NovelToon NovelToon
Aku tahu kau selingkuh

Aku tahu kau selingkuh

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Selingkuh / Dendam Kesumat / Tamat
Popularitas:4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Itha Sulfiana

"Tidak semudah itu kamu akan menang, Mas! Kau dan selingkuhanmu akan ku hancurkan sebelum kutinggalkan!"

~Varissa
_____________________


Varissa tak pernah menyangka bahwa suami yang selama ini terlihat begitu mencintainya ternyata mampu mendua dengan perempuan lain. Sakit yang tak tertahankan membawa Varissa melarikan diri usai melihat sang suami bercinta dengan begitu bergairah bersama seorang perempuan yang lebih pantas disebut perempuan jalang. Ditengah rasa sakit hati itu, Varissa akhirnya terlibat dalam sebuah kecelakaan yang membuat dirinya harus koma dirumah sakit.

Dan, begitu wanita itu kembali tersadar, hanya ada satu tekad dalam hatinya yaitu menghancurkan Erik, sang suami beserta seluruh keluarganya.

"Aku tahu kau selingkuh, Mas!" gumam Varissa dalam hati dengan tersenyum sinis.

Pembalasan pun akhirnya dimulai!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apartemen Dikta

Hati Varissa bimbang dengan degup jantung yang tak karuan. Sudah sangat lama dia tak pernah merasakan perasaan seperti ini. Varissa seperti kembali ke masa mudanya ketika menyukai lelaki dimasa sekolah dan bangku kuliah. Ya, seperti itulah rasanya. Deg-degan,gelisah, senang dan cemas dalam satu waktu.

Kantong kresek bening berisi mangkok Styrofoam itu ia genggam erat. Sementara, ujung kuku telunjuk kanannya tak henti-hentinya ia gigit sedari tadi.

Sekitar 5 menit berdiri di depan sebuah apartemen elit yang berada dilantai 15 bangunan tersebut, tangan Varissa mulai terulur ragu untuk memencet bel.

Maju, mundur lagi. Maju lagi, mundur lagi. Akh!!! Varissa mulai mempertanyakan kenapa dirinya bisa berada di tempat ini sekarang dan bertingkah layaknya orang bodoh.

"Yang elegan, Va! Kamu itu cuma mau jenguk orang sakit. Kenapa harus segugup ini, sih?" ujarnya bermonolog sendiri.

Varissa berdehem dua kali. Rambut panjang sedikit bergelombang yang terurai sebahu miliknya ia rapikan kembali. Tak lupa, penampilan dari atas ke bawah juga ia perhatikan sebelum menarik napas panjang sambil memejamkan mata.

"Ayo, Va! Ini cuma Dikta. Dulu, kamu juga ketemu tiap hari sama dia, 'kan? Terus, kenapa sekarang mesti salting?"

"Siapa yang salting?"

GUBRAK!!

Nafas Varissa tercekat sembari melompat kaget membentur pintu ketika suara datar nan berat itu mengagetkannya dari belakang. Hilang sudah wibawa yang ia miliki. Wanita itu menggigit bibir bawahnya penuh malu. Astaga! Kenapa harus terciduk orang yang lagi diomongin, sih?

"Va? Nggak apa-apa?" tanya Dikta sedikit terkejut saat melihat respon kaget Varissa.

Dia pikir, wanita itu menyadari keberadaannya karena langkah kakinya yang lumayan terdengar keras memenuhi lorong. Apalagi, suasana memang sepi karena khusus dilantai itu hanya ada dua unit apartemen. Satu milik Dikta, dan satu lagi milik Dokter Imran yang sudah sangat lama tidak berpenghuni.

Sambil mengumpulkan rasa percaya dirinya yang mendadak berhamburan tak karuan, Varissa berbalik canggung menghadap lawan bicaranya.

Double kill!!!

Varissa kembali memejamkan matanya sesaat. Kenapa pula lelaki ini semakin bertambah tampan dengan wajah pucatnya itu? Mungkin terdengar sedikit aneh. Namun, Varissa berani bersumpah bahwa wajah pucat Dikta akibat sedang sakit memang terlihat semakin tampan mempesona. Apa Varissa gila? Sepertinya, iya.

"Kenapa, Va?" Dikta mencoba mendekat. Gurat kekhawatiran jelas terlihat di wajah pucatnya.

"Nggak apa-apa," jawab Varissa menggeleng seraya menaikkan telapak tangannya. Pertanda, bahwa dia tidak ingin lelaki itu melangkah lebih dekat lagi ke arahnya. Karena, jika sampai hal tersebut terjadi, maka Varissa tidak dapat memprediksi bagaimana respon jantungnya nanti. Bisa jadi, dia yang kena serangan jantung duluan sebelum Erik.

Sementara, Dikta mematuhi perintah wanita itu. Ia berhenti melangkah dan malah mundur selangkah. Sinar matanya yang sayu jelas menampakkan kekecewaan.

"Mungkin, perasaan itu memang nggak akan pernah muncul dihati kamu, Va!"

"Kamu darimana, Ta?" tanya Varissa basa-basi.

"Belanja," jawab Dikta yang berhasil menguasai perasaannya dengan cepat. Satu kantong plastik berwarna putih berisi beberapa macam sayuran dan daging ia perlihatkan pada Varissa.

"Kata Om Imran kamu sakit. Iya?" tanya Varissa dengan rasa gugup yang masih tersisa.

"Cuma demam," jawab Dikta singkat.

"Obat kiriman Om Imran udah diminum?"

"Belum."

"Kok belum? Gimana bisa sembuh kalau obatnya aja belum di minum? Udah gitu, kenapa harus belanja sendiri, sih? Kan, bisa pakai jasa kurir online," omel Varissa tanpa sadar.

"Kalau pakai jasa kurir, sayurannya kadang nggak sesegar dan sebagus pilihan sendiri," jawab Dikta sekenanya. Ya, dirinya memang perfeksionis. Segalanya harus sesempurna yang ia mau. Apalagi, Dikta bukan tipe orang yang suka makan diluar. Dia lebih suka makanan rumahan yang gizinya tentu saja jauh lebih terjamin.

"Sekali-kali nggak apa-apa, Ta! Daripada maksain diri kayak gini? Kalau sakitnya tambah parah, gimana?"

Mendengar Omelan Varissa, Dikta tertawa kecil. Lelaki itu tak sadar bahwa efek tawanya mampu membuat jantung rapuh Varissa semakin berdetak tak karuan.

"Ya ampun! Kenapa ketawanya bisa semanis itu sih?" gumam Varissa dalam hati sambil meneguk ludahnya. "Nggak!" Wanita itu menggelengkan kepala. "Kamu nggak boleh punya perasaan lebih ke lelaki lain, Va! Ingat! Kamu masih berstatus istri orang. Jangan sampai kamu berbuat yang sama hinanya dengan Erik!"

"Masuk dulu, yuk!" ajak Dikta sembari menekan pin apartemennya.

"Ayo!" ajak lelaki itu ketika menjumpai Varissa masih berdiam di depan pintu.

"Iya," angguk Varissa yang lekas menyusul langkah santai Dikta memasuki apartemen lelaki itu.

Varissa tercengang saat melihat betapa rapinya isi ruangan apartemen Dikta. Tak ada kesan berantakan sama sekali seperti kebanyakan pria lajang yang tinggal sendiri di luaran sana. Semuanya serba tertata rapi dengan suasana yang luar biasa tenang dan nyaman.

"Duduk dulu! Aku mau buatin kamu minum," ucap Dikta mempersilahkan.

"Eh," Varissa menahan lengan Dikta tanpa sadar. Dan, saat menyadari tindakannya, dengan cepat ia menarik kembali tangannya sambil berusaha memalingkan wajahnya yang mendadak terasa panas akibat tatapan tajam menusuk milik lelaki itu yang sempat bertabrakan dengan netranya.

"Ka-kamu nggak usah buatin aku minum. Kamu 'kan lagi sakit. Jadi, jangan terlalu banyak beraktivitas," tukas Varissa mengemukakan alasannya menahan lengan Dikta.

Dikta mengangguk mengerti. "Kalau gitu, aku ambilin air putih aja, ya! Sekalian, mau simpan sayuran di kulkas dulu," pamitnya dengan senyum simpul.

Varissa merasa sangat canggung untuk saat ini. Banyak hal yang ingin dia ungkapkan pada Dikta namun takut membuat perasaan lebih terhadap lelaki itu justru semakin tumbuh. Padahal, sejak awal mengetahui perselingkuhan Erik, Varissa sudah berkomitmen terhadap dirinya sendiri. Ia tak ingin terikat pada lelaki manapun sebelum perceraian dirinya dan Erik benar-benar resmi. Dia harus berpisah dengan lelaki rendahan itu dalam keadaan terhormat.

"Biar aku aja," kata Varissa yang setelah beberapa detik berperang dengan perasaannya sendiri akhirnya memutuskan untuk menyusul Dikta ke dapur.

Wanita itu mengambil alih tugas Dikta menyusun sayuran segar belanjaan Dikta didalam kulkas.

"Aku ada beliin bubur ayam buat kamu. Dimakan!" ucapnya tanpa menoleh.

Mata Dikta menatap kresek bening yang teronggok diatas pantry. Tangannya bergerak meraih makanan itu kemudian membukanya.

"Terimakasih," ucapnya dengan tulus.

"Langsung dimakan mumpung masih hangat, Ta!" kata Varissa.

Dikta mengangguk patuh meski tak dilihat oleh Varissa. Lelaki itu lagi-lagi tertawa kecil sambil menikmati bubur pemberian wanita yang dulu pernah mengisi hatinya dalam kurun waktu yang cukup lama.

"Kamu masih sama cerewetnya dengan yang dulu, Va! Nggak berubah sama sekali!"

BLUSH!

Pipi Varissa semakin memanas. Entah itu pujian atau justru sindiran, namun hati Varissa tetap menanggapinya sebagai sesuatu yang menyentuh. Tanpa sadar, ia tersenyum kecil. Entah sebuta apa matanya di masa lalu sehingga bisa melewatkan lelaki sesempurna Dikta untuk waktu yang lama.

1
Yuni Ngsih
waduh ceritramu Thor baru nongol dah bikin aku kezel nih dasar si Erik tdk tahu diri tapi untuk Varisa tenang hujan tdk akan selamanya turun pasti ada hentinya ,setelah berhenti hujan akan muncul pelangi ...Aamiin...lanjut Thor ....semangat ...👍👍👍💪💪💪
Dewii Ratna Daffa'rizkiansyah
tamat ny gini amat ka... berasa gak nyambung
Endang Supriati
hampir 1 juta pwrsen rumah pengusaha setiap sudut ada cctv nya, rumah bos saya dirunah ada 20 titik, diperusahaannya ada 55 titik.
Endang Supriati
P
mauren pintar juga yg dibeli berlian. kejar varisa berliannya. jgn bodoh
Lesmana
security nya oon.. org / tamu yg pertm x dtng , maen diksh msk aja , kaga ada nanya2 / ijin sama majikan dulu..untung ternyt kerabat , coba kalo bukan.. ckckck
Lesmana
nih si retno insyap2 nya tunggu kesamber gledek x yah ckckck🥴🥴
Lesmana
aneh deh.. emang rmh besar varissa gak ada pagar besinya & pintu kayu yg msk ke ruang tamu yah ?? juga bukannya jg ada 1-2 security ?? kog tau2 udah nyelonong masuk & duduk di sofa yah ?? apa gunanya security kalo tamu bs nyelonong msk tnp ijin ?? 🤔🤔
Lesmana
jari manis nya udah di isi cincin yg wkt dilamar yg wkt ngobrol didekat kolam , yg ke gap sama om imran..😅 wah mantap , dpt cincin 2
Lesmana
akhirnya rmhnya disitu jg /Grin/
Lesmana
tarik rmh yg ditnggalin sama tuh benalu tua
Lesmana
bloon erik.. gak mau hub buruk sama varissa , tp neken varissa mulu.. malah belain pelakor tua gak jelas..
Lesmana
btw..rmh kel si erik kan pemberian dr varissa , kog gak ada bahasannya lg yah ?? bnran itu rmh udah atasnama kel nya erik gitu ?? kalo msh atasnama varissa , knp gak diusir2in itu parasit smua ?? erik jg blm ditendang dr perusahaan , lama amat action nya , thor.. pdhl udah sah cerai..
Lesmana
bingung yah.. berdasarkan apa gitu erik sekeluarga bs jumawa lepas dr varissa sang tambang emas ?? udah ky pny perusahaan sndr aja sih , lupa diri msh krj di perusahaan varissa ckckck..
Lesmana
sangat2 pantas diremehkan lelaki macam erik , krn emang doyan harta istri..kalo gak mau diremehin yah krj keras lah buat perusahaan sndr , tentunya tnp modal dr istri..kalo cm berganti status pemilik doang mah gak efek lah , dasar laki mokondo yah mikirnya culas bgni nih../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lesmana
varissa sopan amat , pelakor dipanggil mbak..lngsng panggil juminten aja kek
Lesmana
bnr varissa ternyt bodoh.. ngapain jg capek2 belaga koma slama 2 bulan , hrsnya pd saat si erik selingkuh di apartmn , rekam kek.. trus lngsng gugat cerai..babat abis tuntas konco2nya si erik di perusahaan.. tamat dah 😂😂
Ninik Setia Ningsih
yaahhhhhh.....🤭
Cinta Rodriques
mkn tuh diselangkangan...murahan,mimpi KLO varissa balik km,laki2 tak tau bersyukur rasain....
Ndo Ndoe lumut
hemmm.. tambahin 20% banyolannya.. plot good. soal si Butena dan tika sepertinya cocok dikupas agar mereka berjodoh 😇😇
Heejin Park
ya Allah coba aj aku kenal gisam dari dulu, pasti aku gaperlu repot" pay later buat perlengkapan anakku (berbicara dengan nada mengantuk)
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!