NovelToon NovelToon
GADIS MANJA DAN PANGERAN DINGIN

GADIS MANJA DAN PANGERAN DINGIN

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahmuda / Cintamanis / Romansa-Teen school
Popularitas:25.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Akibat trauma masa lalu, Chaby tumbuh menjadi gadis yang sangat manja. Ia hidup bergantung pada kakaknya sekaligus satu-satunya keluarga yang peduli padanya.

Di hari pertamanya sekolah, ia bertemu dengan Pika, gadis tomboi yang mengajaknya loncat pagar. Kesialan menimpanya, ia tidak tahu cara turun. Matanya berkaca-kaca menahan tangis. Disaat yang sama, muncul pria tampan bernama Decklan membantunya turun.

Decklan itu kakaknya Pika. Tapi pria itu sangat dingin, dan suka membentak. Tatapan mengintimidasinya selalu membuat Chaby menunduk takut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

"Kak Decklan gak ngapa-ngapain lo kan?"

Bisik Pika ke Chaby tapi suaranya cukup kuat hingga Decklan bisa mendengarnya. Chaby menatap Decklan sebentar lalu menggeleng menatap Pika.

"Lo pikir gue cowok apaan?" sergah Decklan tersinggung.

"Kali ajakan kakak ngasarin Chaby, kan kakak nggak pernah lembut sama cewek."

Balas Pika menjulurkan lidahnya sengaja mau membuat Decklan geram. Ia ingin membalas perkataan gadis itu tapi teriakan mama mereka menghentikannya.

"DECKLAN, PIKA, CEPETAN! MAKANANNYA BENTAR LAGI DINGIN!"

"IYA MA, INI UDAH MAU TURUN!" Sahut Pika ikut menarik Chaby turun tangga.

Decklan ikut turun.

Di meja makan, Chaby menahan ludahnya menatap ayam goreng didepannya. Matanya sejak tadi tidak berpindah dari situ, ia bahkan tidak sadar sejak tadi tante Lily, Decklan, Pika dan bocah laki-laki yang kira-kira umurnya 6 tahun itu terus menatapnya. Decklan mengulum senyum merasa lucu. Ia ingin sekali tertawa tapi ditahannya karena tidak mau citra pria coolnya itu jatuh didepan mama dan adik-adiknya.

"By, klo lo pengen makan ayam udah ambil aja, nggak usah diliatin sampe segitunya." kata Pika menatap Chaby membuat gadis itu tersadar.

Gadis itu menunduk malu setelah menyadari mereka semua sedang menatapnya. Gadis itu cepat-cepat mengalihkannya dengan mengambil ayam yang sejak tadi dilihatnya.

"Tunggu." seru Pika tiba-tiba.

Chaby mendongak menatapnya dengan mata mengerjap-ngerjap bingung.

"Seingat gue di catatan medis lo alergi ayam deh." lanjutnya.

"Nggak." balas Chaby cepat sambil menggeleng-gelengkan kepalanya kuat-kuat.

Sebenarnya ia berbohong. Dirinya memang alergi ayam, tapi ayam juga adalah makanan favoritnya. Tidak apa-apa kalau makan sesekali doang kan. Mumpung kedua kakaknya tidak ada.

"Apa gue yang salah baca?" ucap Pika lagi menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Udah-udah, stop dulu ngobrolnya. makan aja." Kata Tante Lily.

"Chaby, nih makan sub juga biar sehat." ucap wanita paruh baya itu lagi mengisi semangkuk sup ke mangkok Chaby. Gadis itu tersenyum senang.

"Makasih tante." serunya ceria. Ia mengambil sepotong ayam diatas meja dan mengunyahnya dengan lahap seperti anak kecil yang diberi makanan kesukaannya. Pika dan Mamanya bahkan dibuat tertawa karena kelakuan gadis itu.

"Pelan-pelan makannya. Makanannya juga nggak bakal lari kali." cibir Decklan yang ikut memperhatikan gadis itu sejak tadi.

"Kak Decklan ngomongnya ke siapa? Aku apa kakak cantik itu?"

Decklan memiringkan kepalanya ke Ganta, adiknya yang masih bocah. Umurnya baru enam tahun.

"Kamu, sama kakak itu." jawabnya menunjuk Chaby dengan dagunya.

Gadis itu menatap balik pria itu dan memperlambat kunyahannya. Semakin lama semakin lambat, bahkan sangat lambat. Ia jadi malu dibilang begitu.

"Udah makan aja by, nggak usah dengerin Decklan, orangnya emang gitu." ucap tante Lily yang sekarang sedang melemparkan tatapan mematikannya ke Decklan.

"Bener, kak Decklan emang suka gitu, orangnya sensian banget dan suka marah-marah." Tambah Pika.

Decklan balas menatapnya tajam.

"Apa lo." tantang pria itu,

Pika malah menjulurkan lidahnya membuat pria itu menggeram kesal.

"Udah-udah klan-klan, Pika, kalian berdua tuh bertengkar terus kerjaannya, nggak malu emang sama Chaby?"

Decklan kembali menggeram kesal mendengar cara mamanya menyebut namanya. Ia tidak suka panggilan itu karena menurutnya sangat kekanakan. Apalagi ada orang lain disini.

Pandangannya beralih ke Chaby sebentar lalu berdiri dan meninggalkan meja makan tanpa sepatah katapun

"Decklan mau kemana kamu? Abisin dulu makanannya."

"Udah kenyang." sahut Decklan datar.

Tante Lily hanya geleng-geleng kepala melihat kepergian anak sulungnya itu.

\*\*\*

Selesai makan, Pika, Chaby dan Ganta berpindah tempat ke ruang menonton. Tempatnya bersebelahan dengan ruang tamu hingga mereka harus melewati Decklan yang lagi duduk sibuk baca buku di sofa. Pria itu menghentikan bacaannya sebentar dan menatap ketiga bocah yang melewatinya itu bergantian. Wajahnya tetap datar seperti balok.

"Kak Decklan mau ikutan nonton bareng kita nggak?" tanya Ganta semangat.

"Nggak." sahutnya datar. Ia kembali melanjutkan kegiatan membacanya.

"Udahlah dedek, kan ada kak Pika sama kak Chaby yang nemenin kamu." bujuk Pika ketika melihat adik bungsunya itu memasang wajah cemberut. Kak Decklan benar-benar deh, dongkolnya. Bahkan sama anak kecil aja nggak ada manis-manisnya.

Awalnya Chaby menikmati menonton kartun spongbob kesukaannya bersama Pika dan Gatan, mereka tertawa tiap kali ada adegan yang lucu, tapi lama-lama ia semakin merasa tidak nyaman. Seluruh badannya mulai panas dingin dan gatal-gatal. Pasti efek alerginya mulai kambuh karena ayam tadi. Gadis itu ingin berusaha menyembunyikan keadaannya dari Pika tapi sepertinya tidak bisa, sekarang ia mulai merasa pusing dan suhu badannya makin bertambah panas.

"Kak Chaby kenapa? Sakit?" tanya Gatan yang duduk disebelahnya.

Pika ikut melirik Chaby. Matanya membelalak melihat kondisi temannya itu yang berkeringat dingin dan mulai gemetaran.

"By, lo kenapa?" tanyanya panik tapi tak ada jawaban. Gatan disebelahnya ikut-ikutan panik. Mereka berdua memegangi Chaby dan bertambah panik saat merasakan suhu tubuh gadis itu sangat panas.

"KAKAK TOLONGIN!"

1
Bola nasi
emang bener2 sakit ni omaa nya
Bola nasi
gilaaaa banget emaknya
Tuti irfan
Luar biasa
Lala Kusumah
syukaaaaaa ceritanya 😍😍
Kenzi Gummy
🙏🏼🙏🏼🙏🏼🤣🤣🤣🤣
julia sorong
Luar biasa
Suroyya AlGadrie
😭🤣🤣🤣🤣🤣🤣
piyo lika pelicia
pika kan wanita kecil yang kuat, dari cerita ini aku menemukan sebuah nama yang sangat cantik
Anonymous
Luar biasa
Sesha
gk jadi benci deh sama author nya
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y kk
Kasut Sekolah
/Sob/
Rafinsa
Luar biasa
Ella Fatur Rohman
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Jennifer Jatam
Luar biasa
Jennifer Jatam
Biasa
Laeli Sulasiyatin
meskipun cuma fiksi..tp karya lo dach bikin gwe nangis 2 kli thorrr....
😭😭😭😭😭😭
Yanti Dwijaya
part ini aku ketawa capek 🤣🤣🤣🤣😭
Nurul Wafa
Luar biasa
Hope
bara km tau salah sasaran sampai berbuat sejauh itu ke chuby pdhl dia ga tau apa2 kok lgsg maen tampar aja sih 🙁😡🤬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!