NovelToon NovelToon
Gadis Genius Incaran CEO Tampan

Gadis Genius Incaran CEO Tampan

Status: tamat
Genre:CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Tamat
Popularitas:8.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Pa'tam

Dia meninggalkan kemewahan demi untuk hidup sederhana. bekerja sebagai pengantar makanan di restoran miliknya sendiri.
Dan dia juga menyembunyikan identitasnya sebagai anak dan cucu orang terkaya nomor 1 di negara ini.
Dia adalah Aleta Quenbi Elvina seorang gadis genius multitalenta.
"Ngapain kamu ngikutin aku terus?" tanya Aleta.
"Karena aku suka kamu," jawab Ars to the point.
Penasaran dengan kisah mereka? baca yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4

.

.

.

"Memangnya ikan mau dipancing?" tanya Aldebaran.

"Aku serius Al," ucap Aleta, sambil memanyunkan bibirnya.

"Hehe, jangan cemberut adikku yang cantik," goda Aldebaran.

Aldebaran dengan saudaranya dan keluarganya memang hangat, tapi akan berubah dingin kalau kepada orang lain.

"Mereka semakin mendekat," kata Aleta.

Aldebaran semakin melajukan mobilnya. Aleta biasa-biasa saja saat Aldebaran mengemudi dengan kecepatan tinggi. Mobil yang mengejar mereka pun juga melaju.

"Siapa mereka Al?" tanya Aleta.

"Entah, mungkin musuh saingan bisnisku," jawab Aldebaran.

"Bagaimana kalau kita tempat sepi?" tanya Aleta.

"Cis, bisa gak jangan cerewet?" tanya Aldebaran.

"Gak bisa, aku sudah terbiasa cerewet," jawab Aleta.

Dor...dor... Dua tembakan beruntun mengenai mobil mereka. Beruntung mobil mereka didesain dengan sempurna dan anti peluru.

"Mereka bawa senjata api, Al," kata Aleta.

"Hmmm," jawab Aldebaran.

"Buka atap mobil, biar aku selesaikan mereka," ucap Aleta.

"Itu terlalu beresiko dek, bagaimana kalau mereka menembak mu?" tanya Aldebaran.

"Sudah, gak apa-apa. Kita diam didalam mobil juga beresiko," jawab Aleta enteng.

Aleta mengeluarkan kelereng dan ketapel miliknya yang selalu ia bawa didalam tasnya. Dan bersiap untuk melawan musuhnya.

"Kamu ingin membunuhnya, dek?" tanya Aldebaran.

"Aku gak peduli," jawab Aleta enteng.

"Cepat buka atap mobilnya," titah Aleta.

Tidak ada pilihan lain, Aldebaran segera membuka atap mobil tersebut. Aleta dengan keren nya berdiri lalu mengarahkan ketapel ke mobil mereka.

Duarr... Satu mobil pun meledak. Hingga mobil dibelakang panik dan menabrak pembatas jalan. Aldebaran hanya menghela nafas dengan tingkah adiknya yang satu ini.

"YEEEE...." Aleta bersorak kegirangan, seolah itu adalah permainan.

Aldebaran hanya geleng-geleng kepala melihatnya. Kemudian melajukan mobilnya.

"Masih ada yang mengejar kita," ucap Aleta.

Aldebaran melihat kekaca spion ternyata masih ada 2 mobil yang mengejar.

"Gak kapok-kapoknya tuh orang," kata Aleta.

"Sekarang kita fighting, dek," kata Aldebaran.

"Asik," jawab Aleta.

"Tidak pernah berubah," gumam Aldebaran.

Ya begitulah Aleta, asal mendengar berkelahi girangnya bukan main. Bahkan dari dahulu hingga sekarang tidak pernah berubah, hobby banget kalau berkelahi. Tapi hanya berlaku bagi mereka yang mencari masalah duluan.

"Kita bawa mereka ketempat sepi," ucap Aleta.

Aldebaran melajukan mobilnya menuju tempat mereka berkelahi nantinya. Mobil dibelakang mereka juga melaju dengan kencang.

Aldebaran memutar setir mobil lalu memarkirkan mobilnya dengan gaya keren seperti di film action. Kemudian keduanya keluar dari mobil dan berdiri disisi kiri dan kanan mobil.

"Saatnya beraksi," ucap Aldebaran dan dijawab anggukan oleh Aleta. Keduanya menunggu mobil yang mengejar mereka tadi.

Dua mobil pun berhenti dengan jarak sekitar 30 meter dari mereka. Orang yang ada didalam mobil tersebut pun keluar, ada berjumlah 8 orang dengan badan lebih besar 2 kali lipat dari badan Aldebaran. Apalagi Aleta terlihat lebih kecil bila disandingkan dengan mereka.

"Bagi dua," ucap Aleta.

"Emang makanan bagi dua?" tanya Aldebaran.

"Aku serius nih," jawab Aleta.

Aleta dan Aldebaran maju, begitu juga ke 8 orang tersebut juga maju. Mereka mengeluarkan pisau yang mereka simpan disaku celana mereka masing-masing.

"Mereka pikir kita takut," kata Aleta pelan, tapi masih didengar oleh Aldebaran. Aldebaran hanya tersenyum tipis setipis tisu.

"Serang!" perintah salah satu pemimpin mereka.

Mereka pun maju serentak menyerang Aleta dan Aldebaran. 4 lawan 1, tapi mereka tidak gentar sedikitpun.

4 orang menyerang Aleta secara serentak, dengan pisau ditangan mereka. Mereka mengibaskan pisau tersebut, tapi Aleta dengan gesit menghindar sehingga serangan mereka hanya mengenai angin.

"Kita serang lagi secara bersamaan," kata salah satu dari mereka. Mereka pun kembali menyerang Aleta.

Aleta masih belum serius, hanya menghindar dan menangkis serangan lawan.

Begitu juga dengan Aldebaran, ia diserang secara bersamaan. Tapi Aldebaran masih santai-santai saja meladeni mereka. Saat pertarungan mereka terjeda. Aleta dan Aldebaran saling pandang kemudian saling mengangguk.

Aleta bersalto dan menendang kearah lawan. Aleta yang memakai sepatu kets jadi dengan mudah melakukan pergerakan. Tapak sepatu milik Aleta mendarat sempurna diwajah salah satu dari mereka. Pria itupun terpental beberapa meter kebelakang sebelum akhirnya jatuh.

"Tinggal 3 lagi, maju kalian," ucap Aleta dengan nada dingin. ia sudah mulai serius melawan mereka.

Ketiga pria itu saling pandang, kemudian menyerang secara bersamaan. Aleta dengan senang hati meladeni mereka.

Aleta menendang salah satu dari mereka, sehingga satu orang kembali terjatuh dan langsung pingsan.

Sementara Aldebaran sudah menjatuhkan 3 orang lawannya, hanya tinggal satu lagi.

"Dek, selesaikan secepatnya," kata Aldebaran. Aleta pun mengangguk.

Tanpa menunggu lama Aleta segera menyelesaikan pertarungan tersebut.

Aleta menepuk-nepuk telapak tangannya seolah sedang membersihkan debu

"Mari pulang," ajak Aldebaran.

"Mereka?" tanya Aleta.

"Biar nanti polisi yang mengurusnya," jawab Aldebaran.

Keduanya pun pergi meninggalkan tempat tersebut, dan kembali ke rumah mereka.

Akhirnya mereka pun tiba di rumah, ternyata ada Diva dan Darmendra. keduanya ingin menjenguk cucunya. Karena Aleta jarang ke mansionnya.

"Bunda!" panggil Aleta dari depan pintu.

Semua orang yang ada disitu menoleh, Aleta segera berlari kecil menghampiri mereka.

"Ada Oma dan Opa. Sudah lama sampai?" tanya Aleta.

"Oma merindukan mu, sayang. Kamu jarang sekali ke mansion," kata Diva.

Aleta segera memeluk Diva dan Darmendra secara bergantian, kemudian mencium tangan kedua Oma dan Opanya itu.

Vera dan Jordan sudah meninggal beberapa tahun lalu, jadi di mansion terasa sepi bagi mereka.

"Kamu dipaksa Abangmu untuk pulang, sayang?" tanya Cahaya.

"Gak kok Bun, Ale memang rindu sama Bunda," jawab Aleta.

"Bohong Bun, kalau tidak disuruh pulang mana mungkin ia mau pulang," Aldebaran menjawab sambil berjalan ke ruang tamu.

"Tadinya setelah selesai bekerja, memang aku ingin pulang, loh. Tapi karena kamu yang jemput ya sekalian aja," jawab Aleta membela diri.

"Ayahmu masih dikantor, kamu menginap, kan?" tanya Cahaya.

"Iya Bun, aku menginap," jawab Aleta.

Mereka pun berbincang-bincang ringan hingga tidak terasa hari sudah sore. Diva dan Darmendra pun pamit pulang.

Aleta masuk kedalam kamarnya dan langsung kekamar mandi. Aleta berdiri dibawah shower dan menyiram tubuhnya dengan air dingin. Hanya sekejap Aleta sudah selesai mandi.

Aleta menghampiri komputer miliknya, dan menghidupkan komputer tersebut. Dengan iseng dia mengetik nama seseorang. Dan terpampang lah foto orang tersebut.

"Arshaka, seorang CEO perusahaan Ars?" batin Aleta.

"Pantas saja namanya terasa tidak asing," gumam Aleta.

"Tampan," ucapnya tanpa sadar. Kemudian mematikan komputernya karena pintu kamarnya diketuk.

"Masuk, tidak dikunci," ucap Aleta.

Pintu pun terbuka dan tampak lah seorang pria yang terlihat masih gagah dan tampan meskipun sudah berumur.

"Ayah!" Aleta langsung bangun dari duduknya dan memeluk sang ayah.

"Apa kamu betah tinggal diluar sana, sehingga jarang pulang?" tanya Ram.

Cahaya tersenyum melihat kedekatan anak dan ayah itu. Aleta memang lebih dekat dengan sang ayah.

.

.

.

1
Atiek Endang Mintarti
smangat thor😍 aku suka👍
Sweet Girl
Besuk langsung aja pecat...
Irma Luthfah
kak author karya nya bagus dan keren .. lanjutkn terus karya mu aku suka. cerita keluarga henderson otw baca yg ke enam nya
Bayu Setiawan
kesannya kok kayak raja dan babu
Irma Luthfah
turut brduka .. 😭
Memyr 67
𝗄𝖺𝗋𝗒𝖺 𝖻𝖺𝗋𝗎 𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄. 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝖻𝗂𝗇𝗀𝗎𝗇𝗀, 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝖽𝗎𝗅𝗎 𝗒𝗀 𝗆𝖺𝗎 𝖽𝗂𝖻𝖺𝖼𝖺
Pa'tam: Kalau mau urutan keluarga Henderson, Cerita Viora dan Ibra ada di judul "Dilamar Tuan Ibrahim." kalau cerita Kayvira dan Dylan ada di novel berjudul "Gadis Amnesia Jatuh Cinta."
total 1 replies
Memyr 67
𝖻𝖺𝗉𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝗅𝗎𝖼𝖺𝗌 𝖺𝗒𝖺𝗇 𝗒𝖺? 𝗉𝖺𝗇𝗍𝖺𝗌 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗄𝖾𝗍𝗂𝗉𝗎. 𝗉𝖺𝗋𝖺𝗁 𝖺𝗒𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺 𝗂𝗇𝗂. 𝗁𝖾𝗁𝖾𝗁𝖾 🤣🤣🤣
Memyr 67
beruntung Aurelia, berjodoh sama cowok jenius
Memyr 67
jalan jodoh davion beda lagi ni
Memyr 67
halach tu cewek karyawan lucas, beneran menganggap lucas cowok kejam? drama dech
Memyr 67
keluarga henderson disegani bukan hanya karena ramah dan baik, tapi karena rata rata hacker
Memyr 67
𝗐𝖺𝗇𝗂𝗍𝖺 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁
Memyr 67
𝗌𝖺𝗍𝗎 𝗉𝖾𝗋𝗌𝖺𝗍𝗎 𝗄𝖾𝗍𝖾𝗆𝗎 𝗃𝗈𝖽𝗈𝗁𝗇𝗒𝖺
Memyr 67
𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗒𝗀 𝗍𝖾𝗋𝗍𝗂𝗉𝗎? 𝗏𝗂𝗄𝗋𝖺𝗆 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗉𝗎 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗇𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗍𝗎𝗅𝗎𝗌, 𝖽𝖾𝗆𝗂 𝗆𝖾𝗋𝖾𝖻𝗎𝗍 𝗁𝖺𝗋𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺, 𝗍𝖾𝗋𝗇𝗒𝖺𝗍𝖺 𝖽𝗂𝖺 𝗌𝖾𝗇𝖽𝗂𝗋𝗂 𝗒𝗀 𝗍𝖾𝗋𝗍𝗂𝗉𝗎 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖾𝗀𝗈𝗇𝗒𝖺. 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝗌𝗂𝗁 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄.
Memyr 67
𝗀𝖾𝗇𝖾𝗋𝖺𝗌𝗂 𝖼𝗎𝖼𝗎, 𝗄𝖾𝗆𝖻𝖺𝗋 𝖻𝖾𝖽𝖺 𝗎𝗌𝗂𝖺. 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗄𝖾𝗆𝖻𝖺𝗋 17. 𝗆𝗎𝗇𝗀𝗄𝗂𝗇 𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋 𝗉𝗎𝗌𝗂𝗇𝗀 𝗇𝗎𝗅𝗂𝗌 𝗇𝖺𝗆𝖺 𝗆𝖾𝗋𝖾𝗄𝖺 𝗌𝖺𝗍𝗎 𝗌𝖺𝗍𝗎, 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗌𝖾𝖽𝖺𝗇𝗀 𝗄𝗎𝗆𝗉𝗎𝗅 𝖽𝖺𝗇 𝗇𝗀𝗈𝖻𝗋𝗈𝗅 𝖻𝖺𝗋𝖾𝗇𝗀, 𝗁𝖾𝗁𝖾
Memyr 67
𝖻𝖾𝗋𝖺𝗋𝗍𝗂 𝗉𝖾𝗇𝗒𝖺𝗆𝖺𝗋𝖺𝗇 𝖺𝗅𝖾𝗍𝖺 𝗌𝖾𝗅𝖾𝗌𝖺𝗂 𝗒𝖺?
Memyr 67
𝖻𝖺𝗇𝗍𝗎𝖺𝗇 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝖺𝗅𝖾𝗍𝖺 𝗅𝖺𝗆𝖺 𝖺𝗆𝖺𝗍. 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝖼𝗎𝗆𝖺 2 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀
Memyr 67
𝖺𝗁𝗁𝗁 𝗒𝖾𝗇𝗇𝗒 𝗄𝗎𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗃𝖺𝗎𝗁 𝗆𝖺𝗂𝗇𝗇𝗒𝖺. 𝗒𝗀 𝗄𝖺𝗒𝖺 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀𝗍𝗎𝖺𝗇𝗒𝖺. 𝗅𝖺𝗀𝗂𝖺𝗇 𝗄𝖾𝗄𝖺𝗒𝖺𝖺𝗇 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀𝗍𝗎𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖽𝗂𝖻𝖺𝗐𝖺𝗁 𝗄𝖾𝗄𝖺𝗒𝖺𝖺𝗇 𝗁𝖾𝗇𝖽𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 𝖿𝖺𝗆𝗂𝗅𝗒.
Septi Utami: halo kak, salam kenal
aku Septi Utami dan mau rekomendasiin ceritaku nih
judulnya Rasa Diujung Senja
semoga berkenan mampir dan betah bacanya ya...
salam santun dan terimakasih 🙏🏼💫
total 1 replies
Danny Muliawati
seru d keren sy suka pk banget
Misaza Sumiati
ars kerjasama dengan aldebera , kenapa waktu di restoran ada aldebera GK kenal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!