Mengisahkan tentang seorang wanita bernama Arlinda yang tanpa dia sadari sudah masuk ke dunia lain, yang Dimana Arlinda sendiri harus menjalankan bermacam tugas yang diberikan oleh seorang nenek. yang sudah berumur ratusan tahun. namun nenek tersebut tetaplah memiliki wajah yang begitu cantik. maka dari itu untuk bisa pergi ke dunia asalnya, Arlinda akan mengikuti arahan dari nenek tersebut. namun hal yang terjadi, didunia tersebut yang membuat. Arlinda terus saja menunda tugasnya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iroiron, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 4
Sesampai nya dikota, Arlin sangat kagum akan keindahan kota, yang begitu banyak para pedagang dipinggir jalanan kota.
"kenapa, disini banyak para pedagang"? Tanya Arlin.
"tentu saja, kita sekarang berada di pasar, jika kau ingin melihat istana, mampu sekolah kau harus berjalan menuju sebelah kiri" jelas Erina.
"kenapa kita, langsung ke pasar?" kata Arlin yang sedikit cemberut diwajah nya.
"kita, harus membeli beberapa bahan makanan" jawab Erina.
"kenapa, sekarang?", dan bukan nya kau bisa menggunakan sihir hebat mu, untuk membuat makanan"? Tanya Arlin.
"tidak, jika kita makan menggunakan sihir, maka itu tidak akan terasa sangat enak, terlebih lagi disini tidak ada yang menggunakan sihir, untuk makanan mereka" jelas Erina.
"begitukah, tapi kenapa harus sekarang membeli nya"? Tanya Arlin kembali.
"kau tidak lapar?" tanya Erina.
"sedikit, tapi itu bisa nanti saja" jawab Arlin.
"kita kan membeli bahan makanan, lalu memberikan nya kepada, Amy yang berada di toko, biarkan dia yang memasak nya," jelas Erina.
"Amy, nama nya bagus, siapa lagi itu,...huh, baiklah kalau begitu, bahan apa saja yang, akan kita beli"? Tanya Arlin, yang melihat-lihat sekeliling bahan makanan.
"ini,, ini.. terus itu..nah satu lagi ..ini..ini..ini..dan ini dia yang terakhir" kata Erina. Yang membuat Arlin terdiam melihat bahan makan yang begitu banyak.
"kau membeli nya, seperti akan membuat sebuah acar saja" ucap Arlin memelas.
"tidak, ini lah bahan yang dibutuhkan" jawab Erina. Selesai membeli beberapa bahan makanan, Mereka berdua segera melanjutkan perjalanan menuju, toko yang dimaksud. Sesampai nya di toko,Awal nya Arlin tidak terkejut. Namun setelah masuk ke toko Erina. Arlin sedikit terkejut lalu kagum, kepada toko yang dimiliki oleh erina., disana begitu banyak buku-buku, yang tersusun rapi. Dan ada juga beberapa cairan yang, berada didalam botol dengan beragam macam, warna. Erina segera menyerahkan, bahan kepada orang, yang bernama Amy. Disana Amy adalah seorang gadis muda, yang tampak masih berusia belasan tahun,dan tampak lebih muda, beberapa tahun dari Arlin. disana Amy bekerja sebagai koki, untuk Erina.
"ini Amy, koki yang selalu membuat makanan untuk kami" ucap Erina yang memperkenalkan Amy. Dengan begitu sopan, Amy membungkukkan badannya kepada Arlin, yang merupakan tanda hormat mereka.
"Hay, aku Arlin" ucap Arlin yang, membungkukkan badannya juga, kepada Amy. "Amy, koki Nona Erina" jawab Amy sopan. Lalu mengambil bahan makanan, untuk segera membuat makanan, kepada Erina.
"bagiamana dengan toko mu, siapa yang menjaga nya" tanya Arlin.
"toko, ini Amy juga, yang menjaga nya" jawab Erina yang duduk dikursi lalu menuangkan, sebuah minuman ke dalam gelas.
"ini minumlah" ucap Erina yang menyerahkan secangkir gelas, yang berisi minuman tersebut kepada Arlin.
"bagiamana dia, bisa melakukan nya?" tanya Arlin yang berpikir tak masuk akal.
"dengan sihirnya, bukan kah kau melupakan bahwa disini, orang-orang menggunakan sihir mereka, untuk melakukan kegiatan nya"! Jelas Erina.
"maaf, aku lupa kan hal itu" jawab Arlin yang segera menghabiskan minuman di cangkir nya itu.
"minuman apa ini, kenapa seperti air mineral, padahal warna nya berwarna kuning"? Tanya Arlin.
"aaa..itu sebenarnya adalah minuman, seperti wine, yang kalian punya di dunia mu!,namun beda nya, minuman ini akan memiliki efek nya bisa membuatmu pingsan, jika kau tidak meminum nya secara perlahan" Jelas Erina. yang ketika melihat Arlin meneguk habis, isi di cangkir nya, begitu Arlin menyadari bahwa dirinya, telah meneguk semua nya, dia pun mulai merasa, tubuh yang tidak seimbang hingga akhir nya Arlin jatuh pingsan. Sebelum terjatuh ke lantai dengan cepat, Erina menangkap tubuh Arlin, kedalam pelukan nya.
"dasar anak yang ceroboh, bagiamana nanti dia akan menyelesaikan tugas nya, huh" kesal Erina
."tapi ini salah ku juga, tanpa memberi tahukan kepada nya" baiklah semoga saja dia cepat sadar" ucap Erina. Yang segera membaringkan tubuh Arlin diatas sofa. disana Erina memberikan sebuah minuman berwarna biru, yang merupakan, minuman penawar untuk, efek samping dari minuman tersebut.
dua jam kemudian Arlin sadar kembali, dengan kepala nya yang masih pusing. Arlin pun, duduk perlahan. Lalu melihat ke sekeliling nya. Yang tidak ada seorang pun disana. Arlin segera berjalan menuju pintu, untuk mencari keberadaan Erina. Ketika pintu dibuka, Arlin melihat banyak nya para pengunjung, bahkan mereka menggunakan sebuah seragam sekolah.
Arlin pun melihat ke arah kasir, dan disana tampak lah Erina yang sedang, melayani para siswa-siswi. Saat Erina melihat Arlin telah sadar, Erina pun melambaikan tangan nya, Lalu meminta, Arlin untuk menuju kearah nya.
Arlin yang melihat nya pun, segera berjalan menuju tempat Erina.
"bagiamana keadaan mu sekarang"? Tanya Erina.
"rasa nya sudah membaik, apa yang terjadi, aku seperti tidak mengingat semua nya, kenapa aku bisa terbaring di sofa"? Tanya Arlin. Yang masih bingung.
"baiklah, kau akan mengingat semua nya, setelah sadar sepenuhnya" jawab Erina.
"minum ini" lanjut Erina yang, menyerahkan secangkir minuman berwarna biru, kepada Arlin
tanpa banyak bertanya, Arlin pun meminum semua nya, hingga tak tersisa. Tak lama kemudian, efek pada obat itu terjadi kepada Arlin, yang membuat seketika tubuh Arlin , merasakan kehangatan hingga ingin membakar tubuh nya.
"a..apa yang terjadi" ini sangat panas"? Tanya Arlin. Erina tersenyum Lalau berkata.
"itu tidak akan lama, kau bisa mengingat semua nya, setelah semua nya selesai" jawab Erina.
dan benar saja, seketika tubuh Arlin kembali merasakan seperti biasa, Lalau dia mulai menginginkan semua nya. Dengan wajah datar nya Arlin pun duduk disamping Erina.
"ini karena minuman yang kau berikan, kenapa kau tidak mengatakan sebelum memberikan nya kepada ku" ucap Arlin.
"maafkan aku, yang lupa akan hal itu" jawab Erina.
"huh..baiklah, tidak masalah, jangan sampai hal ini terjadi lagi kepada ku" pinta Arlin.
"Ya.. setelah ini kita kan mengunjungi sekolah" ucap Erina.
"baiklah" jawab Arlin singkat. Saat Arlin beranjak dari tempat duduk nya, Lalu berjalan, menuju arah belakang, tanpa sengaja tubuh nya menyenggol seorang pria, tinggi dengan wajah yang begitu menawan, Bahakan Tanpa senyuman bisa membuat wanita, jatuh cinta.
pria tersebut,
"a...maaf" ucap Arlin singkat. Seketika pria tersebut, menatap datar kepada Arlin.
lalu mengambil buku nya, yang terjatuh dan segera pergi. Erina yang melihat itu, sontak sangat terkejut, lalu menghampiri Arlin.
"bagiamana keadaan mu, kenapa kau tidak melihat keberadaan nya" tanya Erina.
"baik saja, maaf, dia yang tidak melihat, kenapa dia pergi begitu saja, tanpa meminta maaf, setelah aku mengatakan maaf kepada nya"? Kesal Arlin. Hal itu membuat Erina seketika panik. Dengan segera Erina menarik tangan Arlin, kesebuah ruangan, lalu menjelaskan semua nya,
"dia adalah putra seorang raja, dan dikenal sebagai seorang yang sangat dingin, Bahakan dia juga berkuasa di Academy school" jelas Erina dengan wajah yang biasa saja Arlin. Tampak tidak takut.
"apa yang harus ku takutkan, dia juga yang bersalah" ucap Arlin. Erina yang tidak tau harus berbuat apa, pun berkata.
"baiklah, kalau itu mau mu, kau harus segera mendaftarkan diri di Academy school, oke" pinta Erina. Yang segera menuju ke arah luar.
dengan wajah yang biasa saja, Arlin pun mengikuti daria rah belakang. Kemudian mereka pun segera menuju ke Academy. school.