Dokter yang hampir dipecat tiba tiba mendapatkan kemampuan supranatural, setelah Jason mendapatkan kemampuan itu, dia tidak hanya mengetahui penyakit pasien dengan akurat tapi dia juga bisa melakukan operasi besar dan operasi kecil setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon azmya cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32
Di siang hari Jason makan siang di kantin dan dirinya mendengar ponselnya bunyi, setelah melihat nya dia tersenyum.
"Jason? Kenapa kamu senyum sendiri? Kamu sedang jatuh cinta ya?"
"Dokter Jason, kamu sudah cukup lama bekerja di rumah sakit tapi gak pernah melihatmu pacaran."
"Benar, kalau kamu ingin berpacaran aku siap menemanimu."
"Untuk saat ini aku belum ingin pacaran, aku masih ingin menggapai cita citaku menjadi dokter yang hebat."
Setelah makan siang Jason dan Dokter Tino berjaga, baru saja duduk Jason menerima pesan dari Jesika 'Dokter Jason aku akan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi 20 hari lagi, aku sedikit gugup.'
'Tenang kamu pasti bisa masuk universitas bagus dengan prestasimu yang baik.'
'Tapi aku masih gugup dokter, bisakah kamu menyemangati ku?'
Jason baru saja akan mengetik kata kata penyemangat tiba tiba seorang pasien telah berjalan masuk ke pintu masuk memakai kursi roda. Jason langsung menyimpan ponselnya.
Di belakangnya di ikuti sepasang paruh baya mungkin orang tuanya. Jason melihat dengan teliti, terdapat kebengkakan di paha kanannya.
Ternyata itu adalah sindrom rabdomiolisis. Seketika penyakit itu menjadi parah.
"Apa kamu merasa kaki mu tidak nyaman?" tanya Jason.
"Ya, kakiku sakit, sangat sakit."
"Sejak kapan mulai sakit?"
"Kemarin."
"Coba angkat kakimu, apa bisa lebih kuat lagi?"
Anak itu berusaha untuk mengangkat kaki nya, raut wajahnya menunjukkan kesakitan.
Jason menyuruhnya untuk tetap rileks, "Apa kaki ini pernah melakukan olahraga berat atau cedera?"
"Entah lah, kemarin lusa aku bermain basket dengan teman sekelas ku, kemudian aku mulai merasa sedikit tidak nyaman sejak kemarin pagi. Awalnya aku tidak peduli kukira kakiku sakit karena sudah lama tidak bermain basket. Tapi ketika aku bangun pagi ini, rasa sakitnya tidak seperti rasa pegal setelah olahraga. Warna urine ku juga sangat gelap."
Jason menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Nyeri otot, otot melemah dan urine gelap.
Setelah itu Dokter Tino mengerti, dia melirik Jason kemudian berujar "Apa sindrom rabdomiolisis yang disebabkan oleh cedera otot setelah berolahraga?"
"Benar."
Keluarga anak itu bertanya "Dokter, ada apa dengan anakku? Bagaimana penyembuhan nya?"
"Tenang dulu, aku akan menjelaskan kepada kalian. Untuk saat ini dugaan awal kami adalah pasien terkena sindrom rabdamiolisis, itu berarti sejumlah besar zat protein dalam otot akan memasuki darah setelah latihan berat, cedera otot atau infeksi. Darah manusia harus bersirkulasi, sehingga sejumlah besar zai protein masuk ke ginjal."
Coba kalian pikirkan, tubulus dan glomeruli pada ginjal manusia sangatlah kecil. Itu hanya dapat mempertahankan metabolisme normal, kalau kamu memiliki banyak zat protein, ginjalmu pasti tidak akan dapat mengeluarkan nya. Secara alami itu akab memblokir ginjal dan meningkatkan beban pada ginjal, sehingga urine nya menjadi gelap. Untung kamu datang lebih awal dan belum berubah hitam kalau terlambat zai protein di tubuh akan makin banyak, itu akan menyebabkan gagal ginjal akut dan sangat berbahaya."
"Dokter bagaimana mengobati putraku? Apa bisa sembuh? Atau harus operasi?"
"Lakukan tes darah dulu untuk melihat kreatin kinase tinggi. Jangan khawatir selama pengobatan nya tepat waktu, itu bisa di sembuhkan."
Setelah itu keluarga mengisi formulir pemeriksaan, lebih dari setengah jam anggota keluarga kembali dengan hasil beberapa lembar.
Setelah membaca hasil pemeriksaan Jason tidak menunda lagi, dia segera memberikan infus. Penyakit ini membutuhkan cairan infus dalam jumlah besar intuk mengeluarkan zat protein yang terakumulasi di ginjal.
Setelah itu memanggil nomor antrian berikutnya, terdengar suara ketukan pintu mereka mengira bahwa yang masuk adalah pasien namun ternyata dia adalah Direktur Panji.
Direktur Panji masuk dengan berseri seri lalu berjalan menghampiri Jason "Jason hari ini aku baru saja kembali dan ku dengar kanu melakukan operasi di rumah sakit pusat kemarin, benarkah?"
Jason mengangguk.
"Ternyata benar."
Anak hebat, luar biasa. Bisa bisanya melakukan operasi di rumah sakit pusat.
Direktur Panji memuji Jason sejenak, lalu meninggalkan ruang praktik dengan ekspresi serius. Sepertinya sudah waktunya....
Pasien selanjutnya adalah anak kecil, dia masuk dengan wajah kesakitan sambil memegang perutnya.
"Ada apa nak? Apakah perutmu tidak nyaman?" tanya Jason
"Sakit perut."
Jason mulai memindai terdapat cacing gelang di kantong empedu anak itu, jason mengenakan sarung tangan, lalu melakukan pemeriksaan fisik pada anak itu.
Jason bertanya sambil menekan perutnya "Kapan kamu mulai sakit perut?"
"Sudah beberapa hari. Tapi pagi ini tiba tiba sakit sekali."
"Apa kamu diare? Apa belakangan ini kamu salah makan sesuatu?"
"Sedikit diare."
Setelah melepas sarung tangan Jason melirik Dokter Tino "Rasa sakit terletak di dekat kantong empedu, ku prediksi terjadi peradangan di kantong empedu, tapi belum tentu kolesistitis. Lakukan USG B-Mode dulu."
Dokter Tini agak kebingungan tetapi tetap mengikuti instruksi Jason.
Kedua orang tua ini kebingungan dibelakang anak itu "Permisi dokter, ada apa dengan anak ini?"
"Apakah biasanya anak ini minum air mentah atau makan makanan mentah?"
"Air yang diminum orang pedesaan seperti kami adalah air dari gunung. Apakah ini ada hubungan nya dengan sakit perut?"
Jason menggelengkan kepalanya "Begini saja, kalian lakukan USG B-Mode dan uji darah terlebih dulu. Nak kalau kamu tidak enak badan, disini ada kursi roda, oke."
Beberapa saat kemudian anak itu kembali ke ruang praktik dengan beberapa hasil.
Jason membuka hasil pemeriksaan tersebut "Gema kuat seperti tali terlihat di area kantung empedu." saran diagnosis "Ascaris kantong empedu."
Dokter Tino yang berdiri di sampingnya pun kaget, pantas saja Jason mengatakan bahwa terjadi peradangan pada empedu pasien belum tentu kolestitis ternyata ascaris kantong empedu.
Penyakit ini mudah disembuhkan cukup di obati dengan antibiotik dan obat cacing. Jika itu tidak ampuh maka tim medis akan melakukan operasi pengangkatan cacing.
Kemudian Jason berkata "Ingat nak, kelak kamu harus minum air yang sudah direbus. Semua sayuran juga harus di cuci sebelum dimasak. Kalau tidak cacing akan tumbuh di kantong empedu mu lagi. Saat itu tiba kamu belum tentu bisa sembuh memakai obat obatan dan infus lagi, kamu mungkin harus melakukan operasi. Paham ya."
Jason merobek kertas dan menuliskan nomor teleponnya "Ini nomorku, kalau ada yang tidak mengerti kalian boleh meneleponku kapan saja." kata Jason.
"Terima kasih banyak dokter."
Tak terasa waktu kerja berakhir, saatnya kembali ke asrama. Begitu sampai dia sudah tidak sabar ingin memilih operasi lagi, selama ini dia sudah menyimpan banyak poin terima kasih.
"Ting, selamat anda mendapatkan pengetahuan tentang bedah kulup."
"Ting, selamat anda mendapatkan pengetahuan tentang operasi ekstraksi katarak."
"Ting, selamat anda mendapatkan pengetahuan tentang operasi aborsi."
Jason tertegun. Apa mungkin pilihan tingkat kesulitan dibawah bintang tiga tidak bisa memperoleh pengetahuan yang berkaitan dengan diagnosis laporan? Alhasil Jason meningkatkan menjadi bintang empat.
Namun hanya tersisa 3200 poin terima kasih. Apakah dia bisa mendapatkan...
"Ting, selamat anda mendapatkan pengetahuan tentang operasi lobektomi."
"Ting, selamat anda mendapatkan pengetahuan tentang reseksi usus dan operasi anastomosis."
"Ting, selamat anda mendapatkan pengetahuan tentang pemeriksaan lanjutan dan metode diagnosis."
Wah, dapat, benar benar dapat. Dia mendapatkan apa yang dia inginkan, sistem memang luar biasa.
Jason berbaring di kasur dan mulai terlelap, di ruang operasi simulasi Jason mempelajari bedah kulup terlebih dulu.
Setelah berlatih sepanjang malam Jason mendapatkan nilai 99 untuk operasi bintang tiga yang baru pertama kali dia lakukan, tampaknya keterampilan nya terus membaik.
Seperti biasa dia bangun lalu berangkat kerja ke unit gawat darurat. Tepat saat pergantian shift Direktur Panji kembali muncul disana.
Direktur Panji menghampiri Jason dengan ekspresi ambigu sambil bertanya "Jason, coba tebak siapa yang datang ke rumah sakit hari ini?"
Jason tertegun. Bagaimana mungkin aku tahu siapa yang datang?
"Aku tidak tahu." jawab Jason
udah gitu cuma 1 lagi /Grimace/
update yg banyak ya