Di nikahi karena hamil anak sang majikan tidak menjamin membuat hidup Kanaya Bahagia. Ia justru semakin menderita dari sebelumnya.
Belum seberapa lama ia menikah, Kanaya harus kembali menelan pil pahit ketika suaminya dengan tega menikah lagi dengan wanita yang di cintainya.
Sakit, lahir dan batin Kanaya rasakan saat Aditya sang suami lebih mengutamakan istri mudanya di bandingkan dirinya.
Terlebih, sebuah fitnah yang datang dari ibu mertua dan madunya membuat Kanaya di usir dalam keadaan hamil muda.
Terpaksa Kanaya Harus merawat anaknya seorang diri dengan penuh ketulusan. Hingga beberapa tahun setelahnya Kanaya bertemu dengan seorang pria Duda beranak dua yang mampu menerima dirinya apa adanya.
Akankah Kanaya bahagia dengan Pria tersebut? Atau Justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tegas
Daaaagggghhh
Pintu kamar mewah itu terbuka dari luar membuat Aditya dan Aline yang sedang asyik-asyiknya menikmati surga dunia itu terlonjak kaget di buatnya. Terlebih Kanaya masuk ke dalam kamar itu tanpa permisi atau mengetuk pintu terlebih dahulu.
Seketika dua orang yang tidak memiliki ikatan pernikahan itu panik dan gelagapan, Keduanya langsung menyembunyikan tubuh mereka yang tanpa busana tersebut di dalam selimut.
Bukan main malunya Aline, Ia sedang bergerak lincah di atas tubuh Aditya, Lalu tiba-tiba Kanaya datang tanpa permisi membuat Aline kesal hingga naik darah.
"Heh! Kamu gak punya sopan santun ya.. main masuk ke kamar orang..pelayan gak tau diri kamu.."Ucap Aline lantang. Kanaya yang hendak pergi mandi itupun menghentikan langkahnya, Ia menoleh ke arah Aline yang tampak berang bercampur malu. Sementara Aditya memalingkan wajahnya ia sangat malu saat ini. Salahnya ia yang tidak mengunci pintunya tadi.
"Siapa yang anda katai Tidak punya sopan santun...? Siapa yang anda katai tidak tau diri..??"Tanya Kanaya menantang. Untuk sekarang ia sudah bertekad untuk melawan dengan tegas. Ia sadar dirinya lah seorang pelayan, Tapi jika memandang status. Status kanaya lebih berhak daripada wanita di depannya ini..
Tidak peduli siapa yang lebih mengenal terlebih dahulu, dan siapa yang paling mencintai atau di cintai... Mau siapapun dia, Kekasih ataupun siapa dia, tetap Kanayalah pemenangnya. Pernikahan mereka memang di adakan sederhana. Namun jangan salah, Pernikahan Kanaya dan Aditya terdaftar secara negara. Itu artinya Kanaya bukan hanya istri sah secara agama tapi juga secara negara.
Aline menatap tajam wanita muda di depannya ini. Ia tidak suka, Gara-gara pelayan ini. Ia gagal menikah dengan Aditya. Dan gara-gara wanita ini juga, Is tidak bisa datang sesuka hati lagi ke rumah ini.
Kanaya pun menatap Tajam wanita yang sejak tadi memuaskan suaminya itu. Ia tidak peduli lagi dengan Aline. Jika di tanya siapa itu Aline, Tentu saja Kanaya mengenalnya. Aline adalah seorang model terkenal di kota ini. Wanita itu juga di kenal sebagai kekasih Aditya. Dan Aditya sering mengajaknya ke rumah ini, Walau selalu mendapatkan respon kurang baik dari Tuan Wira.
"Sebelum anda mengatakan saya tidak punya sopan santun..akan Ada lebih baiknya jika anda berpikir terlebih dahulu, siapa yang tidak punya sopan santun disini...
"Dan ya.. Anda mengatakan saya juga tidak tau diri...? Perlu anda ketahui tidak ada wanita yang tau diri itu bermain dengan suami orang!
"KANAYA!!
Mendengar ucapan istrinya yang menurutnya tidak sopan, Aditya merasa tidak suka. Siapa dirinya berani berbicara seperti itu.
"Jaga mulut kamu ya! Bicara yang sopan??"Ucap Aditya membela Aline. Ia tidak suka jika ada seseorang bicara tidak sopan pada kekasih hatinya.
"Kenapa? Kamu tidak terima Mas?? Kamu tidak perlu membelanya..!!
"Heh!! Mending kamu gak usah ikut campur.. siapa kamu berani ikut campur urusan kita.."Aline ikut bicara, Enak saja ia tidak mau kalah dari seorang pelayan. Lihat saja nanti..
"Saya berhak ikut campur karena saya ini adalah Istrinya.."Ucap Kanaya tegas. Aline tertawa seolah Menertawakan Dan meremehkan Kanaya yang begitu memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
"Istri? Istri figuran? atau istri Di atas kertas...? Gak usah terlalu percaya diri kamu...Kalau kamu itu tidak hamil anak Aditya, Kamu juga gak bakalan di nikahi sama dia.. Sadar diri donk.. kamu tuh cuma Pe La Yan... Dan aku? aku adalah kekasih Aditya. Wanita yang paling dia cintai .. Dan sebelum kamu masuk ke rumah ini sebagai babu..aku sudah lebih dulu mengenalnya , Iyakan sayang.."Aline mengelus pipi Aditya. Aditya diam, Entah kenapa ia merasakan aneh di dalam hatinya. Seperti perasaan tidak tega.
"Saya tidak peduli! Mau saya pelayan... Mau saya istri figuran atau istri Di atas kertas.. saya tidak peduli.. Yang perlu anda tau..Tahta saya lebih tinggi daripada anda..Mau sebesar apa cinta Mas Aditya kepada anda, Mau seberapa lama kalian menjalin kasih Tetap sayalah pemenangnya.. Dan anda sebagai wanita tetap di Cap sebagai perebut suami orang..."Aline terenyak, Ia tidak menyangka jika Kanaya mampu melawan dirinya. Sementara Aline merasa kesal karena Sejak tadi Aditya hanya diam saja.
"Dan satu lagi... Saya punya loh video rekaman kalian berdua tadi.. Gimana kalau saya sebarkan.. Yang pasti bukan hanya karir anda yang akan akan hancur tapi semuanya. mengingat ada salah satu rekan kerja papa yang ikut hadir di pernikahan kami...."Setelah mengatakan semua itu. Kanaya masuk ke kamar mandi berniat untuk membersihkan diri. Kanaya menutup pintu itu dan bersandar disana. Air matanya kembali menetes.. Jujur ia berpura-pura kuat tadi. Jika tidak seperti itu ia akan selalu di rendahkan..
Cukup lama Kanaya berada di kamar mandi, Hingga setelah merasa kedinginan. Kanaya akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar mandi tersebut.
Kanaya menatap sekeliling tidak ada orang di kamar mewah itu.. Kemana mereka? Kanaya mengangkat kedua bahunya terserah mau kemana... Untuk saat ini kanaya tidak peduli lagi.
.
.
.
Ketika malam menjelang, Kanaya makan malam seorang diri. Orang-orang besar itu di rumah itu pergi entah kemana. Bahkan kanaya saja makan di temani para pelayan yang lain.
Setelah makan malam selesai. Wanita yang sedang hamil itu pergi ke kamar mandi untuk berwudhu' Kanaya meraih mukena lengkap dengan sajadahnya. Ia menatap sekeliling kamar itu sudah rapi hanya tempat tidur saja yang masih dalam berantakan.
Aditya pun belum pulang, Entah kemana pria itu Kanaya sudah tidak peduli. lebih baik Kanaya menjalankan ibadah sholat isya'nya saja.
Setelah sholat isya' Berdzikir dan berdoa. Kini Kanaya melanjutkan kegiatannya dengan membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Kanaya begitu khusuk membaca kitab suci tersebut sampai tidak menyadari jika sang suami sejak tadi berdiri memerhatikannya.
"Shodaqallahul Adzim...."Kanaya mencium Al-Quran tersebut dan meletakkannya di atas meja. Aditya yang berdiri tidak jauh dari Kanaya memandang Al-Quran tersebut. Lagi-lagi Aditya merasa tidak asing dengan kitab suci bercorak warna warni seperti pelangi tersebut. Ia seperti pernah melihatnya tapi dimana.. Ia lupa..
Aditya menggelengkan kepalanya, Ia berjalan menuju tempat tidur miliknya. Namun pria mengernyit heran, Ranjang mewahnya masih terlihat berantakan.
"Apa kau tidak bereskan tempat tidurku..?" Kanaya yang sedang melipat mukena miliknya menghentikan pergerakannya. Ia menatap Aditya dan tempat tidur itu secara bergantian.
"Apa menurut Kamu.. aku sudi membereskan bekas kumpul kebo Mu dan wanita itu?" Aditya menarik nafas, Ia sudah lelah dan ingin segera ingin istirahat. Pria itupun menarik sprei putih tersebut dengan paksa dan meletakkannya di keranjang.
Kanaya sendiri sudah tidak peduli. Wanita hamil itu memilih mengeler kasur lantainya bersiap untuk tidur.
"Aku akan menikah, menikah dengan Aline..."Kanaya diam. Batinnya terasa sakit saat mendengar ucapan itu. Belum satu minggu dia menjadi istri sudah hendak di poligami? Kejam sekali.
"Kanaya maaf... aku sangat mencin..
"Syukurlah setidaknya mas tidak akan berzina lagi..."Setelah mengatakan itu Kanaya merebahkan tubuhnya membelakangi Aditya. Ia menarik selimut dan kembali meneteskan air mata.
"Ya Allah berikan hamba kekuatan...
.
.
.
TBC