Sequel of Mars Untuk Kejora
Aries melakukan one night stand dengan seorang gadis yang bernama Venus, tak lain adik ipar dari wanita yang pernah ia cintai. Mereka pun akhirnya menikah karena Venus terlanjur hamil.
Venus kira, setelah mereka menetap di luar negeri membuat hubungannya dengan Aries berjalan lancar. Ternyata salah, itu awal dari kehancurannya. Aries memiliki seorang tunangan yang ia cintai.
"Aku pikir dia masih mencintai kakak iparku, tapi ternyata aku salah karena pria itu justru sudah memiliki wanita lain dalam hidupnya." Venus Graham.
"Maafkan aku, Venus." Aries.
Akankan Venus bertahan atau memilih mengakhiri rumah tangganya dengan Aries?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Argh...
Aries membanting semua barang yang ada di atas meja kerjanya dengan membabi-buta, napasnya naik turun karena emosi yang sejak tadi ditahannya. Tatapan matanya memerah menggambarkan betapa pria itu sangat marah setelah apa yang terjadi hari ini, sungguh ia tidak pernah menyangka rencananya akan menjadi berantakan hingga membuat kedua wanita yang berharga di hidupnya kini tersakiti. Agneta wanita yang menjadi cintanya dan Venus wanita yang mengandung darah dagingnya, semua terluka karena perbuatannya.
"Apa yang harus aku lakukan?" Aries menjatuhkan tubuhnya di atas kursi kerjanya, memandang hampa kearah langit-langit ruangan.
"Anda harus memilih salah satu dari mereka, karena sudah tidak mungkin bagi Tuan untuk melanjutkan semua rencana kita, mengingat bagaimana sikap keras Nyonya Venus, dan juga ..."
"Dan juga apa?" Aries menatap Mark yang berdiri dihadapannya.
"Bagaimana Anda akan menghadapi seluruh keluarga Graham? Terutama Tuan Mars Graham? Belum lagi kedua sepupunya." Ucap Mark, mencoba mengingatkan tuannya.
"Cih .. aku tidak takut pada mereka." Sinis Aries.
"Aku tahu Tuan tidak takut pada mereka, bahkan setelah apa yang terjadi pada Anda di Markas besar Tim Delta." Mark menghela napasnya saat mengingat kejadian tersebut, dimana tuan Aries yang pingsan dengan seluruh luka di tubuh dan wajahnya. Meski saat itu tuannya kalah oleh ketiga keturunan Arbeto, Graham, dan Mateo, tapi Mark cukup bangga karena tuannya kalah dengan terhormat.
"Tapi jika mereka sudah turun tangan maka sudah dapat dipastikan Anda akan kehilangan Baby Twins, jangankan untuk memiliki salah satu dari mereka bahkan untuk bertemu pun mereka tidak akan membiarkan itu terjadi." Ujar Mark dengan sangat tajam.
Deg
Aries mengepalkan kedua tangannya dengan erat, saat menyadari kebodohan yang sudah dilakukannya. Bagaimana bisa dirinya tidak memikirkan hal tersebut?
"Tidak itu tidak boleh terjadi!" gumam Aries.
"Kalau Anda tidak mau kejadian itu sampai terjadi, maka lepaskan Nona Agneta!"
"Mark aku tidak bisa, aku tidak ingin menyakiti Agneta lagi." Lirih Aries.
"Kalau begitu lepaskan Nyonya Venus dengan baik-baik, setidaknya jika hubungan Anda berakhir dengan damai tanpa ada keributan, Tuan masih bisa melihat Baby twins ketika mereka lahir dan bisa melihatnya dari kejauhan."
"Tidak bisa Mark aku tidak ingin kehilangan mereka! Bagaimana pun juga twins darah daging ku, dan aku ingin salah satu dari mereka ikut denganku." Ucap Aries dengan tegas.
Mark menghela napasnya dengan berat karena lagi-lagi tuannya tidak bisa memilih salah satu dari mereka, bisa dikatakan tuannya begitu egois karena menginginkan keduanya.
"Benarkah hanya karena tidak ingin kehilangan Twins? Atau yang sebenarnya Anda takutkan adalah kehilangan Ibu dari twins."
"Ck .. kau itu bicara apa?" Aries mendengus kesal. "Kau tahu dengan jelas aku tidak mencintainya."
"Tidak mencintainya atau tidak sadar mencintainya itu sangat tipis perbedaannya." Sindir Mark.
"Mark aku sedang tidak ingin mendengar ocehan tidak jelasmu itu." Aries merebahkan kembali punggungnya di sandaran kursi, menatap kembali langit-langit ruangannya.
"Lalu sekarang apa yang akan Anda lakukan? Karena cepat atau lambat Nyonya Venus pasti akan membongkar semua yang terjadi pada seluruh keluarga besarnya."
"Entahlah ..." Aries memijat tengkuknya yang terasa berat, sambil menghela napasnya dengan kasar. "Mark pergi ke kantorku dan lihat keadaan Agneta! Aku tidak ingin dia kenapa-kenapa dan sampai berbuat nekat" Perintah Aries.
"Baik Tuan." Mark membungkukkan tubuhnya lalu keluar dari ruang kerja tuannya.
Sementara Aries yang masih berada di ruang kerja yang ada di mansionnya, memilih untuk memejamkan kedua matanya. Ia berharap dengan beristirahat sebentar akan membuat hati, dan pikiran menjadi tenang agar bisa menentukan langkah selanjutnya.
tetap greget meski udah baca berulang kali😩
beri pelajaran buat Aries, laki2 kok menye2 😤😤😤
dan skrang th 2024 menangiiiiiisssss lagiiiii
😭😭😭😭😭😭
Nyesek tau gak jadi Venus