Perselingkuhan Di Balas Dengan Setimpal

Perusahaan Jwerel.

Sekretaris Farand yang sudah memberitahukan kepada Kelly apa posisi dia di perusahaan itu. Kelly mendapatkan posisi dalam pembuatan desain. Posisi yang didapatkan Kelly sesuai dengan kemampuan dirinya.

Kelly juga bergabung dengan rekan-rekannya yang mana Kelly sudah menduduki meja kerjanya. Ini pertama kali Kelly bekerja, setelah kemarin mengerjakan sesuatu hal yang secara mendadak.

Hari ini dia terlihat begitu semangat sekali yang akan memulai aktivitas barunya di dunia pekerjaan. Dia sama sekali tidak berusaha untuk mencari teman, ketika ada yang melihatnya maka dia tersenyum yang berusaha untuk seramah mungkin. Kelly dengan sebaiknya mampu beradaptasi di lingkungan pekerjaannya.

"Akhirnya aku bisa juga bekerja! ini awal yang baik dan semoga hasilnya memuaskan," ucapnya dengan kepala berkeliling melihat orang-orang di sekitarnya tampak serius dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Kelly yang tersenyum lega memulai aktivitasnya dengan menarik nafas panjang dan membuang perlahan kedepan.

Senyum wanita cantik itu langsung memudar ketika melihat Farand yang berbicara dengan seseorang pria. Kelly langsung buru-buru menunduk yang sepertinya menghindari pertemuan dengan laki-laki dingin itu.

"Bagaimana ini!" ucapnya yang terlihat panik dan tangannya bergerak mengambil alat-alat untuk mendesain, karena sangat ceroboh dan buru-buru sampai satu tempat pulpen dan peralatan lainnya harus terjatuh ke lantai yang mencuri perhatian orang-orang karena suaranya yang berisik.

Orang-orang yang bekerja di sekitar Kelly menoleh ke arah Kelly dan Kelly langsung berjongkok yang buru-buru mengutip alat-alat tersebut.

"Maafkan saya!" ucap Kelly dengan mempercepat pekerjaannya.

Dia merasa sangat malu dengan tindakannya yang baru pertama kali bekerja dan sudah membuat onar. Para karyawan itu tidak menanggapi seperti apa yang mana mereka semua kembali melanjutkan pekerjaan mereka.

Kelly yang juga cepat menyusun alat-alat yang berjatuhan itu. Tiba-tiba tangannya berhenti melakukan hal itu ketika melihat sepasang sepatu sudah berada di depan matanya.

Kepalanya terangkat perlahan dan ternyata orang yang dihindarinya sudah berdiri di depannya dengan kedua tangan yang dimasukkan ke saku celana.

Kelly kesulitan menelan salivanya, terlihat gugup saat melihat pria dingin itu menatapnya begitu intens. Pasti karena kecerobohan yang telah dia lakukan.

"Masih pagi! tetapi sudah membuat keributan," ucap Farand dengan suara berat.

"Ma- maaf!" ucap Kelly dengan menundukkan kepala dan perlahan berdiri yang sudah selesai mengutipi semua barang-barang yang berjatuhan itu.

"Sa-saya benar-benar minta maaf! saya tidak sengaja menyenggolnya," ucapnya yang terus menunduk yang tidak berani melihat Farand.

Farand mendekatkan langkahnya dan refleks membuat Kelly mundur. Farand mengerutkan dahi yang melihat gerak-gerik wanita itu.

"Kau bisa jatuh jika kau melakukan hal itu terus!" ucap Farand yang mengingatkan Kelly dan ternyata patokannya ada pada Farand, kalau Farand tidak mendekatinya lagi maka Kelly akan berhenti mundur.

Farand menyergah nafas ke depan yang geleng-geleng kepala melihat tingkat Kelly.

"Angkat kepalamu! Aku ada di depanmu dan bukan di bawah!" titah Farand.

Kelly mengangkat perlahan kepalanya dan akhirnya mata mereka berdua kembali bertemu. Farand memang terlihat sangat berbeda jika menjadi seorang atasan atau menjadi seorang yang telah membantunya.

Dalam pekerjaan Farand memang terlihat sangat profesional yang selalu menunjukkan wajah datar yang menekankan ketegasan. Di luar pekerjaan Farand juga akan berubah.

"Jadi kau menghindariku?" tanya Farand yang dapat menduga dari gerak-gerik Kelly yang terlihat begitu gugup.

Kelly menggelengkan kepala yang membantah tuduhan Farand.

"Lalu kenapa sejak tadi kau tidak berani menatapku, kau juga terkesan seperti sembunyi-sembunyi. Apa ini karena kejadian tadi malam?" tanya Farand.

Kelly hanya menjawab dengan menggelengkan kepala.

"Seharusnya kejadian tadi malam lebih dari apa yang harusnya aku dapatkan darimu. Seharusnya kamu menganggap jika semua itu adalah latihan untuk kau menepati janjimu," ucap Farand.

Kelly tidak merespon mengangguk atau menggeleng, pembicaraan mereka berdua memang tidak terlalu keras yang mana orang-orang mungkin tidak akan dapat mendengar dan juga sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

"Lalu bagaimana jawabanmu? Apa kau setuju dengan tawaranku?" tanya Farand.

"A--aku belum memikirkannya," jawabnya dengan terbata.

"Lalu kapan lagi memikirkannya hah! Aku tidak suka berbasa-basi dan paling tidak suka menunggu," ucap Farand.

"Secepatnya aku akan memikirkannya dan akan memberikan jawaban kepada kamu," ucap Kelly gugup.

"Baiklah! aku akan memberimu waktu sedikit lagi. Tapi kamu harus mempertimbangkan semua ini," ucap Farand. Kelly menganggukkan kepala.

Farand membuang nafas perlahan ke depan dengan melihat kiri dan kanannya.

"Berikan desain yang terbaik untuk model terbaru di Perusahaan!" titah Farand secara menyeluruh.

"Baik, pak!" jawab mereka semua dan Farand langsung pergi.

Kelly barulah bernafas panjang yang sejak tadi jantungnya berdebar begitu kencang, "aku memang harus secepatnya memberikan jawaban, jika tidak maka dia bisa-bisa marah padaku," batin Kelly.

**

Setelah menyelesaikan pekerjaannya hari ini. Kelly yang akhirnya pulang ke rumah. Namun, saat menuruni taksi Kelly sangat heran dengan mobil yang terparkir di depan rumahnya. Itu bukan salah satu mobil keluarganya.

"Apa ada tamu!" gumamnya dengan kebingungan.

Kelly tidak berpikiran apa-apa dan langsung memasuki rumah.

"Saya yang sangat senang dengan kunjungan tuan dan Nona kerumah saya," suara dari Danu membuat langkah Kelly terhenti.

Kelly melihat di ruang tamu yang cukup terkejut saat melihat pasangan suami istri itu.

"Bukankah itu orang tua Farand," batin Kelly yang benar-benar tidak menyangka kedua orang tua Farand sekarang berada di rumahnya yang padahal baru kemarin mereka bertemu.

Jadi jelas Kelly masih mengingat pasangan suami istri itu yang sempat bertengkar dengan Farand. Karena gebrakan yang diberikan oleh Farand.

Kelly yang tidak ingin memunculkan dirinya yang akhirnya mundur kembali ke belakang. Dia sama sekali tidak tahu ada apa dan kenapa orang tua dari Farand datang ke rumahnya dan bertemu dengan orang tuanya.

Kelly memilih memasuki rumah lewat pintu belakang dan syukur-syukur dia sampai tidak ketahuan yang sekarang sudah berada di kamarnya.

"Apa ini hanya sebuah kebetulan?"

"Mereka mengenal Papa?"

"Atau jangan-jangan ini bersangkut pautan dengan kejadian kemarin. Tapi aku belum menyetujui permintaan dari Farand. Tapi orang tuanya juga terlihat kurang menyukaiku dan lebih memilih untuk menjodohkan Farand dengan teman Farand?"

"Ini hanya pemikiranku saja. Apa yang terjadi pasti tidak berhubungan dengan semua itu. Mungkin saja ini benar-benar hanya kebetulan saja. Aku tidak perlu memikirkan hal yang terlalu jauh," gumam Kelly yang berusaha untuk tenang.

Tok-tok-tok-tok.

Kelly dikejutkan dengan suara ketukan pintu. Kelly akhirnya membuka pintu yang ternyata Bibi.

"Nona di suruh tuan dan nyonya untuk turun!" ucap Bibi.

"Apa ada tamu?" tanya Kelly yang pura-pura tidak tahu.

"Tadi tamu memang ada! Tetapi sekarang sudah pulang," jawab Bibi.

"Jadi mereka sudah pulang. Lalu untuk apa aku dipanggil," batin Kelly dengan raut wajah yang penuh dengan penasaran.

"Nona tidak ingin turun juga?" tanya Bibi.

"Baiklah! Aku akan segera turun!" ucap Kelly. Bibi menganggukkan kepala dan langsung pergi.

"Ada apa lagi ini?" batin Kelly dengan perasaannya yang sangat tidak enak.

Kelly yang tanpa bersiap-siap yang langsung menuruni anak tangga. Bibi baru saja mengangkat gelas dari meja ruang tamu sehabis dipakai oleh para tamu ada Danu, Monica, Tasya, dan Nenek.

Bersambung.....