Apa jadinya bila seorang gadis yang baru lulus SMA harus menjadi seorang ibu pada anak kembar 7 yang tidak sengaja ia temukan. mampukah gadis itu merawat anak kembar 7 itu sendirian? Atau malah di titipkan kepanti asuhan? temukan jawaban nya di novel ini. kalau penasaran baca yuk.
Cerita ini hanya lah fiktif semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menolong
.
.
Saat Diva dan si kembar ingin pulang, tiba tiba terdengar jeritan seorang gadis kecil.
"Tolong ... tolong nenek saya, tolong nenek saya jatuh!" teriak gadis kecil itu sambil menangis.
"Ada apa sayang?" tanya Diva menghampiri anak itu.
"Tolong saya, nenek jatuh dan tidak bergerak sama sekali." Anak itu terus menangis.
"Mari kita lihat," Diva mengandeng tangan gadis kecil itu.
"Siapa nama mu?" tanya Diva lagi.
"Nama saya Mimi Tante," jawab Mimi.
Saat masuk ke dalam betapa terkejutnya Diva melihat seorang wanita paruh baya sedang tergeletak di lantai kamar mandi. Diva segera menolong nenek itu dengan di bantu tetangga sebelah rumah nya.
"Saya akan bawa nenek ini kerumah sakit. tolong beritahu keluarga nya."
"Boleh saya ikut Tante?"
"Sebaiknya Mimi tunggu di sini saja ya, nanti Mimi nyusul sama ayah atau ibu ya."
"Tapi Mimi tak punya ibu Tante, Mimi hanya punya ayah dan nenek, nenek sakit sejak lama karena kami tidak punya uang untuk berobat nenek ke rumah sakit," kata Mimi panjang lebar.
"Ya sudah, Tante akan bawa nenek ke rumah sakit dulu, nanti Mimi nyusul sama ayah ya."
Diva membawa nenek itu kerumah sakit. sesampainya di rumah sakit, nenek itu langsung dibawa ke ruang UGD. tak berapa lama Mimi dan ayahnya pun datang.
"Ternyata Om jelek itu," kata Ram kepada kakak nya.
"Huus ... jangan ngomong sembarangan." Roy
"Bagaimana keadaan ibu saya?"
"Ibu mas masih di periksa, dan dokter masih belum keluar."
Dokter keluar dari ruangan UGD setelah memeriksa pasien.
"Keluarga pasien?"
"Saya Dok, bagaimana keadaan ibu saya?"
Saat ini ibu anda sedang kritis, dan harus segera di operasi."
"Berapa ya Dok biaya untuk operasi ibu saya?"
"50 juta, dan bapak harus segera menyiapkan uang nya agar pasien dapat di tangani dengan segera."
"Lakukan saja yang terbaik Dok, saya akan urus semua nya." Diva.
"Baiklah, tolong tanda tangan di sini." Dokter menyerah kan berkas untuk di tanda tangani.
"Mas tanda tangan dulu, biar saya urus administrasi nya. Semua biar saya yang tanggung."
"Terimakasih mbak, terimakasih banyak. Saya akan bekerja keras untuk mengganti semua nya." kata pria itu sambil menangis. Diva cuma tersenyum.
"Baiklah saya kebagian administrasi dulu, dan saya akan langsung pulang. Ayo anak-anak, Oh ya ini ada sedikit uang untuk mas dan anak mas makan. Diva menyerah kan amplop berisi uang yang cukup tebal ke pria itu. Dengan ragu pria itu mengambil nya.
"Jaga ibu mas selagi ada, saya permisi." Diva pun berlalu dari hadapan pria itu.
Pria itu membuka amplop yang ia terima dari Diva, betapa kagetnya ia melihat banyak nya uang. Karena seumur umur ia tidak pernah melihat uang sebanyak itu.
"Terimakasih ya Allah, saya akan membalas kebaikan mbak itu," batin pria itu.
Diva dan si kembar dalam perjalanan pulang.
Di dalam mobil....
"Mommy, mengapa mommy bantu mereka?" tanya Ram.
"Karena mereka butuh bantuan, mereka tidak seberuntung kita. Gak ada salah nya kita membantu orang yang kurang mampu seperti mereka." Si kembar terdiam mendengar penjelasan dari mommy nya.
"Mom, Minggu depan di sekolah kami akan mengadakan acara." Rakha.
"Hmmm, acara apa?" tanya Diva.
"Katanya acara penyambutan CEO J.H company, dan kami di suruh memeriahkan acara itu dengan membawa kan lagu dan alat musik yang nanti akan kita mainkan," kata Rakha lagi.
"Benar mom, dan mommy juga di harus kan datang," sambung Raffa.
"Baiklah Mommy akan datang." Diva.
Mereka bersorak kegirangan. J.H company perusahaan yang bergerak di bidang properti yang di pimpin oleh Darmendra. Di adakan nya acara tersebut hanya untuk melihat si kembar, karena Darmendra sudah mencari tahu sekolah si kembar. Darmendra akan mendekati mereka secara perlahan.
Diva dan si kembar akhirnya tiba di rumah mereka, setelah memarkir kan mobil Diva dan si kembar keluar dari mobil.
Di depan pintu sudah ada bik Iis menunggu kedatangan mereka, walaupun bik Iis hanya seorang pelayan di rumah itu. Namum si kembar sangat menghormati nya.
"Nyonya sudah makan?" tanya bik Iis.
"Belum bik, bibik ada masak?"
"Ada nyonya, sebentar bibik siap kan." bik Iis pun ke dapur untuk menyiapkan makan siang.
"Bik, aku lapar, " kata Ram sambil mengelus perut nya.
"Sebentar tuan muda, bibik siap kan dulu."
Mereka berkumpul di meja makan, seperti biasa tidak ada yang berbicara ketika makan.
Karena itu yang di ajarkan Diva kepada si kembar. Si kembar tidak berani membantah kalau sang mommy sudah memberikan perintah.
Setelah selesai makan baru mereka berbicara bahkan bercerita. Di meja makan hanya suara dentingan sendok dan garpu beradu dengan piring.
"Mom, aku mau kekamar," kata Ray.
"Kami juga mom," kata si kembar serentak, seolah mereka sangat kompak. Si kembar berlari menuju kamar.
"Ada apa ray," tanya Ren yang tau pasti ada sesuatu yang Ray selidiki.
"Apa kalian lihat poster kemarin di sekolah?" Tanya Ray pada saudara kembar nya.
"Lihat, memang kenapa?" tanya Rasya balik.
"Apa kalian tidak merasa aneh dengan wajah CEO itu?" Tanya Ray lagi.
"Maksudnya?" tanya Ram
"Haissh, apa kalian tidak sadar, kalau wajah CEO itu mirip dengan wajah kita?"
"Iya, benar. apakah CEO itu Daddy kita?"
" Itulah yang ingin aku selidiki."
Mereka bertujuh memainkan komputer mereka masing masing. Mereka meretas data data di perusahaan J.H company.
Dengan kelincahan tangan mereka, mereka berusaha membobol perusahaan itu.
Sementara di di perusahaan J.H company, Darmendra dan para bawahan nya kalang kabut karena ada seseorang yang sedang meretas perusahaan itu. para bawahan nya kualahan mengalahkan peretas itu.
"Tuan, data data kita telah di curi, dan peretas itu tidak sendirian tuan. Mereka berkelompok."
"Bedebah, siapa yang berani bermain main dengan ku? selama ini tidak ada seorang pun yang bisa menembus pertahanan sistem kita."
"Maaf tuan mereka telah berhasil mencuri data kita."
"Biar saya tangani serangga-serangga kecil itu." Darmendra.
Hampir satu jam Darmendra mencoba melacak jejak peretas itu namun hasilnya nihil.
Braak ... Darmendra menggebrak meja. Para bawahan nya terkejut.
"Sial, ternyata mereka lebih cerdik menghapus jejak agar tidak bisa di lacak," umpat Darmendra. Robert dan yang lainnya sudah pucat. Mereka tidak berani berkomentar.
Namun tidak berselang lama, semua data data yang hilang kembali seperti sediakala.
"Tuan, data perusahaan kita telah kembali," kata Robert yang sudah merasa lega.
"Sebenarnya apa mau mereka?" batin Darmendra.
Sedang kan si kembar, setelah mendapatkan apa yang mereka cari mereka mengembalikan data data tersebut.
" Aku yakin dia adalah Daddy kita." Ram.
" Bagaimana kalau kita tanyakan ke mommy?" Ren.
.
.
.
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil bersama, Dari sisi kemanusiaan toleransi terhadap sesama dan dari sisi ke Genius si Penulis Cerita aku suka banget,Tank you Author 👍👍👍💪💪💪🥇🥇🥇