"Lalu bagaimana dengan aku mas? bagaimana dengan pernikahan kita?" Lirih nya dengan suara yang hampir tercekat.
"Kita akan tetap seperti ini sayang, mas mencintaimu."
"Tidak, ceraikan aku, menikahlah dengan dia."
"Aku hanya menginginkan seorang anak, kamu tidak bisa memberikan nya," Ucap nya dengan nada tinggi.
"Kamu menuduh aku mandul mas? Tega kamu mas..." Lirih Aira, ia sudah tidak tahan lagi menahan tangis nya.
Aira Putri Renjana sudah menikah selama lima tahun, namun setelah lima tahun pernikahan ia masih belum memiliki keturunan.
Kehidupan rumah tangga yang bahagia selama lima tahun itu, harus hancur karena tiba tiba, sang suami yang ia cintai membawa dan langsung memperkenal kan istri kedua nya yang sedang mengandung.
Hari itu membuat Aira seperti mimpi buruk yang tidak berkesudahan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fera dan kehidupan nya
Bruk...
"Apa apaan sih lo, Al!" Geram Fera.
"Lo pikir gue bakal diem aja dapat penolakan dari lo!," Alvaro mencekal tangan Fera.
"Lepasin gua, kalo ga lepasin, gua teriak!.." Geram Fera dengan tingkah Alvaro.
"Coba teriak, siapa yang akan menolong lo, disini tempat sepi," Alvaro melepaskan cengkraman nya.
"Gua mau pergi," Kata Fera.
Alvaro menarik tangan Fera dengan kuat, ia menahan agar Fera tidak pergi.
"Al, lepasin gua.." Rintih Fera merasakan kesakitan dengan cengkraman Alvaro.
"Gua bakal ngelepasin lo, tapi dengan syarat, lo harus jadi pacar gue," Ancam Alvaro.
"Ga sudi gua, mending gua mati disini dari pada harus jadi pacar pemuas lo, lo pikir selama ini gua ga tahu kalo lo selalu memanfaat kan cewe cewe yang suka sama lo!" Bentak Fera.
"Kurang ajar!." Hardik Alvaro.
"Lepasin gua, atau sebentar lagi kaka gua yang akan menghajar lo sialan!" Hardik Fera.
"Dimana kaka lo, gua tantangin dia!" Kata Alvaro tertawa dengan semua teman teman nya.
Brugh..
Fera menendang kepemilikan Alvaro, lalu ia berlari menjauh dari mereka, terdengar rintihan dari Alvaro.
"Cepat kalian kejar cewe sialan itu.."Perintah Alvaro.
Keempat teman Alvaro mengejar Fera, namun naas nya nasib sial bersama Fera, ia harus berantem dengan keempat laki laki itu.
Fera memang di latih bela diri oleh sang kakek, jaga jaga kalo ia sedang terancam.
" Jago juga lo.."Kata laki laki itu.
"Tidak usah banyak bacot, sini lawan gua satu satu, jangan kaya bencong, berani keroyokan sama cewe.." Tantang Fera kepada keempat laki laki itu.
Ketika baku hantam itu sedang terjadi, munculah seorang laki laki dewasa, gagah dan tentu nya tampan.
"Anak ingusan, bisa bisa nya melawan satu cewek." Sahut nya tiba tiba.
"Kamu minggir sana, biar saya yang melawan mereka,"Pinta nya, ia kasian dengan wanita itu.
" Gua bisa sendiri melawan mereka, gausah bantuin gua.." Usir Fera.
"Jadi cewek keras kepala sekali, minggir sana, ini bukan lawan mu," Kata nya, ia belum tahu kemampuan perempuan yang berada di depan nya itu.
Fera mundur, ia mau melihat kemampuan laki laki yang mau menolong nya.
"Hebat juga bela diri nya," Puji Fera.
Keempat laki laki yang berseragam SMA itu tumbang.
"Fokus aja sekolah, jangan nyari gara gara, apalagi mau nyakitin cewek, ingat di rumah ibu kalian juga wanita.." Kata laki laki itu memberi nasehat kepada keempat cowok yang masih memakai seragam sekolah.
Tiba tiba Alvaro datang untuk menolong keempat teman nya.
"Sialan lo, awas ya lain kali gua bisa dapetin lo," Ancam Alvaro.
"Mimpi, terus saja mimpi.." Kata Fera dengan nada malas.
Bugh..
Laki laki asing itu menendangan perut Alvaro, sontak saja Alvaro merasa kesakitan.
"Cabut.." Perintah Alvaro sembari merintih kesatikan.
Kelima pemuda itu pergi dari hadapan Fera.
"Lain kali kalo pulang sekolah jangan lewat jalan sepi.." Kata laki laki itu.
"Niat nya kan pengen cepat sampai, lagian gua juga gatau kalo bakalan di cegat sama mereka," Kata Fera.
"Masuk mobil, saya ikutin dari belakang, kalo sudah di jalan yang cukup rame, saya pergi," Titah laki laki itu.
Lalu Fera masuk kedalam mobil, ia melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang, ia melihat dari kaca mobil, laki laki itu masih mengikuti nya.
"Yaampun pesona laki laki dewasa nya kuat banget.." Kata Fera yang terus melihat kearah laki laki yang barusan menolong nya.
Fera terus melihat laki laki asing itu, namum setelah Fera masuk ke jalan yang sudah ramai orang, tiba tiba laki laki itu menghilang.
"Gua lupa lagi belum ngucapin terima kasih sama om om itu.." Kata Fera, ia baru menyadari kalo ia belum berterima kasih kepada laki laki itu.
"Semoga lain kali bisa ketemu sama om itu," Ucap Fera, lalu ia melaju kan mobil nya dengan kecepatan tinggi.
Setelah beberapa saat, ia sampai ke mansion nya. ia langsung berlari kearah tangga, niat hati ingin menanyakan kabar bahagia dari kaka ipar nya.
"Kaka.." Teriak Fera di depan pintu kamar Aira.
Ceklek..
"Ada apa, teriak teriak. Gangguin," Kata Samudra.
"Minggir ka," Fera mendorong kaka nya, lalu ia berlari ke arah kaka ipar nya.
"Ka, kaka benar lagi hamil?" Tanya Fera memastikan.
"Iya, kamu akan menjadi aunty," Jawab Aira.
"Ka selamat ya, akhirnya apa yang ditunggu tunggu kaka kejadian juga," Kata Fera, ia memberikan selamat kepada kaka ipar nya.
"Terima kasih, tapi Fer muka kamu kenapa?" Tanya Aira, ia baru sadar di wajah adik ipar nya ada sedikit lebam.
"Aduh mampus gua.." Ucap Fera dalam hati.
"Kenapa bengong, jawab kaka, kamu kenapa?" Tanya lagi Aira.
"Aku tidak apa apa ka, tadi hanya jatuh di toilet sekolah," Kata Fera berbohong.
"Kamu tidak bisa membohongi kaka, ayo jujur." Kata Aira.
"Nanti aku ceritain, tapi kaka jangan bilangin sama ka sam ya, ini rahasia kita, aku takut ka sam melakukan hal di luar naral sama orng orang yang melakukan ini," Kata Fera.
"Iya kaka janji, tapi ada luka lain ga, biar kaka obatin," Ucap Aira.
"Tidak ada ka, cuman ini tadi." Jawab Fera.
"Yaudah kamu mandi dulu terus ganti baju nya, nanti kaka ke kamar kamu ya," Kata Aira.
"Iya ka.." Jawab Fera, lalu ia keluar dari kamar nya.
***
Disebrang sana, seorang laki laki yang menolong Fera tadi, ia mengingat pertemuan nya dengan cewek ingusan yang keras kepala.
"Kenapa aku harus ingat sama cewek ingusan tadi.." Ucap nya dalam hati, ia heran setelah memutus kan untuk melupakan wanita yang sangat ia cintai, ia berjanji tidak akan mencintai wanita lain lagi.
***
Ceklek..
"Sudah mandi nya?" Tanya Aira.
"Sudah ka." Jawab Fera tersenyum.
Aira berjalan mendekati adik ipar nya itu, lalu ia berkata. "Sebenarnya apa yang terjadi.?"
"Saat sepulang sekolah, aku di cegat lima cowok, mereka sekalas dengan aku ka, karena jalan sepi, aku terpaksa melawan mereka, kaka bayangin aja, lima cowo lawan satu cewek," Kata Fera menceritakan kejadian tadi.
"Biar kaka beritahu mommy ya, biar mommy ke sekolah kamu memberikan peringatan kepada mereka," Kata Aira.
"Jangan ka, mommy orang nya pemikir, mommy akan memikirkan aku, terus mommy bakalan batasin ruang gerak aku, ini juga ruang gerak aku sudah terbatas," Kata Fera yang mengeluh.
"Justru kamu bersyukur, itu tanda nya mommy dan yang lain sangat menjaga kamu, mereka tidak mau terjadi apa apa sama kamu," Ucap Aira menasehati.
"Ka tolong jangan kasih tau mommy atau ka Sam, apalagi kakek, mereka akan murka," Pinta Fera.
"Kaka tidak akan memberitahu mereka, tapi kamu tahu kan kaka dan kakek mu seperti apa, mereka mempunyai mata di mana mana, kaka tidak akan memberitahu mereka tapi mungkin ada anak buah mereka yang memberikan laporan tentang kejadian kamu," Ucap Aira.
"Kaka benar juga," Kata Fera baru menyadari.
"Kamu istirahat, kaka mau menemui suami kaka dulu,"Pamit Aira.
" Iya ka..."