Dokter yang hampir dipecat tiba tiba mendapatkan kemampuan supranatural, setelah Jason mendapatkan kemampuan itu, dia tidak hanya mengetahui penyakit pasien dengan akurat tapi dia juga bisa melakukan operasi besar dan operasi kecil setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon azmya cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
Setelah menghela napas panjang dia pun berkata jujur "Alasan kenapa aku menempatkan Jason di UGD sebelumnya karena aku merasa kalau dia lebih cocok disana. UGD membutuhkan dokter dengan kemampuan penilaian, analisis dan observasi yang hebat, Jason kebetulan memiliki semua itu."
"Departemen Ginekologi lebih santai, lebih cocok untuk dokter muda lainnya. Untuk dokter genius seperti Jason biarlah tetap berada di UGD. Tapi jangan khawatir kalau kalian butuh bantuan Jason kalian bisa hubungi unit gawat darurat dia pasti tidak akan menolaknya."
Mendengar jawabannya Dokter Ratna dan Rania merasa sangat marah namun tak bisa berkata apa apa lagi. Akhirnya mereka berdua pergi meninggalkan ruangan direktur panji.
"Dokter Hendy, ada apa kamu datang menemui ku? Tanya Direktur Panji.
"Oh iya, rumah sakit kota akan mengadakan seminar tentang bypass arteri koroner bulan depan. Mereka mengundangku ke sana, aku berencana untuk membawa Jason ikut bersamaku agar bisa belajar bersama. Bagaimana menurut Anda?"
"Tidak masalah, Jason adalah dokter muda yang berbakat yang paling berprestasi saat ini, membawanya keluar untuk belajar juga akan menguntungkan rumah sakit." Jika Jason berkembang semakin cepat, maka maskot rumah sakit mereka akan bertambah, bagaimana mungkin tidak menyetujui nya.
Setelah itu Dokter Hendy yang awalnya ingin memberi tahu Jason lebih awal namun melihat situasi di Unit Gawat Darurat sedang sangat sibuk, ia pun mengurungkan niatnya dan mengatakan nya lain waktu.
Saat ini tampak seorang wanita berumur empat puluh tahunan sedang duduk di ruang konsultasi. Dia datang karena tinja hitam yang semakin parah selama tiga bulan disertai mual, muntah dan sakit perut. Dokter Tino sedang bertanya tentang riwayat medis nya. Namun saat ini wajah Jason malah terlihat sangat muram. Orang ini terkena kanker lambung.
Tingkat kematian penderita kanker lambung juga termasuk tinggi, jadi satu satu nya cara adalah dengan operasi, yaitu dengan melakukan reseksi radikal kanker lambung.
"Bibi, apakah kamu makan sesuatu yang sangat pedas selama periode ini? Apakah bibi memiliki penyakit kronis lainnya? Apakah pernah menjalani gastroskopi sebelumnya?" tanya dokter tino.
Wanita itu menggelengkan kepala.
Jason lalu bertanya "Apakah kamu sering mengalami diare sebelum tinja berdarah? Apakah bibi memiliki refluks asam dan mulas di perut?"
"Ada, sering seperti itu."
"Bibi harusnya melakukan gastroskopi lebih awal. Dengan begitu tidak akan tertunda sampai sekarang dan berkembang menjadi kanker. Sekarang sudah masuk ke tahap kanker lambung stadium lanjut tingkat keberhasilan operasi juga jadi jauh lebih rendah."
Dokter Tino memiringkan kepalanya melihat Jason. Bukan kah seharusnya merahasiakan nya dulu? Bagaimana jiga hasil pemeriksaan bukan seperti itu?
Keesokan harinya hasil pemeriksaan keluar, bibi dan anaknya datang untuk melihat hasil. Begitu melihatnya Dokter Tini langsung tercengang. Hebat sekali, ternyata memang benar kanker lambung.
"Dokter, tolong selamatkan ibuku! Ayahku seorang polisi, dulu saat menangkap gangster dia di tusuk dan meninggal. Karena itu ibuku membesarkan ku dan adikku sendirian."
"Aku tak punya uang sebanyak itu untuk operasi tapi aku akan bersujud pada kalian."
Para dokter yang ada di kantor dikejutkan oleh pemandangan itu, mereka buru buru datang untuk membujuk gadis itu.
Jason pun mengerutkan keningnya dan menarik gadis itu. "Baiklah, aku akan membantu kalian. Bangun lah terlebih dulu, baru kita bicarakan lagi."
Semua rekan Jason tercengang mendengar ucapan nya. Dokter Tino berbisik "Jason, jangan berlagak menjadi orang baik! Bagaimana caramu membantu mereka? Ratusan juga loh!"
Jason merupakan dokter magang, gaji bulanan nya mungkin hanya cukup untuk membiayai kehidupan sendiri. Mengapa dia malah menimbulkan masalah seperti ini?
Dia merai tangan Jason sambil berkata "Terima kasih dokter, kamu benar benar dermawan."
Jason segera menatap kedua orang itu dengan tenang, "Naiklah dulu, yang ku maksud membantu disini adalah aku sudah melakukan penggalangan dana untuk kalian. Ibumu boleh menjalani operasi. Katamu, dulu ayahmu adalah polisi?"
"Benar, Ibuku bilang ayahku adalah pahlawan besar! Dia mengorbankan diri untuk menangkap penjahat."
Para dokter disekitar langsung menunjukkan ekspresi bersalah. Insiden yang menimpa keluarga ini sangat mengenaskan. Kehilangan ayah di usia muda dan sekarang Ibunya juga menderita penyakit kanker.
Seketika Jason merasa simpatik terhadap keluarga ini. "Begini saja, aku akan melunasi empat juta untuk biaya rawat inap terlebih dahulu."
Mendengar ucapan ini para dokter di sekitar pun melirik Jason dengan tatapan kagum. Anak ini sungguh dermawan.
"Dokter Jason, kamu benar benar dokter yang baik. Terima kasih."
Poin terima kasih Jason pun naik melonjak.
Kemudian Jason membawa sepasang ibu dan anak ke ruang administrasi untuk membayar biaya rawat inap.
Melihat Jason mewakili mereka membayar, staf administrasi pun tidak bisa menahan diri untuk bertanya "Dokter Jason, apa yang terjadi? kamu membayar untuk mereka?"
"Tidak masalah, hanya empat juta."
Jason menyerahkan kartu rawat inap dan kartu berobat kepada pasien "Ambil ini dan pergi ke lantai lima untuk mengurus prosedur rawat inap. Aku akan menghubungi staf untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan lanjutan."
"Dokter Jason kebaikanmu dan empat juta ini akan aku ingat seumur hidupku. Jangan khawatir kelak kalau aku sudah menghasilkan uang aku pasti akan membayarnya."
"Baik, tidak masalah. Aku tunggu bayaran darimu."
Setelah itu Jason kembali ke kantor. Rekan rekan kerja nya bingung atas tindakan Jason ini. Sepertinya empat juta ini setara dengan gaji nya selama sebulan.
Dokter Tino duduk di samping pun bertanya "Jason berapa gaji mu bulan ini? Setelah meminjamkan empat juta kepada mereka? Apakah uangmu masih cukup untuk membiayai dirimu sendiri?"
"Gaji? Gaji beserta bonus ada sekitar tujuh juga dua ratus."
Setelah itu Jason menulis penggalangan dana untuk Felisia wanita yang terkena lambung tadi.
Saat Jason hendak pulang mobil polisi yang terparkir di gerbang rumah sakit menarik perhatian banyak staf. "Untuk apa mobil polisi parkir disini?"
Kemudian terlihat tiga petugas paruh baya turun dari mobil dan berjalan memasuki rumah sakit dan bertanya di ruang informasi tenyata polisi tersebut ingin menjenguk Felisia.
Felisia diberi uang dua puluh juta rupiah dari hasil penggalangan teman teman polisi nya dan langsung diberikan kepada nya saat menjenguk. Felisia dan putrinya menangis bahagia.
Keesokan pagi nya Jason langsung menulis formulir pemeriksaan untuk Felisia. Kanker lambung tidak bisa hanya di diagnosis dengan gastrokopi dan pengambilan darah. Perlu dilakukan pemindaian CT dan MRT untuk melihat apakah sel kanker sudah menyebar. Kemudian perlu pengukuran HP untuk melihat apakah pasien terinfeksi Helicobacter pylori dan banyak lagi pemeriksaan lain nya.
Setelah semua hasil keluar baru pihak medis akan mengkonfirmasi jenis tumor dan menerapkan obat kemoterapi yang cocok untuk pasien.
Dokter Departemen Bedah Gastrointestinal juga kebingungan melihat sikap Jason. Mereka heran kenapa begitu peduli dengan pasien departemen bedah gastrointestinal.
Dua hari kemudian semua hasil keluar "Lesi yang menempati kardia bagian atas menyerang serosa, sehingga terjadi pembesaran kelenjar getah bening di sekitar perut."
Hasil pemeriksaan CT "Penebalan di dinding lambung kardia dan antrum tidak merata. Pembesaran kelenjar getah bening terlihat jelas pada posisi 8a."
Dana sumbangan sudah terkumpul delapan puluh juta. Karena Jason yang akan melakukan bedah nya jadi tidak di pungut biaya. "Besok sudah bisa di lakukan operasi, bersiaplah."
"Betulkah? Operasi sudah dilakukan?" tanya Jesika putrinya Felisia dia tampak senang sekaligus takut.
Jason menghibur nya dengan berkata "Jangan khawatir. Biar aku beri tahu rahasia aku adalah dokter terbaik dalam bidang gastrektomi radikal di rumah sakit ini."
update yg banyak ya