Sekuel dari My Serenity. Menceritakan tentang Sera yang bar bar dan mempunyai keinginan untuk hidup bebas. Kepergiannya ke Rusia mempertemukannya dengan Alexei Dimitre Romanov, seorang bigboss perusahaan besar dan terkenal yang sekaligus seorang bos mafia.
Sera yang selalu membuat ulah dimanapun dia berada, menarik perhatian Alex.
Bagaimana kisah mereka? sesuai dengan judul que ser sera yang artinya "apa yang akan terjadi?" . Apa yang akan terjadi jika mereka bertemu?apakah akan menjadi petarungan yang menarik?qtau percintaan yang menarik? ikuti kisah mereka ya...semoga suka
FEEL FREE TO READ N SKIP YAAA... INI CERITA RINGAN..JANGAN MENGHARAPKAN CERITA BERAT N BERTELE TELE DISINI.. DISINI SEMUA KONFLIK RINGAN N CPT SELESAI.. OTOR MEMANG ANTI DRAMA YANG TERLALU KAYAK SINETRON BGT..
ig author.. @zarin.violetta
(Sedang proser revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#12
Sera juga keluar dari persembunyiannya dan mengikuti Ruslan dengan langkah pelan dan lemas. Kakinya sedikit pincang karena terkilir tadi.
Kacamatanya terjatuh entah kemana. Tasnya?entahlah. Saat ini dia hanya ingin tidur di ranjangnya yang empuk dan nyaman.
Penampilannya sudah acak acakan dengan rok yang sudah sobek setengah pahanya.
Hari ini adalah hari tersial baginya. Dan Sera semakin yakin bahwa dia harus pindah negara secepatnya. Tapi di lain sisi dia merasa sedikit bersemangat karena punya pengalaman yang tidak semua orang mengalaminya.
"Kurasa aku keren juga..aku bisa membanggakan hal ini pada kak Rey..huffttt", gumamnya lemas sambil berjalan pelan dengan kaki pincang.
Alex tampak sudah bersandar di mobil lamborgini hitamnya sambil menghisap rokoknya santai dengan tangan kanan yang masih memegang pistol.
Ruslan menghampiri Alex dan menunduk hormat.
Sera melihatnya dari jauh.
'Apakah dia Tuan Alex?', kata Sera dalam hati.
Sera ingin berjalan cepat tetapi langkah kakinya terhalang sakit dikakinya yang sekarang tampak membengkak.
"Siapa dia?", tanya Alex ketika melihat Sera yang berjalan jauh dibelakang Ruslan.
"Dia pegawai baru di staf sekretaris sekaligus penerjemah baru kita tuan", jawab Ruslan.
"Bukankah kita membutuhkan pegawai laki laki?pecat dia..wanita akan memperlambat semuanya", Alex kemudian masuk kedalam mobilnya tanpa melihat pegawai baru yang ternyata adalah Sera.
"Maaf nona Sera..ini hari terkahir kau bekerja..besok kami akan mengirimkan pesangon untukmu..maaf atas kejadian hari ini", kata Ruslan kepada Sera didalam mobil.
"Wait..apa maksudmu?aku dipecat?", kata Sera bingung.
"Maaf nona..ini keputusan Tuan Alex..anda tidak akan dirugikan disini karena kami akan membayar pesangon yang besar pada anda meskipun anda baru 4 hari bekerja di perusahaan ini", jawab Ruslan.
"Apa alasan Tuan Alex memecatku? dan by the way aku tidak membutuhkan uang kalian", kata Sera tidak terima.
"Dia hanya tidak ingin wanita memperlambat kerja kami", jawab Ruslan jujur.
"Aku memperlambat?aku justru menyelamatkan diriku sendiri tanpa bantuan kalian..darimana bisa aku memperlamvat kerja kalian..dimana Tuan Alex?apakah pria tadi itu adalah Tuan Alex?antar aku menemuinya", Sera mulai emosi.
"Maaf nona..lebih baik jangan mencari masalah dengan Tuan Alex", Ruslan mencoba mengingatkan.
"Katakan padaku dimana dia sekarang?", kata Sera sedikit membentak.
"Dia ada di perusahaan..dan kuperingatkan sekali lagi sebaiknya anda menerima keputusan ini dan tidak membuat masalah dengan Tuan Alex, please..aku berusaha menyelematkan anda", kata Ruslan sedikit memohon.
"I said NO...aku akan menemuinya SEKARANG JUGA", kata Sera penuh penekanan.
Sera tidak peduli dengan penampilannya dan rasa sakit di kakinya saat ini. Emosi lebih menguasai dirinya.
'Bisa bisanya dia memecatku setelah apa yang terjadi hari ini', gerutu Sera dalam hati.
Ruslan tidak punya pilihan selain mengantar Sera ke perusahaan. Sera adalah wanita keras kepala menurutnya.
Sera masuk ke perusahaan dengan penampilan acak acakan tanpa mengenakan sepatu. Kakinya yang sakit dia paksa untuk berjalan cepat karena emosi sudah mencapai ubun ubunnya.
Tentu saja ini membuat tatapan semua pegawai mengarah kepadanya.
Ruslan menelepon Alex dan mengatakan bahwa pegawai wanita yang baru saja dipecatnya sedang menuju ke ruangan Alex.
Alex memeriksa dokumen yang baru ditanda tangani oleh kliennya dari Perancis tadi. Dan tak terlalu peduli oleh laporan Ruslan tentang wanita baru dipecatnya yang katanya akan datang menemuinya.
JANGAN LUPA LIKE VOTE FAVORIT KOMEN YA KAKAK SAIIII..❤❤❤❤