pada Papa...Kau salah paham padaku Ran.. Aku Hanya bertanya Pada Ayah... Apakah Kau sudah bekerja dengan baik hingga Kau bisa membeli Mobil semewah itu...?" Kata Jeni dengan wajah memelas, namun dia berkata dengan kata- kata keras dan lantang. Hingga siapapun yang ada di halaman sekolah akan mendengar dengan jelas ucapannya.
"Ha ha ha... Jangan sok lembut Nona Jeni... Aku tahu apa maksudmu , Kau Fikir aku akan tertipu dengan wajah sok polosmu itu... Jangan berprasangka buruk para orang lain, Kau Fikir semua orang akan memiliki sifat culas dan serakah sepertimu. Menginginkan sesuatu dengan Cara tidak baik.. Dasar munafik ..." Ucap Kirana dingin.
" Cukup... Kau sudah keterlakuan Kirana...!" Seru tuan Xio dan tangannya melayang ingin menampar Kirana . Namun sebelum tangan itu Mengenal muka Kirana, sebuah tangan halus telah menahanya.
"Tidak semuda itu anda ingin menyakiti saya lagi Tuan Xio...Anda yang seharusnya menjaga ucapan anda dan tindakan anda . Anda menuduh tanpa Sebab hanya Karena laporan dari Putri kesayangan anda. Anda berani ingin menganiaya saya hanya karena saya diam saja. Anda tahu... tindakan anda bisa saya bawa kemeja hukum tentang penganiayaan. Anda Fikir anda bisa menganiaya dan menyentuh saya, Dan mungkin anda lupa, kita tidak Ada hubungan apapun, anda tidak pernah memiliki kehidupan saya. Jika anda menuntut biaya Kehidupan Saya Selama tiga tahun Yang Lalu, Saya telah mengembalikan semua nya pada Istri anda peserta bunga nya. jadi urus persoalan putri anda sendiri. Kita dulu tidak Mengenal Satu dengan yang lain, maka sekarangpun anggap kita tidak pernah bertemu sama sekali. Saya tidak Mengenal anda, dan anda juga tidak Mengenal Saya. dan Saya harap jaga Putra Putri anda agar tidak mengganggu saya.. * ucap Kirana Tajam lalu menghempaskan tangan tuan Xio yang tadi ingin menpar dia. dia lalu mengajak temannya melanjutkan langkah mereka menuju tempat parkiran. Tak berapa lama Satu persatu Mobil Kirana , Emi dan Motor Hanyu dan Wang Seng meninggalkan Sekolah.
Terlihat Tuan Xio tertegun melihat Kirana dengan lihai mengendarai Mobil mewah itu. Sejak kapan Kirana bisa naik Mobil. batin hati Tuan Xio.
Tuan Xio segera masuk kedalam Mobil di ikuti Jeni . Dan mereka segera meninggalkan sekolahan juga . Tuan Xio heran dengan semua perubahan yang terjadi pada Kirana. Gadis itu sekarang terlihat dingin, acuh dan sinis saat memandang padanya. Tidak seperti dulu yang penuh harapan kasih sayang . Sebenarnya Tuan Xio ingin Mengajak Kirana Pulang, Karena Beberapa bulan lagi, Sang Ayah akan segera kembali bersama Ibunya. Merekalah sebenar nya yang menginginkan kedatangan Cucu Asli mereka. Merekalah yang sangat mengingin kan dan mulai mencintai Kirana. Saat Kirana berada di keluarga Xio untuk pertama Kalinya, Sang Ayah masih Ada di sini. Hingga enam bulan setelah kedatangan Kirana ,Tuan Xio Tua harus pergi ke Negara J. Di sana tuan Xio Tua harus melakukan pengobatan penyakitnya tanpa di ketahui Putra Pertamanya. Yaitu tuan Xio. Setelah kepergian Merekalah kehidupan Kirana mulai menderita. Mereka mengabaikan dan tak perduli pada Kirana . Hingga akhirnya kejadiannya seperti sekarang ini.
Tak Teresa mereka telah sampai di rumah . Dengan segera Tuan Xio masuk kedalam rumah nya.
Sedangkan Kirana segera kembali ke Villa milik Papa angkat nya. Sampai di sana,Sang mama segera menyuruh dia makan lalu beristirahat. Sebab nanti malam mereka akan menghadiri Pernikahan Linlin putri pertama Bibi Elsa.
Karena Bibi Elsa Adalah Adik sang Mama, Maka mereka harus berada di sana sampai acara berakhir. Tempat pernikahan mereka berada di Hotel Bastian dan mungkin mereka akan menginap di sana juga . Akhirnya demi kepatuhan dan juga membuat mama angkat Kirana bahagia, Kirana Mandi, lalu makan dan berakhir tidur siang seperti apa yang di inginkan Nyonya Irine . Melihat Sikap Kirana tang patuh , Nyonya Irine semakin sayang pada gadis Cantik Itu. Apalagi baru sekarang dia memiliki seorang Putri.
Tuan Dion pun merasa semakin bahagia melihat sang Istri bahagia memiliki Kirana. Tuan Dion Selain berhutang budi pada Kirana, gadis itu membuat Dia merasakan perasaan memiliki seorang Putri.
Sore harinya, Kirana bangun dalam keadaan Segar. Setelah mandi Kirana turun Kebawa. Ternyata sang Mama sedang membuat Kue .
" Ma...membuat apa...?" Tanya Kirana sambil mendekati sang Mama yang berada di meja makan
"Kue Sayang...kue yang akan mama berikan para tante Elsamu..." Ucap Mama.
"Kalau Kirana tahu Mama membuat Kue, tadi Kirana tidak tidur Ma..." Kata Kirana sambil mengambil satu Kue yang di siapkan sang Mama untuk Dia.
"Tidak Perlu Sayang... Sudah Ada banyak Bibi yang Membantu Mama..." Jawab Mama.
"Ma...kue mama enak banget..." Puji Kirana. Dia memeluk dam Mencium sang Mama.
Kirana sekarang merasakan hidupnya bahagia. Walaupun keluarga ini bukan keluarga kandung nya . Tapi Kasih sayang yang mereka berikan para Dia tulus penuh kasih sayang .
"Anak mama Kenapa manja seperti ini... Apakah Ada yang ingin Kau katakan para Mama...?" Tanya Nyonya Irine lembut.
"Ma...boleh Kirana mencintai Mama dan Papa seperti orang Tua kandung Kirana ...?" Ucap Kirana yang Memeluk Nyonya Irine dari belakang. Mendengar ucapan Kirana nyonya Irine menghentikan pekerjaannya. Dia membalikkan wajah nya. lalu memeluk gadis cantik di depannya.
"Tentu saja sayang... Kau permata hati kami. Kau harus menganggap Kami ini orang tua kandungmu tidak boleh tidak..."ucap Nyonya Irine.
"trimakasih ma..." Ucap Kirana sambil memeluk Nyonya Irine. Dengan lembut nyonya Irine memeluk dam Mencium kening Kirana. Setelah itu mereka menyelesaikan membungkus Kue yang akan di kirin Kerumah tante Elsa. Setelah selesai, Kirana di suruh bersiap untuk ganti baju. Karena sebentar lagi Perias keluarga akan merias Kirana dan Sang Mama.
"Ma... Kenapa tidak berdandan biasa saja sick..." Kata Kirana yang tidak pernah berdandan.
"Tidak sayang ... Kau harus berdandan, Kau harus tampil memukau di pesta nanti.. " ucap sang Mama
"Ma... Nanti di Kira yang mau menikah Kirana Lo.. " ucap Kirana berusaha agar tidak di rias .
"tidak, tidak... Kali ini Kau harus mematuhi Mama. Kau Putri Mama Satu- satunya. Kau Putri dari keluarga Mak Dion. Karena itu Kau harus tampil dengan baik nak... Ucap Nyonya Irine dengan Tegas.
"Baiklah ma... Demi Mama tersayang, Kirana akan tampil dengan baik..." Jawaban Kirana membuat sang Mama bahagia.
Kirana segera kembali Mandi. Dan benar saja, saat dia keluar dari kamar mandi, terdengar ketukan di Pintu. Dan saat dibuka, ternyata di depan Pintu Ada Nyonya Irine Dan dua gadis yang terlihat lebih Tua Dari Kirana . Mereka membawa kotak atau tas yang berbentuk Kotak.
"Sayang...ini orang yang akan merias wajahmu... dan Ini baju dan perhiasan untkmu...ucap sang Mama.
"Tapi ma...kalung pemberian Mama ini sudah bagus Kok...Kirana pakai ini saja ya...?" Ucap Kirana. Kalung ini baru kemarin sang Mama membelikan nya.Alasan nyonya Irine, tidak baik seorang gadis tidak memakai perhiasan sama Sekali. Dan Nyonya Irine membelikan kalung dari mas putih dengan bandel Berlin kecil tang menghiasi leher Kirana . Kalung itu Satu pasang dengan Cincin dan anting Kirana.
"Tidak sayang...perhiasan ini Papamu yang membelikan nya. Dan Kau harus memakai nya malam ini.." Ucap Nyonya Irine.
"Harus ya ma...?" ucap Kirana dengan enggan.
"Harus sayang....ya sudah mama tinggal dulu. Sebab mama mau Mandi. Dan kakak Ini juga akan merias Mama..." Ucap nyonya Irine.
" Baiklah Ma...Kirana akan ikuti kata Mama.." ucap gadis itu Pasrah. Melihat itu Nyonya Kirana tertawa sambil pergi meninggalkan kamar Kirana.
Sedang kan kedua wanita yang akan merias Kirana terlihat merasa iri dengan keakraban Mama dan anak di depan mereka.. Kirana melihat perhiasan yang katanya pemberian sang Papa. Dan saat melihat nya, ternyata Kirana jatuh Cinta pada Perhiasan itu. Seperangkat perhiasan dari mas Putih mulai dari Cincin, Kalung, anting dan gelang. Dan Setiap benda itu memiliki bermata dari berlian berwarna merah muda sesuai dengan baju yang akan di pakai Kirana . Dua jam kemudian, sang Mama sudah siap di ruang keluarga bersama papa dan kedua Kakak angkatnya. Tinggal menunggu Kirana .
Tak lama terlihat gadis dengan gaun pesta warna merah Muda terlihat turun dengan anggun dari lantai dua. Gadis itu terlihat teramat cantik dengan sapuan Make up yang natural membuat Dia terlihat polos menggemaskan. Keempat orang di bawa ternganga tak percaya.
"Papa , Mama, Kaka... Kenapa wajah kalian seperti itu...Kirana jelek ya...?" Tanya Kirana sambil melangkah kearah mereka. Seketika mereka sadar kalau gadis di depan mereka Adalah Kirana .
"Sayang...ini Putri Mama...?" Tanya nyonya Irine.
"Tentu saja ma...Memangnya Ada orang lagi di rumah ini.." Kata Kirana sambil cemberut.
"Dek...Kau cantik sekali... Aku jadi takut membawamu pergi. .." ucap Luis sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kenapa Kak...aku memalukan Ya...?" Tanya Kirana.
"Bukan...Kakakmu Ini takut Kau di culik nanti ..." Jawab Luis .
"Dasar aktor Bau...jangan Kau rayu adikmu Lu..." Ucap sang Papa. Membuat semua tertawa.
"Ayo kita berangkat...." Lanjut sang Papa.
Mereka pun segera berangkat ke Hotel Bastian Grub.
Udahan dulu ya aku lanjut besok lagi.
Bersambung.
semangat kk💪💪💪