Perjuangan seorang Wanita Yang sudah Di hianati oleh suaminya. hidupnya hancur setelah Menikah dengan seorang pria yang tidak pernah menganggapnya sebagai istri. walaupun Ia sudah berusaha menjadi istri yang Baik, akan tetapi Devan tidak pernah menghargai Kinanti. hingga pada akhirnya Mereka berdua berpisah karena Devan kedapatan Telah Berselingkuh dengan Wanita lain. dalam keadaannya yang sedang hamil Kinanti harus menerima Kenyataan jika Ia harus bercerai dengan Devan.
Bagaimana cerita mereka selanjutnya kita nantikan di Episode selanjutnya yah.. Jangan lupa mampir 🙏 maaf baru pemula mohon Bantuannya 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep 30: Kinanti Tak sadarkan Diri
"Bagaimana ini, Sudah beberapa kali Kita menghungi semua nomor telepon yang berada di Handphone wanita Ini tapi tidak ada satupun yang Menjawabnya." Ucap seorang pria yang Baru saja Menghubungi Satrio.
"Yah sudah. Sebaiknya kita bawah dia ke rumah Sakit terdekat di sini. Biar nanti kita cari tahu Alamat keluarganya di sana." Balas pria yang lainnya.
Lalu mereka segera membawa Kinanti kerumah sakit yang tidak terlalu jauh dari tempat itu.
Sebelumnya Kinanti Berjalan Menuju ke restoran Akan tetapi sebuah Musibah telah menimpanya sehingga ia Harus Terbaring Lemah dan Tak sadarkan diri di jalanan Untung saja ada orang-orang baik yang menemukannya Sehingga bisa Membawanya ke rumah Sakit terdekat di kota itu.
Pria yang baru saja Menghubungi Satrio. Kembali mencari kontak yang lainnya. Berharap bisa menemukan Jawaban dari keluarga wanita itu.
Setelah Beberapa Menit kemudian Ponselnya Kinanti berdering dan segera di ambil oleh Pria tersebut.
("Halo nak, Ada apa kamu Menghubungi Ibu. Tadi Ibu lagi Di Kamar,") ucap wanita itu. Yang tidak lain adalah Ibunya Kinanti.
"Maaf Bu, Apa ini dengan keluarganya Pemilik Ponsel ini? Sekarang Dia sedang berada di Rumah sakit Bu, Karena kecelakaan Di jalan tadi." Tutur Pria tersebut.
Membuat Bu Tuti syok dan langsung tersungkur.ia bahkan tidak tahu kenapa anaknya bisa mengalami kecelakaan.
"Halo Bu, apa ibu masih di sana?"
("I--iya, Tolong Kirimkan alamat rumah sakit Dimana anak Saya Di rawat.") Ucap Bu Tuti. Dengan sangat cemas.
Lalu tak lama pria itu kembali mengirimkan Pesan untuk ibunya kinanti. Dan setelah mendapatkan alamat Rumah sakit itu. Bu Tuti langsung pergi bersama cucunya ke rumah sakit tersebut.
tak butuh Lama Bu Tuti bersama Cucunya tiba di rumah sakit di mana anaknya sudah terbaring lemah dan belum sadarkan diri. Bu tuti sangat terpukul melihat keadaan Anaknya yang Sudah Terbaring di Dalam ruangan itu. Seketika seorang pria datang menghampirinya
"Maaf Bu, apa ibu yang berbicara dengan Saya di telepon Tadi?" Tanya pria itu.
"Iya Nak, Bagaimana dengan keadaan anak saya. Kenapa dia bisa seperti ini." ucap Bu tuti Sambil Meneteskan Air Matanya.
"Saya juga tidak tahu Bu. Mungkin ini Kecelakaan Tabrak lari Bu, di sini memang seperti itu. Maaf Bu ini barang-barang milik Mba itu, saya permisi dulu." Ucap pria itu. Lalu ia segera Pergi Dari rumah Sakit Tersebut.
Sementara Bu Tuti hanya bisa memandangi keadaan Anaknya yang kini masih dalam penanganan Para medis. Ia sangat berharap agar Kinanti bisa segera Sadar dan Mereka akan kembali Ke kampung. Apa pun yang Akan terjadi di kampung Bu Tuti akan tepat Memabawa Kinanti Kembali Ke kampung halamannya di Bogor. Ia tidak ingin hal yang di alami Ayahnya Kinanti akan terulang kembali pada Kinanti.
Di tempat lain Satrio Mencoba Menghubungi Kinanti saat Aditya tidak bersamanya. Karena ia merasa penasaran dengan Wanita Itu. Yang Sejak tadi selalu menghubunginya.
("Halo,") Sapa Bu Tuti dengan nada suara yang Pelan.
Membuat Satrio keheranan dengan suara itu.
"Maaf ini dengan siapa yah? Apa saya bisa bicara dengan Kinanti?" Tanya Satrio.
(Hiks... hiks....") Bu Tuti hanya Bisa menangis karena ia tidak bisa Melihat anaknya dalam keadaan Kritis Seperti ini.
Satrio bertambah Bingung.
"Halo. Ini siapa? Dan apa yang sudah Terjadi Kenapa ada suara orang menangis?!
("Kinanti Habis kecelakaan Nak, Sekarang dia dalam keadaan Tak sadarkan diri di rumah sakit.") Ungkap Bu Tuti. Sambil terus menangis.
Mendengar hal itu Satrio sangat terkejut dengan apa yang sudah menimpa Kinanti.
"Di rumah sakit mana Kinanti di rawat Bu?" Tanya Satrio.
Lalu Bu Tuti Langsung Memberikan alamat rumah sakit itu kepada Satrio.
Lalu ia kembali mencari Aditya di dalam restoran itu.
"Aditya. Sebaiknya kita segera ke rumah Sakit. Kinanti sedang di rawat di sana." Ucap Satrio. Berusaha menjelaskan kepada Aditya.
"Kamu saja yang pergi. Aku tidak ingin Kesana." Balas Aditya. Memalingkan wajahnya dari Satrio.
"Apa kamu tidak lagi perduli sama dia, Kinanti Mengalami kecelakaan dan sekarang ia terbaring Di rumah Sakit dalam keadaan Kritis. Apa kamu tidak ingin Melihat dia lagi!" Ujar Satrio.
Dengan cepat Aditya menatap Ke arah Satrio.
"Dari mana kamu Dapat kabar itu?!
"Ibunya yang mengabari aku," balas Satrio.
"Lalu ngapain Masih di situ. Cepat cari Kunci mobil kita kesana sekarang!" Titah Aditya. Dengan sangat khawatir.
Kedua pria itu Melajukan mobil mereka secepat mungkin agar bisa segera sampai di rumah sakit. Aditya Merasa sangat bersalah karena sudah Membuat Kinanti Seperti ini.
Setelah menempuh perjalanan Yang Cukup jauh akhirnya mereka segera sampai di Rumah sakit itu.
Dengan cepat Aditya keluar dari mobilnya dan berlari ke dalam rumah sakit tersebut untuk bisa mencari Keberadaan Kinanti.
Dan setelah bertemu dengan Bu Tuti. Aditya Langsung meminta maaf pada wanita tua itu. Karena ia baru tau jika Kinanti mengalami kecelakaan.
"Maafkan saya Bu, Karena saya sudah terlambat datang ke sini. Terus bagaimana kabar Kinanti. Apa dia baik-baik saja Bu??" Tanya Aditya. Dengan sangat khawatir.
"Kata dokter dia Harus di rawat di sini selama beberapa hari. Tapi ibu tidak memiliki uang untuk bisa membayar biaya Pengobatannya selama di sini" Ucap Bu Tuti. Sambil Menangis di depan Aditya.
"Itu tidak perlu di pikirkan Bu. Biar nanti saya yang Mengurus semua Biaya pengobatannya." Balas Aditya.
"Mungkin setelah ia sehat. Ibu akan kembali membawanya ke kampung. Karena ibu tidak ingin mengalami hal yang sama seperti ayahnya, ibu tidak punya siapa-siapa lagi selain dia dan anaknya," ucap Bu Tuti.
Aditya pun terdiam saat Bu Tuti berkata ingin membawa Kinanti kembali ke kampung halamannya.
sipelakor ,mita..klo mau menyesal..
lanjutkan Thor