Ini adalah Karya pertama. Mungkin ada banyak typo dan keterburu-buruan di awal-awal chapter..
Zhang San hanya lah pemuda biasa di Klan nya. Namun tragedi besar terjadi dalam hidup nya. Kematian orang tua nya, menjadi titik balik dalam hidup nya,
"Aku akan membalas perlakuan kalian semua"
LIKE, KRITIK DAN SARAN DI HARAP KAN, SEMOGA BERKAH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 Latihan
"Kenapa kalian lepaskan, Hah?" kaki nya sambil menendang, Penatua kedua bertanya dengan amarah..
"Ugh," murid klan Zhang tersebut mengelus dada nya.
"Bukan maksud melepaskan nya! Kami tak berani mengejar, karena anak itu memasuki hutan larangan!!" jawab salah seorang yg tugaskan mengejar Zhang San.
"Sudah biarkan saja. dia tak mungkin bertahan di hutan itu. karena kita semua tahu bagaimana angker nya hutan tersebut," tutur penatua keempat.
"Sudahlah! lupakan" ucap penatua ketiga menimpali ucapan Zhang Bufan.
"Yang harus kita pikirkan bagaimana menjelaskan kejadian ini kepada penatua pertama Zhang Bei!" imbuh Zhang Da.
"Kita semua tau disini bahwa penatua pertama sangat akrab dengan penatua kelima."
"Nanti kita diskusikan lagi, aku akan memikirkan cara nya nanti," ucap penatua kedua yg bernama Zhang Lei. sembari meninggalkan ruangan pertemuan. mereka pun serentak menggelengkan kepala. kemudian satu persatu keluar dari ruangan itu..
Disisi lain, Tergesa gesa seorang pelayan berjalan, membuat geriknya mencurigakan
Pelayan yang sedang ditugaskan oleh penatua pertama Zhang Bei untuk memata matai pergerakan yang dilakukan oleh Zhang Lei bersama komplotannya"
"Tuan..." tok tok tok Seru pelayan tersebut sambil mengetuk pintu dengan perlahan. sekejap terdengar bunyi. kliik,
Kretek bunyi pintu terbuka. "Masuklah" ucap orang yang di dalam.
"Apa yg mau kau sampaikan ?" pelayan itu pun mulai bercerita tentang kejadian tersebut. hingga membuat marah zhang bei. dia menghentak hentakan tangan nya di meja.
"Brengsek, sekumpulan binatang yg suka memfitnah. aku harus membicarakan ini dengan patriark, maafkan aku Zhang Hou. aku tak bisa menjagamu dan keturunanmu" seru nya sambil menangis.
"Baiklah! silahkan kamu pergi. kabari aku lagi kalo ada hal yg penting," ucap Zhang Bei.
"Baik tuan!" Jawab pelayan sambil berjalan mundur. kemudian meninggalkan ruangan.
°°°°°
Beberapa hari pun berlalu.
"Zhang San, hari pertama latihan kau harus berlari seratus putaran. kemudian bergantung di pohon dengan kaki di atas selama sebatang dupa. lakukan lah setiap pagi hingga matahari berada di atas kepala."
"Baik Kek." jawab nya sambil memulai langkah cepat.
"Jangan terlalu cepat Saat nanti kau lekas lelah." Tapi Zhang San sudah jauh. mana dia mendengar...
Sore hari dia berendam di dalam sungai selama tiga batang dupa. Malam dia bermeditasi untuk menyerap aura spiritual langit dan bumi.
"Makan lah dulu Zhang San. Jangan terlalu dipaksa dalam berlatih!"
"Baik Kek!" Ucapnya sambil mendekat ke arah sang guru. kemudian mereka berbincang-bincang hingga larut malam..
Di dunia ini terbagi dalam beberapa benua. seperti Benuah Barat. Benua Selatan. Benua Timur. juga Benua Utara yg sekarang ditempati oleh Zhang San.
"Untuk menjadi kultivator kau harus belajar dan berlatih dengan giat San 'er. karena kehebatan cultivator bukan hanya pada tekniknya. juga pada pemahaman dan kekuatan fisiknya. jika semua itu bisa digabung, maka terjadilah keajaiban. Tidur lah lebih awal dan besok pagi mulai lagi berlatih" ucap Fei Long
Esok hari pun tiba dengan cepat.
Huh! hah! Huh! ayah capek nya, sambil menghempas batu yg di angkat nya.
"Zhang San! kemari, duduklah disini!" sambil menunjukan arah dimana Zhang San harus duduk.
"Mulailah berkultivasi dan rasakan energi Qi alam. jika kau sudah mengerti, maka ajarkanlah energi itu ke arah titik dantianmu yang ada di bawah perut!"
Di alam bawah sadar nya. Energi yg besar terus merangsek masuk dan terjadi seketika ledakan kecil Boom! Bintang pemula tahap awal.
"Hooo. Rupa nya kau sangat berbakat Zhang San!"
"Iyaa Kek, aku juga tak menyangka!" ucap nya dengan gembira.
"Jangan terlalu senang dulu. Lanjutkan!" ucap Fei Long. "Kokohkan pondasi, minum ini" seraya melempar pil berwarna putih kepada Zhang San,
Zhang San pun langsung meminum nya dan dia mulai merasakan sensasi panas yg masuk. Dan mulai mengarah kan ke tiap aliran darah nya...
"Sungguh pemuda yg berbakat" gumam Fei Long dari kejauhan. Kemudian dia melanjutkan aktivitasnya.
Tingkat kultivasi di benua ini :
Bintang pemula ada awal. Tengah, puncak.
Bintang perunggu awal, tengah, puncak
Bintang perak awal, tengah, puncak
Bintang emas awal, tengah, puncak
Bintang prajurit awal, menengah, puncak
Bintang raja awal, menengah, puncak.
Bintang kaisar awal, menengah, puncak
Bintang suci awal menengah. puncak,
Bintang dewasa, awal, menengah, puncak
Sementara di tempat penatua Zhang Lei. Dia sudah memikirkan rencana untuk menghancurkan penatua Zhang Bei.
"Penatua keempat. Coba kau panggilkan penatua ketiga kesini. Katakan pada nya kita akan secepat nya memulai rencana.."
"Baik.." Ketika penatua keempat berdiri dia merasa ada orang yg menguping pembicaraan mereka. "Ssst" sambil meminta penatua kedua untuk mengecek dengan indra spiritual nya."
"Kau benar saudara keempat" ucap nya.
Sementara di luar pelayan itu lari terbirit birit. Berdoa selamat hingga tujuan. Tapi rencana hanya tinggal niat ketika.
"Aaaaaah." Dia menatap dada nya yg tertusuk pedang dari belakang. Penatua keempat langsung menyarungkan pedangnya dan dia berbisik,
"Selamat jalan temui lah yama."
"Ka- kau" Tercekat suara pelayan itu.
Sreeeet penatua Zhang Bufan menarik pedangnya. Kemudian dia membawa mayat pelayan itu lalu membuangnya ke hutan belakang rumah..
Di sisi Zhang San dia sudah melewati bintang pemula tahap puncak. Tinggal sedikit dorongan maka dia bisa mencapai bintang perunggu tahap awal.
"Terimalah ini!" terdengar suara guru Fei Long.
Happ! Dia menyambut gulungan yg di lemparkan guru nya. "Apa ini Kek?"
"Buka lah. Pelajari!" Ucap Kakek Fei Long. Sambil menjelaskan.
Gulungan itu berisi teknik telapak dunia. Seperti telapak pada umum nya. Seperti itu lah serangannya, tapi dengan tingkatan yang berbeda. Berbeda pula lah daya kejut serangan nya, Teknik ini berada pada tingkat langit.
"Sambutlah!" ucap Fei long. Lagi lagi melempar gulungan. "Itu adalah teknik api matahari. Kalo di gabung kan dengan telapak dunia. Maka bisa menjadi teknik tingkat suci.."
Dia pun mulai memperagakan jurus jurus dalam teknik telapak dunia. Ada beberapa tingkatan seperti tapak penghakiman. Tapak sepuluh ribu. Hingga tapak pengguncang semesta.
Hiyaat! "Lah Kok ga ada yg keluar? Apa ada yg terlewat!" Gumamnya
Dia kembali membuka gulungan untuk memastikan. "Ahh ya disini. Pantas tak bisa. Biar ku coba lagi" ucapnya berbicara sendiri.
"Tapak penghakiman!" Booom....! Satu tapak keluar mencetak di batu.
"Akhirnya bisa juga hehehehe" dia tertawa
"Dasar bocah! malah cengengesan, lanjutkan lagi" ucap Kakek Fei dengan tegas lalu berjalan ke tempat duduknya
Beberapa tahun kemudian. Zhang San kini berada di tahap prajurit tingkat menengah. Selama dua tahun kemarin Zhang San belajar banyak kepada Kakek Fei Long, Pemahaman nya pun sudah lebih baik. Dia dapat dengan mudah menganalisa dan memahami teknik jurus..
Dari orang2 Sabdraan,Petalukan menjadi bawahannya dan membangun Sekte Kebajikan di Alam Jiwa Zhan San bertambah maju kuat bertambah banyak bawahannya
eeeeh malah di sambut dengan
Permusuhan mau ditangkap di pekerjakan kerja Rodi/Paksa Itu Dewa beneran/Dewa Kawe
Salam sehat sukses selalu Author
Bersama seluruh keluarganya Aamiin