Elara Estelle putri seorang pengusaha yang terabaikan dipaksa menikah dengan Alistair Magnusson seorang tuan muda lumpuh di tengah ejekan keluarganya elara menyembunyikan identitasnya sebagai dokter terkenal ketika rahasia masa lalu terungkap elara merencanakan balas dendam sambil belajar arti cinta dan penerimaan dalam pernikahan yang tak terduga.
penasaran?? yuuk lanjut bacanya ➡️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bellis_perennis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Sementara alistair dan elara tenggelam dalam kebahagiaan pagi mereka suasana di tempat lain berubah menjadi tegang dan muram.
Pagi itu, wajah keluarga Robert mendadak pucat dan penuh kekhawatiran saat polisi lalu lintas menelepon untuk memberi kabar bahwa Robert ditemukan dalam keadaan terluka parah.
Bukan hanya luka memar di wajah dan tubuhnya yang membuat mereka terkejut, tetapi juga adanya tulisan ancaman yang mengerikan di tubuh dan wajah Robert, ditulis menggunakan spidol merah permanen yang belum bisa dihilangkan.
Ayah Robert tampak geram, dan Amelia Lucia Dominic tunangan Robert tidak kalah marah hatinya mendidih mengetahui kekasihnya diperlakukan seperti ini terlebih setelah dia yakin siapa yang mungkin ada di balik serangan brutal itu ketika dia tiba di rumah sakit, kemarahannya semakin meluap saat melihat tulisan ancaman di tubuh Robert.
Tidak perlu menebak, Amelia tahu bahwa hanya ada satu orang yang bisa melakukan hal seperti ini Alistair Magnusson, atau yang lebih dikenal sebagai Raja Neraka pria yang tak segan melakukan tindakan ekstrem demi orang-orang yang dicintainya.
Ketidakpuasan Amelia terhadap hidupnya mulai berubah menjadi rasa iri yang membara terhadap kakak perempuannya, Elara.
Tidak hanya Elara mendapatkan posisi sebagai Nyonya Magnusson, tetapi kini ia juga memiliki seorang suami yang rela membalaskan dendam demi dirinya.
Sementara Amelia hanya bisa melihat kehidupan kakaknya yang tampak semakin sempurna dari jauh, dengan hati yang semakin dipenuhi kecemburuan.
Ayah Robert, yang belum lama menjadi bagian dari kalangan keluarga kaya, masih belum memahami dunia keras di mana sosok seperti Alistair beroperasi.
Meski begitu, ia dapat merasakan bahwa ada sesuatu yang serius di balik serangan ini, sesuatu yang lebih dalam daripada sekadar konflik bisnis biasa.
Dia berpaling kepada Amelia, yang berdiri di sampingnya, wajahnya penuh tanda tanya.
"Apa kau tahu siapa yang melakukan ini amelia?" tanya ayah Robert dengan nada tegas.
Amelia berpura-pura tidak tahu meskipun dia sangat paham siapa pelakunya. "Maaf ... ayah mungkin ini hanya persaingan bisnis Alistair tidak punya alasan lain untuk melakukan ini" jawabnya sambil menjaga nada suaranya tetap tenang.
Ayah Robert tampak bingung tetapi mengangguk sebagai seseorang yang baru menanjak ke lingkaran elite dia mungkin belum terbiasa dengan intrik dan ancaman seperti ini dia kemudian menghela napas panjang mencoba menerima penjelasan amelia bahwa ini hanya persaingan bisnis biasa "baiklah jika memang begitu kita hanya perlu waspada" ujarnya.
Di balik wajah tenangnya amelia menyembunyikan niat licik dan rasa benci yang menggerogoti hatinya.
Baginya, keluarga Robert adalah batu loncatan untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi di masyarakat sementara itu, dia merasa kakaknya begitu beruntung mendapatkan tempat di keluarga Magnusson salah satu keluarga terkaya dan paling berpengaruh.
Hatinya dipenuhi kebencian melihat Elara bahagia dengan Alistair baginya itu semua tidak adil.
Setelah berbicara sebentar dengan ayah Robert amelia meminta izin untuk masuk ke kamar rawat Robert Ayahnya mengangguk dan meninggalkan mereka untuk sementara.
Kamar VIP rumah sakit ini sama dengan tempat Elara dirawat, hanya berbeda lantai.
Amelia membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan yang dihuni Robert dia melihat Robert yang masih terbaring dengan tubuh penuh luka dan tulisan ancaman yang tertinggal di wajah dan tubuhnya.
Robert terlihat memprihatinkan luka-luka dan memar di wajahnya menunjukkan betapa seriusnya kejadian yang baru saja menimpanya amelia mendekati tempat tidur dan menatapnya dengan pandangan dingin yang tak mampu disembunyikannya.
Robert perlahan membuka mata masih dalam keadaan lemah saat melihat amelia dia mencoba tersenyum meski itu tampak menyakitkan "amelia... apa yang terjadi?" tanya Robert dengan suara serak.
"Seharusnya aku yang bertanya robert" jawab Amelia menjaga nada suaranya tetap tenang meski dalam hati tengah kesal.
Sementara itu amelia hanya bisa merenung terjebak dalam rasa iri yang semakin menggerogoti hatinya terhadap Elara.
Meskipun telah mendapatkan posisi sebagai tunangan Robert seorang pewaris kaya baru amelia merasa bahwa kebahagiaannya tidak akan pernah bisa sebanding dengan kakaknya elara yang hidup dalam kasih sayang seorang pria yang rela melakukan apapun demi dirinya.
*
*
*
Alistair menerima laporan dari Marcus bahwa Robert kini dirawat di rumah sakit yang sama dengan Elara.
Mengetahui bahwa Robert belum sadar sejak kedatangannya alistair merasa sedikit puas namun, dia tetap berhati-hati memastikan agar elara tidak mengetahui detail tentang keterlibatannya sementara itu marcus bertanya "apa anda tidak ingin segera menyelesaikan masalah dengan nona amelia juga tuan? daripada membiarkan mereka terus mengusik kehidupan Nyonya?"
Alistair tersenyum tipis "tidak perlu terburu-buru marcus balas dendam lebih baik dijalankan perlahan lagi pula aku akan menambah penjagaan untuk memastikan Elara tetap aman."
Di saat yang sama pintu kamar mandi terbuka dan Elara keluar dengan wajah cemberut aku bosan, dan tidak bisa menikmati keripik kentang yang dibelikan Bibi kemarin..." keluhnya, membuat alistair tersenyum gemas.
"Baiklah kita akan pulang hari ini dokter pun sudah mengizinkanmu menjalani rawat jalan" jawab alistair sambil mengusap lembut rambut elara mendengar itu elara tampak begitu bahagia dia tak sabar untuk meninggalkan rumah sakit dan kembali menikmati kehidupan bersama suaminya.
Marcus segera mengurus segala keperluan untuk kepulangan mereka, sementara Alistair meminta Elara menunggu sebentar.
Rencana kepulangan mereka pun berjalan cukup menghebohkan, sesuai harapan Alistair dia sengaja menampilkan kemesraannya dengan elara di rumah sakit berharap amelia yang sedang menjenguk robert akan menyaksikannya Benar saja amelia yang tidak menyangka bahwa kakaknya dirawat di tempat yang sama dengan tunangannya, terkejut saat melihat marcus mendorong kursi roda alistair dengan penuh kehati-hatian bahkan alistair membiarkan wanita itu duduk di pangkuannya.
Amelia menatap mereka dengan penuh kebencian matanya terpaku pada alistair pria yang begitu tampan kaya, dan sangat mencintai elara hal-hal yang membuat hatinya terasa remuk bukankah selama ini dia dikenal sebagai wanita tercantik di ibu kota? bukankah seharusnya dia yang berada di samping pria seperti alistair berjalan anggun menjadi pusat perhatian? tapi kenyataannya alistair justru memilih elara wanita yang selalu dia anggap remeh.
Alistair yang menyadari tatapan penuh kebencian amelia dari ujung matanya merasa puas di dalam hatinya, ia tersenyum sinis berpikir lihatlah betapa aku memanjakan kakak perempuanmu, sedangkan kau hanya bisa iri melihatnya dari kejauhan.
"Nona yang berpakaian warna merah mengapa Anda menatap istriku dengan kebencian seperti itu?" tanyanya tiba-tiba,l suaranya terdengar tegas namun penuh sindiran.
Amelia terkejut wajahnya pucat dan tergagap tak menyangka alistair akan menyadari tatapannya Semua orang di sekitarnya mulai berbisik-bisik penasaran dengan perasaan amelia yang tersirat begitu jelas.
Seolah ingin menambah rasa malu yang amelia rasakan alistair melanjutkan "seingat ku...istriku tidak pernah menyinggung siapapun apalagi sampai mengusik orang lain dia bahkan jarang meninggalkan rumah tanpa izinku jadi mengapa kau menatapnya seolah dia pernah memprovokasi mu?"
Elara yang sejak awal merasa malu menyembunyikan wajahnya di dada Alistair namun mendengar pertanyaan alistair kepada amelia dia mengangkat wajahnya dan memandang Amelia dengan tatapan dingin wajah dingin itu membuat Amelia terpana.
Untuk pertama kalinya, Amelia menyadari bahwa kakaknya bukan hanya cantik tetapi juga memiliki pesona yang tak terbantahkan tanpa riasan, dengan wajah polos dan pakaian sederhana elara mampu menarik perhatian semua orang sementara dirinya membutuhkan lapisan makeup dan gaun mewah untuk terlihat menarik.
Amelia, yang selama ini merasa bangga dengan gelar wanita tercantik di ibu kota mulai meragukan posisinya dia tahu jika elara mulai menampilkan dirinya di depan umum pesonanya bisa dengan mudah menggusur popularitas amelia yang selama ini dia banggakan.