Brendis Ansel Rolf merupakan pria mapan kaya raya yang bergulat sebagai seorang dokter bedah di rumah sakit ternama di negeri Cessnockland!! meski ia memiliki keturunan darah bangsawan namun pria tampan itu lebih memilih untuk mengabdikan diri sebagai seorang dokter bedah di rumah sakit Orchard Slope! kesibukannya dalam menjalankan profesi membuat keluarga Brendis menaruh kecurigaan tersendiri! pasalnya Brendis sama sekali tak pernah terlihat berkencan apalagi menggaet seorang gadis!
Hal itu lah yang membuat keluarga besar Brendis berencana untuk mencarikan calon pendamping untuk putra tunggal mereka, namun-, kedekatan Ansel Rolf dengan Jaecar Oriel tampak menarik perhatian tersendiri bagi keluarga sang dokter! apakah dokter Ansel Rolf memiliki kepribadian menyimpang?? atau pria itu justru menyimpan perasaan terhadap sosok gadis yang lebih muda darinya yang sempat ia selamatkan beberapa tahun silam?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sang Pria Penghuni Tanah Belakang!
Beberapa bercak darah yang berhasil ia temukan akhirnya menuntun langkah Anneliese pada sebuah tempat dimana seekor kelinci liar tampak mematung diam.
Pria itu ..., dia sungguh keterlaluan!!!
"Anneliese-, apa kau baik-baik saja?"
"Kenapa dia kejam sekali? kenapa tak langsung mengakhiri nyawa kelinci itu saja?" Anneliese berucap lirih sembari memperhatikan seekor kelinci yang melompat pincang dengan berlumuran darah yang akhirnya menghilang menuju semak belukar.
"Hal ini-, merupakan sesuatu yang terbiasa terjadi saat kita melakukan perburuan!"
"Apa kau juga suka berburu?" Anneliese berucap ketus saat memalingkan wajah dan beradu pandang dengan Marvel.
"A-apa?? tidak!! tidak!! aku bahkan tak begitu paham cara memegang senjata, Anneliese!" kalimat Marvel pun nampak gagap dengan kedua telapak tangan yang tergerak ke kanan juga kiri demi meyakinkan sang gadis.
"Apa seorang pria memang selalu tak memiliki hati nurani?"
"A-apa??"
"Apa maksudmu, Anneliese??"
"Lupakan saja! aku harus segera kembali untuk menyiapkan makan malam!"
"Anneliese!! tunggu-, aku akan mengantar mu!!"
"Kau kembali lah ke kediaman mu! hari sudah hampir gelap, Marvel!!"
"Justru karena matahari telah terbenam, jadi-, aku tak mampu membiarkan kau pergi sendirian!!"
Dia-, bukankah dia pria yang manis??
Anneliese menyunggingkan senyum tipis tatkala Marvel melangkah cepat sembari menyambar pergelangan tangannya.
Tak lebih dari sepuluh menit!
Suasana di halaman Konstablewarch yang mendadak ramai malam itu membuat Anneliese tampak kebingungan saat ia kembali,
"Waaah, ternyata pesta akan benar-benar di gelar besok malam?!" Marvel yang turut memperhatikan arah pandangan Anneliese akhirnya membuka suara dengan senyum mengembang.
"Pesta??"
"Apa kau tak mendengar berita apapun??"
Anneliese menggeleng dengan tatapan yang senantiasa tertuju pada deretan kursi yang tertata rapi serta pencahayaan memukau yang membuat matanya kian membola.
"Putri Sovia telah tiba dari Orchard Slope! dan pesta ini-, pasti di gelar untuk menyambut kedatangannya!"
"Putri Sovia??"
"Keturunan serta pewaris tunggal dari keluarga bangsawan negeri seberang! beliau terkenal ramah juga pandai dalam berbagai hal!"
"Begitu rupanya?"
"Ehhemm!! santer terdengar kabar bahwa putri Sovia telah menaruh hati pada Tuan Muda Brendis sejak lama! hubungan mereka bahkan telah terjalin semenjak mereka masih berusia dini! dan sepertinya-, kedua belah pihak keluarga bangsawan itu, mereka memiliki kesepakatan yang cukup serius! setidaknya itulah yang dikatakan oleh ayahku saat kami berbicara di atas meja makan!"
"Kesepakatan??"
"Semacam perjodohan untuk menjaga supaya darah keturunan mereka tetap murni!"
*****
Jika benar akan ada pesta penyambutan, bagaimana caraku melayani mereka semua? aaaiiisshhh!!!! aku harus berbicara pada pria kaku itu!! bangsawan macam apa dia? mengeluarkan uang demi menyewa pelayan saja ia tak mampu! yaa ..., aku harus menyampaikan dengan tegas! bahwa aku kewalahan untuk mengerjakan ini semua! lagipula kenapa harus diriku yang bertemu dengan klien gila seperti Tuan Ansel Rolf???
"Astaga!! Tuan!!" tubuh Anneliese seketika membentur meja makan tatkala Ansel Rolf tiba-tiba muncul tepat di belakang tubuh nya.
"Kapan kau kembali??"
"A-apa?"
"Apa saja yang kau lakukan bersama pria itu?"
"Pria?? maksud Anda-,"
"Apa kalian berbuat mesum di area tempat tinggal ku?"
"Hentikan Tuan!!!"
"Kenapa? kau sangat mudah akrab dengan orang lain! tapi aku-,"Ansel Rolf terus mendekatkan wajah, ia bahkan menghimpit tubuh Anneliese dan mengunci pergerakan sang gadis.
"Kenapa kau selalu menentang ku?? kenapa dirimu selalu ingin menghindari ku? kenapa kau juga sangat irit bicara terhadap majikan mu sendiri, Anneliese?!"
Apa maksudnya?? kenapa semua pertanyaan nya itu selalu membuatku bingung??
"Katakan!!!"
"Karena aku membencimu, Tuan Ansel Rolf!!!"
"Haaagghh?? apa karena ciuman pertama mu berakhir denganku?"
"A-apa?"
"Seharusnya kau bersyukur karena diriku lah pria pertama yang menjamah bibirmu, Eliese!! diriku bahkan masih berbaik hati mengawasi mu pulang hingga tiba di rumah dengan selamat! kau tahu-, diriku tak pernah melakukan hal semacam itu sebelumnya!"
"Saya tidak peduli!!"
"Benarkah?? tapi kau tak bisa bertingkah seperti ini, Anneliese! kau harus tahu siapa dirimu sebenarnya!"
"Hentikan!!!" Anneliese mendorong tubuh Ansel Rolf dengan sekuat tenaga, nafas gadis itu juga terengah saat ia berhasil membentangkan jarak dari tubuh Ansel Rolf.
Aku ..., haruskah diriku meminta maaf? tidak!! gadis ini, dia tak mungkin bisa membenciku! apalagi berpaling pada pria ingusan yang tinggal di tanah belakang sana! aku tak mungkin kalah dengan Marvel!!
Berbeda dengan Anneliese yang terlihat panik, raut wajah Ansel Rolf justru kian datar dengan tatapan menajam yang tertuju ke arah sang gadis.
