WARNING BUKAN UNTUK BOCIL ❤️❤️
YANG DIBAWAH UMUR
MOHON UNTUK JANGAN BACA NOVEL INI!!
KARENA INI NOVEL KHUSUS UNTUK KAUM IYA-IYA 😝
TERIMA KASIH!! SELAMAT MEMBACA!!
ANNABELLA TASYA KUSUMA pegawai di salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang terletak di Jakarta ini sudah mengabdi di perusahaannya selama hampir 4 tahun.
Pekerjaannya lancar dan mengasyikan. Dia sangat mencintai pekerjaannya. Dia orang yang mudah bergaul, itu yang membuat dia sangat akrab dengan rekan-rekan di devisinya, yaitu devisi keuangan.
Tapi semua itu berubah, ketenangan di usik. Dia merasa diawasi, dikekang, dan diperlakukan tidak adil oleh CEO baru di perusahaannya.
Mampukah Tasya bertahan, atau Tasya memilih untuk keluar dari perusahaan nya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssyptr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 21 - AIR MATA 2
YUK SEBELUM BACA PASTIKAN SUDAH
LIKE
COMMENT
VOTE
DAN JANGAN LUPA BERIKAN BINTANG l
LIMA.
SUPAYA AUTHOR-NYA BERSEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD.
TERIMA KASIH CINTA-CINTAKU.
---------------------------------------------
Saat sudah didepan pintu kamar mandi, pandangan Tasya menuju kearah 2 sejoli yang sangat serasi itu. Tak lupa tangan kanan sang wanita memeluk lengan kiri sang pria dengan posesif.
Lagi-lagi perasaan itu muncul. Rasa sakit yang membuat hatinya terasa seperti dicubit. Dengan atau tanpa sengaja Tasya mengikuti dua sejoli itu dari belakang seperti seorang penguntit.
"Sayang yang itu aja." kata si wanita.
Tasya membelalak matanya ketika pasangan kekasih itu masuk ke toko emas yang mewah. Tasya terus memperhatikan dari luar hingga kejadian sang lelaki memasangkan cincin ke jari manis sang wanita.
Seketika Tasya menangis keras lalu berlari pulang menggunakan mobilnya dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang tinggi.
Lagi-lagi air matanya terjatuh karena di brengsek Sean.
---------------------------------------------
"Tasya mana sih gak balik-balik. Udah setengah jam, ntar lagi waktu makan siang habis." kata Vino
"Iya tumben banget tuh anak lama di toilet." Mela mengangguk mendengar jawaban Vino.
"Apa jangan-jangan tuh anak malah belanja ya?" jawab Dinda.
"Huft daripada bingung kenapa kita gak telpon aja nomer Tasya. Lagian dia juga bawa hp sama tas-nya." kata Mela.
"Eh pinter juga lu Mel." Mela mendecih pelan lalu segera ia menelepon nomer Tasya.
Tut...Tut...tu
"Halo, Lo dimana Sya ?"
"Ma...maaf Mel.. gue gak enak badan...gue..gue pulang duluan."
Tit...
Tasya mematikan panggilannya secara sepihak. Mela terkejut dengan suara Tasya yang sangat terdengar seperti habis menangis.
"Gimana Mel ?" tanya Dinda
"Tasya bilang gak enak badan, jadi dia pulang duluan. Tapi suara dia kayak habis nangis gitu. Gue jadi khawatir." jawab Mela
"Hah? yang bener Din? apa sebaiknya kita..."
Ucapan Dinda terpotong oleh ucapan Bagas. "Udah Din, mungkin Tasya lagi ada masalah. Biarkan aja dulu dia begitu, mungkin dia perlu waktu sendiri. Mending kita balik yuk ke kantor." ucap Bagas
Mereka mengangguk lalu berjalan beriringan menuju tempat parkir mobil mereka.
---------------------------------------------
"Loh kok kakak udah pulang ?" tanya Lula yang melihat kakaknya duduk di sofa di ruang keluarga rumah mereka.
Tasya mendongak melihat adiknya yang berdiri disampingnya serasa tersenyum tipis. "Loh kakak kenapa kok nangis ?"
Tasya hanya diam, ia tak berniat menjawab pertanyaan adiknya itu. " Kak, kakak kenapa?"
"Lula...hikss....hiks..." pecah sudah pertahanan Tasya agar tak menangis di depan adiknya.
"Maafkan kakak La, maaf...hiks..." Lula segera membawa Tasya kedalam pelukannya. Melihat kakaknya menangis membuat Lula menjadi ikut menangis.
"Hiks...hiks.. kakak yang terhebat...kakak yang paling hebat...hiks.."
"Enggak, kakak udah kotor La, kakak bukan wanita baik-baik...hiks..."
Lula menghentikan tangisannya dan menghapus air matanya kasar. "Apa maksud kakak ?" tanya Lula
Tasya diam, ia semakin kencang menangis. "Kakak jawab pertanyaan aku ?!!"
Tasya menatap adiknya lalu mengatakan semuanya pada Lula tanpa ada kekurangan. Mulai dari insiden di culik hingga kejadian tadi siang di Mall.
"Kakak kotor La, kakak seorang pel*cur. Maafkan kakak La. Maaf....hiks...hiks.."
"Kak, ayo pergi dari sini kak. Ayo pergi....." kata Lula
"Sudah cukup kakak menderita.... ayo kita pergi jauh dari sini....."
---------------------------------------------
"Halo."
"Tuan, mereka merencanakan untuk pergi jauh tuan. Apa yang harus kita lakukan selanjutnya."
"Bagus, kerja bagus. Aku sendiri yang akan melakukannya. Kau cukup awasi mereka saja."
"Baik tuan. Segera saya laksanakan."
Tut....
"Hahahaha perempuan bodoh. Apa Tasya pikir ia akan bebas begitu saja. Ia harus membayar apa yang keluarganya lakukan padaku." gumam laki-laki itu.
"Lihat saja, akan ku buat hidup seperti dineraka wanita murahan."
---------------------------------------------
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN ❤️
KALO SUKA BOLEH YA SEKALIAN DI VOTE
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA
SEMOGA SUKA YA SAMA CERITA INI.
DUKUNG CERITA INI DENGAN CARA VOTE+KOMEN+LIKE.