NovelToon NovelToon
Doctor Alamsyah'S Secret Wife

Doctor Alamsyah'S Secret Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Cintamanis
Popularitas:62.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

10 tahun Anna dan Alam menikah dan mereka tidak pernah bertemu sekalipun, karena Anna harus melanjutkan pendidikan dan pengobatannya di Luar negeri.

Dan disaat Anna kembali, pernikahannya harus disembunyikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DASW BAB 13 - Tekad Maura

Di meja makan.

"Mama tenang saja, hubungan Anna dan Abang sudah tidak sedingin dulu," ucap Luna, setelah Alam meninggalkan ruang makan.

Firman yang juga mendengar ucapan anak bungsunya itu langsung menatap Luna, ingin mendengar cerita yang lebih jelas..

"Apa iya? kamu tahu darimana?" tanya Rachel.

Namun belum sempat menjawab, ada Ardi yang datang ke meja makan dan ikut duduk. Langsung mengambil sarapan untuk dia sendiri.

"Anna dan Abang sudah begini," jawab Luna sambil menggerakan kedua tangannya, membuat gerakan saling mencium.

Rachel mencibir, meremehkan jawaban Luna, seolah tidak percaya.

Mana mungkin. Batinnya. Dan sama, Firman pun berpikir itu tidak akan mungkin.

Lain halnya dengan Ardi yang juga melihat gerakan tangan Luna, dia percaya akan hal itu. Apalagi setelah 10 tahun mereka berpisah, pasti pertemuannya akan lebih dari sekedar ciuman.

Ardi tidak ikut buka suara, hanya mengulum senyum meledek abangnya.

"Mama tidak percaya?" tanya Luna dan Rachel langsung menggelengkan kepalanya.

"Tidak," jawab Rachel singkat.

"Mama ingin segera memiliki cucu kan?"

"Tentu saja."

"Kalau begitu aku akan mengabulkannya. Aku akan membuat Anna segera hamil, tapi kalau aku berhasil, mama harus berhenti memintaku menikah."

"Iss, mama tidak mau. Mau bagiamanapun kamu dan Ardi itu memang harus segera menikah."

Ardi yang namanya disebut hanya diam, menikmati sarapannya.

"Tapi kan tidak semudah itu Ma, lebih baik memanfaatkan yang sudah ada." balas Luna dan Rachel hanya geleng-geleng kepala.

Namun melihat sang mama yang tidak lagi menjawab, Luna langsung mengambil kesimpulan sendiri, bahwa Rachel menyetujui idenya. Jika dia bisa berhasil membuat Anna hamil, maka Rachel tidak akan memaksanya untuk segera menikah.

Otak Luna mulai berkelana, merencanakan banyak hal untuk Anna dan Alam.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jam 8 pagi Alam sudsh sampai di rumah sakit, dia disambut dengan tatapan memuja dari para perawat dan dokter muda disana.

Langkah kaki Alam yang menuju ruangannya sedikit terhalang saat tiba-tiba Maura menghampiri.

"Al," sapa Maura.

Mereka berdua lantas berjalan bersama, pemandangan yang sangat begitu indah. Mereka berdua memang nampak serasi, cantik dan tampan.

Andai Alam belum menikah, Maura adalah kandidat yang pas untuk menjadi istri Alam. Itulah gosip yang selama ini berkembang di rumah sakit.

"Hari ini ada jadwal operasi?" tanya Maura dan Alam menggelengkan kepalanya, tanda Tidak.

"Sama, bagaimana kalau nanti kita makan siang bersama?"

"Aku sudah membuat janji dengan yang lain."

"Siapa?"

"Tuan Arnold."

"Tidak ingin mengajakku?"

"Bukan waktu yang tepat, sepertinya ada yang ingin tuan Arnold katakan."

Maura mendengus kecewa, padahal dia ingin terlihat semakin dekat dengan Alam di hadapan Anna. Makan siang adalah waktu yang tepat karena pada saat itu Anna akan datang ke rumah sakit.

Maura dan Alam sudah mengenal sejak mereka sekolah SMA dulu, Alam adalah senior Maura. Saat itu Maura kelas 1 dan Alam kelas 3. Sejak saat itu Maura sudah menaruh hati pada Alam.

Mereka berpisah dan bertemu lagi ketika Alam sudah menjadi direktur utama rumah sakit Medistra. Mengetahui jabatan Alam yang semakin bersinar makin menambah cinta Maura pada pria tampan itu. Tekad Maura semakin besar untuk memiliki Alam.

Bahkan demi bisa bersama dengan Alam, Maura meminta pada ayahnya untuk membeli beberapa persen saham rumah sakit Medistra. Semakin memperkuat posisinya untuk bersanding dengan Alam.

"Apa setelah bertemu dengan tuan Arnold kamu akan kembali ke rumah sakit lagi?" tanya Maura, mereka berdua berhenti di salah satu persimpangan gedung rumah sakit.

"Iya, ada pasien yang harus aku periksa."

Maura mengangguk, "Kalau begitu sampai bertemu nanti." balas Maura, dia tersenyum manis sekali.

Dan Alam hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan kecil. Lalu pergi lebih dulu, meninggalkan Maura yang mengulum senyum.

Seperti ini saja Maura sudah merasa begitu sempurna.

1
Sukesih Sukesih
Luar biasa
Hazel
terimakasih ceritanya sangat bagus untuk dibaca ak suka sekali
Hazel
Lumayan
Gradiana Abi
Luar biasa
werdi kaboel
terimakasih author ceritanya bikin gemes nyebelin, manies dll nano nano.
akhirnya disini terlihat yg benar itu akan terlihat benar, yg licik akan mendapat hukumannya.
werdi kaboel
siapa yang menanam dia pula yang menuai
werdi kaboel
wah Maura stres itulah kalau punya hati iri dan dengki akhirnya balik ke diri sendiri
werdi kaboel
jangan pingsan nenek lampir ( Maura) makan tuh kesombongan.
werdi kaboel
eeeh yang terkejut justru si nenek lampir ( Maura)
werdi kaboel
si Maura masih dengki aja yaa, kalau dr Alam sudah beri pengumuman nyaho deh.
werdi kaboel
hahaha... pilih nama aja semua heboh
werdi kaboel
ayoo jangan gengsi. meminta maaf.
werdi kaboel
Maura Maura... sampai kapan km punya hati selalu iri. dengki. dan mau menang sendiri.
werdi kaboel
dasar penjilat.
werdi kaboel
perempuan licik
werdi kaboel
semangat
werdi kaboel
kalau mau pegang2 tunggu di rumah, di ruangan banyak orang lain
werdi kaboel
hamil juga gpp memang Alam suaminya, Maura dengki aja
werdi kaboel
keki tuh Maura, alam selalu membela Anna
werdi kaboel
akhirnya Anna hamil , pasti di RS heboh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!