Penyesalan terbesar karna telah salah mempercayai seseorang, Tunangan yang begitu di cintai nya menghianatinya padahal Ia sudah membuang satu-satunya Orang berharga dalam hidupnya yang seperti Keluarga baginya hingga meninggalkan dia untuk selama nya.
"dimana ini?" gumam Natalia celingukan memperhatikan sekitar.
Natalia Kembali ke masa lalu sebelum petaka itu terjadi, Natalia membalaskan dendamnya pada Orang yang telah menghianatinya.
ikuti kisahnya ya? bagaimana kisah cinta Natalia? Orang yang di masa kehidupan pertama telah Ia khianati demi Tunangan bajing*nnya kini takdir seolah menghukum Natalia dengan begitu mencintainya, akankah mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perayaan Sederhana
Natalia pergi ke Kamar Agung yang terlihat gelisah dari sorot mata nya itu.
"Paman?" sapa Natalia duduk di tepi ranjang menatap Agung dengan senyuman.
"Paman sangat baik tapi kenapa Paman sangat membenci suamiku? apa karna dia adalah Orang yang sangat di percaya kedua Orangtuaku dibanding Paman adalah kerabat kandung mereka??" tanya Natalia dengan wajah polos.
Natalia terkekeh melihat sorot mata Agung, "Paman tak perlu marah-marah lagi, lihatlah betapa menyedihkannya Paman saat ini."
"apa ini? kenapa Lia terlihat mengerikan? apa ada yang aku lewatkan?" batin Agung tampak takut.
Natalia mengeluarkan sebuah ramuan kecil berwarna hijau.
"firasatku buruk." batin Agung berusaha untuk bersuara untuk meminta bantuan tapi tidak bisa.
Natalia menggoyang ramuan kecil itu sambil menatap Agung serius, "Paman? aku memberimu hadiah kecil karna Paman sudah terkena karma kejahatan paman sendiri maka aku kasih hadiah kecil ini sebagai imbalan." kata Natalia.
Natalia memesan ramuan ini khusus dari Orang terkenal yang keberadaannya tidak di ketahui berbeda dengan Natalia yang tahu masa depan tentu saja tahu keberadaan pembuat ramuan itu.
"apa yang mau kau lakukan Lia sialan?? tolong..! tolong aku.!" teriak Agung dalam hati berusaha memberontak tapi badannya yang sulit di gerakkan itu memang tak ada perubahan sama sekali.
"Paman tenanglah..! kenapa Paman begitu ketakutan? aku cuma memberimu hadiah kecil bukan racun." ucap Natalia dengan begitu polos.
Agung seakan menatap tajam Natalia yang malah terlihat tidak tahu apa-apa itu, di Kamar itu hanya ada Agung yang tak berdaya dan Natalia yang bisa melakukan apa saja terlebih tidak ada Vinne di sini.
Natalia melihat Agung tampak berpikir keras itu pun segera memasukkan ramuan kecil itu ke mulut Agung dan menutup mulut Agung untuk memastikan Agung menelan ramuan itu.
"Ahahaha?" Natalia tertawa terbahak-bahak melihat Agung yang tampak marah ingin memuntahkan ramuan itu tapi kekuatannya tidak mampu.
"sial..apa yang dia berikan padaku?" teriak Agung dalam hati tak berkutik sama sekali.
Natalia mendekatkan bibirnya di telinga Agung.
"rasanya menyenangkan sekali melihat Paman begitu ketakutan, apa Paman percaya kalau aku sudah kembali hidup dari kematian dan melihat masa depan yang kalian impikan itu." bisik Natalia tersenyum sinis.
Natalia menegakkan tubuhnya, "Kean yang ingin Perusahaan peninggalan Orangtuaku dan Paman mau kerja sama yang menguntungkan dari Kean juga Vinne ingin menikahi Kean." kata Natalia menyeringai.
Agung membelalakkan matanya.
"Paman tenang aja..? aku cuma memberi Paman Ramuan Halusinasi kebahagiaan, Paman akan menganggap hal yang aku ceritakan tadi udah terjadi pada diri Paman. aku senang melihat Paman tak bisa melawan saat aku memberi ramuan itu, kalau badan Paman sehat kan aku sangat kesulitan menyuapi Paman."
"sampai jumpa paman." Natalia tersenyum manis meninggalkan Agung yang mencoba meronta-ronta berusaha melawan stroke nya itu.
.
Steven menunggu Natalia di tempat Vinne masih tak sadarkan diri, Ia tak berniat memindahkan Vinne yang terbaring di lantai yang dingin.
Kalau bukan karna Natalia yang meminta Steven menunggu di situ mana mungkin Steven bisa berdiam diri disana tanpa bergerak sedikitpun.
"Kak?" suara Natalia menyadarkan Steven yang sedang termenung.
"Alia?" Steven sumringah menghampiri Natalia.
Natalia menatap Steven dengan senyuman, "Kak Steven tampak bahagia, apa benar dia sudah menyukaiku? tapi kenapa Kak Steven tak bicara apa-apa? padahal aku sekarang istrinya." batin Natalia.
Natalia tersadar dari ucapan hatinya itu menekuk kedua alisnya, "apa yang baru aja aku pikirkan? apa aku sedang menunggu Kak Steven mengungkapkan Perasaannya? secepat inikah aku jatuh cinta?" batin Natalia menjatuhkan rahangnya seketika.
"Alia?" Steven mengatup rahang Natalia sambil menahan kedutan bibirnya yang hendak tertawa.
"Ahh? tidak ada Kak..! ayo kita pergi!" ajak Natalia menarik lengan Steven pergi dan Natalia tak melirik keadaan Vinne sama sekali.
.
di Rumah Panelly, tepatnya di Kamar Natalia.
"Alia?" sapa Steven dan Natalia memutar badannya ke arah Steven.
"iya kak." sahut Natalia.
Steven melangkahkan kakinya ke arah Natalia yang mengerjab polos.
"apa Kak Steven mau menciumku?" batin Natalia mematung.
Steven memang semakin mendekati Natalia yang tak bisa bergerak sama sekali hingga tiba-tiba Steven langsung memeluknya erat.
DEG??
"apa yang kamu pikirkan Alia? sejak kapan Kak Steven jadi Pria yang Agresif sampai berpikir dia akan menciummu? tapi aku penasaran tentang perasaannya, kapan? dimana? bagaimana dia bisa jatuh cinta padaku padahal aku tak istimewa sama sekali." batin Natalia masih membeku di tempat.
"lain kali jangan melakukan segala sesuatunya sendirian, bukankah kita menikah untuk membentuk Aliansi yang kuat untuk melindungi dirimu? setidaknya manfaatkanlah aku Alia." ucap Steven dengan suara lirih.
Natalia melebarkan matanya, "apa kak Stev berpikir aku tak memanfaatkan Kakak? dari awal aku udah memanfaatkan kakak loh." protes Natalia.
Steven melepaskan pelukannya dengan Natalia yang sedang menekuk kedua alisnya tampak lucu.
"kalau bukan Kak Steven yang aku manfaatkan lalu siapa lagi? aku tak punya Keluarga lagi kan? mereka juga udah berusaha membun*hku, kenapa aku harus percaya pada mereka? yang ada aku di manfaatkan lagi seperti dulu." gerutu Natalia.
"Kakak aku manfaatkan untuk menjalankan Perusahaanku, aku juga membuatmu tak bisa berhubungan dengan Perempuan lain karna aku yang memanfaatkan kakak." kata Natalia lagi.
Steven mengulum senyum, "maaf Alia..! aku tahu apa yang kamu katakan tapi kenapa aku tak memahaminya? kamu sangat cerdas." Steven mengusap kepala Natalia yang mendengus pelan.
"tak ada wanita lain dalam hidupku Alia." batin Steven dengan tatapan hangat ke Natalia.
.
Malam harinya,
Perayaan Acara Pernikahan Natalia dan Steven dalam Rumah saja di gelar kecil-kecilan dengan makan bersama anak-anak yatim piatu, Steven dan yang lainnya sampai syok dengan ide Natalia apalagi Natalia membagi-bagikan amplop yang lumayan tebal bagi ukuran anak kecil.
"Nona? apa Nona tak jatuh bangkrut nanti?" bisik Ella.
"kenapa begitu?" tanya Natalia bingung.
"lihatlah itu! mereka sangat banyak." Ella memberi kode lewat matanya.
"oh ya Ampun..!" Natalia membekap mulutnya terkejut seakan baru menyadari hal itu sedangkan Ella malah lega akhirnya Natalia sadar.
"kenapa kamu diam aja Ella? cepat bagikan Amplopnya, mereka antri sampai sepanjang itu." teriak Natalia.
doengg!!
Ella membelalak dengan perkataan Natalia yang di luar dugaan, "ap--apa?"
"Kak Stev cepat bantu, Kak Al buruan bantu aku..!" heboh Natalia mulai panik.
Steven dan Alga yang sedari tadi mematung seperti baru melihat hantu di siang bolong pun membantu dengan gerakan kaku seperti robot.
Bagi-bagi amplop dengan anak yang kurang mampu ternyata sangat menyenangkan, di kehidupan dulu Natalia yang bosan di Rumah terus memilih bantu-bantu di Panti Asuhan yang cukup kekurangan untuk menghilangkan rasa bosan.
Ternyata sangat menyenangkan bahkan Steven, Alga dan Ella pun mulai tersenyum seakan lepas dari semua masalah dunia.
KAN lumayan uangnya Wkwkwkkw
kalo bisa sambil Live video ( jadi ga bisa apa² mereka berdua Wkwkwk 🤣)
Tapi kalo muka Tembok meh BEDA
aku mampir lgi😊