Kisah ini tidak lengkap. Bahkan setelah kematian, kita takkan mengatakan {selamat tinggal}.
__________________***________________
Ini adalah kisah cinta terlarang, dimana hanya ada air mata yang selalu menemani. Perjuangan yang begitu besar hingga pengorbanan dan nyawa menjadi taruhan.
“Apa salahnya jika mencintai? Apa salahnya jika kami ingin menikah? Sudah sekian lama kami dipisahkan, dan takdir mempertemukan ku kembali dengannya. Tepat dibawah menara Eiffel! Tapi lagi-lagi takdir memisahkan kami lagi, saat aku mengandung anaknya. Dan perpisahan ini berlanjut lagi sampai 14 Tahun! Hingga usia anak kami 13 Tahun, dan aku selalu menunggunya di bawah menara Eiffel.
Tapi tetap saja, dia belum kembali tanpa kabar.”
~Cassea Laura Chadwick~
________________________________
Apakah dia sudah memiliki keluarga sendiri? Apakah dia melupakan ku?
Mungkinkah, Tuhan sudah mengambilnya dariku?
_________________________________
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MERCI : BAB 10
SEPERTI SESEORANG DI MASALALU
Di sebuah apartemen yang bertepatan dengan perkotaan Paris. Zach yang baru saja tiba, membuka pintu apartemen yang saat ini dia tinggali sendirian. Apartemen dengan cat putih dan dekorasi yang indah, sama saat Cassea melihatnya waktu itu.
Pria bertubuh kekar itu, seketika terbaring dengan kedua tangan terlentang dan mata tertutup di atas tempat tidurnya yang terlihat sangat nyaman.
“Hffu..” Sembari menutup mata, Zach menarik nafas panjangnya, menaruh kedua tangannya berpindah kebelakang kepala. Tidak lama kedua mata Zach juga terbuka lebar dan melihat atap yang sudah terlihat bagus itu.
Seketika ingatan Zach beralih kepada Cassea, wanita aneh yang baru saja kenal lalu meminta jadi seorang murid. Dia juga ingat dengan sikap Cassea saat menyuruhnya untuk tidak mengantarnya sampai di depan rumah mewahnya.
“Gadis ceria, pemarah, aneh, dan misterius!! Kenapa aku menjadikannya muridku??” Gumam Zach tersenyum tipis, seolah dirinya seperti ditarik dengan benang oleh Cassea, sehingga membuatnya selalu tersenyum saat mengingat ataupun melihat Cassea.
...***...
Waktu terus berjalan, hingga makan malah sudah terlewatkan. Keluarga Chadwick yang saat ini tengah memilih bersantai di ruang keluarga, sementara Cassea memilih pergi bersenang-senang seperti biasa. Cassea berjalan menghiraukan keberadaan ayahnya yang masih setia duduk di kursi kebanggaannya yang dekat dengan pintu masuk.
Ayah Cassea yang menikmati teh hijau, lalu melihat putri pertamanya berjalan keluar, membuat pertengkaran dimulai lagi.
“Jangan keluar. Mulai sekarang kau harus fokus dan mendalami pendidikan mu itu.” Pinta ayahnya yang membuat Cassea mengentikan langkah keluarnya dan berbalik menatap sang ayah yang masih setia meneguk teh hijaunya.
“Untuk apa Ayah? Selama ini aku fokus dengan pendidikan ku.” Balas Cassea.
“Mulai sekarang kau tidak boleh pergi ke club lagi, karena kau akan meneruskan perusahaan Ayah dan bisnis lainnya.” Tegas ayahnya dengan menatap tajam ke arah Cassea.
Cassea yang mendengar keputusan itu tidak begitu suka, apalagi yang berhubungan dengan Mafia, polisi, bahkan seorang Agen sekalipun. Karena Cassea mempunyai alasan sendiri.
“Aku tidak mau. Aku tidak mau melanjutkan perusahaan Ayah ataupun geng Mafia Ayah. Aku hanya ingin membangun usaha dan kerja kerasku sendiri.” Cassea menjawab dengan penuh keyakinan.
“Pikirkan sekali lagi ucapanmu itu.” Kata Lowray yang memberi Cassea kesempatan untuk memikirkannya lagi.
“Aku sudah memikirkannya.” Karena pertengkaran tadi membuat suasana hati Cassea tidak enak dan memilih kembali ke kamarnya.
Sementara Khey dan ibunya asik menguping. Bukannya mendengar kesenangan malah mereka mendengar kabar buruk baginya.
“Dia begitu bodoh Ibu, karena menolak warisan dari ayah! Dasar!” ucap Khey tersenyum menghina Cassea. Sementara Emma hanya diam melihat ke arah suaminya.
Esoknya, Cassea berangkat kuliah dengan menaiki bus, entah kenapa rasanya hari ini begitu berbeda baginya, seolah dia tidak sabar menunggu suatu hal selepas kuliah nanti. Apa mungkin karena dia memiliki guru baru? Yang tampan dan baik hati! Memikirkannya saja membuat Cassea tersenyum tipis.
“Cassea!!” panggil Lea yang tengah berdiri di koridor dengan senyuman lesung pipinya.
“Pagi Lea!!” sapa Cassea tersenyum sangat lebar. Lea yang melihatnya seperti aneh saja dengan senyuman biasanya.
“Pagi! Kau bahagia sekali hari ini, ada apa? Apa kau dapat hadiah besar?” tanya Lea penasaran di balik senyum temannya.
“Tidak, kau ingat dengan pria yang aku hampiri saat kita jalan-jalan minggu lalu?” dengan sangat bersemangat. Lea mengangguk saat memorinya berhasil mengingat pria yang dimaksud Cassea.
“Sekarang aku resmi menjadi murid satu-satunya!!”
“Apa? Secepat itu, Bagaimana bisa?” Lea terkejut mendengarnya.
Cassea menceritakan detail pertemuan pertamanya hingga dia bisa menjadi murid dari pria asing dan tampan itu. Lea merasa iri dengan Cassea karena dia mudah untuk dekat dengan pria tampan, sementara Lea hanya wanita yang sedikit pemalu tidak seperti Cassea.
Melihat Cassea bahagia, Lea juga merasakan kebahagiaan itu, kenapa tidak karena mereka sudah lama berteman,dan Lea orang kedua yang tahu kehidupan keluarganya yang sangat tidak harmonis.
Mereka berdua melewati semua pelajaran dan kelas yang sudah terjadwal. Saat semua kelas berakhir, Cassea pamit pergi ke toko paman Ello untuk belajar lagi.
“hay Paman! Hai Zach! Senang bisa bertemu lagi!” sapa Cassea ramah.
“Hay juga Cassea! Kau sangat bahagia sekali hari ini, apa karena Zach?” goda paman Ello. Zach hanya diam sedangkan Cassea sedikit malu.
“Tidak Paman, setiap hari aku selalu ceria!!” jawab Cassea.
Mendengar jawaban Cassea, Zach teringat pertengkaran Cassea dengan ayahnya saat mengantarkan pulang kemarin. Tidak mau memikirkan urusan orang lain, Zach memilih pura-pura tidak tahu saja.
“O, iya! Sebelum kita mulai belajar, ayo makan siang dulu, aku yang akan membayar!” ajak Cassea. Zach tersenyum, kebetulan sekali dia juga menunggu tawaran itu dari Cassea.
“Paman, kami pergi dulu!” pamit Zach juga Cassea.
Cassea mengajak Zach disebuah restoran yang tidak terlalu besar atau kecil, Cassea memilih makan di tempat yang biasa dia makan disana. Di Restoran fine dining.
Setelah menemukan tempat duduk, lalu memesan makanan masing-masing dan tinggal menunggu hidangan tiba.
Selama menunggu hidangan tiba, Cassea memandangi wajah Zach tanpa berpaling sedikit pun. Sedangkan Zach yang sibuk melihat seisi ruangan di restoran tersebut.
“Kenapa kau memandangiku terus?” tanya Zach yang tersadar dengan tatapan Cassea.
“Guru pria yang sangat pendiam sekali, pasti wanita tidak berani mendekati guru!” Jawab Cassea tersenyum menggoda.
“Zach! Ingat itu.” Balas Zach menatap tajam.
“Iya, maksudku Zach!”
“Sejujurnya aku tidak suka dekat dengan wanita.” Ucap pria tampan itu.
“Lalu, kenapa kau menerimaku menjadi murid mu?” tanya Cassea heran dengan pikiran pria yang ada didepannya sekarang.
“Aku tidak tahu? Kenapa aku bisa menerimamu. Mungkin auramu lebih kuat dari wanita yang lain. Kau mengingatkan ku kepada seseorang.” Jawab Zach dengan santai menyeruput minumannya.
Cassea terdiam dan berusaha mencerna ucapan Zach padanya, sampai hidangan mereka tiba, menghentikan perbincangan yang tadinya mulai panas dan mengherankan. Melihat makanan yang sudah ada didepan mata, Cassea tergoda tidak sabar untuk melahap habis makanan yang dia pesan. Tidak hanya Cassea saja, Zach juga merasa lapar dari tadi, dia juga tidak kalah dengan Cassea yang melahap dengan cepat.
...📖📖📖...
(“Awal pertanyaan yang sebenarnya membuatku gugup dan gemetar, aku berusaha menutupi perasaan gugup ku saat berada di dekatnya. Tidak tahu kenapa aku sangat tertarik, seperti ada magnet yang menempel di tubuh kami.....”)
...📖📖📖...
Hampir satu jam mereka berdua duduk nyaman di sana, hingga lupa dengan mengajar, belajar nya masing-masing.
“Aku sangat kenyang sekali! Sekarang kita belajar apalagi?” tanya Cassea.
“Aku ingin melihatmu melukis! Apa yang kau sukai?" tanya Zach.
"Menara Effile!” jawab Cassea singkat dan jelas.
Zach sedikit terkejut dengan kesukaan Cassea, seperti ada sesuatu yang mengganjal dihatinya dan membuat dirinya ingat akan seseorang di masa lalunya. Tidak terasa senyuman terukir di bibirnya, Cassea yang melihat Zach tersenyum tanpa sebab, tangannya menepuk lengan gurunya, sehingga tersadar kembali.
“Akhir-akhir ini kau juga sering tersenyum! Pourquoi (kenapa)?” tanya Cassea tersenyum balik di hadapan Zach.
“Tidak ada, ayo kita pergi ke suatu tempat!” ajak Zach yang beranjak dari duduknya. Sementara Cassea berjalan dibelakangnya.
“Tempat apa?” tanya Cassea penasaran.
“Nanti kau akan tahu!!” jawab Zach yang sudah masuk kedalam mobil, begitu juga Cassea yang baru saja menyusulnya.
sedang ayah cassea tdk setuju & akan kah cassea mampu utk memperjuangkan cinta nya kpd zach 😀😍🫢🤭
cassea anak mafia..
Ellan sahabat kecilnya cassea..
apakah zach itu ellan ???
zach sprtu nya peduli dng kehidupan cassea ..
ada hubungan apa dng lowray ayah cassea?
zach & caseea