NovelToon NovelToon
Sumpah 100 Hari

Sumpah 100 Hari

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: RatihShinbe

Lihat saja, aku bersumpah, aku akan membuatnya memohon untuk menikah dengan ku kurang dari 100 hari ini.

Luna mengucapkan sumpah di depan sahabatnya, Vera yang hanya menganga menatap ke arahnya, merasa sumpahnya itu konyol dan takkan pernah terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RatihShinbe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

Abel menutup matanya dengan posisi duduk di sofa di dalam kantornya. Luna menatapnya dari luar, sesekali tersenyum dan merasa sangat beruntung bisa menjadi sekretarisnya.

'Ternyata dia yang menolong ku, dia itu domba berbulu harimau, galak, tapi ternyata punya hati malaikat' ucap hatinya.

Dari kejauhan Aryo menatapnya, semakin risih melihat Luna terus terlihat kagum pada Abel.

Tak lama kemudian, Devan datang.

"Lun, belikan makan siang donk! " serunya sambil masuk ke dalam.

Abel membuka matanya sedikit kemudian menutupnya lagi setelah tahu Devan yang datang.

"Bel, makan tapi mau di sini, kali ini gue pengen pizza yang besar" ucap Devan dengan tangan melebar menggambarkan seberapa besar ukuran pizza yang dia inginkan.

"Hmmm" Abel hanya membalas singkat, dan bergerak sedikit.

Kemudian Luna masuk, Abel membuka mata menatap nya.

"Pesan apa Pak? " tanya Luna menyiapkan ponselnya.

"Pizza ukuran satu meter itu" Devan mendekat, hampir akan menempel pada Luna.

Abel memperhatikan, dia langsung berdiri dan menancapkan kedua tangannya di pinggang. Devan dan Luna terkejut, mereka pikir dia tertidur.

"Kenapa lu? " tanya Devan.

"Sini biar aku yang pilih" Abel meminta ponsel Luna.

Abel duduk, Devan ikut duduk, sementara Luna tetap berdiri.

Dia terus menatap wajah Abel.

"Ini saja..." tunjuk Devan pada pilihan serba pedas.

"Ah... tidak mau, aku tidak mau yang terlalu pedas" Abel scrolling lagi ke menu yang tak pedas.

"Ok.. ok, campur saja. Kan tidak akan habis semua! " ucap Devan mengalah.

"Yang mana? " Abel memilih dan terihat bingung.

"Menu nomor 10 Pak, campur tapi ada ikan nya, kesukaan anda" ucap Luna.

Abel dan Devan menatapnya. Kemudian Devan tersenyum merasa Luna sangat peka terhadap apa yang Abel sukai.

"Hmmm, ok kalau begitu" ucap Devan mengalah dan duduk.

Abel tersenyum senang, dia mengembalikan ponsel Luna.

"Ok, itu cukup. Pesan dua box ektra untuk kalian, kalau kamu mau, kamu bisa pilih untuk mu sendiri" ucap Abel.

"Baik Pak, terimakasih" ucap Luna kemudian pergi.

Devan melipat tangan di dadanya dengan mata menatap Abel.

"Kenapa? " tanya Abel.

"Kenapa kau tidak menikah? " tanya Devan.

"Siapa yang mau dengan bos yang galak seperti ku" ucap Abel.

"Siapa lagi? " Devan menghela sembari mengeluarkan ponselnya.

Abel menatap ke arah meja Luna, kemudian menghela.

"Kalau kau jadi aku, kira-kira siapa yang kau pilih untuk jadi istri? " tanya Abel.

Devan menatapnya, jelas dia sedang melihat Luna di luar.

"Cobalah ajak Clarissa kencan" Devan memberi saran yang jauh dari keinginan Abel.

Abel menatapnya kesal.

"Yang benar saja, Clarissa itu galak" ucap Abel.

"Ya, cocok dengan mu, kau suka teriak pada Luna, Clarissa suka teriak pada asisten nya, cocok kan? " Devan menyatukan dua telunjuknya.

"Tidak mau! " Abel melipat tangannya di dada.

"Terus.... " Devan tersenyum.

"Orang yang menurut mu, sangat mengenal ku, bisa menerima ku apa adanya, yang mampu berdampingan dengan ku hingga nenek kakek" Abel menatap ke arah Luna lagi.

"Luna... " Devan memperhatikan mata Abel.

Abel senang Devan menyarankan Luna.

"Tidak, Luna sudah ku masukkan ke daftar istri kedua ku, yang lain saja, Naura? " Devan menggodanya.

Abel menatap tajam padanya, Devan tertawa.

Kemudian Luna datang, Abel menutup mulut Devan yang terus tertawa.

Luna terheran.

"Ada apa? " tanya Abel.

"Pizzanya akan terlambat karena ada kecelakaan di jalan dekat kantor" tunjuk Luna ke arah luar.

"Ah.... ya, tidak apa-apa, dia tidak terlalu lapar" ucap Abel masih menutup mulutnya.

Luna semakin heran, kemudian dia keluar.

"Diam kau! " Abel melepaskan tangannya dari mulut Devan.

Devan masih tertawa.

"Lalu.... siapa lagi? Selain Naura?" Devan masih tak bisa menahan tawanya.

"Hentikan, aku tidak akan bertanya lagi soal ini pada mu" tunjuk Abel kesal.

"Kau ingin siapa? Luna? " Devan mengatur nafasnya.

Abel menghela, kemudian dia tertegun.

'Sangat, aku sangat ingin dia, tapi, apa dia akan memaafkan ku jika tahu aku menyembunyikan kebenaran itu? ' ucap hatinya.

"Hei... kenapa jadi diam? " Devan melambaikan tangannya di depan wajah Abel.

"Tidak, aku tidak akan menikah" jawabnya.

"Tapi kenapa? " tanya Devan heran.

Abel menghela cukup keras.

"Sepertinya, peristiwa itu takkan aku ambil untuk mengisi hidup ku" jawab Abel.

"Karena cinta pertama mu yang meninggalkan mu itu ya?" tanya Devan.

"Tidak, bukan itu. Hanya saja..... rasanya hal itu sangat jauh dan tak bisa ku gapai" ucap Abel.

"Ya, mungkin kau melihat contoh dari ku, tapi Bel, menikah tidak semengerikan itu" Devan mencoba menggambarkan hal baik.

Tapi, bukan itu yang Abel pikirkan. Segalanya sudah ada pada Luna, dia mungkin akan mudah untuk mengajaknya untuk menjadi istrinya. Tapi, dia tak bisa membayangkan jika Luna tahu tentang apa yang dia sembunyikan. Kemungkinan melihat kekecewaan di wajah Luna terhadap dirinya.

Di sela-sela pembicaraan, Pizza datang di bawa oleh Luna dengan Naura yang juga membawa piring kecil untuk mereka.

"Simpan di sini" ucap Abel menyentuh tangan Luna yang juga memegangi pizza itu.

Naura kembali ke luar dan menikmati pizza bersama yang lainnya.

Luna menatap Abel, tapi dia tak memperhatikan nya.

Devan melihatnya, dia merasa Luna sedang terus selalu memperhatikan wajah Abel.

"Kamu makan di sini ya Lun! " ucap Devan sembari memilah.

Abel dan Luna terdiam menatapnya.

"Kenapa? Kita ngobrol soal ratting acara juga" ucap Devan melahap pizza nya.

"Oh ya, Pak! " Luna mengangguk.

Abel terlihat canggung, dia bahkan hanya memegangi pizza nya.

"Oh ya Lun, bilang sama Abel walaupun kamu pernah gagal dalam pernikahan, menikah itu ga terlalu mengerikan bukan? " ucap Devan dengan mulut penuh makanan.

"Apa? Menikah? " Luna menatap Devan dan Abel bergantian.

Luna tahu Abel paham bahwa dirinya tak pernah menikah, tapi bagaimana dia bisa menjelaskan pada Devan yang tak tahu tentang itu.

"Jangan dengarkan dia, hentikan sudah, katanya mau membahas ratting acara" Abel menunjuk Devan.

"Hha, dia minta dipilihkan wanita untuk diajaknya menikah, kau tahu siapa yang pantas? " Devan terus bicara tanpa kendali.

"Van, sudah hentikan" Abel masih bersabar.

"Bukankah anda mengagumi Fellicia, dia masih single di usia matangnya, dia juga punya segudang prestasi di dunia entertainment. Kurasa dia sangat cocok" ucap Luna dengan senyum.

"Ahhh, ya. Fellicia. Luna benar-benar tahu tentang diri mu, kau hebat" Devan mengacungkan jempol pada Luna.

Abel menatap Luna yang tersenyum kemudian melahap pizza nya.

'Mudah sekali dia mengatakan itu, padahal baru kemarin dia terlihat senang karena aku pria yang menyelamatkan dirinya dulu' ucap hati Abel.

Pembicaraan masuk pada ratting acara, Luna menjelaskan semuanya dengan detil. Mereka mendengarkan kemudian meminta Luna mengatur acara untuk meeting besar dengan seluruh departemen di restoran.

Luna keluar setelah pizza mereka habis. Dia pergi membuang kotak bekasnya ke tempat sampah. Tertegun sejenak dia menatap dirinya di dinding yang memantulkan bayangannya.

'Kenapa rasanya sesak ya, aku sendiri yang menyarankannya untuk mendekati Fellicia, tapi aku sendiri merasa sakit di sini' ucap hatinya dengan tangan menyentuh dadanya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>

1
tuteng supratman
semangat bikinnya
Ini cinta
nah loh
Aul soobin
semngt yaa
Shinbe: /Good/
total 1 replies
Ini cinta
lanjut
Ini cinta
hmmm begitu awalnya....
Ini cinta
🤦‍♀️pingsan terooos
Ini cinta
🤣🤣🤣
Ini cinta
/Facepalm/
Suka Baca
/Smile/
Ini cinta
selamatkan Luna!
Ini cinta
ada aja lucunya
Ini cinta
lanjut
Ini cinta
ini kek romcom yang pernah aku lihat
Ini cinta
Hadir thor, semangat banget bikin banyak novel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!