NovelToon NovelToon
Legenda Buah Surgawi

Legenda Buah Surgawi

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:13.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: secrednaomi

[Peringatan!! Judul Novel Tidak Sesuai Dengan Isi Ceritanya]

Tumbuhnya Tujuh Buah Surgawi sejak sekian lama berhasil menggemparkan dunia persilatan.

Tujuh Buah Surgawi bukanlah buah biasa, siapapun yang memakan walau hanya salah satu dari ketujuhnya maka dia akan menjadi pendekar yang tak tertandingi.

Sehingga tidak mengherankan jika buah itu tumbuh banyak pendekar yang menginginkannya, perebutan hingga saling membunuh dan membantai bukanlah sesuatu yang asing.

Zhou Yuan adalah salah satu pemakan Buah Surgawi kedelapan yang tidak dicatat dalam sejarah, buah kedelapan itu dinamai buah kematian, sesaat ia hendak memakannya banyak orang yang menginginkannya hingga suatu ketika Zhou Yuan harus di kepung oleh banyak pendekar yang membuatnya terbunuh.

Sebelum kematiannya, Zhou Yuan memakan Buah Kematian, buah itu membuat Zhou Yuan berengkarnasi setelah seratus tahun kematiannya. Zhou Yuan berniat membalaskan dendam kematiannya di kehidupan pertamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 7 — Bakat Zhou Yuan

Zhou Yuan berhasil melompat terlebih dulu sebelum bola kaca itu meledak, kepulan asap segera merembes ke sekitar aula dan menutup pandangan sekitarnya selama beberapa detik.

Zhou Bing mengayunkan tangannya yang menciptakan gelombang angin, kepulan asap tersebut seketika menghilang.

Yang pertama kali Zhou Bing lirik saat kembali melihat adalah bola kaca yang di sentuh cucunya telah pecah berserakan, bukan hanya dirinya saja bahkan Tetua lain yang menonton tampak terkejut dengan pemandangan tersebut termasuk kedua orang tua Zhou Yuan.

Meski alat khusus itu terbuat dari kaca namun bahan yang digunakan membuat bola kaca tersebut bukanlah kaca biasa. Kaca itu terbuat dari pasir besi khusus, pedang atau senjata tidak dapat mudah memecahkannya.

Zhou Bing tidak mengerti kenapa hal ini bisa terjadi tapi yang jelas semua peristiwa tersebut terjadi karena ulah cucunya.

'Bola kaca itu tidak bisa menampung gelombang dantian dari tubuh Zhou Yuan sebab itu dia pecah, ini berarti bakatnya dalam beladiri bukan lagi dikatakan jenius...' Zhou Bing menarik nafasnya dingin.

Zhou Bing memang masih menduga-duga tetapi tidak ada penjelasan selain tebakannya tersebut. Jika benar maka bakat Zhou Yuan benar-benar di luar perkiraan siapapun.

Pandangannya kemudian tertuju pada Zhou Yuan yang tampak sama terkejutnya.

Zhou Yuan memang terkejut namun karena alasan berbeda, setelah sengaja mengalirkan tenaga dalam Yin ke bola kaca tersebut ia tidak menduga tenaga dalam ditubuhnya akan terserap paksa ke bola kaca itu tanpa dirinya kendalikan.

Bola kaca itu jelas tidak dapat memurnikan tenaga dalam Yin dari dalam sehingga gejolak terjadi dan membuat bola kacanya meledak.

"Yuan'er, apa kau sudah membuka gerbang dantian di dalam tubuhmu?"

Pertanyaan Kakeknya membuat Zhou Yuan tersadar, setelah berpikir sesaat ia akhirnya mengakuinya.

Zhou Bing batuk pelan, "Yuan'er, sejak kapan kau sudah membuka gerbang dantian? Apa ayahmu yang membantumu?"

Zhao Yuan tersenyum tipis sebelum menggeleng, mengatakan bahwa ia belajar dari buku perpustakaan dan telah membuka gerbang dantian ketika usia lima tahun.

"Yuan'er, apa kau melakukannya sendirian?"

Zhou Yuan mengangguk.

Pandangan Zhou Bing tertuju pada Zhou Yao dan Lin Ruyue, mereka tampak terkejut mendengar perkataan Zhou Yuan yang berarti cucunya itu berkata dengan jujur.

Zhou Bing belum pernah mendengar seorang anak kecil bisa membuka gerbang dantian sendiri tanpa ada pembimbing di sampingnya, selain beresiko dapat menyebabkan cedera pada tubuh si anak itu, ia juga dapat lumpuh jika gagal mengambil langkah.

Zhou Yuan bisa membuka gerbang di usia lima tahun saja sudah membuat jiwanya terguncang, tapi setelah melihat bakatnya di alat khusus tadi, Zhou Bing jadi bisa memahaminya lebih tenang.

Satu hal yang membuat Zhou Bing bingung adalah kenapa dirinya tak dapat merasakan gelombang tenaga dalam di tubuh Zhou Yuan jika memang cucunya itu sudah membuka Gerbang Dantian.

Kebingungan Zhou Bing cukup dimaklumi, alasan sebenarnya dikarenakan tubuh Zhou Yuan memiliki tenaga dalam Yin, pendekar biasa tidak akan bisa meraba kekuatannya.

Melihat situasinya lebih jauh, Zhou Bing akhirnya menutup acara di aula tersebut secara sepihak serta mengatakan pada Tetua yang ada di aula itu agar menyembunyikan kejadian ini dari dunia luar.

Bakat Zhou Yuan terlalu mengejutkan, andai ada orang dari pihak lain mengetahuinya terutama musuhnya mereka akan menyingkirkan Zhou Yuan sebelum dirinya bertumbuh.

"Yuan'er, setelah ini datang menemui Kakek di ruangan utama kediaman Zhou, kita akan berbicara berdua disana!"

Zhou Yuan mengangguk, ia sadar situasinya tidak sesederhana yang terlihat tapi ia mengerti akan ke arah mana kakeknya itu akan berbicara padanya.

***

Zhou Yuan kembali ke dalam rumahnya usai ia berbicara dengan kakeknya itu cukup lama.

Zhou Bing banyak memberikan nasihat terutama soal kemampuan dan bakat Zhou Yuan, pria sepuh itu sadar masa depan cucunya mungkin terbilang cerah sebagai pendekar namun disisi lain cerahnya tersebut diliputi banyak awan badai.

Bagi Zhou Yuan yang sudah berumur empat puluh tahun lebih ia bisa memahami apa yang dimaksud kakeknya tersebut.

Menjadi seorang jenius beladiri tidak selamanya akan disanjung atau dipuji oleh orang-orang sekitarnya, di dunia persilatan, hal itu justru kadang berefek sebaliknya, tidak sedikit kasus seorang pendekar berbakat mati diusia muda karena dianggap ancaman bagi musuh-musuhnya di masa depan.

Zhou Yuan menghela nafas, ia sudah menduga hal ini akan terjadi namun tidak menyangka bakal separah ini terutama reaksi kakeknya.

Ketika Zhou Yuan masuk ke dalam rumah, orangtuanya ternyata sudah berdiri dan menunggunya.

"Ibu, Ayah..."

Zhou Yuan segera memberikan hormat sambil menyembunyikan wajah tegangnya, orang tuanya pasti akan menuntut penjelasan kenapa ia menyembunyikan fakta telah membuka gerbang dantian.

Setelah bersama mereka lebih dari tujuh tahun, perasaan Zhou Yuan telah berubah pada orang tuanya menjadi kasih sayang.

Mungkin disebabkan karena naluriah dirinya sebagai anak dari mereka membuat Zhou Yuan tidak berani menyakiti hati mereka apalagi mengecewakannya.

Bisa dibilang Zhou Yuan benar-benar telah menganggap Zhou Yao dan Lin Ruyue sebagai ibu dan ayahnya.

Saat Zhou Yuan siap menjawab berbagai alasan dari orang tuanya ternyata dugaannya salah, terutama ibunya, ia tanpa sebab justru langsung memeluknya erat.

"Ibu tidak menduga kalau kamu selama ini menyembunyikan kekuatanmu, Yuan'er." Lin Ruyue menatap Zhou Yuan lembut. Kebahagiaan tampak terpancar dari matanya.

"Ibu aku..."

"Tidak perlu menjelaskan..." Kali ini Zhou Yao lah yang menjawab, mengelus pucuk kepala anaknya dengan pelan. "Ayah mengerti, untuk anak secerdas dirimu pasti ada alasan kuat kenapa kau bertindak demikian, bukankah begitu Yuan'er?"

Zhou Yuan yang ingin berkata sesuatu lagi akhirnya menutup mulutnya sebelum digantikan dengan anggukan pelan. Ia tidak menduga reaksi orang tuanya akan sepengertian itu.

Zhou Yuan kemudian di ajak makan, ibunya telah memasak banyak hal sebagai perayaan anaknya telah membuka gerbang dantian.

"Yuan'er, apa yang kau bicarakan dengan kakekmu sebelumnya?" Zhou Yao teringat kalau Zhou Yuan telah berbicara dengan Zhou Bing.

Zhou Yuan terdiam, ia jadi teringat perkataan Zhou Bing yang akan mencarikan seorang guru untuknya.

Zhou Yuan tidak bisa digurui oleh ayah maupun ibunya karena pekerjaan mereka yang sibuk serta harus mengurusi keluarga Zhou, sebab itu Zhou Bing menyewa seorang pendekar dari luar sebagai gurunya.

Setidaknya membutuhkan waktu lima hari hingga guru sewa Zhou Yuan yang dimaksud tiba dikediaman Keluarga Zhou.

Zhou Yuan, Zhou Bing serta Zhou Yao menyambut kedatangannya ketika tiba. Mereka adalah dua orang yang datang menaiki kuda putih.

Zhou Yuan mengerutkan dahi, salah satu dari dua orang itu adalah seorang tua seumuran Zhou Bing, wajahnya tampak hangat dan memiliki aura kewibawaan yang tinggi.

Pria paruh baya itu memiliki rambut berwarna merah, tersarung di sampingnya sebuah pedang.

Satu orang lainnya yang bersama pria sepuh itu adalah seorang gadis muda berusia 10 tahunan, sama dengan pria sepuh tadi ia memiliki rambut merah panjang sampai sepinggang, gaunnya merah serta pedang yang tersarung di pinggangnya berwarna merah juga.

Meski berusia 10 tahun gadis itu sudah memiliki kecantikan seperti gadis dewasa pada umumnya, wajahnya sangat manis, berkulit seputih salju, sulit menemukan kecantikan perempuan di level perempuan tersebut.

1
eka wati
seruu... makin dibaca, makin seru
Zahra Latifatul
hadohhhh,,,kenapa di hancurkan
🌠Galih Tinarbuko👁
Luar biasa
eka wati
bagus kak.. bikin penasaran baca kelanjutan ceritanya 😊
eka wati
badasss... 👍🏼
V Dark
kalo ditambah kapal perompak yg tadi di hancurin, lebih banyak lagi armada kapalnnya /Sob//Sob//Sob/
V Dark
bodoh... cerita awal kan butuh kapal, mau beli kapal... ini ada kapal nganggur maah diancurin... hadeeeh... pemborosan....
Zahra Latifatul
naikan dulu kekuatanmu,jgn bersantai 2,kawan
Edi
Luar biasa
Zahra Latifatul
tuan puteri koq diam aja,,,giliran latih tanding sangar🤣
Ito Paais
Biasa
Ito Paais
Kecewa
V Dark
kusanagi... pedang pemotong rumput
Zahra Latifatul
sampai di sini,belum ada pembahasan tentang buah surgawi
calvyn narendra
mantap
Sukardi
kasih sambunannyabthor/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Herry Okonk'z
Luar biasa
Ishak Nauk
makin seru
Ishak Nauk
thor lanjut dong seri 2
Noel Anunk
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!